Istri Pilihan Ibu season 1
Davin Rendra Wicaksono, terpaksa menikah dengan Riana Zulaika. Seorang gadis yang terkenal janda di usia mudanya, karena harus mengurus anak dari kakak perempuannya.
Dan sampai pernikahan itu terjadi, Rendra belum mengetahui bahwa wanita yang dia nikahi itu masih seorang gadis.
Akankah Rendra bisa mencintai Riana? Dan mungkin kah rumah tangga mereka berjalan dengan baik?Penasaran kelanjutannya kan??? yuuu cuuuz ikutin terus cerita nya yaaaa.....
Istri pilihan Ibu season 2
Kegagalan cinta membuat Alaric menjadi semakin tertutup untuk membuka hati pada wanita. Sampai Riana, bundanya turun tangan memilihkan seorang wanita untuk anak sulungnya itu.
Akankah Alaric melupakan cinta lamanya dan menerima wanita yang dipilihkan oleh bundanya?
Ikuti terus ceritanya ya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon septriani wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Riana memilih untuk tidak meninggalkan ayahnya dan Rendra pun menyetujuinya. Rendra pulang untuk membawa baju ganti buat dirinya dan juga istrinya.
“Sayang, aku pulang dulu ya.” Riana mengangguk tersenyum. Rendra pamit dengan mencium keningnya.
Riana mengambil ponselnya dan berusaha mengirimkan pesan pada kakaknya. Karena, memang sekali-kali nomor kakaknya aktif.
Riana : “Kak, kamu dimana? Ayah sakit parah dan mungkin umurnya tidak akan lama lagi. Kak, aku mohon pulanglah setelah kamu membaca pesan ini! Ayah ingin sekali bertemu denganmu ....”
Tuhan, aku mohon agar Kak Desi membaca pesan ini.
Riana menatap sedih wajah sang Ayah. Wajah yang tampak lelah dengan garis-garis yang berada di setiap sudut matanya, menggambarkan usianya yang sudah tak muda lagi. Tangan yang kasar dan tampak keras, adalah saksi hidupnya yang dahulu berjuang demi anak dan istrinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Gadis kecil cantik itu berlari ketika melihat ayahnya pulang kerumah. Rendra tersenyum dan langsung menyambutnya dan menggendongnya.
“Ayah, Bunda mana?”
“Bunda, lagi nemenin Kakek di rumah sakit. Salsa sudah makan?” gadis kecil itu mengangguk. Rendra pun menyerahkan Salsa pada Asisten rumah tangga dan dia bergegas menyiapkan baju untuk istrinya. Karena, Rendra tidak tenang meninggalkan istrinya lama-lama.
Tok ... Tok ... Tok ....
“Masuk,” teriak Rendra dari balik pintu.
Ratih pun masuk, menghampiri anaknya dan duduk di pinggir kasur sambil melihat kesibukan anaknya. Ratih tidak menyangka kalau anak sulungnya yang sangat arogan dan egois, bisa berubah menjadi sosok suami yang penuh perhatian.
Seumur hidupnya dia baru melihat Rendra memilah-milah dan menyiapkan baju untuk seorang wanita. Jangankan untuk wanita, untuk dirinya sendiri pun Ratih tidak pernah melihatnya. Ratih bersyukur melihat perubahan anaknya. Kecemasan dia selama ini, bahwa Rendra tidak akan peduli pada Riana pun sirna. Ratih pun tersenyum melihat sang anak.
“Ibu, kenapa liatin Mas sampai senyum-senyum gitu sih? Emang, Mas ada yang salah?” Ratih tersenyum menggelengkan kepalanya.
“Ibu bangga padamu nak. Ibu tidak menyangka kalau kamu bisa berubah seperti ini dan ibu merasa sangat senang sekali.” Rendra menghentikan aktivitas nya, dia duduk di samping ibunya.
“Maafin Mas ya, Bu! Selama ini Mas selalu egois dan jarang memikirkan perasaan Ibu. Mas menyesal, Bu,” ucapnya sambil menggenggam tangan ibunya. Ratih tersenyum dan menarik tubuh anak sulungnya masuk kedalam pelukannya.
“Sama-sama sayang, Ibu juga minta maaf selama ini belum bisa menjadi seorang ibu yang sempurna buat kamu. Hanya saja, Ibu tau mana yang terbaik untuk anaknya. Dan Ibu merasa senang Riana bisa mengubah sifat dingin kamu menjadi seperti ini.” keduanya tertawa.
“Tapi, kenapa Ibu berbohong tentang status Riana pada Mas?” tanya Rendra sambil melepaskan pelukannya dan berharap jawaban dari sang ibu. Ratih tertawa kecil mendengarnya.
