Kalian bisa bayangkan bagaimana anehnya gadis cupu berubah jadi gadis tomboy?
Ikuti aja ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Vuspita sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aksi
Dara mengerang panas, seluruh tubuhnya panas tak terkendali dengan penuh hasrat. Gelisah bergerak kesana kemari namun tubuh terikat dengan tali.
Sedangkan para pria disana sudah gelap mata metap tubuh Dara yang meliuk liuk bagaikan ular yang kepanasan. Salah satu dari mereka mulai mengoyak baju Dara.
“Dara.. Jangan Sentuh anak saya setan..!” Teriak Handi..
“Jauhin adik gue. atau kalian gue bunuh bangsa*t” Teriak Riko.
“Jahuin adek gue. gue potong lo nanti setan..!”: Teriak Filo tak kalah keras. Mereka mengerang memberontak. Ah mereka tak akan sanggup menatap kehancuran adiknya didepan mata nya sendiri. Ahh, mereka bisa gila saat ini juga.
Sedangkan Key mengendap dibalik kardus besar disana. Ada Andes disampingnya. Ia sudah mengambil ancang-ancang untuk menyerang. Pertama-tama ia harus menghitung seberapa banyak para penjaga yang membawa senjata tajam. Disana ada sekitar 5orang. Sedangkan penjaga biasa ada 20orang dan 20orang dipersiapkan menjamah tubuh Dara. Key juga mengawasi dimana saja para penjaga itu menjaga.
Sedangkan Andes mengarahkan pada warior menjaga dibeberapa sudut dan menyuruh beberpa pemegang senjata api menargetkan sasaran yang harus mereka matikan. Mereka berkolaborasi dengan telitih, jangan sampai suatu kejadian buruk akan terjadi dikedepannya. Mengingat mereka melawan orang licik membuat mereka harus melakukan rencana secara matang-matang.
Key menatap Dara yang bajunya sudah dikoyak oleh beberapa pria disana. Tangannya sudah terkepal erat serta menyorotkan kemarahan yang mencapai ubun-ubun. Andai saja Andes tidak menahannya, ia pasti sudah keluar semenjak Daren dan Lainnya dihajar tadi. Sekarang ia harus memikirkan orang lain, bukan hanya emosinya saja yang bergejolak marah, ada gang Galaksi yang harus ia jaga dan juga keluarganya yang harus ia awasi.
“Udah An?” Tanya Key tak tahan. Ia sudah menggenggam senata api iku keras.
Andes mengangguk. Ia mengambil ali senjarta api ditangan Key. “Lo keluar tanpa senjata api. Takutnya nanti lo kebablasan. Lagian juga lo mau.main-main sama mereka kan?” Ucapnya.
Key berdecih pelan. Ia memberikan senjata api itu pada Andes sembari menatap didepannya. Tangannya terkepal saat baju itu sudah terongok dilantai, sedangkan pria-pria itu mengerumuni Dara, beberapa dari mereka mengelus paha putih Dara membuat Dara semakin terbakar gairah. Ia bahkan mendesah panas membuat para pria itu terkekeh geli. Suara teriakan dan pemberontakan dari keluarganya menggema dan terdengar memilukan ditelinga.
Bukankah seharusnya Key bahagia melihat keluarganya hancur? Tapi entah mengapa ia tak suka, ia tak mau melihat hal seperti ini. Ia memang membenci mereka, namun ada satu rasa yang lebih mendominasi dari rasa Benci.rasa itu adalah rasa yang ingin melindungi satu sama lain.
Saat salah satu pria itu mendekat dan mulai menarik paksa CD Dara membuat Key naik darah, ahh, ia bahkan berlari dan menerjang pria yang sudah berani menyentu aset Kakaknya. “Bangs*at...!” Teriak pria itu tersungkur.
Tak menggunakan sumpah serapa Key memutar tubuhnya kembali menerjang dua pria sekaligus secara tak terbaca.
Mata Handi dan lainnya terbelalak lebar. Ada rasa legah dihati mereka saat melihat jika putri mereka tak jadi hancur. Tapi satu pertanyaan dibenak mereka. Siapa yang menyelamatkan putri mereka? Sulit dibaca olehnya siapa yang menolongnya, karena Key menggunakan baju ala Ninja serta kepala yang ditutup kain hitam serta muka ditutup cadar, matanya dialihkan dengan soflen biru membuat orang tak akan mengenalinya. Ditambah ia terkenal cupu tak akan membuat orang mencurigainya.
Tor..
Satu tembakan mengara pada Key, tapi untungnya meleset. Key masih berkuta dengan pria yang tak memakai baju. Lawannya bertambah banyak, pengawal yang lainnya sudah mendekat untuk menyerangnya.
“Tangkat dia...! Siapa yang menaruh tikus selokan disini?” Bentak Andi marah. Acara bersenang senang nya hancur karena tikus kecil yang menjijikan dimatanya.
Saat yang lain sudah maju. Key mulai melawan tanpa takut. Ia bagaikan jendra perang tak takut mati. “Maju..!” Teriak Key saat merasa jika ia sudah dikepung puluhan penjaga. Ia tak akan sanggup melawan sebanyak ini. Dia manusia...! bukan Samson atau Spiderman.
Ada puluhan anak gang Galaksi yang memakai pakaian sama sepertinya. Mereka membantu Krey dengan semaksimal mungkin, ada yang keluar dari balik selatan,a ad yang meloncat dari atas dan ada juga dari belakang.
