NovelToon NovelToon
Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Hidup satu atap dengan pria yang berstatus sebagai suami namun sikapnya dingin dan mungkin tidak menganggap kita ada itu rasanya sakit.
Humaira seorang gadis yang setuju di jodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Humaira setuju di jodohkan agar semua orang yakin dan percaya lagi pada dirinya dengan apa yang telah dia lakukan pada istri sang om.
Namun nasib berkata lain, pria yang dia nikahi adalah pria yang sangat membencinya karena tau kelakuan Humaira.
Namun Humaira berusaha untuk menjadi istri baik hingga dirinya jatuh cinta pada sang pria namun sikapnya masih sama seperti pertama mereka menikah.
Apa Humaira sanggup bertahan atau memilih mundur?.
Yu baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan bareng Renaldi.

Namun tiba-tiba ponselku berdering dan ternyata itu panggilan dari om Faiz.

"BI, aku angkat telepon dulu" ucap ku pada bibi dan bibi mengangguk.

Om Faiz menyuruh ku ke kantornya dan aku pun langsung masuk kamar untuk bersiap namun saat masuk kamar aku melihat Renaldi sedang mencari sesuatu.

"Kamu lihat berkas yang berwarna biru gak? " tanya Renaldi saat tau aku masih.

"Enggak" jawab ku singkat membuat Renaldi menghentikan pencarian berkasnya lalu menatap ku.

"Ngapain abang lihatin aku seperti itu? " tanya ku saat melihat ke arah Renaldi.

"Kamu bisa gak kalau jawab itu yang benar" ucap Renaldi.

"Loh aku benar kok, aku memang gak lihat berkas itu. Aku harus jawab apa? " tanya ku.

"Nada nya gak kaya gitu" jawab nya.

"Sudah lah bang aku capek debat terus sama abang" ucap ku dan segera mengambil tas.

"Mau kemana? " tanya Renaldi.

"Aku mau izin ke kantornya om Faiz, tadi dia nelepon katanya ada yang ingin dia bicarakan" jawab ku.

"Ya sudah bareng aku saja" ucapnya dan aku hanya mengikutinya dan saat di bawah aku langsung meningkatkan tanganku ke tangan Renaldi. Aku sengaja melakukan itu agar Friska cemburu dan marah.

Namun setelah di luar aku langsung lepaskan lagi dan naik ke dalam mobil, bahkan di sepanjang jalan aku bermain ponsel karena males bicara dengan Renaldi.

"Pulangnya aku jemput" ucap Renaldi saat sampai.

"Gak usah lagian aku gak akan lama, abang kerja saja" balas ku dan langsung masuk ke dalam kantor namun saat masuk aku bisa melihat tatapan aneh pada ku karena biasnya kalau aku datang ke kantor om Faiz aku pasti akan berdandan layaknya cewek sosialita tapi sekarang aku hanya memakai rok panjang dengan kaos dan kardigan lalu memakai hijab.

"Siang Pak" ucapku pada seorang pria yang cukup tua karena aku kenal dia.

"Humaira" ucapnya kaget saat melihat ku.

"Iya om, apa kabar? " tanya ku.

"Baik sayang, kamu ada perlu ke pak Faiz? " tanya nya.

"Iya om, tadi di telepon suruh datang kesini" jawab ku.

"Oh kebetulan pak Faiz baru kembali dari rapat" beritahu nya.

Pintu lift pun terbuka karena tujuan ku sudah sampai.

"Om aku duluan" pamit ku lalu keluar dan melangkah keruangan nya om Faiz.

Setelah di ketuk dan mendapat jawaban aku langsung masuk dan aku bisa melihat om Faiz masih sibuk dengan komputernya.

"Om" panggil ku barulah dia melihat ke arah ku.

"Maira, aku pikir Nia makanya gak aku lirik" ucap Om Faiz.

"Ada apa om nyuruh aku kemari? " tanya ku.

Om Faiz langsung menghentikan pekerjaannya dan menatapku.

"Terakhir kamu ketemu Gilang kapan? " tanya nya.

"Enam bulan lalu bang, saat aku pulang ke rumah mama" jawab ku.

"Kamu tau dimana sekarang dia? " tanya om Faiz.

"Aku sih gak tau tepatnya dia dimana cuman aku dengar dia berada di pelosok di daerah Garut" jawab ku.

"Ngapain om tanyain dia? " tanya ku.

"Dia dalang dari kecelakaan ku" jawab nya.

"Om udah ingat semuanya? " tanya ku dengan senang.

