NovelToon NovelToon
Ternyata Anak Sultan

Ternyata Anak Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Suami Tak Berguna
Popularitas:84.7k
Nilai: 5
Nama Author: Deanpanca

Sabila. seorang menantu yang acap kali menerima kekerasan dan penghinaan dari keluarga suaminya.
Selalu dihina miskin dan kampungan. mereka tidak tau, selama ini Sabila menutupi jati dirinya.

Hingga Sabila menjadi korban pelecehan karena adik iparnya, bahkan suaminya pun menyalahkannya karena tidak bisa menjaga diri. Hingga keluar kara talak dari mulut Hendra suami sabila.

yuk,, simak lanjutan ceritanya.
dukungan kalian adalah pemacu semangat author dalam berkarya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deanpanca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Nico menjawabnya dengan senyuman dan anggukan. kemudian segera pergi dari sana.

Tadinya Sabila berfikir dia akan tinggal seorang diri di rumah sebesar ini, tapi saat dia masuk seorang wanita paruh baya bersama dengan satu wanita yang sedikit lebih muda dari Sabila menyambutnya.

"Assalamualaikum!" Ucap Bila saat masuk, walau tahu tidak ada orang dia tetap mengucapkan salam.

"Wa'alaikumussalam! Selamat datang Nyonya." Sabila kaget hampir membuatnya berteriak, untung segera dia tutup mulutnya dengan tangan.

"Hah, Ups! Maaf." Ucap Sabila. "Aku kira tidak ada orang, aku asal masuk saja." Katanya penuh rasa bersalah.

Wanita paruh baya itu tersenyum, berjalan mendekat pada Sabila. "Kami yang minta maaf, telah mengejutkan anda. Perkenalkan saya Mbok Jum, ini anak saya Laras." Ucapnya.

"Saya..

"Anda Nyonya Sabila. Kami berdua adalah asisten rumah tangga disini, jadi jangan sungkan kalau anda butuh sesuatu." Ucapan Sabila terpotong oleh Mbok Jum.

Sabila tidak tau, kenapa mereka bisa mengenalnya? Mungkin saja Tuan Nico sudah menghubungi mereka sebelumnya.

Sabila merasa aneh dengan panggilan Nyonya yang digunakan oleh Mbok Jum. Karena merasa penasaran, Sabila iseng bertanya.

"Mbok! Nama saya Sabila, saya disini hanya sementara. Jangan panggil saya Nyonya, itu membuat tidak nyaman. Kata Sabila malu.

Mbok Jum dan Laras memaklumi itu dan mereka hanya tersenyum ramah.

Laras yang notabene sedikit lebih muda dari Sabila, segera memecah kecanggungan. "Kak Sabila, ayo aku antar ke kamar." Kata Laras yang membantu membawa tas Sabila. Sabila hanya mengangguk mengikuti arahan Laras dimana sebelumnya dia sudah tersenyum ramah pada mbok Jum, seolah meminta izin untuk pergi bersama Laras.

...****************...

Er Emerald Corp.

Ervan baru saja selesai rapat direksi, saat Nico masuk ke ruangannya.

Tok Tok

"Masuk!"

Nico masuk ke ruangan membawa sebuah map. "Selamat siang, Tuan. Ini semua data yang anda minta." Ucapnya sembari menyerahkan map yang dia bawa.

Ervan membuka map itu dan membaca secara seksama isinya. Entah apa yang dia baca, sehingga raut wajahnya seketika berubah.

Ervan mengepalkan tangannya kuat, "Siapa saja yang terlibat dalam hal ini, kumpulkan mereka." Geram Ervan, dengan sorot mata yang tajam.

"Sebagian dari mereka sudah ada ditempat biasa,Tuan." Nico menjelaskan pada Ervan. Tapi terlihat ada keraguan di wajahnya dan itu disadari oleh Ervan.

"Apa ada masalah lain?" Tanya Ervan. Nico yang mendapat pertanyaan segera mengangkat kepalanya dan melihat Tuannya. "Tuan! Apa mantan adik ipar Nyonya, eh maksud saya Nona Sabila harus kah kita bawa juga." Ucap Nico akhirnya.

Ervan mengernyitkan dahinya, "Mantan adik ipar, Sabila! Kenapa dia bisa terlibat? Apa dia mata-mata?" Tanya ervan.

"Dia yang meminta Nona Sabila, datang ke kamar anda melalui chat pribadi." Jelas Nico tidak ada yang dia tutupi.

Ervan tidak habis pikir, keluarga mantan suami Sabila benar-benar satu server liciknya. "Bawa dia! Dia hanya orang suruhan, tapi dari dialah kita akan menemukan dalangnya." Ucap Ervan dingin.

