Henny Trianti pemeran utama (Gadis ceria yang menutupi banyak masalah hidupnya dengan tawa dan canda khas miliknya, penulis novel paling banyak dibicarakan dengan 45 novel yang sudah terbit, lulusan sarjana sastra dari Universitas terkenal di kota Y tempat tinggal nya). Dilanjut oleh Kiara Hertanti (gadis seumuran Henny yang juga dikenal sebagai penulis novel yang berhasil menerbitkan 33 novel, lulusan sarjana sastra dari Universitas X sama dengan Henny).
Wildani Erickson (Pria paling banyak dibincangkan para wanita muda karena berhasil menjadi pebisnis paling muda di kota tempat mereka tinggal) . Tiga pemeran utama paling di sorot di kota Y ini berhasil mencuri banyak perhatian setiap perusahaan besar di seluruh Asia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AG & IG
Esok hari nya Henny menghabiskan waktunya untuk menjaga Dani, dia diperlakukan sangat baik oleh keluarga Dani terutama papa dan mama Dani yang humor nya sangat cocok dan sefrekuensi dengan Henny.
Dani makan siang di kamar nya sementara Henny makan bersama dengan keluarga, Henny mulai bisa mengobrol dengan santai dan mengikis rasa enggan nya pada mereka.
"Hahhahahah intinya mahh anak kita normal yah ma.." ujar papa nya yang melanjutkan candaannya sedari tadi.
"Emang selama ini gak normal om?" Tanya Henny dengan nada bergurau nya
"Enggak lah Henny.... Selama ini kita pikir kalau Dani itu gak bakal tertarik sama lawan jenis nya, sangkin dia cuek dan dinginnya, untung aja dia langsung ngasih bukti nyata bawa kamu dan kenalin kamu" Ujar papa Dani
"Hahahhaha mungkin aja selama ini belum dapat yang pasti om makanya belum kelihatan normal atau tidak nya" sambung Henny lagi
"Aduhhhh memang anak kami ini sangat susah Henny, kamu tahu tidak om dan Tante bahkan Oma dan opa nya pun sudah berusaha mencarikan jodoh untuk nya tapi kamu tau tidak langsung dia tolak mentah-mentah di depan wanita itu" Lanjut mama Dani lagi
"Hah? Serius Tante??" Tanya Henny dengan kaget nya
"Iyaa serius banget ini" jawab mama nya
"Sudah-sudah tidak usah menjelekan cucuku di depan Henny, Oma hanya punya satu permintaan sama Henny, kalau bisa kamu cepat-cepat lah menikah dengan Dani, yahh tidak apa-apa jika kamu memang ingin hubungan kalian di private, kita pasti akan menjaganya dengan sangat ketat, asal kamu mau Minggu depan pun bisa langsung kita adakan acara pernikahan" Oma Dani langsung ceplas-ceplos meminta kepastian.
"Oma ini terlalu buru-buru dehhh, tapi Henny mau kok Oma kalau di suruh nikah sama Dani" Ujar nya lagi
"Baguslah, anak muda jaman sekarang kan sedikit-sedikit pisah, kurang komitmen dalam hubungan, jadi kalau bisa Klain berdua harus benar-benar komitmen" ucap opa Dani menyambungkan nya lagi.
"Iyaa opa ... Omaa... Nanti hehny pikir-pikir lagi untuk pernikahan dan Henny juga perlu membahasnya dengan orang tua Henny" jawab Henny dengan bijak.
Setelah selesai makan Henny kembali ke kamar rawat Dani, dia sudah di berikan obat oleh perawat pribadi nya. Dan Henny duduk di pinggir kasur itu untuk menemani dani, tangannya enggan melepas genggaman tangan prianya itu, dan pikiran Henny di penuhi oleh pernikahan.
Umur mereka memang sudah cukup kalau berbicara tentang pernikahan, tapi tetap saja Henny harus benar-benar memikirkan ini dengan baik dan jangan sampai dia keliru.
"Lo mikirin apa sihh? Kenapa bengong Mulu?" Tanya Dani
"Hemmm?? Ehhh gapapaa kok gue gapapa" jawab Henny
"Lo serius? Atau jangan-jangan Oma atau mama gue ngomong gak enak sama Lo?" Tanya Dani kepo
"Eitssss jangan salah paham gitu dong, mereka baik banget malahan sama gue, jadi aman kok" jawab Henny menyangkal nya.
"Lo serius kan? Tapi raut wajah Lo beda tahu, Lo disini tapi pikiran Lo kemana-mana" kata Dani lagi
"Iyaaa gapapa Dani, Lo tenang aja kali" katanya menjawab santai.
Ditengah obrolan mereka terdengar lah suara ribut dari luar rumah, padahal posisi kamar Dani itu sudah terbilang jauh dari pintu utama rumah itu.
"Tapi Tante saya ini punya hubungan baik sama pak Dani, kenapa saya malah di larang masuk...." Teriak Kiara dengan suara kencang nya yang hampir menembus langit ketujuh itu.
"Ehhh itu bukannya suara Kiara??" Tanya Henny, dia langsung melepaskan genggaman mereka dan beranjak kearah jendela dan benar saja dia menatap Kiara yang di temani kedua sahabat nya itu untuk mencoba masuk dan melihat keadaan Dani, namun karena jarak nya memang cukup luas jadi Dani maupun Henny menyerah kan semuanya pada orang tua Dani.