"Iya aku udah ingat semua" jawab nya.

"Alhamdulilah akhirnya Naira gak sedih lagu" ucap ku.

"Oya minggu depan Dira tunangan kamu datang sama suami kamu" beritahu om Faiz.

"Iya om, tapi aku gak janji Renaldi datang" balas ku.

"Ada apa? " tanya om Faiz.

"Gak ada apa-apa om" jawab ku.

Aku gak mungkin cerita sama om Faiz dan aku ingin menyelesaikan masalah uji sendiri karena aku gak mau sekuat keluarga ku khawatir. Sepulang dari kantor om Faiz aku tidka langsung pulang melainkan mampir dulu ke sebuah restoran karena sudah lama aku gak makan makanan kesukaan ku. Aku pun masuk dan langsung mencari tempat untuk duduk. Namun setelah mendapatkan tempat duduk aku tak sengaja melihat Friska sedang berduaan dengan pria yang terlihat tua darinya dan aku berpikir mungkin itu papanya tapi semakin aku perhatikan kenapa Friska manja banget dan aneh saja. Namun aku tidak mau berpikiran macam-macam jadi aku biarkan saja dan fokus pada makanan saja.Setelah merasa kentang dan puas aku pun pulang dan aku mampir ke toko kue karena aku ingin belikan kue kesukaan Renaldi. Namun saat baru keluar dari toko kue tiba-tiba ponselku berdering dan itu panggilan masuk dari Renaldi. Setelah di angkat ternyata dia menanyakan keberadaan ku dan akan menjemput ku. Akhirnya aku menunggu dia di depan toko kue sambil main ponsel. Tak lama Renaldi datang dan aku langsung naik ke mobilnya.

"Udah makan? " tanya nya.

"Udah" jawab ku tanpa melirik nya.

"Beli kue buat siapa? " tanya nya lagi dan aku tau jika Renaldi ingin membuka pembicaraan tapi entah kenapa aku masih merasa kesal saja.

"Masih marah? " tanya nya setelah menghentikan mobil di pinggir jalan.

"Maira" panggilnya dan aku meliriknya.

"Aku minta maaf karena tidak percaya sama kamu, aku bukan tidka percaya tapi aku gak mau Friska malah semakin menindas mu" ucapnya.

"Jadi abang tau kalau mereka sengaja melakukan itu? " tanya ku.

Renaldi mengangguk dan aku gak habis pikir ternyata dia sengaja melakukan itu.

"Bang, alasan abang melakukan itu hanya ingin membuat mereka berhenti menindas ku?, abang salah justru dengan abang lebih membela mereka, mereka semakin berani" balas ku.

"Terus abang selama ini sadar kalau aku cemburu melihat interaksi abang sama Friska? " tanya ku.

Namun bukan nya menjawab Renaldi dia malah tersenyum dan menatapku membuat aku bingung.

"Abang kenapa? " tanya ku sedikit takut.

"Kamu tadi bilang apa? cemburu?, jadi kamu cemburu lihat aku sama Friska? " tanya nya.

"Bang cewek mana melihat suaminya dekat dengan cewek lain yang bukan saudara" jawab ku kesal.

Renaldi dia malah tersenyum senang mendengar pernyataan ku.

"Ya udah aku janji gak akan dekat-dekat dia lagi" ucapnya dan aku hanya melirik sekilas lalu langsung menjalankan mobilnya.

"Temani aku makan ya sayang" ucapnya membuat aku sebal namun Renaldi dia malah tertawa melihat reaksi ku.

Akhirnya kamu masuk ke sebuah restoran dan aku hanya menemaninya makan saja. Setelah selesai makan aku pikir Renaldi akan mengajak ku langsung pulang namun dia malah membawa ku ke sebuah tempat yang banyak anak mudanya dan ternyata itu tempat balap liar.

"Ngapain kita kesini? " tanya ku bingung.

"Mengingat masa muda" jawab nya dan langsung menarik ku ke tempat arena balap liar.

Namun tiba-tiba aku melihat seseorang yang aku kenal yaitu Fajar.

"Lihat siapa? " tanya Renaldi.

"Fajar" jawab ku.

"Ngapain? " tanya nya.

"Tar aku ceritakan sekarang tamani aku menghampirinya" ucap ku dan Renaldi pun mau.

1
Astrireynadiaz
masih banyak kurang nya... maaf.
Nita Kurniawati
banyak typo nama2 nya thor, jadi bingung bacanya..tolobg diperbaiki ya
Astrireynadiaz: makasih kak sudah mengingatkan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!