NovelToon NovelToon
Suamiku Calon Mertuaku

Suamiku Calon Mertuaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rodiah Karpiah

Ini kisah Riana , gadis muda yang memiliki kekasih bernama Nathan . Dan mereka sudah menjalin hubungan cukup lama , dan ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan .
Namun kejadian tak terduga pun terjadi , Riana memelihat Nathan sedang bermesraan dengan teman masa kecilnya sendiri. Riana yang marah pun memutuskan untuk pergi ke salah satu klub yang ada di kotanya .Naasnya ada salah satu pengunjung yang tertarik hanya dengan melihat Riana dan memberikannya obat perangsang dalam minumannya .
Dan Riana yang tidak tahu apa-apa pun meminum minuman itu dan membuatnya hilang kendali atas tubuhnya. Dan saat laki - laki tadi yang memasukan obat akan beraksi , tiba-tiba ada seorang pria dewasa yang menolongnya. Namun sayangnya obat yang di kasi memiliki dosis yang tinggi sehingga harus membuat Riana dan laki - laki yang menolongnya itu terkena imbasnya .
Dan saat sudah sadar , betapa terkejutnya Riana saat tahu kalau laki-laki yang menidurinya adalah calon ayah mertuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodiah Karpiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Enam

Kini Siska terdiam dengan cukup lama , gadis dua puluh satu tahun itu mencoba memahami semua yang baru saja ia dengar dari sahabat sekaligus teman satu pabriknya itu . Ini bukan sekedar masalah perselingkuhan atau pun patah hati biasa --- ini jauh lebih rumit dari dua masalah itu.

" Lo serius , Rania ? " Tanya Siska sambil menatap ke arah Rania yang kini sedang menatap lurus ke depan .

Rania yang mendengar perkataan dari sahabatnya itu pun menganggukan kepalanya , saat ini ia sudah sangat lelah dengan kehidupannya . Siska yang melihat sisi rapuh sahabatnya pun , memeluk Rania lagi mencoba memberikan kekuatan.

" Lo tenang aja , gue pasti akan dukung Lo kok ! " Ucap Siska sambil mengelus rambut panjang Rania , dan Rania yang mendengar itu pun semakin kencang menangis .

" Gue takut hamil , Siska ! Gue belum siap menjadi ibu , dan gue juga nggak mau kalau nanti gue benaran hamil , gue akan menggugurkannya ! " Ucap Rania di sela tangisannya , Siska yang mendengar itu pun ikut menangis . Ia tahu kalau Rania saat ini benar-benar hancur .

" Gue akan temani Lo ! Dan gue akan menjadi Aunty yang baik untuk anak Lo nanti ! Gue janji ! " Ucap Siska yang mencoba meringankan beban Rania saat ini .

Setelah beberapa menit menangis , Rania akhirnya pun menghentikan tangisannya . Dan kini ia sedang memandang Siska dengan senyumannya.

" Terimakasih , Siska ! Gue benar-benar beruntung punya sahabat kayak Lo ! " Ucap Rania dengan tulus , Siska yang mendengar itu pun tersenyum dan mengelus lengan Rania .

" Gue juga beruntung punya sahabat kayak Lo . Kalau nggak ada Lo , pasti saat ini ayah gue udah nggak ada ! " Ucap Siska dengan senyumannya , menurut Siska saat ini. Apa yang ia lakukan untuk Rania tidak lah seberapa , bila di bandingkan dengan apa yang di lakukan Rania untuk keluarganya.

Dahulu saat ayahnya sakit keras , tanpa pikir panjang Rania langsung memberikan seluruh gajinya selama satu bulan untuk membantu biaya pengobatan ayah Siska . Dan kini , Siska ingin membalas kebaikan sahabatnya itu , dengan selalu ada untuk Rania.

Setelah merasa lebih tenang , Rania pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya . Karena besok adalah hari kerja, Rania akan kembali bekerja untuk mempersiapkan jika yang ia takutkan akan menjadi kenyataan .

***

Satu bulan sejak kejadian

Rania menatap pantulan dirinya di cermin , kini ia sudah mengenakan seragam pabrik tempatnya bekerja . Dengan menghela nafas panjang , Rania pun mengambil tasnya dan keluar dari dalam kamar . Setibanya ia di luar kamar , Rania melihat ke dua orang tuanya sedang mengobrol di meja makan.

" Sudah mau berangkat kerja , Rania ? " Tanya pak Rudi yang menyadari kehadiran anak perempuannya itu .

" Iya , pak ! " Ucap Rania sambil duduk di kursi yang masih kosong dan mengambil sarapan yang sudah di siapkan sebelumnya.

" Ohh , iya Rania . Beberapa Minggu yang lalu kenapa Nathan sampai cari-cari kamu ? " Tanya Bu Ani sambil menatap anaknya heran .Bu Ani baru ingat , kalau Nathan pernah mencari-cari anaknya itu.

