NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Tiba-tiba Jadi Calon Istri Orang

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ennita

Asira Davira Ciara, garis cantik nan manis yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan ternama dengan kehidupan yang hanya seputar pekerjaan dan ibunya seorang.

Sampai saat ini seorang Asira masih betah dengan kesendiriannya meskipun usianya sudah menginjak dua puluh lima tahun. Bukan tak laku namun Asira memiliki trauma tersendiri tantang cinta dan berumah tangga.

Tak ada yang bisa menebak alur cerita kehidupan dari Sang Maha Pencipta...Asira tiba-tiba di akui sebagai calon istri seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari pemilik perusahan tempatnya mengais rezeki. Dia adalah Davin Brian Ardiansyah, pemuda yang saat ini ingin terbebas dari obsesi sang kakak ipar yang sangat tergila-gila dengannya.

Terjebak dalam situasi sulit dan rumit, sehingga membuat seorang Asira di landa dilema...bingung akan keputusan yang harus di pilihnya antara menerima atau menolak kehadiran Davin di hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

❤️ Happy Reading ❤️

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Davin, Sira." seru mama Dinar yang langsung beranjak dari duduknya menghampiri putranya yang sudah beberapa hari pergi dengan alasan keluar kota karena pekerjaan.

''Apa kabar Tante?" tanya Sira begitu menyalami dengan takzim wanita yang sebentar lagi akan bergelar menjadi mertuanya.

''Baik sayang, kamu sendiri dan ibu kamu bagaimana kabarnya?" tanya balik mama Dinar.

"Baik juga Tante." jawab Sira. "Oiya ini aku bawakan martabak bangka untuk Tante dan yang lain, semoga aja Tante suka." kata Sira sambil menyerahkan kantong plastik yang di bawanya.

"Ya ampun sayang, kamu ini kalau kesini selalu aja bawa oleh-oleh, terimakasih ya." ucap mama Dinar dengan bahagia.

"Ma." tegur papa Diki.

"Eh iya sayang ayo sekalian ikut makan malam." ajak mama Dinar begitu kena tegur oleh sang suami, kalau gak bisa-bisa Sira terus di ajak ngobrol mama Dinar sambil berdiri.

"Terimakasih Tante, tadi Sira sudah makan sama Davin." ucap Sira yang menolak dengan sopan.

"Ma, aku mau ke atas dulu ya ... mau naruh koper." kata Davin. "Ayo sayang, kamu ikut aku ke atas." ajak Davin.

"Dav, tapi ... " kata Sira yang merasa tidak enak hati, takutnya di bilang gak sopan kalau sampai kemana-mana dengan sesuka hati, walaupun memang sebelumnya dia sudah pernah masuk ke kamar Davin karena di suruh oleh orangtuanya.

"Gak apa-apa sayang, sudah sana temenin Davin ... mungkin dia masih kangen sama kamu karena beberapa hari gak ketemu." sahut mama Dinar.

Hedeh gak tau aja tuh mama Dinar kalau setiap hari mereka bertemu terus, pagi ketemu, sore sampai malam juga ketemu.

"Bener tuh kata Mama, dari pada kamu duduk sendiri di ruang tamu." sahut Davin karena memang seluruh anggota keluarga sedang makan malam bersama.

"Sudah sana Ra, dari pada kekasih kamu itu merajuk ... susah loh nanti bujuknya." timpal papa Diki.

"Ish Papa, memangnya aku suka merajuk apa." kata Davin yang merasa tak terima di katakan seperti itu.

Sira akhirnya ikut Davin ke lantai atas untuk meletakan kopernya di kamar sekaligus mau memasang kamera cctv di tempat yang tersembunyi juga strategis.

"Cih, belum jadi istri sudah ke kamar prianya terus ... dasar tak tau diri." cibir Cika yang membuat papa Diki dan mama Dinar sontak menatapnya.

"Jaga ucapan kamu Cika." kata papa Diki.

"Tapi apa yang di katakan Cika bener Pa, belum apa-apa sudah berduaan di kamar terus." sahut Damar yang membela istrinya dengan ikut memojokkan posisi Davin juga Sira.

"Jangan lupa Dam, kamu pun dulu juga bawa Cika ke kamar kamu saat kalian masih pacaran dan papa juga mama tak terlalu mempersalahkan hal itu, karena kami percaya kalau anak-anak kami tak akan melakukan perbuatan yang melampaui batas." papar mama Dinar yang langsung meletakan sendok dan garpu yang ada di tangannya dengan sedikit kasar. "Mama kenyang." kata mama Dinar dan langsung beranjak pergi menuju dapur membawa bungkusan yang di bawa Sira.

"Papa juga sudah selesai." kata papa Diki yang juga ikut pergi dari sana dan memilih duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi hingga menyisakan Damar dan Cika di ruang makan.

"Lihat tuh kedua orangtua kamu, belum apa-apa sudah di bela, gimana kalau jadi mantu ... makin besar kepala." gerutu Cika yang diam-diam di benarkan oleh Damar.

