Seorang anak perempuan bernama Fionna Graciella yang berumur 21 tahun itu harus berkorban menggantikan posisi sang kakak yang enggan menikah dengan pria pilihan kedua orang tua nya itu
Akhirnya dengan sangat terpaksa ia pun menggantikan posisi sang kakak untuk menikahi pria yang tak ia cintai itu atas paksaan kedua orang tua nya.
Bagaimana kah kisah hidup nya?
Yuk baca!!
Hargai setiap karya dan segala usaha seseorang untuk menulis, sukai dan komentari ceritaku.
Terimakasih❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ndaagstinaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31
Bab 31. Kebersamaan
Fionna yang baru saja bertemu dengan Leonna sang kakak, Alvaro pun meminta Leonna untuk mengindap saja. Fionna begitu sangat bahagia saat ia sudah bisa kembali bersama kakak nya. Dan tentu saja Satya pun mengindap di rumah sang kakak atas perintah Fionna juga untuk menemai kakak nya.
Gadis itu belum kunjung bangun karena semalam tidur begitu larut, di hari libur ini Alvaro terbangun mendahului istri nya. Ia menatap istrinya begitu nyenyak tidur dan belum bangun meskipun beberapa kali ia mencium Fionna yang masih tertidur itu. Pria itu tertawa kecil dengan sorot mata yang terus menatap istrinya
“Cantik sekali istriku ini, hey bangun”
Lagi-lagi Alvaro mencium istrinya, Fionna merengek dan melingkarkan kedua lengan nya di leher Alvaro dengan nada manja.
Mata nya masih terpejam dan sangat terasa lengket untuk di buka. Suami nya hanya mencium tak henti, merasa gemas dengan istrinya yang terlihat manja itu
“Apa kau lelah?”
“Heem”
“Ayo bangun sayang, kita pergi sarapan ke bawah. Tidak enak pada kakak mu dan Satya.”
Fionna pun perlahan membuka mata nya yang masih terasa ngantuk itu, Alvaro membantu istri nya bangkit untuk duduk dahulu. Fionna duduk bersandar di dada suami nya. Alvaro mencium pucuk kepala Fionna untuk segera pergi mandi, lalu gadis itu pun segera beranjak dari kasur nya untuk pergi mandi mendahului Alvaro
Alvaro mengucak kedua mata nya dan akan pergi ke arah balkon kamar, pria itu menggeliat sembari membuka kaos putih milik nya dan melemparnya ke kasur. Lalu ia pun segera melangkahkan kaki nya untuk menuju arah balkon kamar. Udara pagi ini begitu sejuk dan sangat cerah. Angin berhembus dan matahari pagi yang menyinari begitu terasa hangat
Selesai semua Fionna mencari pakaian milik suami nya dan menyiapkan nya di kasur. Setelah itu Fionna pun segera pergi ke bawah untuk menyiapkan masakan. Tapi kali ini ia di bantu oleh pekerja di rumah Alvaro. Leonna baru saja datang bersama Satya dan menghampiri Fionna yang sedang sibuk itu. Kak Al mana? Tanya Satya dan Fionna menjawab masih di atas. Leonna tersenyum dan menyapa sang adik yang seperti biasa slalu aktif di dapur. Fionna tersenyum menyenderkan kepala nya di bahu sang kakak
“Goodmorning adikku”
“Too kak Leonn”kedua nya tersenyum semringah, tak lama Alvaro datang dan duduk di meja makan, tentu saja makanan sudah terhidang karena ternyata pekerja Alvaro sudah memasak nya terlebih dahulu. Fionna yang kesiangan itu telat untuk menyiapkan masakan, tapi ini bukanlah sebuah masalah. Mereka duduk di meja makan bersama, Fionna menyendoki makanan untuk suami nya, begitupun Leonna pada Satya.
