NovelToon NovelToon
Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.

Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?

Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembunuh

"Kamu mau bicara apa? Cepat katakan aku harus pergi." Kata Gavin setelah menghabiskan makanan nya, wajah nya tampak datar tak bereksfresi.

"Oh emm.. " Nadien meletakkan sendok dan garpunya di sisi piring, lalu menatap Gavin serius.

Ragu-ragu Nadien membuka mulutnya, "Bagaimana kamu tau tentang Sheryl dan darimana kamu tau kalau Sheryl sudah meninggal ? Sebenarnya ada hubungan apa antara kamu dan Sheryl? " Tanya Nadien to the point, jantung nya berbedar kencang takut dengan reaksi yang akan Gavin tunjukan.

Gavin yang menatap Nadien nyalang tiba-tiba sudut bibirnya terangkat, "Bagaimana, dan siapa aku di hidup Sheryl itu tidaklah penting. Karna yang terpenting itu adalah, bagaimana kamu tidak tau kalau teman baik mu meninggal? Atau... Kamu emang sengaja berpura-pura tidak tau? " Ucap Gavin menatap Nadien tajam.

"Berapa kali harus aku katakan sama kamu? Aku bener-bener gak tau kalau Sheryl sudah meninggal. Justru selama ini aku--"

"Senang," potong Gabin mengangkat sebelah alis nya, "Karna kamu bisa menikmati semua fasilitas nya?" Nadien terperangah dengan pernyataan pria itu.

"Apa maksud kamu bicara seperti itu?" Ujar Nadien tak terima.

"Bukankah kamu tinggal di apartemen Sheryl, bahkan kamu menjadikan nya milik mu? Itu sama saja dengan kamu menikmati fasilitasnya, bukan?" Tekan Gavin menatap Nadien tajam.

Nadien menggelengkan kepalanya Tak bisa Nadien percaya, bagaimana Gavin bisa bicara seperti itu. Sedangkan pria itu tidak tau apapun, Nadien memang tinggal di apartemen Sheryl ketika kuliah. Tapi, itu semua atas persetujuan Sheryl, bahkan Sheryl sendiri yang memberikan apartemen itu menjadi atas namanya.

Walaupun begitu Nadien tak sedikitpun berniat mengakui apartemen itu sebagai miliknya. Nadien justru tetap mengklaim apartemen Sheryl adalah milik gadis itu. Bagaimana bisa Gavin mengatakan kalau dirinya merebut dan menikmati fasilitas Sheryl sebagai milik nya?

Bahkan walaupun sekarang Nadien mampu membeli unit apartemen sendiri. Nadien tetap menjaga dan merawat apartemen Sheryl sampai sekarang.

"Aku emang sempat tinggal di apartemen Sheryl, tapi aku gak pernah menjadikan apartemen itu milik ku." Kata Nadien apa adanya.

"Benarkah? Lalu bagaimana bisa apartemen itu menjadi atas nama mu?" Pria itu membungkuk wajahnya maju menatap Nadien semakin dekat.

"Sheryl yang melakukan nya, dia mengalihkan nya sendiri hingga menjadi atas nama ku. Bahkan aku sendiri gak tau kenapa Sheryl sampai sejauh itu. Sheryl memberikan apartemen itu padaku sebagai hadiah sebelum dia pergi dan aku gak pernah mengharapkan itu." Terang Nadien panjang.

"Cukup ! Hentikan pembohong ! " Bentak Gavin menggebrak meja.

"Aku gak bohong Gavin! " Sentak Nadien menatap Gavin tanpa ragu.

Praangg..!!

Gavin melempar gelas hingga pecah dan berserakan di lantai, sedang Nadien menutupi telinganya gemetar.

Gavin menghampiri Nadien, memegang kedua bahu gadis itu. Memaksa Nadien menatap mata elang milik Gavin.

"Sampai kapan kamu akan terus berbohong HAH?! Sheryl tidak mungkin menyerahkan Apartemen itu pada sembarang orang. Dia tidak akan semudah itu percaya pada orang luar, ini semua pasti rencana mu merebut semua yang Sheryl miliki " Gavin menguatkan cengkraman nya, "Iyakan? Cepat katakan!! " Mengguncang tubuh Nadien menatap nya penuh kebencian, Nadien menggelengkan kepalanya berusaha menahan sakit di kedua bahunya.

"Aku gak bohong. Sheryl memberikan nya padaku sebagai hadiah, sungguh Gavin aku gak bohong.." Balas Nadien lirih, air matanya kembali luruh membasahi pipinya .

"Gak, kamu pasti bohong. Gak mungkin Sheryl memberikan apartemen itu sama kamu, gak. Gak mungkin, kamu bohong Nadin ! " Kekeuh nya tetap tak percaya.

"Katakan, aku harus apa supaya kamu percaya sama aku?" Mata basah itu beradu dengan mata elang Gavin,  "Walaupun kamu menyakitiku seperti ini, jawabanku tetap sama. Karna memang itulah kenyataan nya." Lanjut Nadien menangis tertahan.

