Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Maaf ya gaes, Aku baru muncul hehehe...aku lagi ada kerjaan soalnya sibuk sekali dah, sampai-sampai gak bisa nulis lagi...akhirnya Aku update lagi nih... terimakasih yang sudah setia menunggu..jangan lupa like dan komentarnya yaa...🙏🏻
...****************...
3 bulan kemudian,
Sejak Kanaya bercerai dengan Adrian, Yulia mantan mertua Kanaya itu semakin menjadi-jadi hidup ingin terlihat hedon. Apalagi saat ia berkumpul dengan para teman-teman sosialitanya.
Saat ini Yulia menghadiri pertemuan arisan rutin setiap bulan bersama para teman-teman sosialitanya. Tentu teman-teman mereka itu bukan lah wanita-wanita sembarangan, sebab suami-suami mereka adalah seorang pebisnis dan mereka juga memiliki karir sendiri.
Yulia dengan percaya diri datang ke pertemuan arisan tersebut, ia mengenakan outfit terbaiknya dan juga tas serta sepatu mahal yang baru ia beli beberapa waktu lalu. Tak lupa ia mengenakan perhiasan berliannya untuk ia tunjukkan pada para teman-temannya.
Begitu Yulia tiba di lokasi acara, ia disambut hangat oleh para teman-temannya belum lagi ia di puji-puji oleh teman-temannya mengenai penampilannya.
“Wah, ini tas yang harusnya Aku dapatkan tempo hari, tapi sayangnya edisinya terbatas ! Beruntung sekali Nyonya Yulia.” Kata salah satu teman Yulia.
“Benarkah ? pantas saja harganya lumayan mahal.” Jawab Yulia
“Gelang mu bagus, Nyonya Yulia ! Beritahu Aku dimana Kau membelinya ?” tanya yang lainnya.
“Ah, Aku hanya membeli di langganan perhiasan tempat Ku. Harganya memang tidak murah.” Kata Yulia mulai menyombongkan diri, ia butuh validasi jika apa yang ia kenakan semuanya bernilai harganya.
Saat mereka tengah berbincang-bincang lebih tepatnya saling menunjukkan diri jika mereka adalah orang kaya yang bisa membeli segalanya. Tiba-tiba tatapan salah satu teman Yulia tertuju pada wanita yang baru saja tiba di café tempat mereka berkumpul.
“Nyonya Kayra Abraham.” Kata teman Yulia yang mengenal siapa Kayra, sebut saja namanya Selvi.
“Siapa ?” bisik teman disebelahnya pada Selvi.
“Masa Kau tidak tahu ? Dia itu istri pengusaha nomor satu di Indonesia !” kata Selvi yang membuat teman-teman Yulia bahkan Yulia sendiri langsung tertuju pandangan matanya pada wanita yang dimaksud.
“Dia benar-benar awet muda, padahal usianya sama seperti Kita.” Kata Selvi
“Lihat tas yang ia tenteng, itu kan….” Salah satu teman Yulia yang lain bahkan tak bisa menelan air ludahnya sendiri melihat tas mewah yang Kayra pegang.
Yulia seketika menjadi iri dan tersaingi, melihat penampilan Kayra. Ia tak suka jika ada yang lebih unggul darinya.
“Kata suami Ku, anaknya yang laki-laki baru saja lulus kuliah, dan satu lagi yang perempuan baru lulus SMA.” Kata Selvi mulai bercerita mengenai Kayra.
“Oh ya ? Aku punya anak gadis, pasti sangat menakjubkan jika bisa berbesanan dengannya.” Kata teman Yulia yang duduk di samping Yulia hingga membuat telinga Yulia seakan panas mendengarnya.
“Aku juga punya anak laki-laki, siapa tahu bisa Ku jodohkan dengan putrinya.” Jawab teman Yulia juga yang lain.
Sepulang dari acara arisan tersebut, wajah Yulia bukannya nampak bahagia namun kesal yang ada. Pasalnya teman-teman arisannya terus membicarakan wanita yang bernama Kayra dan mengaguminya.
“Ibu kenapa ?” tanya Adrian, saat ini ia tengah rapi dengan pakaian casual nya, hendak pergi ke suatu tempat.
“Ibu hanya kesal saja. Sudahlah lupakan ! Ngomong-ngomong Kau mau kemana ?” tanya Yulia
“Teman-teman Ku mengajak Ku bertemu malam ini, Ibu !" Jawab Adrian
"Jangan terlalu malam, ingat beberapa hari lagi acara pernikahan mu dengan Serina !" kata Yulia memperingati.
"Ibu tenang saja !" jawab Adrian, kemudian mencium pipi Ibunya itu sekilas.
“Oh ya sudah, hati-hati ya Sayang.” Kata Yulia melepas kepergian putranya yang hendak pergi bertemu teman-temannya.
Adrian pun tersenyum, dan pergi meninggalkan Ibunya di rumah.
Tak lama, pengasuh Kendra datang menghampiri Yulia mengatakan jika Kendra saat ini tengah demam.
“Ada apa ?” tanya Yulia
“Tuan Kendra Sakit, Nyonya ! Tubuhnya Demam.” Kata pengasuh tersebut.
“Kan ada obat demam ! Berikan saja padanya ! Pasti langsung sembuh !” kata Yulia ketus, ia malas sekali jika harus mengurus cucunya itu sebab saat ini ia begitu lelah sehabis pertemuan arisan dan belanja di Mall.
“Tapi Nyonya, biasanya Tuan Kendra jika demam Nyonya Kanaya membawanya ke Dokter langganannya.” Kata Pengasuh itu lagi.
“Ribet benget sih ! Kalau kata Ku beri obat demam ya beri saja ! Aku Nyonya di rumah ini, Kau tidak perlu protes. Lagi pula Kanaya itu sudah tidak tinggal disini lagi !” kata Yulia memarahi pengasuh Kendra.
Pengasuh tersebut merasa takut dan hanya bisa menundukkan wajahnya, tak berani menatap Yulia.
“Berikan dia obat demam ! Paling juga mau tumbuh gigi ! Begitu saja Kau panik !”
Yulia kemudian pergi menuju kamarnya di lantai atas dengan menaiki tangga meninggalkan pengasuh Kendra yang saat ini tengah berdiri dan merasa serba salah.
...****************...
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