Dave dikhianati oleh istrinya, dia melihat istrinya sedang bercinta dengan pria lain dengan mata kepalanya sendiri. Ternyata selama ini istrinya tidak mencintai Dave lagi hanya karena wajahnya buruk rupa dan miskin.
Ada luka bakar diwajah Dave membuat dia selalu mendapatkan banyak hinaan.
Malam itu dia sengaja dibunuh oleh selingkuhan istrinya. Sebuah keajaiban datang, Dave hidup kembali dengan memiliki wajah yang sangat tampan membuat banyak wanita tergila-gila padanya.
Ternyata sebuah cincin yang diberikan oleh seorang pengemis padanya telah mengaktifkan sebuah sistem kekayaan.
[Ding!]
[Tuan telah mengaktifkan sistem casanova, sistem akan membantu Tuan untuk menjadi kaya.]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Susah Move On
Semenjak bertemu dengan Dave, Danti selalu saja terbayang-bayang bagaimana tampannya mantan suaminya itu, membuatnya tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Bahkan malam ini, Danti tidak berselera untuk bercinta dengan Anjas, dia malah membayangkan bagaimana gagahnya Dave bercinta dengannya, karena badan Dave yang sekarang begitu seksi dan berotot, sangat jauh berbeda dengan yang dulu.
"Sayang, aku menginginkanmu malam ini." Anjas memeluk Danti, dari belakang, tangannya mer3mas-r3mas gunung kembarnya Danti.
"Maaf Jas, aku lagi gak mood." Danti menepis tangan Anjas.
"Lho kenapa sih?" Anjas merasa kecewa karena Danti menolak untuk bercinta dengannya.
"Hubungan kita gak ada kejelasan sama sekali, padahal aku rela mengkhianati Dave demi kamu."
Anjas menghela nafas, "Aku belum siap menikah dalam waktu dekat ini, sayang."
Tapi baguslah menurut Danti jika Anjas belum siap untuk menikahinya, dia memiliki kesempatan untuk rujuk dengan Dave lagi. Jika tau Dave akan berubah menjadi pria setampan itu, dia tidak akan pernah mengkhianati Dave.
"Lalu bagaimana dengan investasi kita?" Danti menjadi penasaran dengan investasi yang dijanjikan Anjas itu.
Anjas kelihatan ragu-ragu sekali untuk mengatakannya. Danti pasti marah sekali. "Maafkan aku, Danti. Kita kena penipuan investasi bodong."
Danti terkejut mendengarnya, "Lho kok bisa? Terus bagaimana uang satu miliyar itu?"
"Ya gak ada, udah raib."
Danti sangat kesal sekali, "Itu uang Dave lho, bagaimana nanti aku harus menggantinya ke Dave."
Anjas malah tertawa, "Kamu ngigo ya? Dave itu udah mati, ngapain kita menggantinya ke Dave?"
"Dave masih hidup, beberapa hari yang lalu aku bertemu dengannya."
Anjas terbelalak. "Yang benar kamu? Kamu gak bohong kan?"
"Nggak, aku serius."
Danti memberikan kartu namanya Dave pada Anjas. "Dave sudah tau rumahnya kita jual, dia minta uang itu dikembalikan padanya."
Anjas menjadi panik, "Bagaimana bisa dia masih hidup? Ini sangat aneh sekali. Bagaimana kalau nanti dia tau kalau kita yang merencanakan pembunuhan itu?"
"Kayaknya gak deh, gak mungkin dia tau."
"Arrrggghhh!" Anjas mengacak-acak rambutnya dengan kesal, dia memutuskan untuk pergi dari rumahnya.
Anjas menemui Wahyu di rumahnya, Wahyu adalah orang yang dulu membunuh Dave. "Yu, kamu bohongi aku kan? Kamu bilang Dave sudah mati, tapi nyatanya dia masih hidup, Danti beberapa hari yang lalu bertemu dengannnya."
"Gak mungkin, bos. Aku sudah cek denyut nadinya waktu itu, dia memang benaran udah mati." Wahyu sangat yakin sekali.
"Kalau dia sudah mati, bagaimana mungkin Danti bertemu lagi dengannya? Bagaimana kalau kita ketahuan sudah membunuhnya?" Anjas menjadi frustasi, dia tidak ingin dijebloskan ke dalam penjara.
"Aduh, bos. Mustahil di dunia ini ada orang mati bisa hidup lagi. Gak mungkinlah." Wahyu masih yakin dengan Dave masih meninggal.
Pembicaraan mereka terhenti begitu Anjas melihat ada wanita cantik baru baru pulang ke rumahnya, dia masuk begitu saja ke dalam kamar, tanpa menyapa Anjas ataupun Wahyu.
"Eh siapa tuh Yu? Cakep banget."
"Dia Reva. Anak tiriku."
Mata Anjas berbinar-binar, "Buat aku aja lah Ya."
"Jangan, aku akan menjualnya ke Engkong Achoi. Engkong Achoi hanya menginginkan istri yang masih perawan. Jadi jangan sampai ada yang menyentuh Reva." bisik Wahyu pada Anjas.
Reva sama sekali tidak tahu niat jahat ayah tirinya, sebenarnya dia merasa tidak nyaman tinggal bersama Wahyu semenjak ibunya meninggal dua tahun yang lalu. Tapi dia tidak bisa meninggakan rumah ini karena rumah ini milik mendiang ayah kandungnya.
Reva mengunci pintu kamarnya, dia merebahkan dirinya di atas kasur, Reva sangat kesal sekali hari ini, karena begitu dia akan melakukan interview di Restoran Seven Powers, angkot yang dia tumpangi malah mogok, sampai dia berlari sangat jauh ke restoran tersebut.
"Hhh... sombong sekali pemilik restoran itu." Reva merasa kesal pada Dave karena tak mau mendengarkan alasan dia terlambat ke acara interview itu.
kasian jg istrinya jatahnya seminggu cm 1 hr 🤪