" Ohh , itu... Aku lupa nggak bilang Nathan kalau akan bertemu dengan Siska . Jadi , mungkin dia cari-cari Aku ! " Ucap Rania yang terpaksa harus berbohong pada ke dua orang tuanya . Rania belum siap menerima amukan ke dua orang tuanya , jika ia memberitahu alasan sebenarnya .

" Ohh, lain kali jangan seperti itu lagi ! Dan sejujurnya ibu nggak terlalu suka kamu berhubungan dengan dia ! " Ucap Bu Ani setelah mendengar penjelasan dari anaknya itu . Dan Rania yang mendengar perkataan ibunya itu pun mengerutkan keningnya.

" Memangnya kenapa Bu ? " tanya Rania sambil memandang ibunya meminta penjelasan.

" Anaknya nggak tahu etika ! Kelihatan dari wataknya itu! " ucap Bu Ani menjawab pertanyaan Rania , dan Rania yang mendengar itu pun terdiam.

' Bahkan ibu yang baru mengenal Nathan sebentar saja tahu sifat Nathan seperti apa , ia heran mengapa hanya aku yang tidak tahu sedari awal. Maaf pak , Bu aku harus berbohong ! Aku belum siap memberitahu kalian kalau saat ini aku sudah hancur ! ' monolog Rania di dalam hatinya .

Rania pun memakan sarapannya dalam diam , sebenarnya saat ini ia sangat malas makan . Namun , kalau Rania tidak makan itu akan membuat orang tuanya bertanya-tanya . Pasalnya , Rania tidak sekali pun melewatkan sarapan .

" Aku sudah selesai ! " Ucap Rania sambil bangkit dan membawa piring bekas makannya ke arah tempat cuci piring dan menaruhnya di sana .

" Aku berangkat , Pak . Bu !" Ucap Rania sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya .

" Ya sudah hati-hati , bawa motornya! " Ucap pak Rudi pada anak perempuannya itu . Dan Rania pun menganggukan kepalanya .

Setelah berpamitan Rania pun berangkat ke pabrik tempatnya bekerja menggunakan motor kesayangannya , yang di belikan sang ayah ketika ia masih sekolah menengah atas .

Dan tak butuh waktu lama , Rania pun sampai di parkiran pabrik otomotif tempatnya bekerja. Rania mematikan mesin motornya dan melepas helm dengan napas panjang. Pagi ini terasa lebih berat dari biasanya. Setelah menyimpan helm di jok motor, ia berjalan menuju gerbang pabrik dengan langkah yang terasa lebih lambat dari biasanya.

"Rania!" ucap seseorang dari belakang.

Ia pun menoleh dan melihat Siska melambaikan tangan dengan senyum khasnya. Meski sedikit lega melihat sahabatnya, perasaan gelisah tetap menghantui Rania.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Siska begitu Rania sampai di sampingnya. Dan Rania yang mendengar itu pun mengangguk, berusaha tersenyum.

"Gue baik-baik aja, kok." Ucap Rania agar sahabatnya itu tidak terlalu khawatir dengan kondisinya saat ini . Siska mengernyit, jelas tidak percaya. Namun, sebelum sempat bertanya lebih jauh, bel tanda masuk berbunyi.

"Nanti istirahat kita ngobrol, ya?" ujar Siska sambil menggandeng tangan Rania. Dan Rania pun menganggukan kepalanya saja .

Hari ini terasa berjalan lebih lambat. Rania mencoba fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya terus melayang pada kejadian yang menimpanya dirinya beberapa hari yang lalu .

Saat sedang berdiri mengoperasikan mesin, tiba-tiba kepala tim produksi memanggilnya .

" Rania ! Kamu di panggil pak direktur ! " Ucap kepala produksi memberitahu Rania bahwa saat ini Nathan ingin bertemu dengannya . Dan Rania yang mendengarnya pun menganggukan kepalanya , dengan menghela nafas pelan Rania pun berjalan ke arah ruangan tempat direktur memantau setiap pekerja.

Tok... Tok... Tok..

Begitu sampai di depan ruangan tempat Nathan berada , Rania pun mengetuk pintu sebagai formalitas . Dan setelah mendapatkan jawaban , baru lah ia masuk ke dalam ruangan .

" Ada apa Bapak memanggil saya ke sini ! " Ucap Rania sambil menatap ke arah Nathan yang kini juga sedang menatap dirinya .

" Panggil saja aku seperti biasanya , sayang ! " Ucap Nathan sambil bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Rania .

" Saat ini kita di tepat kerja , Pak ! " Ucap Rania yang tidak ingin mengikuti perkataan Nathan . Dan Nathan yang mendengarnya pun tersenyum kecil.