“Sial. Kita dikepun..” Teriak penjaga lainnya.
“Bunuh mereka...!” Teriak Andi lantang.
Tor...
Tor..
Peluru itu mengarah pada Key, namun sayang nya sebelum peluruh itu menyentu Kulit Key, peluru dari arah lain sudah mendarat tepat dikepala mereka membuat kepala mereka hancur disana, otak mereka bercecer dilantai membuat Andi terkejut setengah mati. ia baru sadar jika lawannya bukan Tikus god. Namun raja hutan yang ditakutkan.
Dor..
Dor...
Tembakan itu terdengar lagi. Itu dari Andes dan lainnya, mereka menembak orang yang sudah mereka prediksi melukai anatara anggotanya.
“Siapa mereka?” Tanya Handi kaget. Ia bahkan menunduk takit tembakan itu mengenai dirinya.
“Aku tak tau. Tapi aku sangat berterimakasih, karena sudah membantu kita.” Jawab Fito legah.
“Kau benar. Tapi sepertinya mereka sudah melakukan dan merencanakan ini dengan matang.” Sahut Riko menatap perang didepannya.
“Siapa dia? Apa dia pacar Dara?” Ia mengarahkan pandangannya pada Key yang masih bertarung melawan pria yang bertubuh tiga kali lebih besar darinya.
Daren bernafas legah. Tangnya sudah terbebas.” Selesai.” Gumamnya. Ia merentangkan tangannya saat merasakan jika tangannya terkepas. Ia yang sedari tadi diam karena mengusuk tali itu pada kursi itu, dibagian bawahnya itu ada sendi tajam dibagian bawah.
Ia mulai membantu keluarganya melepaskan tali pengikatnya.” Cepat bantu yang lain.” Ucapnya setelah melepaskan Riko
.
“Bagai-“
“Cepat. Jangan membuang waktu dengan pertanyaan bodoh..!” Bentak Daren.
Dengan cepat yang lain membantu ayahnya dan juga Dita.
Sedangkan disisi lain masih ada satu pria yang sudah gencar menikam tubuh Dara yang hanya tertutup bra dan CD saja menampilkan lekuk tubuh nan mulusnya. Pria itu gelap mata membuat ia sangat bernafsu untu mengelayari tubuh Dara.
Key sudah menghabisi lawannya. Ia menatap pria yang menyentu Payudar* Dara dengan brutal, serta membuka bra itu secara paksa.
“Bangsa*t..!” Teriak Key parau. Ia melompat dan berlari cepat.
Bugh..
Ia menergang pria itu hingga tersungkur. Dengan emosi yang memuncak membuat ia gela mata. Ia melangkah mendekat sembari melayangkan stu lagi pukulan tepat di wajah pria itu.
Pukulan dan tendangan Key bukan main-main, sangat keras dan juga tepat mengenai titik lumpuh seseorang, membuat lawan mati kutu. Pria itu menyerang tanpa arah seakan lupa cara berkelahi. Ia menendang kepala Key dengan keras.
Dengan cepat Key menahan kaki itu. Ia mengangkatnya lalu menyeretnya kebelakang membuat pria itu gelagapan lalu jatuh. Dengan sigap Key menendang Mr.P yang sudah tak berbalut benang.
Argh...
Bugh..
Sekali lagi Key menendangnya hingga pria itu meringis kesakitan.
Seakan belum puas menyerang dan memukul membuat Key kembali mendekat serta memukul wajah pria itu.
Bugh..
Satu tendangan tepat mengenai kepala Key membuat dirinya tersungkur. Matanya mengkilat menatap asal terjangan.
Bugh..
Satu terjangan lagi namun tak terkena kepala Key. Key sudah merebahkan tubuhnya dengan tunjangan Kaki. Saat pria itu mau mendendang Key dengan cepat Key menerjang dengan tunjang kaki yang sudah ia siapkan. Ia melompat dan langsung melayangkan pukulan talak di wajah pria itu. Pria itu tersungkur dengan memegang wajahnya.
Key berputar dan
Bugh..
Satu tendangan keras mendarat dipipi kanannya. Darah kentar keluar dari mulut pria itu saat setelah tendangan itu terlayang. Amarah Key memuncak. Ia mendekatkan dirinya kepada pria itu. Ia menarik paksa kepala yang sudah lunglai dilantai.
Bugh..
Bugh.,.
Key memukulnya secara kasar serta membabi buta. Ia bagaikan psyco yang ahli. Tulang hidung pria itu patah dan wajah yang sudah tak berwarnah dan berbentuk lagi. Darah sudah mencuru dibibirnya.
“Queen awas...!” Teriak Alex yang tak jauh dari Key.
Sotak Key mendatangkan tubuhnya dilantai samping lawannya.
Tor,..
Satu tembakan mendarat dilantai samping Key.
Tor..
Sang penembak mati dengan mata pecah akibat sanapan dari Andes. Ia hampir kecolongan karena ia memuji Key bertarung.
.
.
.
.
Beri 100 komentar lagi. Akan up malam ini wkwk.
Jangan lupa Vote dan Like oke teman
ceritanya gak membosankan
sukses Buat Author👍🥰👏
Semangat 💪💪💪 dengan karya2nya
soalnya aku gak suka nunggu up....
kadang sampai bosan .....
tentang kisahnya lanjut baca lagi....
sampai tengah malam ini end jam 00.24...
seru thor
terimakasih karya nya author🙏
semangat 💪
sehat selalu🥰😘
salam sukses👍