Telah Terbit Cetak Bersama Platinum Publisher X NovelToon ~
"Aku menyerah karena suamiku memilih
menciptakan cap jari diatas surat gugatan perpisahan demi mengucap akad dengan wanita lain,"
Dikta Nadira, seorang Motivator Pernikahan yang menikah dengan sosok Dosen Sosiologi bernama Robby Dreantama.
Pernikahan mereka yang terjadi akibat sebuah kesepakatan berujung kecewa disaat mereka sadar bahwa Noda Merah telah tercipta diatas buku nikah mereka dan Dikta memilih diam.
Dikhianati, bahkan melihat suaminya bercinta dengan wanita lain dihadapannya benar-benar menghancurkan hidup Dikta. Sehingga sampai pada kata Talak itu keluar.
Dikta menganggap akan menemukan jalan baru dalam kehidupannya malah kehilangan pijakan hidupnya, namun satu yang menjadi masalah, disaat mereka resmi berpisah fakta mempertegas bahwa Dikta tengah mengandung anak dari Robby.
Robby yang enggan mengakuinya membuat Dikta kembali merasa terpukul dan bertekad membuka lembaran baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33. Keikhlasan Hati Seorang Ibu
Hubungan antar kamu dan Allah biar Allah, berhenti menceritakan keluh kesahmu kepada sesama manusia karena terkadang mereka hanya menanti keterpurukanmu bukan kebahagiaanmu.
Berhenti menyalahkan keadaan atas segala masalahmu, karena terkadang sujudmu kurang turun kepada Allah.
•
Setelah kepergian Adam, Sean segera berjalan masuk ke dalam rumah Mama Reni yang kebetulan tidak terkunci.
"Assalamu'alaikum," ujar Sean yang membuat Mama Reni dan Dikta menatap ke arah Sean.
"Waalaikumsalam," jawab mereka berdua.
Sean berjalan masuk ke dalam rumah lebih tepatnya menuju sofa ruang tamu. "Dikta kita berangkat sekarang yah. Kan mulai hari ini kamu tinggal dengan kakak."
Dikta tampak ragu. "T-tapi Mama Reni?"
Mama Reni menatap Dikta sejenak kemudian mengelus kepalanya. "Mama gapapa sayang, ada baiknya kamu memang tinggal bersama kakakmu."
Dikta menatap Mama Reni sejenak, walaupun Mama Reni bukan mertuanya lagi mau bagaimanapun Mama Reni lah orang yang sudah membesarkan Dikta.
"Kalau Mama ada apa-apa hubungi Dikta yah," ujar Dikta memeluk Mama Reni.
Mama Reni mengangguk kemudian membalas pelukan Dikta, Mama Reni sedikit bahagia dengan kehadiran Sean yang merupakan kakak kandung dari Dikta.
"Bu Reni, terima kasih sudah membesarkan adik saya dan mendidiknya seperti ini, kalau tidak ada Bu Reni saya gak tahu apa yang akan terjadi kepada Dikta, semenjak orang tua kami tidak ada semuanya jadi kacau," ujar Sean meratapi takdirnya.
Mama Reni berjalan ke arah Sean, ia mengusap wajah Sean seperti Robby anaknya. "Kamu tidak boleh begitu, anggap aja Mama ini Mama kamu, gapapa kok."
Sean tersenyum ia kemudian meraih tangan Mama Reni kemudian menciumnya. "Nanti Sean jemput yah. Kebetulan Sean mau buat acara buka bersama nanti."
Mama Reni mengangguk, Sean kemudian memeluk Mama Reni seolah ia memeluk bundanya yang sudah lama menghadap Allah.
"Kami pamit yah, Assalamualaikum," ujar Sean.
"Aku pamit yah Ma, Pokoknya kalau ada apa-apa cepat hubungin Dikta," Dikta memeluk Mama Reni kemudian menyusul kakaknya keluar dari rumah.
Mama Reni mengantar mereka semua ke pekarangan rumah dan melepas kepergian Sean dan Dikta.
