Lady Clarisse 2 (TRANSMIGRASI)

Seminggu telah berlalu semenjak kejadian di kediaman Alexander. Aku dan pria itu kini sepakat untuk pergi ke kota Alteri dan memusnahkan sisa buku kutukan. Aku akan mengorek setiap sudut kota Alteri dan juga kerajaan Migesta untuk memusnahkan kutukan yang ada pada Clarisse dan juga Alexander.

Hari ini aku akan pergi ke pusat kota untuk mencari perlengkapan untuk aku pergi berkelana. Sebenarnya hal ini tidak perlu ku lakukan. Alexander berkata jika dialah yang akan menyediakan semua nya. tapi aku rasa mempersiapkan perlengkapan sendiri itu akan lebih mudah. Karena aku tau apa yang aku perlukan untuk diri ku sendiri.

Aku juga memerlukan sebuah busur baru dan beberapa anak panah. Yang ku dengar dari Alexander Jika hutan Venula yang menjadi pembatas antara pusat kota dan wilayah bagian selatan kekaisaran memiliki berbagai macam tumbuhan yang beracun dan tumbuhan yang bisa di gunakan sebagai obat.

Setelah ke pusat kota aku akan masuk ke hutan Venula.

"Nona, apa anda yakin akanpergi ke pusat kota dengan pakaian seperti ini?" tanya Lula yang membantu ku bersiap untuk pergi.

"ya tentu saja".

Namun saat aku akan bersiap untuk pergi pintu kamar ku di buka oleh ayah dan juga ibu. Mereka masuk dengan raut wajah yang sedikit marah dan juga khawatir.

"Clarisse Corleone!! Apakah kau mengambil tugas yang di berikan kaisar untuk pergi ke benua timur?" dengan lantang dan terlihat garang ayah mengungkapkan ketidaksetujuan nya.

"jelaskan pada kami Cla!! Ibu sungguh khawatir dengan tindakan mu kali ini!" sementara ibu terlihat khawatir dan juga cemas pada ku.

Aku yakin Alexander sudah meminta pada kaisar untuk mencari alasan agar aku dan dia bisa pergi ke kota Alteri.

"ini tidak bisa di biarkan Cla. Ayah akan meminta kaisar mencari orang lain untuk tugas ini. Ayah tidak mau kau kenapa-kenapa. Kau anak perempuan ayah satu-satunya. Ayah tak habis pikir dengan grand Duke muda itu yang melihatmu dalam tugas berbahaya ini! jalan menuju benua timur sangatlah berbahaya. Kau bahkan bisa berhadapan dengan monster atau bahkan yang lebih parah lagi penyihir hitam".

"ayah.. Cla tau itu berbahaya tapi cla harus mengambil tugas ini. Jika bukan Cla lalu siapa lagi. Kemampuan Clarisse di perlukan dalam tugas ini". Aku mencoba menjelaskan bahwa aku akan baik-baik saja.

Duke Cristian dan juga duchess Thalita sudah mengetahui kemampuan ku sebagai pemilik sihir pengendali keseimbangan. Aku yang memberitahu mereka dan dengan begitu aku bisa belajar melatih sihir ini dengan baik. Walaupun belum mencapai titik puncak.

"ayah tau kau memiliki kemampuan itu. Tapi kau masih sangat muda anak ku!! Kau seharusnya melakukan kegiatan seperti para lady muda lain nya. Yang tidak mengandung bahaya apapun. Bahkan bila perlu ayah merelakan diri mu mengejar Grand Duke muda yang sombong itu. Bukan nya malah ikut bertugas dengan nya".

Oh lihat lah ayah Clarisse yang sekarang juga menjadi ayah ku. Dia sangat menyayangi ku padahal aku bukan darah daging nya. Perilaku nya mengingat kan ku pada ayah kandung ku di sana. Bagaimana keadaan nya sekarang ya? Aku sudah berada di tempat ini hampir 7 bulan aku harap mereka masih baik-baik saja.

"ayah mu benar putri ku. Kau tidak perlu mengambil tugas itu. Ibu akan meminta kakak mu untuk berbicara pada kaisar agar kau tidak perlu melakukan nya".

Ini akan berakhir rumit jika aku tidak menyakinkan mereka.

"ibu tunggu dulu. Ibu, ayah, Clarisse melakukan hal ini atas kemauan Clarisse sendiri. Ibu, ayah. Clarisse mohon Clarisse akan baik-baik saja dan pulang dengan selamat. Lagi pula nanti ada dua orang yang akan menjaga Clarisse dan juga melindungi Clarisse jadi ibu dan ayah tidak perlu khawatir. Ini demi kekaisaran kita ayah. Ijinkan anak mu ini menjadi berguna untuk kekaisaran ini. Dan juga Clarisse yakin grand Duke Maximilians dan juga Duke Anderson adalah orang yang kuat. Jadi Clarisse berjanji akan pulang dengan selamat".