❤️

Davin dan Sira langsung turun ke lantai bawah ketika urusan mereka sudah selesai, cctv sudah terpasang dengan sempurna di tempat-tempat yang mereka berdua yakini pas, koper juga sudah di letakan di rumah ganti dan juga sudah di susun dengan tapi oleh Davin yang di bantu Sira tentunya.

"Ma, Pa." sapa Davin saat menghampiri kedua orangtuanya yang duduk bersama kakaknya.

Sebenarnya Cika hendak berdiri, namun Damar memegang tangannya dan membisikkan agar Cika tetap di sana sehingga mau tak mau, suka tak suka Cika pun menurutinya.

"Pa, Ma ... ada yang ingin kami berdua sampaikan." kata Davin yang kemudian menggenggam salah satu tangan Sira yang duduk tepat di sebelahnya. "Ma, Pa ... kami ingin menyampaikan rencana kami yang akan bertunangan." kata Davin yang di sambut dengan kebahagian dari mama Dinar dan papa Diki.

"Akhirnya ... putra mama dapat tambatan hatinya juga." kata mama Dinar.

"Kapan akan di laksanakan Dav?" tanya papa Diki.

"Secepatnya Pa." sahut Davin.

"Bilang ke ibu kamu ya Nak kalau mama sama papa besok ingin bertamu ke rumah, kamu ingin membahas hal ini langsung dengan ibu kamu." kata mama Dinar yang sudah tidak sabar memiliki mantu lagi.

"Iya Tante." sahut Sira.

"Jangan Tante dong panggilnya, tapi Mama dan Papa juga kak Damar dan kak Cika." kata mama Dinar. "Karena sebentar lagi kamu akan menjadi bagian dari keluarga ini ... Keluarga Ardiansyah." sambungnya dengan binar mata bahagia.

"Apa sudah seyakin itu?" tanya Damar dengan ketus. "Jangan sampai kamu menyesal karena akan bertunangan dengan pria yang salah Sira." katanya lagi dengan sinis. "Pastikan dulu calon suami kamu itu baik atau hanya pura-pura baik dan pura-pura cinta." sambungnya dengan berniat menyindir Davin.

"Kamu itu ngomong apa sih Dam." tegur mama Dinar. "Harusnya kamu itu seneng karena adik kamu akan segera melepas masa lajangnya, bukan malah seperti ini." sambungnya lagi. "Kamu ini seolah-olah gak suka." imbuhnya lagi dengan nafas yang sedikit memburu. Mama Dinar benar-benar tak suka dengan apa yang di katakan oleh Damar.

"Apa sih Ma, gak usah berlebihan deh." kata Damar. "Sira, nanti kalau kamu sudah bertunangan apalagi menikah ... jaga baik-baik suami kamu itu agar tak melirik apalagi berbuat yang tidak senonoh dengan perempuan lain terutama perempuan yang sudah menikah." kata Damar yang makin menyulut kekesalan mama Dinar.

"Damar!" tegur mama Dinar yang merasa putranya itu begitu keterlaluan.

"Ma, sudah Ma ... tenang." kata papa Diki sambil memeluk bahu sang istri.

"Tenang saja Kak, aku yakin kok kalau Davin gak bakal melirik wanita lain selain aku dan terimakasih atas apa yang Kakak katakan tadi." kata Sira dengan begitu tenang. "Tapi aku percaya dengan calon suami aku, kalau dia ini pria yang baik dan juga bertanggung jawab." imbuhnya dengan mata yang menatap ke arah Davin.

Tentu saja jawaban Sira itu membuat bibir Davin langsung menerbitkan sebuah senyuman.

"Terimakasih sayang.'' ucapan Davin.

"Gak perlu berterimakasih, memang seharusnya begitukan ... sebuah hubungan harus di landasi rasa saling percaya juga cinta." kata Sira yang langsung mendapatkan satu kecupan di puncak kepalanya dari Davin.

Melihat bagaimana Sira dan Davin membuat mama Dinar dan papa Diki tersenyum, tapi senyuman itu berubah menjadi wajah datar serta tatapan mata yang tajam saat melihat Damar.

1
Yulvita Darnel
inilah yang ku suka dari cerita ini, no drama, no perselingkuhan. mantap
Hasnah Hasnah
jodoh sira itu yang datang juga yees
Ifa greenhouse100
semoga lekas sembuh neneknya
azizah istiqomah
nikah ra..vin.. Ayo nikah!!!
Wiedya Stuti
Luar biasa
smrj
Buruk
smrj
Kecewa
azizah istiqomah
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Erliyanti Erliyanti
keterlaluan tuh cika
Galuh Setya
davin ni ceroboh banget gak ngunci kamr pdhl uda bbrp kali dimasukin ulat bulu. ckckckck gak belajar dr pengalaman
Siti Dede
Cika nggak waras
Bunda 4 K
Biasa
Bzaa
DV corp... punya Davin
DM corp punya damar, enak ya kl orang kaya, 5 anak 5 perusahaan 😉🤣 indahnya dunia halu😘
RithaMartinE
luar biasa
Aurora
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Aurora
syukurlah Sira udh sadar
Aurora
beri hukuman yg setimpal buat kakak ipar kurang ajar
Aurora
semoga Davin sama Sira berjodoh
Aurora
pasti Davin bos barunya
Aurora
setuju
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!