Bela tidak menyangka masa mudanya kini hancur karena ketahuan Hamidun sama guru dan kedua orang tua, membuat Bela harus terima kenyataan jika Bela harus diasingkan dikampung halaman kakek nya supaya keluarga tidak malu dengan kenyataan pahit yang dialami Bela, mampu kah Bela membesarkan anaknya seorang diri atau justru pacarnya datang untuk ajak nikah dan membuat Bela tidak merasakan hidup diasingkan dari lingkungannya lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Bastian tidak menyangka hasil penjualan panennya dibagi ke Bela tanpa sepengetahuan dirinya, membuat Bastian kesal karena hasil kerja kerasnya tidak dikasih sepenuhnya justru harus dibagi ke orang lain.
"Kalian egois kenapa hak gue dibagi ke Bela segala, dia tidak berhak mendapatkan hasil perjuangan gue selama ini huh menyebalkan sekali!" protes Bastian tidak suka mendengar kabar dari pengawalnya.
"Dasar calon suami pelit kasih ke calon istri saja tidak mau, bagaimana nanti sudah nikah pasti lebih parah pelitnya nih sama istri, dasar cowok payah!" protes pengawal tidak menyangka Bastian bisa pelit sama Bela calon istrinya.
"Suka-suka gue lah, sudah sana kalian jauh-jauh gue malas bicara sama kalian tidak asik sama sekali huh!" protes Bastian kesal karena penjaganya tidak pernah setuju sama pendapatnya sama sekali.
Bastian sejujurnya bahagia sebentar lagi menjadi calon ayah, tapi malas kalo hasil kerjanya harus dibagi sama Bela apapun alasannya Bastian tidak rela jika Bela menikmati hasil kerja kerasnya tanpa merasakan jadi petani juga.
**
Bela sudah lama sekali tidak belanja baju dan perlengkapan pribadinya merasa bahagia sekali bisa diajak belanja, walaupun saat beli kosmetik harus ikutin saran dari Dokter Dewi supaya aman untuk dipakai ibu hamil.
"Ibu hamil memang harus terlihat cantik supaya tidak kelihatan kusem." ucap Dewi setelah melihat bedak yang aman untuk Bela pakai.
"Harus dong Dokter masa kalah sama yang lain sih." ucap Bela tidak mau kalah soal penampilan, walaupun cuman di villa tidak kemana-mana tapi tetep harus tampil cantik dan rapih.
"Habis ini kita beli banyak cemilan iya sayang buat kamu makan setiap saat iya Nak." ajak Belva biar anaknya tidak kekurangan makanan sama sekali.
"Asik-asik hayo Bunda, Ayah, dan Dokter." lanjut Bela senang diajak beli cemilan sesuka hatinya Bela.
Bela gandeng tangannya Belva supaya jalan bareng buat ke supermarket beli cemilan, Bela berharap bisa setiap saat ke Mall buat belanja tidak menunggu orang tuanya saja untuk pergi ke Mall buat belanja.
**
Kamal, Puput, dan Desti sedih sekali karena orang tuanya larang anak-anaknya untuk berteman lagi sama Bela, saat tahu kondisi Bela yang hamidun dan diusir dari sekolah membuat Bela tidak lanjut sekolah, dianggap bawa dampak buruk untuk anak-anaknya dan bikin malu karena punya temen yang tidak bisa jaga diri baik-baik.
"Mamah dan Papah selalu larang kamu pacaran iya takutnya seperti Bela alami sekarang, apa kamu mau seperti Bela hah bikin malu saja kalo kamu mau lanjut pacaran." ucap orang tuanya Kamal tidak setuju anaknya pacaran takut hidupnya hancur seperti Bela.
"Kalian tidak boleh ketemu Bela lagi mengerti apapun alasannya, kalian tidak pantas punya teman yang masa depannya hancur seperti Bela cuman bikin malu saja, memangnya kalian tidak malu saat jalan bareng Bela hah!" tegas Orang tuanya Puput tidak mau anaknya sedih karena berteman sama Bela.
"Bela itu cuman bawa dampak buruk untuk kalian, jadi tidak usah berteman sama Bela yang hidupnya sudah hancur dan bikin malu keluarga juga kenalannya tidak pantas didekati anak nakal seperti Bela." ucap Orang tuanya Desti takut anaknya kebawa buruknya seperti Bela alami sekarang.
"Bela tidak bawa dampak buruk sama sekali, justru selalu kasih tahu kalo kita tidak boleh ceroboh bikin kesalahan dan semangat sekolah nya supaya tidak gagal pendidikannya." ucap Desti tidak setuju dilarang berteman sama Bela, selama ini Bela tidak pernah ajak bolos sekolah, tidak pernah ajak malas belajar atau hal negatif lainnya, bahkan Bela selalu ingetin untuk jaga diri supaya tidak hancur hidupnya jika khilaf apa lagi sudah punya pacar.
"Kalo kalian nekat berteman sama anak itu kalian akan kami bikin hidup susah, tidak memiliki kemarahan yang selalu kami berikan mengerti, berteman lah sama orang yang bener dan tidak rusak seperti Bela mengerti!" tegas Orang tuanya Puput tidak mau denger alasan Puput dan temen-temennya, yang selalu belain Bela dan berusaha tetep berteman sama Bela dengan kondisi Bela seperti sekarang.
Puput sedih mendengar ucapan orang tuanya bahkan tega cabut semua fasilitasnya kalo nekat berteman sama Bela, Puput belum siap kehilangan fasilitas sama sekali apa kata temen-temen sekolah nya jika Puput ke sekolah naik angkutan umum, tidak memiliki handphone dan tidak bisa jajan ke Mall atau pun jajan di sekolah.
Kamal tidak menyangka orang tuanya larang dirinya berteman sama Bela karena masalah pribadinya Bela, sungguh cobaan dalam persahabatan cukup berat karena harus jauh dari Bela sahabat dari kecil harus dijahui karena kondisi Bela sekarang dianggap aib buat keluarganya Kamal jika tahu Kamal punya temen seperti Bela yang dianggap nakal dan tidak pantas ditemani.
Lanjut thor....
Lajut thor..
Semangat terus
Lanjutkan Autor....
Semangat author....
Lajutkan,aku tunggu setiap hari
Lanjut thor....
Lanjutkan thor
Aku suka cerita novelnya