Pit!
Suara klakson mobil dari Sean menandakan bahwa Sean dan Dikta akan segera pergi, Mama Reni melambaikan tangannya seiring mobil Sean menjauh dari pandangannya.
Setelah itu Mama Reni segera berjalan dengan langkah gontai masuk kedalam rumahnya, dibalik senyumnya tadi kini air matanya jatuh, apakah ini rasanya seorang ibu yang harus melepaskan anaknya pergi?
Entah itu anak kandung atau bukan, baru kemarin rasanya Mama Reni menggendong Dikta dan Robby, memandikan mereka dan menyuapi mereka, dan kini mereka semua sudah tumbuh dewasa serta memilih jalan masing-masing.
Mama Reni mengusap air matanya yang jatuh, rasa sepi menyerangnya, sudah menjadi kuadrat orang tua akan ditinggalkan ketika anak mereka sudah memilih jalan sendiri, jadi sebab itu selagi mereka masih bersama kita, tanamkanlah nilai kebaikan karena disaat mereka sudah tumbuh dewasa apa yang kita harapkan bisa sesuai ekspestasi.
Ya Allah, berat sekali rasanya ikhlas melepas anak-anakku, batin Mama Reni masuk ke kamarnya.
Mama Reni meraih foto Almarhum Papa Reno yang ada diatas nakas, ia mengusap kaca pelindung foto tersebut yang menampilkan wajah tampan dan gagah suaminya.
"Pa? Mama udah menunaikan janji Mama untuk mempertemukan Dikta dengan keluarga kandungnya, walaupun Mama gagal menunaikan wasiat Papa agar Dikta dan Robby tidak berpisah, mereka sudah dewasa dan mungkin ini jalan hidup mereka masing-masing," gumam Mama Reni.
Menetes air mata seorang ibu dan seorang istri yang masih setia menanti berkumpul dengan suaminya lagi di surga, air mata suci itu menggenang diatas bingkai foto, ratapan ikhlas dan janji yang sudah ditunaikan.
"Papa bisa tenang kan sekarang? Mama juga sudah lega, kalaupun Allah mengambil nyawa Mama sekarang, setidaknya Mama sudah tidak memiliki sangkutan janji lagi, Mama kangen sama Papa," lanjut Mama Reni. "Mama sekarang sendirian, anak-anak sudah dewasa dan meninggalkan Mama, Mama bisa apa?"
Mama Reni menghapus air matanya. "Semoga Papa tenang yah, Mama janji Mama bakal nyusul Papa ke surga."
Mama Reni kemudian membuka laci nakasnya kemudian mengambil surat ahli waris keluarga Dreantama, Robby dan Dikta tidak menginginkan surat tersebut sehingga Mama Reni memilih me wakaf kan semuanya untuk tabungan pahala untuk dirinya dan suaminya.
•
•
•
TBC
sehat dan semangat terus ya
hihihi, biasanya manggil kak atau mak..
tapi berhubung authornya lebih muda dan ternyata cowok pula, maka aku panggil dek othor saja yah, hehe..
ceritanya bagus, tapi menurutku alurnya terlalu to the point banget..
kurang panjang dan halus dikiiiit aja..
emang wajar sih, kalau cowok ngarang itu umumnya selalu to the point dan gak bertele-tele, karena mereka tercipta dominan akal (logika)..
nah kalo authornya cewek, gaya bahasanya bakalan sedikit panjang bahkan ada yg sangat bertele-tele, karena cewek dominan perasaan..
tapi, overall novel ini bagus banget..
mana diselipin ilmu2 agama yg sangat bagus dan tentunya menanbah menambah ilmu agama kita para reader Muslim..
bagi non Muslim pun, bisa jadi tambahan pengetahuan jg..
keren banget dah pokoknya..
semoga sehat selalu ya dek..
tetap semangat berkarya dan semoga sukses selalu dimanapun dan dalam kondisi apapun..
barokallahu fiik.. 🙏🏻