Lisa Juana Kim seorang pembunuh bayaran yang mati dengan tragis di tangan musuhnya.
Karena sebuah keajaiban dirinya kembali hidup di dalam tubuh seorang gadis remaja dari keluarga kaya raya yang baru saja melakukan tindakan bunuh diri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Nirmala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
...****************...
Disaat kekacauan kembali terjadi di sosial media.
keadaan genting juga ikut terjadi di kantor kepolisian.
" lapor pak..! akun anonim itu kembali mengirimkan Email." ucap Gea yang memberikan laporan.
Roy langsung membaca kiriman Email dari akun anonim itu.
Roy bangkit dari duduknya dan segera menatap kearah Gea.
" Segera panggil beberapa tim penyelidik, kita akan bergerak ke tempat yang disebut oleh orang misterius itu." ujar Roy yang memberi perintah.
" Siap laksanakan.." Gea bergegas memanggil beberapa anggotanya untuk ikut memeriksa tempat yang disebut dalam email itu .
" Semoga saja apa yang dikirimkan oleh orang misterius ini benar "
Pihak kepolisian menurunkan lebih dari lima puluh personil polisi untuk mengerebek rumah Keluarga Lopez.
Di kediaman keluarga Lopez sendiri tidak jauh berbeda dari dunia luar yang sedang dihebohkan oleh kasus Georgio Lopez.
"Prankkkk...!!"
"Arghhkkk...!, Sialan...!!" Jerit teriak Nyonya Lopez yang mengamuk menghancurkan barang-barang di rumahnya.
"Siapa orang keparat itu..!" Ujarnya yang sudah berpenampilan acak acakan.
bagaimana tidak nyonya Lopez mengila, akibat kebobrokan bisnisnya dan suaminya, saham di perusahaan mereka anjlok hingga terancam bangkrut.
"Tidakkk..! aku tidak mau jatuh miskin." ucap nyonya Lopez yang sangat ketakutan akan jatuh miskin, bahkan wajah sedihnya jauh lebih buruk dari pada saat dirinya kehilangan putranya.
Bagi nyonya Lopez yang memang terlahir dari keluarga kaya, dirinya sejak muda sudah diajarkan untuk mementingkan harta diatas perasaan.
bahkan dirinya tidak terlalu perduli dengan kondisi Georgio Lopez suaminya yang sekarang ditangkap polisi.
itu karena ia dan Georgio menikah karena dijodohkan untuk kelancaran bisnis kedua keluarga mereka.
"Nyonya...!!" Teriak seorang pelayan yang terlihat tergesa-gesa menghampiri majikannya.
Nyonya Lopez yang masih terbawa emosi menatap nyalang pelayan tersebut.
"Apa yang kau lakukan disini...!"
"Prankkkk...!" nyonya Lopez melempar vas bunga tepat mengenai kepala pelayan tersebut.
"Arkkk.., nyonya tenangkan diri anda..!" sahut kepada pelayan yang melihat nyonya nya akan menyerang ke arah pelayan yang baru datang itu.
"Ada apa." sahut nyonya Lopez yang mulai menenangkan diri nya.
pelayan tersebut berdiri ketakutan dan terlihat darah sudah mengalir di kening nya.
"Nyo.. nyonya..di depan ada polisi yang datang." jawab pelayan tersebut dengan wajah pucat.
nyonya Lopez yang mendengar kedatangan aparat kepolisian ke rumahnya segera tersentak.
"Apa..?"
...----------------...
Suasana ramai terlihat di kantin universitas ternama di kota tersebut.
banyak mahasiswa yang berlalu-lalang memesan makanan dan ada yang sedang bergosip bersama teman temannya.
"Apa kalian tau kosmetik yang sangat terkenal itu ternyata mengandung bahan berbahaya." ucap seorang mahasiswi pada teman temannya.
"Kamu benar, pantas saja wajah ku terasa panas saat pertama kali menggunakan nya." sahut gadis lain yang pernah merasakan dampak buruk kosmetik yang sedang dibicarakan.
"Benarkah.., lalu apakah kamu masih memakainya." tanya gadis lain.
"Tentunya tidak, untuk saja aku masih waras untuk tidak melanjutkan memakai kosmetik itu, walaupun harganya cukup mahal." sahutnya sambil memasang wajah sedih karena kembali mengingat harga dari kosmetik itu .
"Untunglah kamu masih sadar, kalian tau teman mama ku ada yang sampai terkena kanker kulit setelah mengunakan krim kecantikan itu selama dua tahun."
"Astaga.., seram sekali."
Ditengah perbincangan hangat di kantin itu, Laura dan kedua temannya malah terlihat santai.
" oh iya girls, Minggu depan aku kan berulang tahun, kalian harus datang ke pesta ku oke." ucap Fiola yang memberitahukan tentang pesta ulang tahun nya Minggu depan.
"Wow apakah kamu akan mengadakan pesta itu lagi di kapal pesiar atau di pulau pribadi keluarga mu." sahut Julia antusias.
"Tentunya tidak untuk kali ini, karena kakek ku baru keluar dari rumah sakit, jadi keluarga ku memutuskan untuk mengadakan pesta di hotel milik keluarga kami." jelas Fiola.
"Oh .., aku pikir masih semeriah tahun lalu." sahut Julia yang terlihat tidak antusias lagi.
Laura sedikit merasa tidak enak pada Fiola karena sikap Julia.
" Itu sudah sangat meriah, lagi pula merayakan hari bahagia dengan keluarga dekat lebih bermakna dari pada kemewahan acara semata." ucap Laura yang menenangkan Fiola yang merasa rendah diri karena ucapan Julia.
Julia sendiri hanya melirik sinis ke arah Laura . ' Cih.. Terlalu puitis."