NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Sang Pengawal

Terjerat Gairah Sang Pengawal

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:847.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: sendi andriyani

"Aku kecanduan dengan tubuh mu, Nona." Juan berbisik sensual di telinga Syera.


"Kau begitu kurang ajar, mana ada pengawal yang menikmati tubuh anak majikan nya heh!" Ketus Syera sambil mengeratkan selimutnya.


Syera Alana Lurious gadis yang nakal dan susah di atur di pertemukan dengan Juan Karessa Mahendra yang di pekerjakan oleh ayah nya menjadi pengawal nya.


Karena suatu kejadian, membuat Syera dan Juan terlibat hubungan terlarang yang membuat sang ayah murka.


Bagaimanakah kisah cinta antara anak majikan dan pengawal nya? Apakah kedua nya bisa meluluhkan hati ayah Syera? Simak hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 - TGSP

Setelah menghabiskan masing-masing satu mangkuk bakso, Juan dan Syera pun memutuskan untuk pulang. Semalam, Roberts beberapa kali menelpon tapi Juan yang kelelahan setelah mengunboxing Syera tertidur dengan sangat nyenyak, hingga tak mendengar dering ponsel nya.

"Kalau papa nanyain kenapa semalam gak pulang, bilangin aja aku mabuk." Ucap Syera, seolah dia tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Juan. Jujur saja, dia kebingungan mencari alasan yang tepat pada Roberts nanti. 

"Iya, sayang." Jawab Juan pelan, tanpa menatap ke arah Syera.

"Sayang, aku melihat punggung mu terluka. Apa itu karena aku?" Tanya Syera lirih. Tadi, saat mandi dia melihat luka yang cukup parah di punggung Juan. Seperti bekas cakaran yang masih baru, karena luka nya masih mengeluarkan darah. 

"Hmm, iya sayang. Semalam kamu yang mencakar ku."

"Sayang, aku minta maaf. Aku tak menyadari nya, maaf."

"Tidak apa-apa, sayang. Ini tidak lebih sakit dari pada apa yang sudah aku lakukan padamu semalam, aku juga minta maaf ya." Ucap Juan, dia melirik sekilas ke arah Syera, lalu kembali menatap ke depan ke jalanan yang nampak cukup lengang. 

"Aku yang meminta nya, sayang. Jangan menyalahkan diri sendiri, lagi pun kita sama-sama menikmati nya kan?" 

"Iya sih, tapi harus nya aku tidak merenggut apa yang bukan milik ku." Jawab Juan lagi.

"Sudahlah, itu sudah terjadi sayang." Jawab Syera, Juan pun tersenyum lalu mengambil sebelah tangan Syera, lalu mengecup punggung tangan nya dengan mesra. 

"Perlakuan mu selalu membuat aku meleleh, sayang."

"Kamu bukan es krim, sayang."

"Hmmm, omong-omong tentang es krim, aku ingin makan es krim, sayang." 

"Es krim? Kita berhenti di mini market saja ya? Kita harus segera pulang, nanti papah mu khawatir." Ucap Juan, Syera pun mengangguk setuju. Saat menemukan minimarket, Juan pun menghentikan mobil nya. 

"Biar aku saja yang turun, kamu mau makan es krim rasa apa?"

"Vanila, coklat, sama matcha, sayang." 

"Kalau gak ada matcha gimana, yang? Soalnya, ini kan bukan es krim di mall yang lengkap semua rasa nya." Tanya Juan.

"Kalau gak ada, yang coklat aja." 

"Baik, sayang. Tunggu sebentar ya, jangan kemana-mana." Syera menganggukan kepala nya, Juan pun turun dan masuk ke dalam mini market. 

Di dalam mini market, Juan mengambil beberapa es krim lalu segera membayar nya, khawatir kalau Syera menunggu terlalu lama, dia akan kehilangan mood nya untuk makan es krim.

Setelah selesai dengan pembayaran nya, Juan pun langsung keluar dari mini market dan masuk kembali ke dalam mobil. Dia memberikan kresek berisi es krim yang sudah Juan beli.

"Makasih, sayang."

"Sama-sama, cantik." Jawab Juan, pemuda itu pun kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah. 

"Enak, sayang?"

"Enak, aku suka. Gak kalah ini rasa nya sama yang di mall." 

"Hmmm, itu es krim kesukaan Rinda."

"Beneran? Wah, aku pengen deh ketemu sama adik kamu, yang."

"Iya, nanti aku ajakin kamu ketemu sama Rinda, sama Mama juga. Tapi jangan terkejut ya sama keadaan aku nanti." Ucap Juan.

"Enggak dong, sayang. Kamu mau nyobain es krim nya?" 

"Boleh, sayang." Jawab Juan, Syera pun menyendok es krim dan menyuapkan nya pada Juan. 

