Pembalasan Anak Yang Tidak Di Anggap

 Di ruang rawat,lili sedari tadi menatap laptopnya.Jari-jemarinya sangat lincah di atas keyboard laptop hingga beberapa saat senyum lili terbit.

  "Akhirnya,selesai juga.Semoga mereka puas."harap lili.

  Lili menoleh pada sinta yang berbaring di sofa dengan menggunakan selimut membuat lili tersenyum haru.

  "Bu aku janji,semoga apa yang aku lakukan sekarang ini membuahkan hasil,lalu kita akan membalas semua ini.Aku janji akan membahagiakan ibu,seperti ibu selalu ada untuk lili."ucap lili menatap sinta yang tertidur pulas.

  Setelah merasa semua beres,lili menyimpan laptopnya ke atas nakas.Melihat jam yang ada dinding sudah menunjukan pukul dua belas membuat lili mulai memejamkan matanya,tetapi lili mengingat ucapan kakek bagaskara sewaktu dia di taman.

  "Kenapa kakek bagaskara tau,kalau gue di perlakukan kejam yah. Dia siapa yah sebenarnya."ucap lili menatap langit-langit ruang rawat.

  "Apa aku ikuti saran kakek bagaskara! Aku ingin tumbuh kuat dan lindungi ibu."ucap lili dalam hati.

••••

 "Selamat pagi sayang..bangun dulu yuk."bisik sinta pada lili yang masih tertidur lelap.

 Lili yang sedikit terusik,mulai membuka matanya secara perlahan.Terlihat wajah sinta yang tersenyum kepadanya,senyum yang tak pernah luntur darinya.

  "Pagi bu,ini sudah jam berapa?"tanya lili dengan suara serak khas bangun tidur.

  "Ini sudah jam delapan nak."jawab sinta.

 Seketika mata lili terbelak,baru kali ini dia bangun setelat ini."Kok ibu gak bangunin lili sih."ucap lili seraya beranjak dari tidurnya.

 "Tidur kamu sangat lelap sayang,ibu gak tega bangunin kamu.Ini saja ibu bangunkan kamu karena terpaksa,kamu harus makan lalu minum obat nak."ujar sinta."Lagian juga,ini bukan di mansion sayang.Jadi kamu tenang saja yah."lanjutnya.

 Dengan telatan sinta menyuapi lili sehingga buburnya telah habis tersisa.Setelah itu sinta memberikan obat kepada lili.

  "Bu kapan aku bisa keluar?"tanya lili pada sinta setelah meminum obatnya.

  "Kata dokter kamu harus pemulihan dulu nak,luka kamu banyak.Jadi kamu yang sabar yah."jawab sinta.

  Lili hanya mengangguk saja,dirinya juga belum sembuh total.

  "Oh yah nak,aqila cariin kamu terus."ucap sinta memberitahukan pada lili tentang temannya,yang selalu mencarinya setiap saat.

 "Ibu gak ngasih tahukan aku di rawat?"tanya balik lili.

 Sinta menghela nafas sementara."Maaf nak,ibu gak bisa bohong pada aqila.jadi ibu tanya ke dia kalau kamu di rawat di rumah sakit."jelasnya.

 "Aku cuman takut dia khawatir bu,dan aqila pasti pengen cepat balik dari liburannya kalau tahu aku sakit gini."ujar lili.

  "Namanya juga sahabat nak,udahlah nak biarkan aqila tahu.Nanti dia kecewa dengan kamu lagi."jelas sinta.

 "Ya mau bagaiamana lagi bu,aku boleh telpon dia gak bu?"tanya lili meminta izin kepada sinta.

  Sinta mengangguk cepat."Tentu boleh dong sayang."ucapnya lalu merogoh kantongnya memberikan ponselnya kepada lili.

  "Terima kasih bu."ucap lili yang di balas dengan anggukan oleh sinta.

  Lili mencari nomor ponsel lili di ponsel sinta,tetapi belum sempat lili menelpon aqila....

  "LILI..."teriak aqila memasuki ruangan rawat lili.

 Seketika lili dan sinta menutup telinganya,mendengar suara cempreng aqila.

  "Qill ini rumah sakit bukan hutan."omel lili.