" Mungkin kamu melihat apa yang terjadi di apartemen aku , dan aku mau men..." Ucapan Nathan pun harus terputus karena Rania yang menyela perkataannya .

" Saya nggak perlu penjelasan , dan saya rasa kita sudah tidak punya hubungan apa-apa sekarang , selain bos dan karyawannya ! " Ucap Rania yang memotong perkataan Nathan . Dan Nathan yang mendengar perkataan Rania pun emosi dan berjalan semakin dekat dengan Rania , dan kini ia berada tepat di depan Rania.

" Aku nggak akan pernah mengakhiri hubungan kita , aku lakuin itu karena kamu nggak pernah mau aku sentuh ! " Ucap Nathan yang memberikan pembelaan atas apa yang ia lakukan dengan Claudia .

" Hanya karena itu , kamu berbuat hal yang di larang agama ? " Ucap Rania yang tidak habis pikir dengan alasan yang Nathan berikan padanya . Nathan yang mendengar perkataan dari Rania pun menatap wanita yang sudah ia pacari tiga tahun itu dengan ekspresi penuh amarah dan frustrasi.

"Jangan sok suci, Rania. Lo nggak pernah mau gue sentuh, sementara Claudia selalu ada buat gue! Gue juga punya kebutuhan!" Ucap Nathan dengan suara yang sedikit keras , untungnya ruangan Nathan jauh dari ruangan produksi . Sehingga tidak akan ada karyawan yang mendengar perkataan mereka .

Rania mengepalkan tangannya, berusaha menahan air mata yang hampir jatuh. Hatinya sakit, bukan hanya karena pengkhianatan Nathan, tetapi juga karena betapa rendahnya cara Nathan memandang hubungan mereka.

"Jadi menurut kami , aku yang salah karena kamu selingkuh dengan Claudia?" Rania menatap Nathan dengan mata penuh luka. Ia tidak habis pikir dengan Nathan saat ini. Bisa-bisa ia menyalakannya karena tidak pernah mau di sentuh oleh dia selama pacaran .

"Kamu bukan cuma melukai aku, tapi juga menghancurkan kepercayaan yang udah aku kasih ke kamu !" Ucap Rania lagi yang kini memandang sengit ke arah Nathan .

Nathan yang mendengar itu pun mendengus kesal. "Udah lah, Rania. Aku tetap akan menikah dengan kamu kok ! " Ucap Nathan dengan santainya . Dan Rania yang mendengar itu pun tertawa miris.

"Menikahi aku ? Setelah kamu tidur sama Claudia? Kamu pikir aku mau hidup sama orang kayak kamu ? Orang yang nggak bisa jaga komitmen dan malah nyalahin aku atas kesalahan kamu sendiri?" Ucap Rania dengan emosi , ia masih tidak habis pikir dengan apa yang di katakan oleh Nathan saat ini.

Nathan yang mendengar perkataan Rania pun semakin emosi. Ia meraih tangan Rania dengan kasar, membuat wanita itu terkejut.

"Denger ya, Rania. Kamu bukan siapa-siapa tanpa aku . Kamu cuma karyawan biasa, sementara aku direktur di sini. Kalau aku mau, kamu bisa aku pecat kapan aja!" Ucap Nathan mengancam Rania .

Rania menepis tangannya dengan kuat. "Silakan, Nathan. Kalau kamu pikir kamu bisa hancurin hidup kamu, coba aja! Tapi aku nggak akan pernah tunduk sama kamu lagi!" Ucap Rania yang tidak takut dengan ancaman Nathan saat ini , meskipun ia harus di pecat dari pekerjaannya . Itu lebih baik dari pada bertemu setiap hari dengan karang yang tidak punya malu seperti Nathan ini .

Seketika pintu ruangan terbuka, dan di sana berdiri Bagaskara—ayah angkat Nathan sekaligus pemilik pabrik ini. Tatapan tajamnya membuat Nathan langsung diam. Rania juga terkejut melihat pria itu menatap mereka berdua dengan ekspresi dingin.

"Apa yang sedang terjadi di sini?" Suara Bagaskara dalam dan berwibawa, membuat ruangan terasa semakin mencekam.

Dan entah mengapa Rania seperti sedang ketahuan selingkuh dengan Nathan , mengingat ia dan Bagaskara sudah melakukan hubungan intim.

.

.

Bersambung...

1
Krh15
seru novelnya , wajib dibaca 🤩
Reni Anjarwani
lanjut thor
Rodiah
Selamat menikmati cerita aku 🤗🥰

Dimohon untuk tidak menjadi silent reader ya , aku menunggu keritik dan saran dari kalian 🤭🤗😍
Satsuki Kitaoji
Got me hooked, dari awal sampe akhir!
Yoi Lindra
Tersentuh banget dengan kisah ini.
Desi Natalia
Makin lama makin suka, top deh karya thor ini!
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!