Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Melarikan Diri

'Huhhh... Huhhh... '

Terdengar helaan nafas yang begitu memburu dari gadis yang saat ini tengah berlari di gelapnya malam yang mencekam, tepatnya di sebuah hutan.

Dengan nafas tersenggal gadis itu beberapa kali menoleh kebelakang, berharap beberapa pria di belakangnya tak lagi mengejarnya. Tanpa menggunakan alas kaki gadis itu terus berlari, tak mempedulikan luka dan rasa perih di kakinya.

Yang ada di pikiran nya saat ini adalah terus berlari sejauh mungkin, menghindar dan lepas dari para penjahat yang beberapa hari ini sudah mengurung dan menyiksanya. Sembari terisak, ia tak menyerah untuk terus berlari mengikuti kemana kaki nya melangkah, kadang ia juga terseok karna kakinya semakin lemah dan rasa lelah yang mulai menyerangnya.

Begitu memprihatinkan, bagaimana tidak? Di malam yang gelap, di tengah hutan dan jauh dari pemukiman penduduk, seorang gadis berlari seorang diri dari kejaran beberapa pria menggerikan di belakang nya. Namun, karna semangat ingin bebas tak membuat dirinya gentar.

'DUAARR!! '

Suara guntur di langit sejenak menghentikan langkah nya, gadis itu terlihat ketakutan. Begitu banyak luka dan lebam di wajah nya. Mata basahnya menatap langit malam, tetesan air mata mengalir dari sudut matanya.

"Kali ini saja.. Aku mohon selamatkan aku Tuhan !" Batin nya pilu penuh keputus asaan.

Sedetik kemudian ia berusaha menguatkan dirinya kembali, ia tidak boleh menyerah, ia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk kabur. Gadis itu menghapus air mata, yang lagi-lagi membasahi pipinya.

Suara guntur masih bersahutan, angin berhembus kencang, ia yakin jika hujan pasti akan segera turun. Gadis tersebut kembali berlari, saat mendengar teriakan dari beberapa pria di belakang nya. Biarlah, biar malam mengerikan ini ikut menyaksikan seberapa kerasnya ia berjuang hanya demi sebuah kebebasan.

Duuk !

Kaki nya tersandung sebuah batu yang cukup besar, hingga membuat ia terjerambab jatuh tengkurap di tanah yang basah karna hujan. Dengan sisa-sisa tenaganya ia bangkit, tanpa mempedulikan ibu jari kakinya yang berdarah. Gadis itu terus berjalan terpincang-pincang, karna ia masih bisa melihat jika beberapa orang di belakang masih mengejarnya.

Seulas senyum terukir di bibirnya yang pucat, saat ia melihat sebuah lampu jalan. Akhirnya, ia berhasil keluar dari hutan yang sudah mengurungnya beberapa bulan terakhir.

"Hey, berhenti ! " Teriak seseorang yang mengejar nya dari belakang.

Gadis itu kembali berlari kini ia berlari di jalan aspal, ia tersenyum bahagia akhirnya ia keluar dari hutan mengerikan itu. Namun, ini bukanlah akhir gadis itu masih harus berlari dan mencari tempat yang aman. Kakinya terus mengayun di aspal yang basah, walau ia sudah merasa lelah dan kesakitan. Tak akan membuatnya berhenti untuk berlari, ini bukan saat nya untuk berhenti.

Dari arah berlawanan, sebuah mobil hitam mengkilap dibalik deras nya hujan melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. Membelah jalanan yang sepi, sedang gadis itu masih saja berlari beberapa kali ia menoleh ke belakang berharap orang-orang itu tak mengejarnya lagi.

Hingga tanpa ia sadari, sebuah mobil berada di depan nya.

'TIIINN...'

Gadis itu terkejut mendengar suara klakson mobil, pandangan nya berbalik ke depan. Seketika langkahnya berhenti, tatapan nya lurus menatap mobil yang semakin mendekatinya.

Lampu mobil menyorot padanya, matanya membulat saat mobil itu semakin mendekat dan akan menabraknya.

'TIINNN..' 

Lagi, suara klakson mobil itu semakin memekik telinga, kakinya seolah sulit di gerakkan. Gadis itu sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, mobil itu melaju dengan kencang dalam jarak dua meter gadis itu memejamkan matanya.

Ckkiittt...

Beruntung mobil tersebut berhenti tepat waktu dengan mengerem mendadak.

Merasa tak ada yang terjadi dan dirinya baik-baik saja, gadis itu perlahan membuka matanya. Jantungnya berdetak cepat, namun ia menghela nafas lega karna mobil itu tak menabraknya.

Karna lelah, tubuh nya pun sudah sangat lemah ditambah guyuran hujan yang membuatnya semakin nampak mengenaskan. Lututnya terasa bergetar, kakinya sudah tak bisa lagi menahan bobot tubuhnya saking jauhnya ia berlari. Nafas tak beraturan, membuktikan jika ia sudah sangat lelah dan lemah.

