NovelToon NovelToon
Gadis Licik Milik Jenderal

Gadis Licik Milik Jenderal

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Nona kedua Li Yue An dari keluarga pejabat merusak nama baiknya, Kehormatannya membuat semua orang membenci bahkan mengucilkannya. Namun siapa Sangka siasat jahatnya membuat dirinya menjadi seorang Permaisuri. Setiap langkah yang ia ambil akan membuatnya mengorbankan semua orang yang peduli dengannya.

Di tahun ke sepuluh setelah Li Yue An menjadi seorang Permaisuri. Dia di jatuhi hukuman mati oleh Kaisar yang merupakan suaminya karena berkolusi dengan pemberontak.

Semua kebetulan seperti sebuah mimpi semata. Dia justru terbangun kembali saat usianya tujuh belas tahun. Dimana dirinya masih di perlakukan tidak adil oleh keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kasus besar

Ketua Chen datang membawa wajah masam. "Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan," duduk di tempat kerjanya membenamkan wajahnya di antara tumpukan dokumen.

Sebelas orang yang ada di tingkat tiga, balai empat. Meraka semua berada di bawah kendali Ketua Chen.

"Ketua Chen, ini benar-benar tidak adil untuk kita. Sejak awal kasus ini bukan kita yang menanganinya. Tapi saat jalan buntu di dapat semua di alihkan ke balai empat."

"Benar. Tingkat satu saja tidak bisa menyelesaikan masalah ini. Apa lagi kita."

Para sipir balai empat menekan pemikiran mereka.

"Semua dokumen tidak lengkap," Boqin menghela nafas dalam di hatinya. "Tapi kita masih bisa menguraikan satu demi satu isi di dokumen. Mungkin saja ada yang bisa di temukan."

Ketua Chen mengangkat kepalanya. "Baiklah. Jika mereka ingin mencari kambing hitam. Kita tidak boleh menyerah sebelum kasus sepenuhnya tidak ada jalan keluar. Xu Nu, Deming dan Enlai, cari informasi tambahan di kanal tempat di temukannya mayat-mayat itu. Fa Chang, You You periksa kembali semua mayat di tempat otopsi. Aku dan Boqin akan mencari informasi ke setiap rumah para korban. Sisanya mencari setiap detail berbeda di semua dokumen ini. Kerja," teriaknya kuat.

"Kerja," semua orang ikut meneriakkan kata yang sama dengan Ketua Chen.

Semua orang di balai empat langsung menyebar seperti yang di perintahkan ketua mereka. Setiap detail informasi tidak boleh lepas dari ganggang mereka.

Ketua Chen mengajak Boqin pergi ke salah satu rumah korban. Namun kediaman di tutup rapat tanpa bisa di mintai keterangan. Begitu juga enam rumah lainnya yang telah menjadi korban. Mungkin karena anak gadis mereka yang telah menjadi korban dengan hilangnya kesucian. Bagi keluarga korban hal semacam ini adalah aib untuk keluarga.

Di kediaman terakhir, Ketua Chen dan Boqin duduk di depan teras rumah dengan pintu tertutup rapat. "Huh," memandang kearah langit senja. "Jika masalah ini tidak bisa di atasi. Aku pastikan kalian tidak akan terlibat lebih jauh. Satu orang sudah cukup untuk menanggung semuanya."

Pemuda di sampingnya merebahkan tubuhnya di lantai penuh debu. "Ketua, saat usia ku sepuluh tahun kamu yang telah membawa ku berlatih di biro pemerintahan. Hingga aku bisa mendapatkan posisi kecil tapi cukup untuk menghidupi ayah dan ibu ku. Masih banyak waktu yang kita punya. Setidaknya dua bulan sebelum keputusan resmi di tetapkan."

Pria dengan jenggot tipis di dagunya menatap pemuda tanpa kekhawatiran. "Kamu memiliki cara?"

Boqin tersenyum. "Tentu saja. Aku sudah membuka dan membaca semua dokumen. Setiap jasad yang di temukan memiliki ciri-ciri yang sama. Jeratan tali di bagian leher. Dengan satu kuku hilang. Kuku di bagian jari manis tangan kanan telah di robek dengan benda tajam. Setelah kita mendapatkan hasil terbaru dari otopsi. Baru kita bisa menyimpulkan benda apa yang telah di gunakan pelaku. Ada juga tanda aneh di kaki seperti bunga teratai yang di bentuk pada bagian mata kaki dengan bilah tumpul."

"Kita segera pergi ke biro pemerintahan siapa tahu Fa Chang dan You You mendapatkan informasi berharga," bangkit kembali bersemangat. Ketua Chen menarik Boqin dari lantai yang dingin. "Ayo."

"Siap bos," mereka pergi kembali ke biro pemerintahan.

Di ruangan balai empat semua telah berkumpul. Setiap informasi mulai di satukan menjadi kepingan puzzle yang mulai tersusun rapi.

"Setiap mayat awalnya di temukan di ujung kanal besar di bagian Utara. Lalu mengalir mengikuti arus air menuju ke selatan. Semua mayat yang berjumlah sembilan orang di temukan dalam keadaan tanpa busana. Hanya tusuk konde emas murni berbentuk teratai ada di atas kepalanya," Xu Nu menjelaskan yang telah mereka dapatkan.

Fu Chang membuat sayatan di meja membentuk samar bunga teratai, "Mayat-mayat di ruangan otopsi sebagian telah di bedah setiap isi perutnya. Di bagian mata kaki ada lukisan samar bunga teratai dengan pisau tumpul. Pisau itu lebih mirip seperti bilahan pedang bermata satu yang telah di belah menjadi dua bagian. Pada bagian tumpul itu di gunakan membuat ukiran pada kulit di bagian mata kaki."