"Kamu ini memang sudah sinting yahhh, heh siapa kamu yang berani ngaku-ngaku sedang dekat dengan anak saya?? Kamu tahu tidak didalam sana sudah ada kekasih anak anak yang menjaganya" tegas mama Dani melawan wanita gila di depannya itu.
"Enggak Tante, enggak mungkin itu hanya tipuan Tante saja, bagaimana bisa seorang ibu malah melarang kekasih anak nya untuk datang menjenguk, Tante ini bukan jaman kuno lagi, jangan sampai pikiran Tante yang kuno itu membuat derita sama anak Tante" kata Kiara melawan lagi
"Berpikir kuno seperti apa yang kamu maksud anak muda? Heiiiii kamu pikir keluarga ini menampung wanita sinting seperti kamu ini, apakah kamu punya adab?" Tanya Oma Dani yang muncul dari dalam dan berjalan menuju Kiara
"Kamu tidak tahu siapa yang kamu hadapi, lihat ke samping kanan dan kiri mu, rasakan saja sebentar lagi akan ada artikel baru tentang kegilaan mu yang ingin mengaku dan menerobos masuk ke rumah ini, lebih baik kamu pergi sekarang" Usir Oma Dani dengan suara tegas nya
Kiara melihat kanan dan kirinya benar saja sudah ada wartawan resmi keluarga itu yang mengambil foto nya saat disana, tapi alih-alih pergi dia malah semakin menggila.
"Enggak...... Aku gak bakal pergi sebelum aku bisa ngelihat Dani, aku cinta sama Dani Tante.... Nek.... Tolong biarin aku ngelihat Dani sebentar aja" paksa nya lagi dengan memohon
"Sekali tidak tetap tidak...." Tegas Oma Dani, lalu dia menarik tangan mama Dani dan mereka langsung masuk begitu saja ke dalam rumah.
Dan tak lama beberapa satpam pun datang untuk mengusir Kiara dan kedua sahabat nya dari sana.
"Udahh lepasin enggak!!!!! Gue punya kaki buat jalan sendiri gak usah pegang-pegang" kesal Kiara menepis tangan satpam yang memegang lengannya.
Dengan terpaksa pun mereka keluar dari area rumah Dani, yahh pasti saja Kiara sudah menyerah, bagaimana pun dia tak mungkin setiap hari datang untuk memaksa masuk kedalam sana.
"Jadi gimana nih kir? Kita balik ke apartemen?" Tanya Glora yang menggantikan nya untuk menyetir
"No... Gue mau mabuk malam ini" katanya dengan jawaban gilanya itu.
"Gue ikut tapi Lo jangan sampai buat keributan lagi kayak sebelumya" kata Debi
"Iya-iya, lagian bukannya itu tugas kalian berdua yahh, kan harusnya kalian jagain gue" katanya menyalah mereka
"Oke Kiara, kita bakal jagain Lo kali ini" sahut Glora yang gampang sekali menurut sedangkan Debi memasang wajah tak terima nya.
"Woiiii sejak kapan Lo brani pasang wajah sinis Lo depan gue??? Berhenti!!!" Suruhnya pada Glora
"Lo dengar gue kan Debi?? Lo kenapa pasang wajah gak senang ha????" Teriak nya di depan wajah Debi
"Lo sadar gak sih, semakin Lo bersikap kekanak-kanakan gini semua nya jadi hancur kan? Emang ada yang berjalan sesuai dengan yang Lo mau? Kirr, udah tau Lo punya segalanya dan Lo udah sering bayarin gue tapi gue juga manusia yang sewaktu-waktu bakal muak sama Lo" jawab nya tanpa rasa takut
"Debii......" Kata Glora dengan nada pelan sambil menatap ke Debi
"Kenapa? Lo mau nyuruh gue diem dan minta maaf sama ratu Lo ini??? Udah yahh gue capek berurusan terus sama Lo" kata Debi dia pun berbalik badan dan hendak turun dari dalam mobil, tapi Kiara menjambak rambutnya dengan kencang dari belakang.
"Lo gila yahh?" Kata Debi tapi jambakan itu makin sakit, hingga Debi pun mencakar paksa tangan Kiara hingga meninggal kan bekas.
"Ingat yah Kiara, Lo gak bisa macam-macam sama gue sekarang, sekali lagi Lo bersikap konyol dan kekanak-kanakan gue gak bakal tinggal diam buat hancurin karir Lo..." Ucapnya dengan nada mengancam nya
"Hahhahah Glora Lo mau ikut dia atau gue??" Tanya Kiara menatap kearah Glora dan berlanjut menatap remeh kearah Debi
"Mau ikut Lo dong" jawab Glora dengan cepat
''bagus..... Itu pilihan yang sangat tepat, Lo mulai dari hari ini jangan pernah tunjukin wajah busuk Lo itu di depan gue yahh" katanya mengusir Debi dengan dua jarinya
"Hahahha bukan gue yang bakal nyari Lo, tapi sebalik nya kita tunggu aja yahh malam ini juga Lo pasti udah ngemis-ngemis sama gue" Balas debi dengan tatapan lebih kejam lalu dia keluar dan menutup pintu mobil itu dengan kasar.
Kiara tak peduli dengan ancaman dari Debi dia masih berlagak santai dan langsung menyuruh Glora segera menuju ke bar.
Q tunggu episode selanjutnya