Gavin mendorong, melepaskan cengkraman nya. Bahu Nadien jatuh lemas menyisakan rasa sakit yang begitu kuat. Sedang Gavin, pria itu nampak memijit pangkal hidungnya frustasi.

Apakah kali ini ia harus percaya dengan ucapan Nadien? Melihat tatapan mata gadis itu tak menampakan kebohongan sama sekali, tapi Gavin selalu tak bisa mengontrol emosinya setiap berhadapan dengan Nadien.

"Aku gak tau kenapa kamu sampai membenciku seperti ini. Entah ada hubungan apa di antara kalian, tapi satu hal yang harus kamu tau, kalo aku sangat menyayangi Sheryl. Aku berteman dengan nya itu tulus, aku gak pernah mengharapkan yang lain nya. Apalagi sampai berfikir memiliki apa yang dimilikinya." Terang Nadien dengan sungguh-sungguh, suaranya terdengar pilu.

"DIAM !! Kalo kamu emang tulus, kamu gak akan tega menyakitinya hingga membuat Sheryl kehilangan nyawanya. Kamu emang pembunuh! Kamu membunuh orang yang selama ini sudah membantumu. TIDAK TAU DIRI ! Kenapa kamu melakukan semua itu? Apa salah nya? Kenapa kamu membunuh Sheryl? " Suara Gavin begitu menggema di ruangan itu.

"CUKUP !! HENTIKAN !!" Nadien menutup kedua telinganya memekik keras, "Berhenti menyebutku pembunuh! Aku bukan pembunuh, dan aku tidak membunuh Sheryl..! " Ujar nya serak.

"Tapi kamu adalah penyebab dari kematian nya." Menunjuk wajah Nadien dengan tatapan menghunus.

Mata basah itu menatap pria di depan nya dengan berani, "Kalau begitu katakan. Apa yang sudah aku lakukan sampai membuat Sheryl meninggal, katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi pada Sheryl?" Pinta nya menuntut.

"Kamu masih bertanya penyebab Sheryl meninggal?" Menurunkan nada suaranya, namun masih dengan tatapan yang penuh kebencian.

"Jelas aku tanya. Karna dari awal kamu gak pernah ngasih tau aku, apa yang terjadi pada Sheryl. Kamu selalu mengatakan kalau kematian Sheryl itu salah ku, kamu selalu menyalahkan ku. Sedangkan aku sendiri gak tau apa-apa, " Sentak Nadien menatap Gavin dengan berani.

Nadien tak bisa lagi bersabar. Ia tidak bisa terus diam di sebut pembunuh, "Sekarang cepat katakan, jelaskan semuanya padaku. Apa yang kamu tau tentang Sheryl?" Cerocos Nadien tak sabar.

Gavin diam namun tatapan matanya tak sedikitpun teralihkan dari manik indah Nadien yang basah karna air matanya tak berhenti mengalir.

"Katakan Gavin. Kenapa kamu diam saja?!" Mendorong dada pria itu, Nadien menangis terisak.

"Kamu pikir aku gak sakit, setiap kamu bilang kalo aku yang sudah membunuh Sheryl ? Hiks ! Aku, membunuh? Asal kamu tau, melihat Sheryl tergores sedikit saja aku tidak tega. Lalu bagaimana bisa aku sampai merenggut nyawanya?! " Terangnya lagi menatap Gavin yang sedari tadi diam.

Mata elang itu kembali menyorot Nadien, "Kamu pikir dengan berkata seperti ini aku akan luluh dan percaya sama kamu. JANGAN MIMPI ! Sampai kapan pun aku gak akan pernah mempercayai perkataan kamu. Wanita seperti mu tidak layak di berikan kepercayaan. Karna ular sepertimu suatu saat bisa mematuk menyebarkan racun, hingga membuat targetmu Mati ! " Sergah Gavin tak sedikitpun mempedulikan ucapan Nadien.

Dada Nadien bak di hantam benda yang sangat keras, tak kuat rasanya mendengar setiap kata menyakitkan yang keluar dari mulut Gavin. Air matanya terus mengalir dan semakin deras, beranak sungai. Muak melihat wajah wanita di depan nya Gavin pun pergi begitu saja, tanpa mempedulikan rasa sakit yang Nadien rasakan akibat perkataan nya.

Nadien masih berdiri diam, hanya air matanya yang terus saja mengalir. Dadanya begitu sesak, rasanya seakan sulit untuk bernafas. Hingga tubuhnya limbung tangan nya bertumpu pada kursi di dekatnya, pada akhirnya Nadien pun melepaskan apa yang sedari tadi ia tahan. Gadis itu menangis sejadi-jadi, Nadien tak peduli lagi toh di rumah ini tidak ada siapapun selain dirinya sendiri.

