NovelToon NovelToon
Surat Terakhir Ayah

Surat Terakhir Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Tegar adalah seorang ayah dari dua anak lelakinya, Anam si sulung yang berusia 10 tahun dan Zayan 6 tahun.

Mereka hidup di tengah kota tapi minim solidaritas antar sekitarnya. Hidup dengan kesederhanaan karena mereka juga bukan dari kalangan berada.

Namun, sebuah peristiwa pilu membawa Tegar terjerat masuk ke dalam masalah besar. Membuat dirinya berubah jadi seorang pesakitan! Hidup terpisah dengan kedua anaknya.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Bisakah Anam dan Zayan melalui jalan hidup yang penuh liku ini? Jawabannya ada di 'Surat Terakhir Ayah'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masuk rumah sakit

Sudah beberapa kali Alin bolak-balik ke kamar mandi. Rasanya diare yang dia rasakan sangat parah. Mukanya jadi pucat seperti kehilangan seluruh darah dalam tubuhnya. Dia berpikir, apa yang tadi dia makan sampai perutnya melilit hingga separah ini?

Dengan sisa tenaga, Alin bergerak menuju dapur. Mencari apa yang aneh di sana, yang mungkin bisa dia jadikan petunjuk penyebab lara di perutnya. Tapi baru menginjak lantai dapur, perutnya kembali merasakan remasan kuat menjadikan dirinya melenguh kesakitan. Mau tidak mau, Alin harus kembali ke kamar mandi untuk membuang semua sisa kotoran yang ada di usus besarnya yang membuat dirinya tersiksa seperti itu.

Rasanya Alin sudah tidak kuat lagi. Dia sudah muntah puluhan kali, dan sekarang ini dia hanya ingin berbaring di tempat tidur tanpa diganggu rasa sakit di perut dan pusing di kepalanya. Namun rasa sakit itu tak mau pergi begitu saja, membuat Alin merasa begitu menderita. Keringat dingin mengembun di kening Alin, dia memanggil simbok dengan suara lirih, tapi tidak ada satupun orang yang datang menghampirinya. Kemana semua orang? Apakah tidak ada siapapun di rumah sebesar ini?

Ya jelas saja jika para pekerja tidak ada yang tahu keadaanya, karena para pekerja di sana sedang mengerjakan tugas masing-masing tanpa tahu penderitaan Alin di dalam kamarnya. Suara Alin bahkan tak terdengar oleh panca indera mereka.

Siang harinya, Anam dan Zayan sudah sampai di rumah. Keduanya dijemput supir pribadi tentunya. Karena pak supir yang tadi pagi dilarang menjalankan tugas dengan mengantarkan Anam dan Zayan pergi ke sekolah oleh Alin, langsung ditelepon Abut agar menjemput kedua cucunya. Dan meminta kepada seluruh pekerjanya di rumah supaya menuruti perintah dari Abut saja, bukan orang lain! Orang lain di sini pastilah Alin.

Dan Abut sudah berada di rumahnya sebelum kedua cucunya pulang sekolah. Dia tak hanya marah tapi juga kecewa dengan tingkah Alin yang kelewat batas. Ketika sampai rumah, Abut langsung masuk ke kamar Alin, betapa terkejutnya engkong Abut saat tahu keadaan anak sulungnya yang mengenaskan. Dia tergeletak lemas di dekat kamar mandi dengan bekas muntahan dan bau tak sedap dari jalur pembuangan tubuh anaknya.

Dengan cepat Abut meminta supir untuk mengantarkan Alin ke rumah sakit. Iya, hanya supir.. Karena Abut kadung hilang respect pada anaknya sendiri. Sudah bertahun-tahun Abut dilupakan, tidak pernah dikunjungi, bahkan sekedar menanyakan kabar saja tidak anak-anaknya lakukan.

Sekarang, karena kehadiran Anam dan Zayan di rumah Abut, barulah Alin mau menampakkan diri di rumah yang dulu membesarkannya. Abut tak habis pikir dengan isi kepala Alin. Anak yang dulu dia didik dengan kebaikan, dengan limpahan kasih sayang, kini berubah jadi monster yang tega menyakiti orang lain.