“Memangnya, Ibu pernah bilang ya kalau Riana Janda? Ga, 'kan? Ibu hanya bilang dia mempunyai seorang anak perempuan. Kamu nya aja yang langsung berpikiran seperti itu. Kamu juga ga pernah nanya, jadi ga ada yang perlu ibu jelaskan kan?” ucap Ratih masih dalam tawanya.
“Puas banget Ibu ngerjain anaknya.”
“Ngomong-ngomong, selama satu bulan lebih kamu menikah, kamu baru menyentuhnya?” Rendra mengangguk dan tertunduk malu
“... Oalah Mas, kapan ibu punya cucunya kalau begitu?” Rendra mengangkat wajahnya dan langsung memegang tangan ibunya.
“Ibu tenang aja, Mas akan berusaha sekuat tenaga untuk memberikan Ibu cucu, kalau bisa Mas akan memberikan sekaligus dua buat ibu.” keduanya tertawa.
“Ibu catat omongan kamu.” Rendra tersenyum dan menaikkan kedua jempolnya.
Sebelum kembali ke Rumah Sakit, terlebih dahulu Rendra pergi ke cafe milik sahabatnya, karena sebelumnya dia memang punya janji pada kedua sahabatnya. Sesampai disana Rendra langsung menghampiri keduanya yang sudah menunggu kedatangannya.
“Gila ni orang yang lagi di mabuk cinta, mau sampai kapan Lo buat gue tersiksa, Bro?” kalimat tanya dari Didit menjadi kata sambutan untuk dirinya. Rendra hanya tersenyum mendengarnya dan langsung duduk disebelah calon adik iparnya.
“Sabarlah bro, nanti juga lo ngerasain indahnya pernikahan.”
“Cih, awalnya aja lo nolak nikah ma janda, ternyata ... Janda rasa gadis ya, Bro?” canda Didit.
“Siapa bilang dia janda? Dia masih segel kali,” ucapnya tanpa dosa dan meminum minuman yang ada di atas meja dan entah itu punya siapa. Apa yang di katakan Rendra membuat kedua sahabatnya merasa kaget.
“Sumpah lo, Ren? Kok Sonia ga cerita ma gue?” heran Eki.
“Adik gue tau, kalau lo itu mulut ember,” Rendra tertawa puas, sedangkan kedua sahabatnya diam menatap serius padanya.
“ ... Kalian berdua kenapa ngeliatin gue kaya gitu? Ada yang salah?”
“Bro, Ria ngasih lo apa, sampai lo bisa seperti ini?” tanya Eki heran begitu pun dengan Didit.
Mereka sangat mengenal bagaimana sifat Rendra. Dia orang yang sangat keras kepala, dingin, suka mengatur dan jarang sekali tertawa. Sifatnya yang sekarang, sangat berbeda 180 derajat dan itu berhasil membuat orang yang mengenalnya tidak percaya.
“Dia ngasih gue alkohol cinta, yang bikin gue mabuk dalam cintanya.” kedua sahabatnya langsung memalingkan wajahnya, mereka langsung merasa asam lambung naik dan ingin rasanya muntah di depannya. Rendra menertawakan kelakuan kedua sahabatnya.
.
.
.
.
~Bersambung~
Alhamdulillah gaees novel ini sudah di kontrak oleh pihak Mangatoon/ Noveltoon. Author mau mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya, karena kalian selalu setia dan terus mendukung karya-karya Author.
Jangan lupa untuk selalu Vote Author sebanyak-banyaknya ya gaes hehehehee..
Ditunggu Like dan komennya..
.
.
Author punya sedikit kata-kata buat kalian yang lulusan tahun ini/angkatan 2020..
dear 2020,
Betapa pilu kisah ditahun ini,
Awal yang tanpa diakhiri dengan perpisahan,
Rencana yang tersusun rapih hanya akan menjadi rangkaian kata-kata di buku agenda,
Tawa dan canda selama 3 tahun ini hanya akan menjadi sebuah kenangan pilu.
Matahari terbit dan tanpa melihatnya tengelam.
Tahun yang akan menjadi sejarah perpisahan yang tidak di inginkan.
Tapi, kita harus yakin, Tuhan akan mempertemukan kembali kita dimana kita semua sudah menjadi orang yang sukses.
Kita sama-sama berdoa agar wabah virus corona segera berlalu. Dan semoga kita bisa menyambut bulan Ramadhan dengan penuh suka dan cita. Aamiin ....
Jaga diri, jaga kesehatan dan tetap stay at home ya gaes ....
Aku padamu semuanya....♥️♥️😘