*

*

*

Sedang sesampai nya di kantor, mood Gavin benar-benar hancur hari ini. Perdebatan nya dengan Nadien tadi pagi membuat Gavin selalu merasa kesal dan tidak bisa fokus. Gavin lalu melempar berkas di tangan nya ke meja dengan kasar, pria itu mengusap wajahnya frustasi.

Kendrick masuk ke ruangan Gavin, Asisten nya itu nampak bingung melihat wajah kusut atasan nya.

"Ada apa, kok muka Lo berantakan gitu?" Tanya Kendrick mendekat.

"Brengsek! " Umpat Gavin, sedang Kendrick malah tertawa.

"Lagian dari pagi gue liat tu muka kusut amat, " balasnya.

"Cewe itu benar-benar bikin gue naik darah. Nyesel gue nikahin dia, tau gitu ogah gue harus berpura-pura cinta buat nikahin dia. " Ucap Gavin dengan penuh kemarahan.

"Emang dia ngomong apa? Palingan juga Elo yang mulai duluan," timpal Kendrick dengan santai nya.

"Dia gak pernah mau mengakui kesalahan nya. Muak gue lama-lama liah muka sok polos nya, dasar perempuan tidak tau diri ! " Umpatnya lagi, semakin kesal setiap mengingat wajah Nadien.

"Vin.." Gavin mengangkat pandangan nya menatap Asisten nya itu datar.

"Sampai kapan sih Lo mau kaya gini terus?"

"Maksud Lo?"

"Ya. Maksud gue, mau sampai kapan Lo nyimpan dendam yang tak berdasar ini? "

"Apa Lo bilang barusan? Dendam tak berdasar?" Mengangkat sebelah alisnya, "Perlu gue ingetin apa yang terjadi pada Sheryl Delapan tahun yang lalu? Dan Lo tau, udah berapa lama gue cari perempuan itu.. " Ucap Gavin dengan sorot penuh dendam.

"Gak perlu Lo ingetin, gue juga inget Vin. Cuman, setidaknya Lo coba dengerin penjelasan Nadien. Jangan sampe Lo balas dendam pada orang yang salah. Gue gak mau Lo nyesel Vin, selama ini Lo cuma berspekulasi tanpa tau ke jadian yang sebenarnya. Bahkan Lo gak mengenal Nadien itu seperti apa? Lo cuma tau tentang Nadien lewat mata-mata dan orang suruhan Lo aja. " Ujar Kendrick panjang, berusaha memberi Gavin peringatan.

"Gue gak bakal menyesali apapun, karna gue cuma mau membalaskan apa yang selama ini adik gue alami. Dan gue gak mungkin salah!" Ucapnya penuh keyakinan, terdapat kilatan amarah di matanya.

Memori Gavin berputar, dimana delapan tahun yang lalu Gavin mendapat kabar kalau Sheryl sudah meninggal dunia saat ia sedang melakukan pekerjaan nya. 

Sheryl adalah adik Perempuan Gavin satu-satunya, setelah Sheryl memutuskan untuk ikut bersamanya. Selama itu pula Sheryl tak pernah mau berinteraksi dengan siapapun termasuk Gavin, hanya sesekali saja Gavin dan Sheryl bicara.

Setelah lulus, Gavin di sibukkan dengan pekerjaan nya. Ia di minta sang ayah untuk berlatih dan belajar tentang dunia bisnis, termasuk dunia gelapnya. Walaupun sebenarnya Gavin enggan menggeluti dunia gelap tersebut. Pasalnya Gavin adalah penerus dari bisnis yang di miliki Papanya. Hingga suatu hari Gavin mendapat telfon dari seseorang yang mengatakan kalau adik nya telah meninggal dunia.

Dengan segala keterkejutan dan rasa tak percaya, Gavin mengayunkan kaki nya. Pria itu berlari, tanpa mempedulikan apapun Gavin terus berlari. Air mata membendung di pelupuk mata yang nampak kosong itu, pikiran Gavin bercabang antara percaya dan tidak.

Namun, semua itu tak menyurutkan langkahnya dengan berharap apa yang baru saja ia dengar itu salah. Kini Gavin sudah berada di tempat dimana seseorang di telfon tadi memberitahu lokasinya. Langkah pria itu perlahan terhenti, tatapan matanya menatap pemandangan di depan nya...

1
Trisna Yati
Oalah....gantung critanya
Trisna Yati
aduuuhh thor critanya bikin penasaran bgt, dn GK bisa di tebak
Miutami Rindu: 🥰
Ikutin terus sampe akhir ya, karna ceritanya akan semakin seru dan menegangkan🤫
total 1 replies
Trisna Yati
critanya menarik dn seru
Trisna Yati
mampir thor,,,dri awal critanya udah menegangkan dn seru
Miutami Rindu: Makasih udah mampir🤗 Semoga bisa terus dukung Author dan ngikutin cerita nya sampe akhir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!