"Bang, kata pak supir.. Tante Alin di bawa ke rumah sakit. Keracunan katanya bang." Zayan memainkan kakinya berayun-ayun di udara.

"Biarin aja. Dia keracunan ramuan yang dia bikin sendiri kok." Anam tak peduli dengan keadaan Alin.

"Iya ya bang. Tante Alin udah galak banget sama kita. Udah kasar juga, aku pernah mau ditampar sama dia bang tapi untung ada mbok Sami yang nolongin aku. Nggak jadi kena pukul deh aku nya bang." Zayan bercerita.

"Ditampar? Kapan? Kok kamu nggak bilang sama abang?" Kini Zayan yang gelagapan.

Padahal dia sudah ingin menyembunyikan masalah ini dari Anam, tapi tiba-tiba mulutnya nyeplos begitu saja tanpa dia sadari. Zayan langsung menutup mulutnya dengan tangan kanan. Dia menggeleng pelan.

"Za!" Panggil Anam kesal karena adiknya berani menyembunyikan hal seperti itu darinya.

"Maaf bang, tapi kan yang penting Tante Alin nggak jadi nampar aku." Lirih Zayan sedikit takut sekarang.

Pembicaraan keduanya tak lepas dari pendengaran Abut. Lelaki tua itu mendengar dengan jelas apa yang kedua cucunya bicarakan. Alin benar-benar keterlaluan.

Sedang di rumah sakit, Alin bersama kedua adik dan suaminya. Juga seorang gadis kecil yang adalah anak dari Alin.

"Cece bercanda kan? Masa kalah dari dua bocah ingusan sih?! Yang bener aja." Aluna, adik Alin berbicara.

"Lagian ngapain sih ce ngurusin bocah-bocah itu? Biarin aja lah mereka tinggal sama papa. Ngerawat papa, nemenin papa, karena kita kan nggak ada yang bisa menetap di rumah papa. Kita udah punya keluarga sendiri ce." Alea, si bungsu ikut memberikan komentar.

"Kalian bisa diem nggak?! Aku udah lemes gini, tapi kalian cerewet banget!" Alin sudah tak mampu lagi bicara panjang lebar.

Lemas karena dehidrasi akibat keracunan minuman hasil racikan Anam membuatnya masih merasakan pusing hingga sekarang. Sedangkan suami Alin hanya diam saja tak bersuara. Dia hanya melihat sebentar keadaan istrinya lalu pergi setelah tahu istrinya masih bernafas, setidaknya dia sudah menyempatkan waktu untuk menjenguk istrinya yang katanya sakit itu.

"Suamimu ce.. Beneran nggak ada perhatiannya sama sekali sama kamu. Istri sakit kayak gini aja masih mentingin kerjaan. Gila itu orang." Aluna melihat kepergian Alex dengan tatapan tak suka.

"Biaya rumah sakit mahal, ce! Kalau ko Alex nggak kerja siapa yang bakal bayarin?!" Sarkas Alea.

Ketiga anak perempuan Abut memang seperti itu. Hanya mementingkan diri sendiri. Tidak anak pertama, kedua atau ketiga, semua sama saja. Setelah mereka menikah, tak ada yang menampakkan batang hidungnya di hadapan orang tua. Mereka cukup bahagia dengan kehidupan rumah tangga yang mereka jalani, hingga abai akan kondisi orang tua yang juga butuh perhatian dari mereka.

"Kalian aja yang bikin dua bocah setan itu minggat dari rumah papa. Aku nggak sudi berbagi warisan sama mereka!" Keluh Alin dengan suara lemahnya.

"Cece terlalu jauh mikirnya. Ngapain ributin warisan?! Papa masih hidup kali ce. Dan lagi, papa itu punya kita. Anak kandungnya, ngapain ngasih bagian warisan pada orang lain yang nggak ada sangkut pautnya sama papa? Aneh banget deh kamu mikirnya ce!" Alea bersikap santai. Dia bahkan tak begitu menganggap keberadaan Anam dan Zayan adalah sebuah ancaman untuk mereka.