Satya melirik ke arah sang kakak dengan percaya diri nya ia mengangkat kedua halis dan senyuman nya yang begitu lebar. Alvaro hanya terkekeh dan memutarkan bola mata nya dengan sangat malas
Lalu mereka pun menikmati sarapan itu, tapi suasana kali ini di meja makan begitu ramai dan riang. Mereka sarapan dengan saling berbincang, bertambah membuat sarapan di hari ini begitu berselera, tak seperti kemarin. Pikir Alvaro begitu sembari tersenyum menatap orang di sekeliling nya
Selesai makan tiba-tiba Leonna berpamitan karena ada sesuatu kepentingan yang tak bisa di tinggalkan, Fionna yang masih merasa belum cukup melepas rindu nya itu merengek untuk kakak nya tetap disini, akan tetapi kakak nya slalu berucap bahwa ia tak akan kabur lagi haha. Akhirnya Fionna pun membiarkan kakak nya untuk pergi, baru juga satu hari mengindap. Leonna dan Satya pun segera berpamitan dari rumah kediaman Alvaro
Mobil itu mulai menjauh dari pandangan kedua nya, Alvaro dan Fionna pun memasuki rumah kembali. Di perjalanan Leonna dan Satya berbincang begitu hangat, mereka sama-sama berbahagia dan mengingat momen malam yang sangat terasa bahagia. Momen dimana Fionna berulang tahun dan semua beban mereka yang di rasakan lepas di malam itu. Leonna tersenyum lega saat mengetahui bahwa adik nya sudah hidup bahagia.
Ternyata memang benar, semua ini memanglah menjadi takdir yang sudah di tentukan untuk diri masing-masing. Gadis itu bisa melihat bahwa sang adik begitu bahagia dan di cintai oleh suami nya. Leonna benar-benar sudah kembali hidup tenang tanpa di hantui rasa bersalah lagi pada adik nya begitupun Satya. Ia merasakan hal yang sama, melihat Fionna bisa menerima nya kembali, membuat dirinya merasa kembali hidup tanpa mempunyai rasa bersalah lagi.
_
Alvaro pergi ke kamar untuk mengambil sesuatu, sementara Fionna sedang duduk santai di halaman belakang dengan laptop milik suami nya itu untuk menonton sebuah drakor. Pria itu begitu sibuk mencari sesuatu yang di cari, saat ia membuka laci mata ia tersorot pada sesuatu kertas. Alvaro mengkerutkan dahi nya dan segera mengambil sebuah kertas itu. Ternyata itu adalah gambar sebuah dress dengan model yang sangat menarik. Alvaro tertakjub dan terpaku, tentu saja ia tahu ini pasti hasil karya istrinya. Alvaro mengingat apa kata Satya, dan memang benar. Fionna adalah gadis yang sangat berbakat. Tapi sayang nya istrinya menyembunyikan semua itu termasuk Alvaro suami nya sendiri.
Alvaro meraih ponsel yang ada di saku celana nya, dan segera mengambil gambar yang terlihat sangat menarik itu. Ia sangat merasa bangga lagi, memiliki istri yang sangat sempurna, Alvaro hanya berharap istrinya itu tak terus-terusan menyembunyikan bakat yang dimiliki nya.
Selesai itu Alvaro menaruh kertas itu kembali dengan posisi yang sama seperti tadi, dan ia pun segera beranjak untuk pergi menghampiri istrinya di bawah. Alvaro melirik ke arah istrinya yang sedang tertawa fokus menatap laptop dan film yang sedang ia tonton. Ia segera mendekat memeluk Fionna dari belakang dan mengecup pucuk kepala nya.
Fionna menoleh ke atas, melihat itu Alvaro segera mengecup bibir nya dengan tawa puas nya. Fionna menoleh kebelakang dan memukul suami nya dengan bola mata yang terputar malas, pria itu pun duduk di kursi kosong samping istrinya, dengan tatapan yang aneh. Namun Fionna tak terlalu menghiraukan nya dan fokus kembali pada film nya
...***...
Malam hari pukul tujuh lewat tigapuluh, Fionna tengah siap menunggu suami nya yang masih di atas. Tak lama Alvaro pun turun dan segera menghampiri istrinya. Cantik sekali. Puji suami nya dan berhasil membuat Fionna tertawa salah tingkah
“Sudah siap?”
“Yuk.”
Mereka pun melangkah untuk menuju ke arah mobil, hari ini adalah hari dimana rekan kerja Alvaro menikah, ia dan Fionna pun segera pergi kesana. Di mobil Alvaro terus melirik pada istri nya yang terlihat sangat cantik itu. Fionna yang terheran pun menegur suami nya yang terus menatap nya. Tentu saja Alvaro slalu memuji nya cantik. Namun gadis itu menjawab memang nya biasa nya tidak cantik. Kata itu berhasil membuat Alvaro terkekeh
“Bukan seperti itu”
“Ya ya ya, terimakasih.”