Mendengar hal itu ayah menghelakan nafas nya. Duke Cristian tau jika Clarisse adalah tipikal gadis yang keras kepala dan juga ambisius. Bahkan sejak dulu, mereka yang sayang pada Clarisse selalu menutupi kesalahan ataupun perbuatan nya saat mengejar Alexander.

Jadi untuk saat ini aku juga akan menerapkan kepala batu agar mereka mengijinkan ku.

"tapi Cla...."

"ibu kumohon.. Anak mu ini ingin tumbuh menjadi wanita kuat dan juga berbakti pada kekaisaran". Aku mengeluarkan jurus andalan ku yaitu dengan wajah memelas dan berlutut iba. Biasanya aku sering melakukan hal ini jika ayah dan ibu kandung ku tidak mengijinkan ku melakukan sesuatu atau aku juga sering melakukan nya jika aku meminta barang mahal pada kak Andita dan bang Pradipta.

Ku harap jurus ini berhasil. Jika tidak aku akan menangis berguling-guling di depan mereka seperti anak kecil.itu kah jurus terakhir ku. Walaupun aku akan malu setelah ini tapi mencari cara untuk kembali ke dunia ku itu lebih penting dari pada sebuah rasa malu.

"baiklah. Ayah mengijinkan mu pergi".

"suamiku!!! di sana berbahaya!!!" kini ibu yang tidak terima dengan keputusan ayah.

"tenang lah istri ku. Aku akan pergi menemui Grand Duke itu dan meminta pada nya untuk melindungi anak ku. Dan jika terjadi apa-apa pada anak ku maka aku akan membunuh nya".

Wah ternyata Duke Cristian terlihat serius sekarang tapi aku yakin Alexander akan meyakinkan ayah ku ini. Aku akan membiarkan ayah bertemu Alexander.

Setelah berdebat panjang dengan ibu dan ayah aku kembali melanjutkan perjalan ke pusat kota. Sebagai rencana awal untuk membeli perlengkapan untuk berpetualang mencari buku terkutuk itu.

Aku sudah membeli sebuah busur panah beserta anak panah nya, belati yang tajam, dan sebuah pemantik api.

Dan tidak lupa beberapa pakaian pria untuk diri ku. Karena pakai celana lebih mudah bergerak daripada memakai gaun yang sangat rumit itu.

"baiklah Lula. Aku ingin kau menunggu ku di bangunan tua tempat dimana Cloude berada. Tunggu aku hingga kembali. Aku harus menyelesaikan sesuatu".

"baik nona".

"nah. Ambil lah. Belikan anak-anak itu roti yang enak". Aku memberikan Lula dua keping koin emas ke tangan nya dan segera pergi dari tempat ini.

aku menunggangi seekor kuda untuk masuk ke dalam hutan Venula. Dan mencari tanaman yang akan berguna di masa depan.

setelah ku rasa cukup dalam aku masuk ke hutan ini aku segera turun dari kuda dan akan berjalan untuk melihat tanaman liar yang tumbuh di hutan ini.

dan benar saja seperti apa yang dikatakan oleh Alexander aku menemukan tumbuhan yang sangat tidak asing.

Deadly Nightshade salah satu tumbuhan beracun yang juga ada di dunia tempat ku berasal. Ternyata juga tumbuh di sini. Dan ini bisa sangat berguna jika aku melumuri nya pada anak panah.

Aku mengambil beberapa buah nya dan akan ku racik dengan beberapa tumbuhan lain nya. Datang ke hutan yang penuh dengan tumbuhan beracun. Aku sudah mempersiapkan semua nya. Aku sengaja memakai sarung tangan dan penutup mulut dan hidung.

Jadi itu akan sangat aman.

Aku juga mengumpulkan beberapa tanaman obat. Untuk berjaga-jaga.

Hingga ketika aku sedang mengumpulkan tanaman berharga itu sesuatu terjadi. sebuah suara ledakan yang tidak terlalu besar terdengar di gendang telinga ku.

Dengan berjalan mengendap-endap, aku mendekati tempat dimana ledakan itu berasal.

dan saat aku melihat nya seseorang sudah tergeletak tak berdaya dengan posisi telungkup. Dan bisa di pastikan jika dia seorang pria.

Aku segera menghampiri nya dan mencoba untuk menolong pria ini. Dengan segera aku membalikkan tubuh pria ini agar aku bisa melihat luka apa yang di dapat nya.

Tapi itu tidak berlangsung lama pria yang pingsan ini ternyata adalah seorang penyihir hitam yang ada di dalam ingatan dari Clarisse.

"Soren!!"