"Isshhh dingin, yang. Gigi aku ngilu, makanya gak terlalu suka es krim." 

"Tapi enak kan?"

"Iya sih, enak sayang." Jawab Juan sambil cengengesan. 

Setelah cukup lama berkendara, akhirnya mobil yang di kendarai oleh Juan sampai di rumah besar milik Roberts. Syera langsung keluar dari mobil, meninggalkan Juan sendirian. Gadis itu pun masuk ke dalam rumah, sedangkan Juan harus langsung mencuci mobil nya, agar besok dia bisa datang agak siangan tanpa harus mencuci mobil terlebih dulu.

Di rumah, Syera membulatkan mata nya saat melihat siapa yang sedang duduk di sofa dengan kaki yang di angkat sebelah. Di samping nya, ada sang papa yang tengah bermain-main di dada nya. Penampilan mereka berdua sudah sangat berantakan. 

"Bisa gak kalian tau tempat untuk berbuat mesuum?" Ucap Syera, membuat kedua orang itu langsung mengalihkan pandangan mereka. Sang wanita langsung merapikan pakaian nya, sedangkan Roberts langsung mengancing kembali celana nya. 

Melihat hal itu, Syera tersenyum sinis, apalagi saat melihat raut wajah panik sang papa. 

"Sayang, sudah pulang?"

"Kalau aku berada disini, berarti aku sudah pulang." Jawab Syera dengan suara datar nya, dia tak berekspresi apapun. Namun, tatapan nya sangat tajam menyorot sosok perempuan yang menundukan kepala nya. 

"Bagus ya, aku gak pulang semalaman kamu manfaatin situasi biar bisa berbuat seperti sama papa sahabat kamu sendiri?"

"B-bukan gitu, Syer.." 

"Terus, apa?" Tanya Syera balik, membuat nya gelagapan. 

"Sayang, papa bisa jelasin semua nya."

"Apa? Papah memacari seorang wanita muda yang ternyata adalah sahabat putri nya sendiri? Sadar pah, dia lebih pantas jadi anak papa, bukan istri." Tegas Syera, membuat Roberts menggelengkan kepala nya.

"Sayang, tapi.."

"Apa lagi? Secepat itu kah papa melupakan kepergian Mama?" Tanya Syera, nada suara nya melunak. 

"Tidak begitu, sayang. Tapi, papa juga butuh sosok perempuan untuk mengurus semua kebutuhan papa." 

"Kenapa tidak mencari nanny saja?"

"Sayang, papa membutuhkan sosok istri untuk menjaga papa di masa tua." 

"Lalu, papa yakin dengan dia?" Tanya Syera lagi, dia menatap nyalang ke arah sang papa, juga pada sosok wanita yang sedari tadi tak berani mendongakan kepala nya.

"Iya, papa sangat yakin dengan nya." 

"Oke, kalau memang begitu keinginan papa. Silahkan, berbahagia lah. Tapi, aku keluar dari rumah ini." Ucap Syera tegas, membuat Roberts membulatkan mata nya, begitu pun sang wanita.

"Terimakasih sudah membuat hidup ku lebih buruk, Sharon." Lirih Syera, lalu pergi keluar dengan langkah cepat nya. 

Sudah cukup lama dia menentang hubungan antara sang papa dengan sahabat nya, ya Sharon adalah sahabat nya. Bahkan semalam, dia hadir bersama nya di acara prom night. Namun, dia pulang lebih dulu karena ada urusan kata nya, ternyata inilah urusan yang dia maksud.

"Syeraa.." Pekik Roberts, dia langsung berlari mengejar sang putri, begitu juga dengan Sharon. 

Juan yang sedang fokus mencuci mobil melihat Syera yang berlari ke luar dengan air mata yang mengucur deras dari mata nya. Dia bertanya-tanya, kira nya apa yang membuat gadis nya menangis seperti itu, padahal tadi dia baik-baik saja.

"Juan.." 

"Iya, sayang. Kamu kenapa, kok nangis sih?" Tanya Juan, dia mengusap lelehan air mata di pipi sang gadis. Namun, tanpa di duga Syera malah memeluk nya dengan erat.

"Sayang, nanti di lihat papa kamu." 

"Aku gak peduli, aku lagi butuh." Jawab Syera, akhirnya Juan pun hanya terdiam membiarkan Gadis itu memeluk nya.

"Syeraa.."

"Bawa aku pergi dari sini, Ju." 

"Tapi.."

"Cepatlah, Juan!" Ajak Syera sedikit memaksa. 

"Tapi mobil nya lagi di cuci, sayang." 

"Pake motor kamu aja, cepetan." Juan pun menurut, dia mengambil motor butut nya dari garasi lalu menghidupkan nya, Syera naik dan Juan langsung menginjak gas nya.

