MARRIED WITH THE DEVIL

Mereka mulai berjalan, Damon dan liona di depan sedangkan Leo dan aron di belakang.

"yang Semangat, Leo!" aron mengangkat salah satu tangan Leo ke udara.

"Yeayyy! Seperti itu."

"Yeay!" Suara sudah lumayan semangat, tapi komuk tetap tidak semangat.

"Kamu ini memang tidak bisa di ajak bersenang-senang."

"Bisa, jika di ranjang."

Plak

Bagian belakang kepala Leo kena tampolan maut dari aron.

Sementara itu, di barisan depan.

"Apa kamu senang?" Menggenggam tangan liona erat.

"Em.." liona melihat kanan kiri dengan mata berbinar walau wajah tetap biasa saja. Bawaan dari lahir.

"liona ayo naik itu!"Aron menunjuk roller coaster

"Wah... Sepertinya menyenangkan, ayo."

"Baru saja masuk, langsung ke yang ekstrim, ya?" Damon terkekeh.

Aron nyengir, liona tersenyum tipis dengan mata berbinar-binar.

"Kau yakin, aron?" Kata Leo agak ngeri.

"Tentu saja! Apa kau takut?" Menaik-turunkan alisnya.

"Tidak." Memalingkan wajahnya.

"Ayo, Damon."

"Ehh, aku juga?"

"Ya, harus!"

"Baik, baik."

"WAAAAA!!! SANGAT MENYENANGKAN!" Teriak aron.

"IYA! MENYENANGKAN." Balas teriak liona.

"AAA!! PEGANG AKU, SAYANG!! AKU AKAN TERLEMPAR!!" Damon menggenggam tangan liona kuat sambil tertawa-tawa.

Mereka bertiga bersenang-senang kecuali satu orang.

"Aku pasrah, aku pasrah, aku pasrah." Leo mengenggam tangan aron kencang dengan tangannya yang sudah keringat dingin.

"LEOO!! AYO BERTERIAK JUGA." Ucap Aaron menoleh ke arah Leo.

Leo menggeleng ribut.

"ΙΝΙ ΚΑΡΑN SELESAINYAAAAA?!?!"

***

"HOEK!"

"Leo, Leo. Kalau seperti ini harusnya tidak usah naik!" Memijat kecil tengkuk Leo.

"Hahhh...." Leo terduduk di kursi dengan lemas.

Di satu meja dengan kursi 4 dan 1 payung dari kulit naga itu terdapat aron yang sibuk memijat Leo yang tenaganya sudah terkuras setengah sedangkan liona dan Damon berdiri menonton dengan masih bersemangat.

"Ayo main lagi!" Kata liona.

"Ayo!" Saut Damon mengangkat tangan liona yang dia genggam.

"Sialan... Hahh... Aku tidak akan ikut lagi."

"Beli minuman dulu, aku haus." aron berdiri.

"Ikut, aku lapar."

"Aku?" Damon menunjuk dirinya.

"Kamu tunggu disini bersama Leo." Menuntut Damon untuk duduk di sebelah Leo.

"Pinjam lionanya sebentar, ya!"

aron menarik tangan liona.

"Oy! Jangan sentuh-sentuh!!" Kata Damon setengah teriak.

"Kau mau dia hilang?" Leo menyela.

"Tentu tidak."

"Jadi harus di gandeng."

"cih." Damon mengalihkan wajah masamnya

"Kau mau beli apa, liona?"

"Aku tidak tau ada makanan apa saja disini."

"Hai nyonya pengantin!" Sapa salah satu iblis perempuan.

"Oh, hai!" liona tersenyum tipis.

"haloo!"

"Selamat malam nyonya!"

"Ada pengantin tuan Asmodeus!"

Suara-suara itu memenuhi Indra liona, ia hanya bisa tersenyum tipis.

"Kenapa banyak yang mengenalku, ya?"

"Kau itu calon pengantin salah satu pangeran dari 7 dosa besar, lho! Wajar banyak yang mengenalmu."

"Ohh."liona mengangguk-angguk.

aron menyeret liona ke salah satu penjual.

"Nih, aku rekomendasi beli sate daging ekor naga. Selain dagingnya yang besar dan mengenyangkan rasanya juga enak!"

"Benarkah? Ada rasa apa saja?"

"Banyak, ada rasa original, pedas manis, pedas asin atau sangat pedas. Ow! Rasa barbeque juga ada."

"Wah..." liona berbinar.

"Pesan apa, nyonya pengantin?" Si penjual laki-laki bertangan banyak tersenyum ramah.

"Eh.. kau mengenalku?"

"Tentu saja! Dan mungkin semua makhluk dunia bawah sudah tau bahwa anda adalah calon pengantin dari pengeran Asmodeus."

liona melongo.

"Ah.. baiklah, aku pesan semua rasa masing-masing dua."

"Siap! Tunggu sebentar, ya."

Penjual itu mulai berkutat dengan daging dan bumbu menggunakan semua tangannya yang berjumlah 6 itu.

Selesai dengan makanan, mereka beralih ke minuman.

aron membeli 2 susu sapi rasa vanilla dan 2 darah manusia yang dia pesan sendiri dari suatu tempat.

aron juga membelikan baby crab goreng untuk mereka semua.

"Selesai! Ayo kembali." Tersenyum senang.