Josceline And Hot Mafia

Damian berdecak kesal saat mendengar suara Celine. Decakan yang dia tujukan pada Mateo sepupunya. Gara-gara Mateo, Celine jadi terganggu tidurnya.

"Apa ada masalah?"

"Seseorang sepertinya sedang menantangku, Ada yang membakar club malamku di Oklahoma."

"Lalu kau akan kesana untuk melihatnya?" tanya Celine. Damian mematikan sambungan teleponnya dan langsung memeluk Celine.

"Tidak. Aku akan tetap di rumah untuk menemanimu."

"Jangan mencoba menggombaliku, Damian."

"Aku benar-benar serius kali ini."

"Pergilah, itu usahamu. Jangan sampai mereka menginjak harga dirimu."

"Tapi aku tidak mau meninggalkanmu."

"Aku akan ikut denganmu. Kau harus bisa menangkap pelakunya."

"Baiklah. Aku akan menangkap pelakunya untukmu."

Damian akhirnya berganti baju, begitu juga dengan Celine. Damian menghubungi Mateo dan memerintahkan pria itu untuk menghubungi pilotnya dan menyiapkan landasan pribadinya karena dia akan ke Oklahoma menaiki jet pribadinya.

Damian sempat melirik Celine yang malam ini terlihat sangat berbeda dari biasanya. Padahal tadinya gadis itu sudah terlelap.

"Kau terlihat bersemangat, Baby," ujar Damian sembari merengkuh pinggang Celine. Celine menahan dada Damian. Dia tersenyum lembut,

"Tentu saja. Aku sudah lama tidak melihat aksi mendebarkan. Jadi aku ingin melihat keseruan dari hidupmu."

"Baiklah, tapi nanti kau harus berhati-hati. Di sana sangat berbahaya."

"Baiklah. Aku tahu itu. Tak berselang lama ponsel Damian bergetar. Ada notifikasi masuk dari Mateo yang mengatakan jika pesawat pribadi Damian sudah siap.

Damian langsung mengajak Celine untuk berangkat. Tak banyak yang Damian perlu siapkan. Celine juga terlihat hanya membawa tas kecil yang selalu melingkar melintang di depan dadanya.

"Kau tidak membawa apapun Baby?" tanya Damian. Celine hanya menggeleng dan tersenyum misterius.

Damian akhirnya membawa Celine ke sebuah hanggar tempat landasan pribadi dan juga jet pribadinya berada.

Celine cukup takjub melihat 2 jet pribadi terparkir di hanggar yang cukup besar. Mereka turun dari mobil dengan bergandengan tangan. Seorang pilot dan 2 orang pramugari menunduk hormat pada Damian. Pria itu terlihat cuek saja dan melenggang masuk ke dalam pesawat pribadi miliknya.

Damian duduk berhadapan dengan Celine. Gadis itu mengedarkan pandangannya menatap interior pesawat milik Damian itu. Damian sedang berbicara dengan anak buahnya, seorang pramugari menyapa Celine.

"selamat malam, Nona. Apa anda menginginkan sesuatu untuk menemani perjalanan anda?"

"Aku ingin segelas red wine."

"berikan dia susu hangat saja, Briana."

"Aku bukan anak kecil, Damian!" seru ceine kesal.

"Wine tidak bagus untukmu. Algi pula kau masih kecil, baby."

"Kau benar-benar menyebalkan." Celine membuang muka.Damian tersenyum dan membuat Briana sesaat terpaku.

"Apa yang kau lihat?" geram Damian. Briana menunduk dan langsung undur diri. Damian menatap Celine. pria itu memajukan tubuhnya dan membantu Celine memasang sabuk pengaman.

Sepanjang perjalanan Celine tetap memasang wajah kesalnya. Dia sama sekali tak menyentuh susu yang Damian pesankan untuknya. Damian menuang wine ke gelasnya dan mengulurkannya pada Celine.

"Ini cobalah." Tangan Damian terulur. Celine melirik gelas itu. Damian melepas sabuk pengamannya dan memajukan tubuhnya. Sabuk pengaman Celine pun sudah terlepas dari kursinya. Namun, Celine mencoba untuk tak menghiraukan Damian. Sangking gemasnya, Damian sedikit mengangkat tubuh Celine dan memangkunya.

"Kau sangat menggemaskan jika sedang marah. Damian mengambil lagi gelas wine-nya dan memberikannya pada Celine.

"Minumlah, tapi jangan sampai mabuk, atau kau akan melewatkan tontonan yang menarik nanti," ucap Damian sembari menyodorkan gelasnya di bibir Celine. Perlahan Celine membuka mulutnya dan meminum wine milik Damian.

"Tak terasa 2 jam sudah mereka mengudara. Damian dan Celine tiba tepat pukul 12 dini hari. Mateo sudah bersiaga menjemput Damian. Pria itu tak mengira jika Damian akan mengajak Celine untuk menangkap musuhnya kali ini.

"Kau serius mengajaknya?" tanya Mateo gusar.

"Ya, memangnya kenapa?"

"Musuh kita kali ini organisasi yang baru terbentuk, tapi aku belum berhasil mengetahui siapa ketua organisasi itu."

"Seberapa besar bahayanya?"

"Aku juga tidak tahu, Dam."

"Semua cctv sudah kau retas bukan?"

"Kenapa malah berbicara di sini? Ayo kita segera lihat siapa yang membakar klub malammu."

"Celine sebaiknya kau ke hotel. Di sana berbahaya."

"Aku janji tidak akan merepotkan. Aku hanya ingin melihat pria ini beraksi. Seberapa besar keseruan hidupnya," kata Celine.

"What? Apa dia sudah gila, Dam?" seru Mateo kaget.

...****************...