Genre : TimeTravel, Action, Adventure
Mo Lian. Seorang Kultivator terkuat di Alam Semesta.
Saat ia hendak naik ke Alam Selestial, Dao menolaknya karena di dalam hatinya terdapat penyesalan besar. Akhirnya pun Dao mengirimkannya kembali ke masa sekolahnya saat berusia 18 tahun.
"Kali ini aku harus berkultivasi secara perlahan sembari membalaskan semua dendam yang ada! Hingga tidak lagi meninggalkan penyesalan maupun rasa bersalah, yang mana dapat membangun iblis hati!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 : Kehidupan Sekolah Yang Membosankan
Mo Lian bangun pagi-pagi sekali sebelum sinar matahari menyinari daratan untuk berkultivasi meski hanya sejenak dan tidak ada perkembangannya sama sekali, perbedaan berkultivasi di apartemen dengan di Vena Naga sangat dirasakannya sekarang.
"Sepertinya hari ini aku harus berkemas-kemas dan pindah ke Mansion Bai Long." Mo Lian membuka matanya perlahan, kemudian memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum berangkat sekolah.
Mo Lian keluar dari kamar apartemennya. Ia menuruni tangga apartemen, dan terlihat sebuah mobil berwarna biru bermerek Bentley Continental GT terparkir di depan apartemen, dengan pria tua berambut putih pendek namun masih terlihat segar berdiri di depan mobil.
Pria tua itu berjalan menghampiri Mo Lian. "Tuan Mo. Perkenalkan nama saya Lee Dong, saya suruhan dari Tuan Qin Zhang. Saya ditugaskan untuk mengantarkan Anda kemanapun tempat yang ingin Anda tuju," ujarnya memperkenalkan diri seraya membungkukkan badannya 45°, dengan satu tangan menyilang di depan dadanya.
Mo Lian sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Qin Zhang padanya. Bahkan sampai menyediakan mobil mewah keluaran terbaru beserta sopir untuk mengantarkannya bepergian. "Terimakasih, kalau begitu tolong antarkan aku ke SMA 1," pintanya sembari tersenyum tipis.
"Baik Tuan." Lee Dong kembali membungkukkan badannya, kemudian berjalan menghampiri mobil untuk membukakan pintu.
"Terimakasih." Mo Lian kembali berterimakasih pada Lee Dong, kemudian masuk ke dalam mobil.
Mobil melaju dengan kecepatan stabil, hingga beberapa menit kemudian telah sampai di depan gerbang sekolah. Yang mana menarik perhatian semua orang, entah itu orangtua, murid, dan penjaga gerbang sekolah.
Lee Dong keluar dari dalam mobil terlebih dahulu untuk membukakan pintu. "Silahkan Tuan Mo," ucapnya seraya menundukkan kepalanya.
Mo Lian keluar dari dalam mobil. Sontak semua orang membelalakkan matanya saat melihat Mo Lian, pasalnya yang diketahui oleh semua orang adalah bahwa Mo Lian sangatlah miskin, bahkan untuk membayar uang sekolah saja sangat kesulitan.
"Apakah aku tidak salah lihat? Itu Mo Lian? Bagaimana mungkin dia dapat menaiki mobil Bentley Continental GT, yang mana harganya berkisar 3.600.000 Yuan," ucap salah seorang dari mereka.
¥3.633.000 \= Rp.8000.000.000.00
"Benar. Aku juga tidak percaya dia memiliki mobil itu, atau mungkin dia adalah simpanan dari wanita tua?"
"Kemungkinan. Itulah alasan mengapa penampilannya berubah, mungkin saja wanita tua itu memberikan modal padanya untuk melakukan operasi plastik."
Pak tua Lee Dong yang mendengar ini berjalan seraya menggulung lengan bajunya, bersiap-siap untuk menghajar orang yang membicarakan Mo Lian. Namun baru saja ia melangkah, ia dihentikan karena tubuhnya dihalangi tangan Mo Lian.
"Tidak perlu." Mo Lian menggelengkan kepalanya pelan, kemudian berjalan memasuki gerbang sekolah.
Pak tua Lee Dong terdiam sejenak, ia menghirup napas panjang kemudian mengembuskannya pelan. Ia berbalik memasuki mobil setelah menundukkan kepalanya mengarah pada Mo Lian.
***
Di Ruang Kelas
Kabar mengenai Mo Lian menaiki mobil mewah keluaran terbaru telah tersebar luas, bahkan bisa dibilang seluruh orang yang berada di sekolah sudah mengetahuinya, beserta tentang rumor Mo Lian adalah simpanan wanita tua.
Tapi Mo Lian sendiri yang mengetahui itu hanya diam tak mempermasalahkannya, karena baginya tidak ada artinya menjelaskan hal-hal sepele pada semua orang. Yang terpenting baginya sekarang adalah kembali pulang untuk membuat Pil Pembersih Tubuh dan pil lainnya.
Beberapa saat kemudian, bel berbunyi tanda pelajaran dimulai.
Meski kegiatan belajar mengajar telah dimulai, namun obrolan tentang dirinya tidak berhenti dan tetap terus berlanjut hingga akhirnya bel istirahat telah berbunyi.
Mo Lian keluar kelas. Terlihat di depan pintu ruang kelas berdiri sepasang kekasih menatap rendah dirinya, orang itu tak lain ialah Xia Fei, mantannya, dan Long Bing, orang yang membuat kakinya cacat.
