Dia tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang raja.
Namun jiwa seorang pemimpin sudah melekat sejak kecil dalam dirinya. Dan darah seorang raja mengalir dalam tubuhnya.
Carlos, seorang pemuda yang menjadi pewaris dan penerus dari kakek moyangnya Atalarik attar.
Namun tidak semudah seperti apa yang dibayangkan, rintangan demi rintangan harus ia hadapi. Mampukah Carlos menghadapinya?
Penasaran? Baca yuk!
Cerita ini hanya fiksi belaka tidak ada kaitannya dengan dunia nyata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Waktu berlalu begitu pantas. Hari ini adalah hari Carlos dilantik menjadi raja. Bertepatan dengan hari pernikahannya dengan Sofia.
Acara di gelar di tempat terbuka, yaitu halaman istana. Dan terbuka untuk umum, siapapun bisa datang tanpa undangan.
Namun mereka tetap waspada dengan mengadakan penjagaan dan pemeriksaan ketat untuk para tamu yang datang.
Apalagi para tamu yang tidak dikenal. Mengingat mereka baru saja memenangkan perang menggulingkan raja William.
Tapi sebelum acara dimulai, mereka berziarah terlebih dahulu ke makam Atalarik attar bersama istrinya.
Makam raja Attar kini sudah dibuatkan tempat yang bagus. Bahkan banyak rakyat yang berziarah ke makam tersebut untuk sekedar mendoakan.
Walaupun rakyat yang sekarang tidak mengalami masa-masa zaman pemerintahan raja Attar. Namun rakyat merasa kagum setelah mengetahui cerita tersebut.
"Kakek, aku Carlos, aku akan melanjutkan pemerintahan sebagai pemimpin di negara ini. Dukung aku kek, bimbang aku agar menjadi pemimpin yang amanah. Walaupun kakek sudah wafat, aku yakin kakek bisa melihatku," ucap Carlos.
Kemudian mereka beramai-ramai membaca doa bersama didepan makam Atalarik attar. Setelah selesai, merekapun kembali ke istana.
"Kamu sudah siap?" tanya Randy.
"In Sya Allah siap Opa," jawab Carlos.
"Anak papa jenius, papa yakin kamu bisa menjadi pemimpin yang adil untuk rakyat mu," ucap Arthur.
"Kenapa bukan papa saja?" tanya Carlos.
"Papa tidak layak Nak, cuma kamu orang yang terpilih. Walaupun papa dan Opa mu juga keturunan raja Attar, tapi kamu orang yang terpilih menjadi raja. Bukan sembarangan orang bisa menjadi seorang raja," jawab Arthur.
"Gak nyangka ya, keponakan tampan ku menjadi raja," ucap Nina.
Carlos hanya tersenyum, ia tidak bisa menjawab ucapan mereka satu persatu. Bahkan Julian dan Alana, Harley dan Anggita juga mengucapkan selamat.
Padahal Carlos belum dilantik menjadi raja. Tapi ucapan dari keluarganya sudah bertubi-tubi.
Rakyat pun mulai berdatangan hanya sekedar untuk melihat raja baru mereka. Banyak para gadis berteriak menguji Carlos karena ketampanannya.
Sebelum Carlos di nobatkan sebagai raja, Carlos terlebih dahulu mengucap ijab kabul di depan rakyatnya.
Setelah selesai ijab kabul, Carlos pun kembali ke panggung pelaminan yang didesain sedemikian rupa. Dengan didampingi jaguar, Jena, Lola, Lala, Lolo. Mereka adalah hewan pengganti Leo dan Leona dan Jery. Anak-anak dari Leo dan Leona juga Jery.
Carlos sengaja meminta Jacob untuk membawanya kemari. Sementara jaguar, Carlos sendiri yang membawanya dari hutan atas permintaan Sofia.
Andreas membawa sepasang mahkota yang disimpan di dalam peti oleh raja Attar. Jika raja yang sebelumnya, mereka tidak menggunakan mahkota raja Attar. Namun mahkota yang mereka buat sendiri.
Sekarang Carlos menggunakan mahkota asli yang selama ini dicari-cari. Namun mereka tidak menemukan nya.
"Dengar rakyatku sekalian, saya raja Andreas menyerahkan tahta kerajaan kepada menantu saya. Karena dia adalah pewaris tahta yang sebenarnya. Dengan disaksikan oleh kalian semua, hari ini adalah hari pernikahan raja baru kita sekaligus hari penobatan raja baru kita," ucap Andreas dengan suara lantang.