"Iya ih. Kebanyakan ditinggal suami kerja jadi oleng gitu mikirnya." Aluna menimpali.

"Terserah kalian aja. Yang penting aku udah ngasih tau ya. Nanti kalo beneran kejadian papa ngasih warisan ke anak-anak sialan itu, dan kita nggak dapet apa-apa dari harta papa, kalian baru tau rasa!" Alin mendengus.

"Sebenarnya, tanpa harta papa juga hidupku udah terjamin sih.. Lagian papa cuma punya usaha pengepulan sampah kan? Ya males aja suruh nerusin usaha gituan." Alea membayangkan jika dirinya harus bergelut dengan tumpukan sampah, membuatnya bergidik ngeri.

"Nggak ada yang tau, nasib orang kedepannya kayak apa Le. Siapa tau, dua tiga tahun lagi kamu digugat cerai suami mu. Kamu mau tinggal di mana? Masih bisa hidup enak kayak sekarang?? Mikir! kalo punya otak dipake." Alin tak kalah sengit menasehati adik bungsunya.

"Kok Cece malah doain aku yang nggak-nggak sih?! Maksudnya apa ya bilang aku bakal dicerai suamiku?? Nggak ada bukunya suamiku minta cerai dari ku ya ce, jangan asal ngomong!"

Mereka malah meributkan hal yang sebenarnya tidak perlu diperdebatkan. Jika mereka sadar harus berlaku baik pada orang tuanya tanpa pamrih dan balasan berupa warisan, tanpa diminta pasti Abut akan dengan suka rela memberikan seluruh hartanya kepada ketiga anaknya.

1
Riaaimutt
deuh suami ria jahat bgt sama anak kecil juga
untung nya suami ku orangnya baik hati bijaksana dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
klo sikapmu sprti itu trs, lama² anakmu juga ogah idup samamu..
arogan bener jadi manusia, udah kek Fir'aun bae
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
masih ada aja manusia yang hormat hanya karna hartanya🤦🏻‍♀️
🍊 NUuyz Leonal
susah sih kalau orang nya modelan kayak Aline ini semua semua di salah kan ke orang lain padahal dia sendiri yang membuat hidup nya seperti itu
🍊 NUuyz Leonal
sepertinya lebih berbahaya jika celine bersama kamu
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
heh alin berkaca lah sebelum terlambat bgt menyadari kesalahan mu😒😒😒dari tadi asik nyalahin orang dasar 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
sebenarnya sangkala itu kenapa benci banget sama zayan dan Anam yaa🤔🤔🤔🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Dewi kunti
dipecat aj sopir yg gak tahu diri kong
Rahmawati
km sudah gk dianggap anak lagi line, mending km pergi aja, celine akan lebih terurus kl tinggal sm engkongnya
Rahmawati
ini knp kok sengkala benci bgt sm anam dan zayan,,
🍊 NUuyz Leonal
apapun bisa terjadi jadi jangan pernah melihat atau menilai apalagi membenci seseorang dengan kadar porsi yang berlebihan
𝐙⃝🦜尺o
si mandor so iye, gak tau apa2 mau tuduh sembarangan akhirnya dipecat kan
Rahmawati
bagus anam km pinter kl mau sukses
Was pray
belajar terus anam dan zian, harta dipakai habis , tapi kl ilmu dipakai bertambah
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
lagian, org kerja itu nyari duit..
bukan nyari muka
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
baru mandor tapi udah petantang petenteng
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
nam sibuk masak pak, gak bisa ikut olimpiade /Facepalm/
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍: kesian..
masih sekwildapa aja dari dlu😌
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: mana ada.. nam sibuk ngelus dada dan paha
total 2 replies
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚
aih bulu 😱
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: aih dah diganti kertas 🤭
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: typo Thor
total 4 replies
🍊 NUuyz Leonal
buktikan namza Klian pasti bisa
seperti kata kong abut berubah lebih baik untuk kalian sendiri
🍊 NUuyz Leonal
bulu 😳😳😳
bulu apa ini 🤔🤔🤔
🍊 NUuyz Leonal: bulu apa itu???
Dfe: apa apa?
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!