Mo Lian mengetahui bahwa Long Bing dalang dibalik cacatnya dirinya adalah pada saat ibunya telah meninggal, pada saat itu ia bertemu dengan puluhan orang, bersama dengan Long Bing yang berdiri di depan mereka semua membawa tongkat baseball.
"Bukankah ini Mo Lian simpanan dari wanita tua." Long Bing memandang rendah Mo Lian bersama dengan seringai jijik terlihat di wajahnya.
Mo Lian hanya terdiam dan kembali melangkahkan kakinya melewati kedua orang itu.
"Kau! Aku bicara denganmu bajing**!" Long Bing mengumpat kesal dengan tangan terkepal siap meninju bagian belakang kepala Mo Lian.
Tentu saja Mo Lian merasakannya, ia menghindari serangan itu dengan sedikit gerakan, dan kemudian kembali melangkahkan kakinya seperti tidak terjadi apa-apa.
Meski Mo Lian ingin sekali mematahkan kaki dan tangan Long Bing, tapi ia belum bisa melakukannya sekarang. Bukan hanya kekuatannya yang terlalu rendah, tapi juga karena ibunya, Su Jingmei masih berada di Kota Hanzhong. Bisa saja saat ia mencelakai Long Bing, orang dari Keluarga Long datang dan mencelakai ibunya.
Tentunya ia tidak ingin hal itu terjadi. Namun saat Mo Lian telah menembus Fase Lautan Ilahi, dan ibunya telah tinggal di Mansion Bai Long, barulah ia akan menjalankan balas dendamnya.
"Mo Lian! Meski penampilanmu telah berubah, dan kau tidak lagi cacat. Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa dunia kita berbeda, kau sangatlah miskin!" Xia Fei berteriak lantang menarik perhatian semua orang.
Mo Lian menghentikan langkahnya, ia berbalik melihat keduanya. "Benar. Dunia kita berbeda," balasnya singkat kemudian kembali berbalik.
"Kau!" Xia Fei menggertakkan giginya dan mencengkeram jari-jarinya yang terkepal.
Long Bing merangkul pundak Xia Fei. "Biarkan saja, aku akan menyuruh orang untuk membuat kakinya cacat selamanya dan tidak dapat lagi sembuh," ucapnya tersenyum licik.
Xia Fei yang mendengar itupun tersenyum, dengan senyuman yang sama persis seperti Long Bing.
Meski jarak Mo Lian antara keduanya telah berjarak lebih dari 20 meter, namun ia masih dapat mendengar pembicaraan kedua orang itu. "Menarik."
***
Tidak terasa bel terakhir telah berbunyi, bertanda bahwa kegiatan belajar mengajar hari ini telah selesai. Mo Lian mengemas seluruh bukunya, ia keluar dari dalam kelas menuju gerbang sekolah.
Beberapa menit kemudian, Mo Lian telah tiba di luar gerbang, ia melihat sebuah mobil mewah terparkir tidak jauh dari gerbang, dengan wanita cantik duduk di atas kap mobil yang menarik perhatian semua orang.
"Bukankah itu Dewi Qin Nian? Apa yang dilakukannya di sini? Apakah dia sedang menunggu seseorang."
"Entahlah. Tapi jika dia memang benar-benar menunggu seseorang, pastinya orang itu adalah Long Bing. Bagaimanapun Long Bing sangatlah kaya, tampan, dan tentunya memiliki latar belakang yang kuat."
"Apa yang kau katakan sepertinya benar. Tapi bukankah Long Bing telah memiliki Xia Fei, namun sepertinya tidak menutup kemungkinan jika dia dapat mendapatkan keduanya."
Qin Nian yang mendengar obrolan itu hanya diam tak menggubrisnya, dan tetap menolehkan kepalanya melihat sekeliling mencari seseorang. Hingga pandangannya tertuju pada satu pria yang baru saja dikenalnya, ia berjalan menghampirinya. "Tuan Mo, bahan-bahan yang Anda butuhkan telah siap. Mari kita kembali ke Mansion Keluarga Qin."
Mo Lian mengangguk kecil. "Terimakasih, kalau begitu ayo kita berangkat," balasnya kemudian berjalan menghampiri mobil.
Sontak semua orang di sekitar terdiam membelalakkan matanya dengan rahang terbuka lebar hampir terjatuh, mereka semua tidak menduga jika Mo Lian adalah orang yang ditunggu Qin Nian. Melihat itu, pikiran mereka tentang Mo Lian yang merupakan simpanan wanita tua pun akhirnya sirna. Kini pikiran mereka dipenuhi dengan pertanyaan bagaimana Mo Lian dapat mengenal Keluarga Qin, terlebih lagi dipanggil dengan sebutan 'Tuan'.
Mo Lian hanya terdiam tak menghiraukan omongan semua orang, ia masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi depan, sebelah Qin Nian.
Setelah Mo Lian masuk ke dalam mobil, Qin Nian pun menjalankan mobilnya melesat menuju Gunung Emei untuk kembali ke Mansion Keluarga Qin.
"Apakah kita bisa kembali ke apartemen ku terlebih dahulu? Aku ingin membawa barang-barang ke Mansion Bai Long," tanya Mo Lian menolehkan kepalanya.
Qin Nian menganggukkan kepalanya sebagai balasan. "Tentu," jawabnya singkat kemudian memutar kemudinya.
...
***
*Bersambung...