Andreas pun meletakkan mahkota di kepala Carlos, kemudian yang satunya di kepala Sofia.
"Saya Carlos raja baru kalian, saya tidak bisa berjanji untuk mensejahterakan kalian. Saya hanya akan membuktikan kepada kalian, In Sya Allah saya akan membuat perubahan dan mensejahterakan kalian," ucap Carlos dengan lantang.
Suara tepuk tangan pun terdengar riuh dari rakyat yang hadir. Bahkan tamu dari negara tetangga juga ikut hadir hanya untuk melihat raja baru negara ini.
Carlos dan Sofia kembali duduk, tidak ada yang berani untuk bersalaman dengan mereka. Mereka hanya membawa spanduk sebagai ucapan selamat kepada pengantin sekaligus raja.
Apalagi disamping mereka ada pengawal yang berbulu dan berkaki empat. Terlihat imut, tapi cukup membuat nyali menciut.
Hingga menjelang sore acara pun selesai, rakyat pun kembali setelah makan. Tidak ada yang terlewat karena semuanya kebagian.
Keluarga Henderson tidak akan main-main dalam menjamu mereka dengan makanan. Jadi mereka tidak kelaparan saat hadir ke sini.
"Apa kamu tidak ingin membawa Sofia ke negara kita?" tanya Carlina pada Carlos.
"Tanyakan kepada orangnya Ma, apa dia mau atau tidak?"
"Bagaimana sayang? Gak lama kok, paling beberapa hari saja," ucap Carlina.
Sofia menoleh ke suaminya, seolah meminta pendapat. Biar bagaimanapun, mereka sudah menikah. Dan juga Sofia belum pernah keluar negeri.
"Mama tanya tuh, kenapa diam saja?"
"Terserah kamu saja," jawab Sofia.
Sofia sebenarnya masih kikuk mau memanggil Carlos apa? Karena ia sudah terbiasa dengan sebutan aku kamu. Jadi saat ingin memanggil yang lain masih belum terbiasa.
"Okelah Ma, aku akan bawa Sofia ke negara kita. Lagipula sekalian ajak dia jalan-jalan," jawab Carlos.
"Pergilah Nak, untuk sementara urusan istana biar ayah yang urus. Lagipula kamu baru saja dilantik, jadi kesempatan mu untuk jalan-jalan terlebih dahulu," ucap Andreas.
"Terima kasih ayah, aku akan bawa Sofia ke negaraku besok," ujar Carlos.
Ya, besok keluarga Henderson akan kembali ke negaranya. Karena urusan disini sudah selesai. Mereka hanya ingin menghadiri pesta pernikahan Carlos dan Sofia.
Sofia hendak kembali ke kamarnya, namun Carlos memintanya untuk kekamar Carlos. Karena mereka sudah pasangan suami istri, jadi kenapa harus tidur terpisah?
Sementara para hewan milik mereka sudah diamankan terlebih dahulu. Mereka disiapkan kandang yang luas untuk mereka bergerak bebas.
"Aku mau mandi terlebih dahulu," ucap Sofia pelan.
"Mandilah, nanti gantian," ujar Carlos.
Pelayan datang mengantarkan pakaian milik Sofia. Karena Carlos memintanya untuk dipindahkan ke kamarnya.
"Pakaian ku," kata Sofia.
"Mandi saja dulu, nanti baru ganti pakaian," ujar Carlos.
Sofia ingin membuka resleting gaunnya, namun ia sedikit kesulitan. Akhirnya iapun meminta tolong kepada Carlos.
Carlos tidak berani memandang punggung Sofia yang putih mulus tanpa cela. Ia takut tidak bisa menahan diri.
Sofia pun buru-buru masuk kedalam kamar mandi. Tanpa sadar ia menutup pintu dengan sedikit keras.
Carlos hanya tertawa kecil melihat tingkah Sofia yang sepertinya malu.
"Huft, mungkin inilah garis takdir hidupku," gumam Carlos. Lalu merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
Carlos tidak pernah menduga jika dirinya akan menjadi seorang raja. Walaupun sejak kecil aura kepemimpinan nya sudah terlihat. Dan setiap ucapannya seperti perintah bagi mereka.
Sehingga saat menyerang musuh, strategi yang ia utarakan benar-benar didengarkan oleh mereka.
Sofia keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalut handuk menutupi tubuhnya. Kemudian ia langsung masuk ke ruang ganti, karena pakaiannya sudah tersedia disana.
Sofia keluar dari ruang ganti dan mendapati suaminya tidak ada, ia hanya mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.
yg penting seru💪💪💪💪💪