'Bruukk'

Pada akhirnya gadis itu ambruk di aspal yang basah, tepat di depan mobil tersebut. Ia tak sanggup lagi berlari, kakinya sudah sangat lelah. Namun, gadis itu belum sepenuhnya pingsan ia masih bisa melihat seseorang yang turun dari mobil.

Orang itu membuka payung untuk satu orang lagi yang turun dari mobil. Di tengah derasnya hujan ia hanya dapat melihat sepatu pantofel mengkilap mulai basah itu mendekat ke arah nya. Dua orang, ya gadis itu melihat dengan samar dua orang berjalan ke arah nya.

Pandangan nya mulai kabur, namun gadis itu berusaha untuk tetap sadar. "To-long..! " Satu kata itu lolos dari bibinya.

Walau tak bisa melihat dengan jelas, selain karna hujan pandangan nya juga semakin kabur. Kini, orang itu sudah berdiri di depan nya.

"To-long.. Sa-ya..." Suaranya terdengar samar dan hampir tak terdengar.

Setelah mengatakan dua kata itu, gadis tersebut akhirnya pingsan tak sadarkan diri. Dua pria berjas tersebut hanya menatap gadis itu dalam diam.

*

*

*

Satu bulan kemudian...

Di ruangan yang serba putih, seorang gadis terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan alat bantu pernapasan terpasang di antara mulut dan hidung nya. Tak lupa selang infus yang tersemat di tangan kanan wanita tersebut.

"Apa ada perkembangan suster?" Tanya seorang Dokter yang selama ini merawat gadis itu.

"Kondisinya sekarang sudah lebih baik Dok, tidak seburuk sebelum-sebelumnya."

"Baguslah. Akhirnya setelah satu bulan dia di rawat, akhirnya ada banyak kemajuan " ujar Dokter paru baya tersebut.

"Iyaa Dok. Kasihan sekali, selama ini pasien berjuang sendirian tanpa di dampingi keluarganya." Tambah suster menatap gadis yang terbaring itu prihatin.

Dokter hanya mengangguk dengan bibir di lipat ke dalam. Membenarkan apa yang di katakan suster, ia juga merasa kasihan dengan wanita malang ini.

"Baiklah, biar saya cek dulu kondisinya sekarang."

Dokter tersebut mulai melakukan pekerjaan nya. Ia mengecek satu persatu untuk memastikan kondiri pasien nya.

Saat tengah melakukan pemeriksaan tiba-tiba jari tangan gadis itu bergerak, suster yang melihat itu pun terkejut.

"Dokter, pasien menggerakkan jarinya." Pekik sang suster kesenangan.

Dokter itu mengalihkan pandangannya, menatap jari-jari pasien yang bergerak-gerak. Dokter pun tersenyum, saat gadis itu perlahan membuka mata nya.

Gadis itu membuka matanya sempurna, dan yang pertama ia lihat adalah langit-langit ruangan yang berwarna putih. Pandangan nya masih kabur, ia mengalihkan nya ke samping menatap dokter yang berdiri di dekatnya. Masih belum jelas, kini beralih pada suster yang tengah menatapnya dengan senyuman merekah.

"Saya.. Dimana?" Ucapnya parau begitu lirih.

"Kamu ada di rumah sakit sekarang." Sahut suster yang umurnya lebih muda dari dokter itu.

Gadis itu berusaha memfokuskan pandangan nya, kini penglihatan nya sudah mulai membaik walau masih sedikit buram, tapi ia bisa melihat dua orang memakai pakaian tugas mereka.

"Kenapa saya bisa ada di sini?" Tanya nya lagi lemah.

Gadis itu berusaha membuka benda yang menutupi mulutnya, "Jangan di lepas dulu. Kamu masih belum pulih," tahan Dokter itu memegang tangan gadis yang berstatus pasien nya itu.

"Saya tanya, kenapa saya bisa ada di sini?" Ulang gadis itu menatap Dokter sayu.

"Jangan banyak bertanya dulu. Kamu belum pulih sepenuhnya, lebih baik kamu istirahat dan jangan memikirkan apapun, yah?" Terang Dokter dengan senyuman hangat.

Gadis itu diam, ia perlahan menutup matanya kembali. Karna memang tenaga nya tak cukup banyak hanya untuk sekedar bicara, otot-otot nya terasa sangat lemah.

"Suster, pantau terus pasien ya. Kalo ada apa-apa panggil saya saja," pesan Dokter tersebut.

"Baik Dok." Mengangguk patuh.

Dokter pamit keluar, sedang suster memperbaiki selimut gadis itu dengan penuh perhatian.

                      

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!