"Aaahhhh Syeraaa!" Teriak Roberts, saat melihat putri nya pergi bersama Juan.

"Mas.." Sharon mengusap lengan pria itu dengan lembut, agar emosi nya sedikit luluh. 

"Bagaimana ini, Sharon? Aku tak mau sampai kehilangan putri ku satu-satunya."

"Pilihan nya ada sama kamu, Mas. Kalau kamu mau putri kamu kembali, kamu harus ninggalin aku." 

"Tapi aku gak bisa, aku mencintai kamu." 

"Ya, aku juga begitu. Tapi, kita tak bisa egois. Terlebih, Syera adalah sahabat aku. Aku gak mungkin menyakiti dia lebih dari ini, sekarang saja aku sangat merasa bersalah, Mas." Ucap Sharon. 

"Pasti ada jalan untuk kita, Sharon."

"Entahlah, Mas. Tapi aku tak yakin, kalau Syera akan luluh lalu menerima aku sebagai ibu tiri nya." 

"Dia hanya perlu waktu, aku tak terlalu mengkhawatirkan nya karena dia pergi bersama Juan." Ucap Roberts.

"Kelihatan nya, Juan juga pria yang baik jika di bandingkan dengan Martin, Mas."

"Hmmm.." 

Sedangkan di jalan, Syera memeluk erat pinggang Juan, air mata nya masih belum surut juga, masih mengalir dari kedua mata nya. Hingga akhirnya, Juan menghentikan laju sepeda motor nya saat merasakan kaos di bagian pundak nya basah karena air mata Syera.

"Sayang.." 

"Juan.." Rengek Syera, lalu memeluk Juan dengan erat.

"Kamu kenapa, sayang?"

"Papah aku mau nikah lagi, sama temen aku." 

"Terus?" Tanya Juan lirih, sambil membingkai wajah cantik Syera, sambil mengusap air mata di sudut mata nya dengan ibu jari nya.

"Aku gak setuju, masa ibu tiri aku seumuran aku sih? Aku gak mau, Ju." 

"Nanti kita cerita lagi ya, sekarang kita mau kemana, yang? Udah sore, mana udah mendung lagi, sebentar lagi pasti hujan." Ucap Juan sambil terus mengusap lembut wajah cantik Syera.

"Aku gak tau." 

"Kamu mau ikut aku ke rumah? Tapi, maaf rumah aku jelek, di rumah juga cuman seadanya aja, gimana?" Tanya Juan.

"Aku ngikut kamu aja."

"Yaudah, pegangan ya sayang. Dingin?" 

"Angin nya sejuk." Jawab Syera lirih. Juan membuka jaket nya, lalu memasangkan helm yang sedang dia kenakan pada Syera.

"Tapi kamu.."

"Gapapa, aku laki-laki sayang. Pegangan ya, sebentar lagi sampai kok." Syera menjawab dengan anggukan kepala nya. Juan pun kembali melanjutkan perjalanan nya.

'Apa Syera akan bisa beradaptasi dengan rumah dan lingkungan rumah ku ya? Astaga, aku lupa kalau punya tetangga julid.' Batin Juan.

.....

🌻🌻🌻🌻🌻

1
Falentino Fahrudin
mantap.Lanjutkan cerita nya...
Anik Suprihatin
Kecewa
Anik Suprihatin
Buruk
Juan Sastra
bagus thorrr puas juga bacanya
Juan Sastra
salah sendiri kucing di titipin ikan ya makanlah,, apa lagi ikannya emang kesenangan di makan ggak nolaklah
Juan Sastra
heemm haredang banget thorrr
Juan Sastra
kok juan ggak ada ketegasan,, lapor polisi kek atau setidaknya melaporlah sama tuannya,, percuma dong byar pengawal jika anaknya tetap dlm bahaya,, jika hanya untuk begitu doang orang lain mah bisa nolongin,
Nining Chili
👍👍👍
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
typo melisa terus 😂
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
mahasiswa pemes apaan kak?
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
serakah? 🤔
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
melisa siapa
Virgo Girl
Pelan... pelan Juan... astogeh
Dwi Winarni Wina
Makan yg banyak juan burgernya biar kenyang.....
Dwi Winarni Wina
juan dah berani maen nyosor jaa mencium bibir syera....
Dwi Winarni Wina
juan pasti sangat hot banget n menggoda bagi sera....
Dwi Winarni Wina
juan tulang keluarga kasian ibunya kakinya diaputasi tdk leluasa bergerak berada dikursi roda,,,sabar ya juan hrs ikhlas bekerja demi keluarga....
Dwi Winarni Wina
mampir thor kayaknya menarik n bikin penasaran.....
Triya Abdullah
visual juan kurang macho thorr
mma ayu
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!