  Aqila hanya cengengesan tanpa merasa bersalah,lalu menghampiri lili dan sinta.

  "Assalamualaikum tante."salim lili pada sinta.

  "Waalaikumsalam nak,kamu apa kabar?kita lama gak ketemu."ujar sinta.

  "Alhamdulillah baik tan."jawab aqila.

  "Syukurlah,oh yah kalian berdua ngobrol aja yah.Tante mau keluar dulu."ucap sinta.

 "Ibu mau kemana?"tanya lili.

 "Ibu mau ke kantin dulu sebentar yah nak.kamu sama aqila dulu.qila tante titip lili dulu sementara yah."ucap sinta pada aqila.

  "Siap tante."ucap aqila hormat seperti prajurit saja membuat sinta terkekeh.

  Sinta keluar dari ruang rawat lili,selain ingin ke kantin dia juga ingin memberikan mereka ruang untuk ngobrol.Takut dengan adanya sinta,mereka canggung ngobrolnya.

••••

  Aqila melihat lili cemberut karena ulahnya membuat dia terkekeh.

  "Gak usah cemberut gitu dong,nanti cantik hilang lagi."goda aqila.

  Lili hanya memutar bola matanya menganggapinya.

  "Oh yah gue bawain lo buah dan oleh-oleh dari korea."ucap aqila memberikan lili parsel buah-buahan dan gelang yang berwarna pink sesuai warna kesukaan lili.

  "Lo gak bawa apa-apa,gue udah senang lo jenguk gue qill."ucap lili tersenyum tulus kepada aqila lalu menerima pemberian dari aqila.

  "Terus maksud lo yang ingin rahasian ke gue apa hah."sinis aqila.

 "Hehehe itu lain ceritanya heheh."ucap lili.

  "Iya-iya,suka-suka lo deh.lo suka gak gelangnya?"tanya aqila.

 Lili menatapnya terlebih dahulu,di gelang tersebut tertulis ukuran huruf A membuat lili bingung.

 "Gue suka,warnanya juga warna kesuakaan gue.Tapi kok inisialnya A sih qil?"tanya lili

  "A itu Aqila,dan di tangan gue ini L artinya lili."jawab aqila.

 Lili mengangguk paham sekarang."Thanks yah."ucap lili di angguki aqila.

  "Bagaiamana liburan lo?seru gak?Eh kok cepat banget sih lo balik?libur sekolahkan masih ada beberapa hari?"tanya lili.

  "Seru sih seru li,tapi tahu lo sakit liburan gue nothing spesial gitu.jadi gue balik deh,gue khawatir dengan lo li."jawab aqila membuat lili terharu dengarnya.

  Lili mengenggam tangan aqila,"Terimah kasih yah lo udah khawatir dengan gue,gue beruntung punya sahabat kayak qill."ucapnya tulus.

 "Ahh lili,lo juga sahabat gue paling baik sejagad raya."ucap aqila memeluk lili dan di balas oleh lili.

 Setelah acara peluk-pulukan dua sejoli ini,mereka melanjutkan bincang-bincang.Aqila juga meminta untuk melihat punggung lili atas perbuatan zavier.

  "Ngeri gue lihat punggung lo li,tega banget sih daddy lo itu.Lo juga kenapa juga gak tanya oma jessi,mereka pasti akan bantu loh."omel aqila,terlihat wajah lili sangat khawatir dengan lili.

  "Belum waktunya qil,lo kan tau sendiri keluarga ibu sinta dan kak rika yang jadi taruhannnya.Mereka sengaja menyuruh seseorang untuk jadi tetangga mereka,jadi kalau ada yang laporin keluarga mereka jadi taruhannya qill."jelas lili menatap lurus.

  "Dasar keluarga durjana..terus lo mau gini terus li?gue khawatir lo koma lagi li."ucap aqila dengan mata yang berkaca-kaca.

 Dengan sigap lili menghapusnya dengan pelan,lalu berkata."Kamu tenang saja li,gue akan balas perlakuan mereka ke gue.Tapi bukan sekarang."ucapnya mengepalkan tangannya.

  "Bagus kalau lo ingin balas dendam,kalau lo butuh bantuan lo telpon gue aja.Gue siap bantu lo."ucap aqila menatap lili dengan serius.