"Meskipun semua dokumen ini tidak lengkap. Tapi masih ada informasi yang berguna," mengambil salah satu dokumen. "Sebelum semua korban di temukan dalam keadaan meninggal. Meraka baru saja menyelesaikan permohonan di pohon jodoh yang ada di kuil pinggiran kota. Baru setelahnya kurang dari empat hari korban akan di temukan mengapung di kanal besar," Gu Lang menimpali.

Ketua Chen sedikit merenggangkan tubuhnya, "Kasus ini tidak sepenuhnya buntu," memikirkan beberapa hal.

"Ada orang yang ingin menekan masalah ini agar pelaku tidak di temukan," Boqin mengambil salah satu dokumen yang telah ia baca sebelum pergi sore tadi. "Dokumen ini mencakup sebagian informasi yang berguna. Tapi semua orang yang memeriksa tidak pernah bisa memiliki jalan keluarnya. Lihat," membuka dokumen di bagian yang ia tunjuk. "Para korban juga menyukai pewarna bibir yang sama. Yang sulit hilang meski terkena air dari paviliun Bunga Layu. Sebelum para wanita itu pergi ke pohon jodoh mereka akan membeli barang mewah juga perhiasan mahal di paviliun Satu Hati. Gaun sutra dari Paviliun Bunga Sejati. Kabarnya siapa saja wanita yang mampu dan sanggup membeli semua barang yang ingin mereka kenakan saat pergi ke pohon jodoh dari ke tiga tempat itu. Mereka akan segara mendapatkan jodoh yang mereka inginkan."

Ketua Chen menyatukan alisnya. "Masalah ini akan semakin rumit jika kita tidak berhati-hati dalam setiap tindakan. Kurang lebih aku mulai menyadari siapa orang di balik kasus ini. Pemilik utama dari ketiga tempat itu adalah anak kedua dari Walikota saat ini. Pantas saja semua orang mencuci tangan mereka untuk tidak menyentuh kasus kanal besar. Baiklah kita pikirkan jalan keluarnya besok pagi. Saat ini kita pulang saja. Sesulit apa pun masalahnya tidur adalah jalan keluar terbaik mengistirahatkan pikirkan."

Semua orang keluar dari ruangan balai empat dengan lesu. Meninggalkan Ketua Chen dan Boqin seorang diri.

"Boqin, kita juga kembali. Orang tua mu pasti sudah khawatir kamu belum kembali," Ketua Chen menarik pemuda yang masih melihat dokumen di meja.

Karena rumah mereka bertetangga setiap hari ketua Chen dan Boqin akan pulang bersama dengan jalan kaki. Membutuhkan lima belas menit jalan kaki dari Biro pemerintah hingga ke kediaman mereka yang ada di pinggiran kota.

"Kalung batu di leher mu cukup menarik. Tapi juga tidak ada harganya. Kenapa masih kamu pakai?" Ketua Chen mengeluarkan bungkusan kacang di balik lapisan bajunya.

Boqin mengeluarkan kalung ukiran batu membantuk merpati tergantung di tengah-tengah tali hitam. "Ibu dan ayah bilang saat mereka menemukan ku kalung ini sudah ada di leher ku. Meraka meminta untuk tidak melepasnya atau jangan sampai hilang. Mereka takut orang tua kandung ku yang membuatkan kalung ini."

Menyodorkan kacang goreng di bungkusan yang ada di tangannya. "Kamu percaya mereka akan menemukan mu?" ketua Chen memakan satu-persatu kacang goreng di tangannya.

Boqin mengambil kacang lalu memakannya. "Sudah bertahun-tahun. Aku juga tidak lagi berharap. Ayah dan ibu sambung ku sangat baik juga sangat menyayangi ku. Dengan keterbatasan yang mereka miliki hanya aku dapat mereka andalkan."

"Anak baik," ketua Chen mengacak rambut Boqin.

"Minggir," pemuda itu berusaha menghindar.

Ketua Chen justru tertawa melihat Boqin berlari kencang menghindari dirinya. "Tunggu," dia ikut berlari mengejar.

1
Galaklagak
terimakasih Thor 🙏🏻🙏🏻 tetap semangat dan up banyak banyak Thor ♥️♥️♥️
Galaklagak
up lagi.....lagi ...dan lagi Thor ♥️
Galaklagak
love Thor... semoga sehat selalu dan up banyaak❤️❤️❤️
Galaklagak
up terus Thor ♥️♥️♥️
Widiaaaa
kurang yang banyak thor😆
Ai Maswah
Luar biasa
Widiaaaa
semangat thor/Determined//Determined//Determined/
Galaklagak
lanjutkan thor.. please 🙏🏻🙏🏻
Sri wulandari
Terima kasih untuk semua pembaca "Gadis Licik Milik Jenderal"

Jika tidak ada kendala cerita akan selalu di update setiap hari dengan jam yang tidak menentu. Di pastikan tamat sampai akhir dalam jangka waktu kurang dari satu bulan☺️
Galaklagak
Thor...saya suka karyamu ini ..up terus ya..jangan sampai terputus..🤭🤭😘😘
Siti Hawa
Luar biasa
Galaklagak
lanjutkan thor 👍🏻👍🏻👍🏻
Galaklagak
bagus dan sangat menarik ❤️❤️❤️
Lim Kelly
ceritanya bagus knp hanya sedikit ya yg baca, klo bisa jgn putus ditengah jalan cerita
miilieaa
baru nyicil beberapa bab udah sebagus ini/Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!