Mantan Simpanan

Leon mengerutkan dahi, pasalnya tadi pagi Arden juga melewatkan sarapannya. Lalu saat makan siang dia sengaja menyajikan makanan lebih banyak, tapi ternyata Arden tetap menolak.

Dengan segera Leon memanggil karyawan OG untuk membereskan semua makanan, bersih tak bersisa satupun. Selama 2 karyawan OG itu membereskan makanan, Arden terus menutup hidungnya rapat.

Sebuah tindakan yang membuat Leon sungguh merasa heran, padahal dia sangat tahu itu semua adalah makanan kesukaan sang tuan. Berbagai jenis sayuran dan daging rendah lemak.

"Maaf Tuan, jika Anda menolak semua makanan tadi, Anda ingin makan apa untuk makan siang?" tawar Leon, dia cemas juga jika Arden sampai tak berselara makan.

Sementara Arden langsung berpikir, dia seolah sedang menyesap lidahnya sendiri, membayangkan memakan sebuah kue manis rasanya enak sekali.

"Pesan kan aku kue di Holland Bakery, yang banyak."

Ha? Leon terperangah, setahu dia kue-kue manis selama ini selalu dihindari oleh Arden.

Tapi Leon tidak bisa mencegahnya, akhirnya Leon memesankan banyak kue manis untuk tuannya itu.

Dan Arden melahapnya hingga habis separuh, bukan hanya kenyang namun Arden juga merasa sangat bahagia.

Keesokan harinya kejadian ini kembali terulang. Leon yang sedari kemarin sudah merasa aneh pun akhirnya memberanikan diri buka suara.

Dia ingin tuannya kembali seperti dulu, Leon tidak ingin kepergian Dea merusak hidup tuannya.

"Tuan, bolehkah sayang mengatakan sesuatu? diluar pekerjaan," pinta Leon, dia berdiri disamping Arden yang sedang memakan kue manis, lagi-lagi hanya kue manis yang bisa masuk kedalam mulutnya.

"Katakan."

"Apa Anda tidak merasakan suatu keanehan?"

"Apa maksudmu?"

"Tiap pagi anda mual, anda tidak pernah lagi makan nasi selama beberapa hari ini dan selalu memakan kue manis itu. Kue-kue itu tidak baik untuk kesehatan anda Tuan," terang Leon panjang lebar.

"Apa maksudmu tidak baik? kue ini adalah makanan yang aku suka," balas Arden, matanya mulai berkaca-kaca. Teramat sedih saat mendengar Leon mengatakan makanan yang dia suka tidak baik untuk kesehatannya.

"Bu-Bukan seperti itu maksud saya Tuan, hanya saja ini aneh." Leon gelagapan sendiri saat melihat Arden yang seperti mau menangis.

Kini dia seolah sedang dihadapkan dengan seorang anak kecil, bukan tuannya Arden Harwell.

Akhirnya Leon membiarkan Arden memakan semua kue manis itu. Lalu dengan sengaja dia meminta salah satu karyawan OG untuk masuk dan membawa makanan lengkap nasi, ikan dan sayur dalam 1 piring dan menyajikannya di meja.

Namun seketika itu juga Arden mendadak mual, dia langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua kue yang dia makan.

Leon membantu untuk menenangkan tuannya itu.

Maafkan saya Tuan, tapi saya memang sengaja melakukan ini agar bisa membawa anda ke rumah sakit. Kita harus tahu kenapa Anda jadi berubah seperti ini. Batin Leon, dia memijat tengkuk tuannya yang sedang muntah.

"Lebih baik sekarang kita ke rumah sakit Tuan."

"Iya," jawab Arden lemah. Arden memang tidak ingin jatuh sakit, dia harus sehat dan kuat agar bisa segera menemukan Dea.

Saat itu juga Leon membawa Arden untuk datang ke rumah sakit Royal Dude, salah satu rumah sakit terbesar di kota ini.

Leon juga langsung membuat janji temu dengan salah satu dokter umum di rumah sakit itu, Laluna Dude.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Rumah sakit Royal Dude ada di cerita bunda Lunoxs

Doctor Alamsyah's Secret Wife