Membahas tentang ipar Sabila, membuat Ervan teringat pada wanita malang itu. "Bagaimana dengan, Sabila? Apa dia suka tinggal disana?" Ervan seketika merubah nada suaranya. Yang tadinya 8 oktaf jadi 2 oktaf.

Nico menahan tawanya, "Suka, tuan. Tapi sepertinya Nona Sabila lebih senang lagi, kalau anda menemuinya." Gurau Nico, yang ternyata dianggap serius oleh Ervan.

"Baiklah! Malam ini aku akan ke sana. Sampaikan pada mbok Jum, untuk menyiapkan makan malam." Ujarnya.

Nico teringat akan pesan Sabila untuk atasannya itu. "Tuan! Nyonya Sabila meminta saya untuk menyampaikan rasa terima kasihnya." Nico mengangguk mendengarnya.

"Sepertinya Tuan Ervan, sudah menemukan tambatan hatinya. Tapi bagaimana dengan perjodohan itu?" Gumam Nico dalam hati.

"Baik Tuan! Kalau tidak ada lagi yang anda butuhkan, saya permisi dulu."

...****************...

Kantor Polisi

Bu Wati dan Riska sudah berada di sel, bahkan mereka tidak diberi kesempatan untuk menghubungi keluarga mereka. Sebenarnya semua itu atas permintaan Nico, dia ingin kedua wanita siluman itu merasakan ketakutan dan penyesalan, serta jauh dari keluarga.

"Pak! Beri kami waktu buat nelpon keluarga. Saya ingin menghubungi anak saya." Kata Bu Wati memelas.

Riska pun tak mau kalah, "Iya Pak, saya mau nelpon suami saya." Ucapnya membuat 2 polisi disana menimbang boleh atau tidaknya. Tapi sayang harapan mereka sia-sia. "Maaf tidak bisa. Sebaiknya anda sabar saja, akan ada waktunya nanti anda bisa menghubungi keluarga anda. Ucap salah satu petugas.

Hingga sekitar jam 4 sore petugas tadi menghampiri sel Bu Wati.

Trang Trang

"Bangun!" Seru petugas membangunkan Bu Wati dan Riska yang terlelap. "Baru setengah hari disini, kalian sudah menganggap sel ini rumah sendiri. Ini bukan waktunya tidur, bukankah kalian ingin menghubungi keluarga kalian! Cepat sebelum waktu habis, kalau tidak kalian harus menunggu besok." Ujarnya membuat Bu Wati dan Riska segera berdiri menghampiri petugas yang sudah membuka pintu sel.

"Maaf Pak. Kami hanya lelah makanya ketiduran." Jelas Riska dan diangguki oleh Bu Wati.

Petugas itu tampak acuh, dia meminta kedua anak dan ibu itu mengikutinya ke ruang penyidik.

"Silahkan masuk, di dalam anda bisa menghubungi keluarga anda." Kata petugas.

Singkatnya keduanya sudah berhadapan dengan seorang penyidik. Tapi justru Bu Wati dan Riska tersenyum senang saat melihatnya.

"Yohan!" Panggil Bu Wati pada petugas penyidik.

1
shabiraalea
sabilaaa 😅
Taurus girls
sygnya Sabila gk mau Bu
Taurus girls
ngidam kmu bnr bnr ngeri Sabila/Proud//Facepalm/
Taurus girls
ngidamnya Sabila kok ngeri ya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Taurus girls
what/Facepalm/
Taurus girls: jd lucu /Facepalm//Facepalm/
DeanPanca: 😁 rada aneh sabila
total 2 replies
Nandika Mamah
dari pada tekanan batin yang mending pisah,
Taurus girls
/Proud//Proud/
Yeki Pratama
Luar biasa
Taurus girls
/Facepalm//Facepalm/
Taurus girls
seneng?
/Proud/
Taurus girls
Nyidammu segitunya ya Bil.
makan mulu/Proud//Joyful//Facepalm/
Adinda
kalau gosip bukan tersedak ya thor,kok pantatnya gatal hehe/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
DeanPanca: 😁😁 gak tahu juga itu si ervan/Facepalm/
total 1 replies
Taurus girls
/Facepalm//Facepalm/
Taurus girls
silahkan menangis Bu.
saya mau nonton/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Taurus girls
skrg aja ngatain Maya ular.
kemarin-kemarin kemana saja kamuu Hen/Hammer/
Taurus girls
ngeyel sih/Proud/
Taurus girls
jgn bilng klo Maya k0rub
Taurus girls
ck ck
/Proud//Proud/
Taurus girls
ntar mlh ketarik Bank Bu hadeeehhhh/Proud//Proud/
Taurus girls
sbnrnya wlopun anak pemilik perusahaan jadi OB atau CS itu tidak maslh.

klo mereka memg berhati baik pasti akan kagum dgn pekerjaan itu.

menurutku sih/Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!