Alvaro meraih kepala istri nya untuk mengusap nya dengan sangat lembut. Lalu ia pun fokus menyetir dan menuju ke acara rekan kerja nya. Sesampai nya disana Alvaro segera berlari untuk membukakan pintu mobil, mereka berdua segera berjalan dan memasuki acara pernikahan itu. Melihat acara pernikahan jadi teringat masa-masa nya bersama Alvaro menikah. Fionna tersenyum dan melirik ke arah suami nya. Alvaro terus merangkul pinggul istrinya dengan posesif
Ia menatap tajam mata pria yang melirik istrinya, Fionna yang melihat itu tertawa dan mencubit Alvaro. Aduh! Alvaro segera melirik ke istri nya yang tiba-tiba saja mencubit nya itu.
“Kau arogan sekali”
“Biarkan saja!”
“Kau dengar baik-baik, jika ada pria yang terus melirikmu akan ku colok matanya”
“Tsk, mengapa begitu?!”
“Ya tentu saja aku tak terima, kau itu istriku. Dan hanya aku yang boleh menatapmu dengan lama”
“Posesif sekali”
“Bi-ar-kan!”tegas Alvaro sembari melirik mata pria satu-satu. Fionna menepuk dahi dan menggelengkan kepala. Tingkah suami nya yang terlihat posesif itu sangat lah lucu
Halo bro. Alvaro menghampiri rekan nya itu memeluk dengan tangan yang menepuk punggung. Lalu ia pun segera mengucapkan selamat atas pernikahan nya. Kedua nya tengah asik berbincang, lalu Fionna pun begitu.
“Perkenalkan ini istriku.”
“Haha selamat juga atas pernikahanmu, maaf saat kau menikah aku tidak datang”
“Haha tidak masalah!”
“Istrimu cantik sekali”puji pengantin wanita, Alvaro tersenyum melirik ke arah istrinya. Terimakasih. Fionna pun memuji kecantikan pengantin wanita itu, setelah itu mereka pun menikmati minuman dan cemilan di acara ini.
***
Sepulang dari acara itu Fionna dan Alvaro pergi berjanjian bersama Satya dan juga Leonna. Mereka bertemu dan mengadakan makan malam bersama, setelah pergi makan bersama. Mereka duduk santai di sebuah tempat minuman
Mereka bermain ludo bersama, Satya yang membawa minuman alkohol itu mendapatkan teguran dari Alvaro. Leonna langsung membela, tentu saja gadis itu juga suka minum, Fionna terseyum lebar melihat minuman itu, Alvaro menatap istrinya dengan tajam dan tak meminta nya untuk melakukan hal aneh-aneh. Aku tidak setuju! Fionna memutarkan bola mata nya dengan malas namun ia tetap meminum bir itu
“Cukup, cukup”
Leonna dan Satya saling melirik ke arah pasangan itu, satu nya posesif dan satu nya lagi ngeyel. Haha mereka memang sangat cocok, Leonna dan Satya mengadukan gelas mereka lalu meneguk nya bersama, Satya menjelaskan pada Fionna bahwa kakak nya juga sangatlah suka minum. Alvaro sontak menatap adik nya begitu tajam, Fionna melirik ke arah Alvaro dan mencibir
“Cih, ayolah kita nikmati malam ini bersama”
Alvaro perlahan menuang bir itu namun dengan tatapan tajam yang tak henti menatap Fionna, ia hanya cukup meminum satu gelas saja. Akan tetapi Fionna terus menuang minuman itu ke gelas, sampai dimana suami nya itu merasa kesal, melihat sang istri sudah terlihat mabuk ia segera menghentikan nya dan memilih untuk membawa istrinya pulang
“Satya cukup, kau membawa mobil, hentikan minum nya dan pulang lah. Ini sudah larut!”
“Ya kak, memang aku akan pulang”
Alvaro yang pamitan pun segera menggandeng istrinya untuk pulang, saat ia di parkiran Fionna terus merengek namun Alvaro tetap menarik istrinya sampai dimana ia sedang membuka pintu mobil Fionna bermindik-mindik merangkak, Alvaro menggelengkan kepala nya dan langsung mengangkat tubuh istri nya itu, lalu Fionna pun berhasil di masukan ke dalam mobil
Di perjalanan Alvaro melirik ke arah istri nya itu yang memang dirinya sudah ada di posisi mabuk. Alvaro menggelengkan kepala nya lalu tertawa kecil, dasar istri nakal! Ujar Alvaro dan terus fokus menyetir