NovelToon NovelToon
Patah Tumbuh

Patah Tumbuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Sistem / Berbaikan / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Matri

Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang perempuan setelah berpisah dari orang yang dicintainya. Namun, takdir berkata lain karena ada kisah lain yang muncul setelah mereka berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 33

Senja sedang di make over di dalam salon sebuah toko terkenal. Semua yang diberikan oleh Hazel adalah benar- benar yang terbaik.

Setelah di make up , kini Arin sedang membantu Senja mengganti pakaian. Dan hasilnya begitu sangat menakjubkan.

Senja yang terkenal dengan kecantikannya dan memiliki badan yang bagus, terlihat sangat cantik dengan dress merah maroon. Membuat siapa saja yang melihat pasti akan terkagum- kagum.

"Nona cantik sekali." Ucap Arin dengan mata berbinar- binar.

"Terimakasih Arin. Kamu berlebihan." Balas Senja malu.

"Mari Nona, kita harus segera menghadiri tempat pertemuan." Arjun mengajak.

Rupanya pertemuan keluarga malam ini dilakukan di luar rumah. Senja sedikit tegang dan nervous. Mobil segera melaju ke sebuah hotel mewah di Kota tersebut.

Senja turun dari mobil dipersilahkan oleh Arjun. Tidak jauh dari sana, Hazel terlihat sudah menunggu di dalam dengan stelan jas yang sangat cocok dan pas. Ya. Dia memang sempurna.

Senja masuk dan berjalan perlahan mendekat pada Hazel. Tatapan Hazel tidak teralihkan. Dia benar- benar menatap Senja tanpa berkedip sekalipun. Dari wajahnya dia terlihat sangat terpukau dengan penampilan Senja malam ini.

"Tuan." Arjun memanggil menyadarkan Hazel.

"Ehem... Ya." Hazel salah tingkah. Wajahnya memerah karena dipergoki sedang memperhatikan Senja. Melihat itu, Arjun tertawa kecil.

"Ayo. Keluargaku sudah menunggu. Untuk malam ini, aku mohon kamu harus berakting dengan baik. Jangan mengacaukannya." Pesan Hazel.

"Baik. Aku mengerti." Senja mengangguk setuju.

Dia harus melakukan tugasnya dengan benar, sebagai salah satu syarat untuk pengobatan Ayahnya. Hazel memberi tangannya dan disambut oleh Senja dengan malu- malu. Mereka kemudian melangkah ke Restoran yang ada di dalam hotel tersebut.

"Ya Tuhan. Kenapa dia bisa secantik ini. Dan bagaimana ini? Aku merasa akan mencongkel semua mata yang melihat ke arahnya. Sial. Ingin sekali aku langsung membawanya ke kamarku dan menikmati kecantikannya seorang diri. Ya. Dia memang cantik. Tapi apa ini? Dia terlalu cantik malam ini." Gumam Hazel dalam hati.

Dia benar- benar pangling dibuat oleh Senja. Mereka menjadi pusat perhatian orang- orang yang ada di sana. Baik laki- laki maupun perempuan. Di mata orang- orang, mereka adalah pasangan yang sempurna.

Begitu sampai di depan pintu ruangan VVIP Restoran, Hazel melepas tangan Senja dan menggenggamnya. Perlahan pintu terbuka. Di dalam sana sudah ada orang- orang yang disebut keluarga oleh Hazel.

Ada Kakek Roger, Mama Elena, Paman Anderson, Bibi Leti dan Sepupu Charles.

Senja menegang. Dia tidak menyangka bahwa ini lebih menegangkan dari apa yang dia bayangkan. Dari semua orang yang ada, dia hanya mengenali Mama Elena.

"Ahhh. Kenapa suasananya seperti ini sih?" Gumam Senja dalam hati.

"Selamat malam semua." Senja menyapa sambil menunduk memberi hormat.

"Hai Senja." Elena bangun dan menyapa Senja sambil mencium pipi Senja.

"Haa... Halo Tante." Jawab Senja gugup.

"Kamu masih ingat saya? Kamu tambah cantik." Elena memuji.

"Senja. Ayo kita duduk." Hazel mempersilahkan Senja duduk.

Senja menurut dan duduk tepat di hadapan Charles.

Sama seperti orang lain, Charles pun ternyata terpukau ketika melihat Senja yang sangat cantik. Untuk beberapa saat, Charles tidak memalingkan tatapannya dari wajah Senja. Jantungnya berdebar dan mukanya panas memerah. Rupanya dia jatuh cinta pada pandangan pertama pada Senja.

"Dia cantik sekali. Pantas saja Hazel tergila- gila padanya. Sialll. Kenapa Hazel memiliki semua yang dia mau? Padahal aku lah cucu kandung dan penerus sah dari Galasky." Gumam Chandra dalam hati. Dia benar- benar iri dengan Hazel yang mendapatkan segalanya.

"Senja. Perkenalkan, Beliau adalah Kakek Roger, Mama Elena. Yang di sana adalah Paman Anderson, di sebelahnya adalah Bibi Leti dan yang ada di hadapanmu adalah Chandra. Dia adalah adik sepupuku, anak Paman Anderson." Hazel berdiri dan memperkenalkan anggota keluarga yang ada.

"Selamat malam semuanya. Perkenalkan, nama saya Senja." Senja memberi salam sekali lagi.

Semua ekspresi datar kecuali Mama Elena yang terlihat senang.

Mereka kemudian disuguhi makanan dan mulai makan.

"Jadi kapan pastinya kalian akan menikah?" Kakek Roger bertanya.

"Lusa Kek." Jawab Hazel.

"Apa ada yang kamu butuhkan?" Tanya Kakek lagi.

"Sejauh ini semua persiapannya berjalan baik, Kek."

"Hmmmm."

"Senja, Papamu bekerja di Perusahaan apa?" Tanya Leti ingin menyelidiki.

"A... Ayah saya seorang petani biasa Tante." Jawab Senja jujur.

"Wow. Lalu bagaimana kalian bisa bertemu?" Tanya Leti lagi.

"Kami adalah teman sekolah di Kota A." Jawab Senja.

"Waaahhh rupanya kalian sudah lama kenal. Apa kamu sudah mengincar Hazel sejak sekolah?" Leti memberi pertanyaan sensitif.

"Justru sebaliknya. Akulah yang mengincar Senja sejak sekolah." Hazel langsung menjawab karena kesal dengan pertanyaan Leti.

"Oh. Wow. Sungguh kisah cinta yang menarik. Tante kira, kamu akan mengenalkan Virgin sebagai calon istrimu. Padahal dari segi apapun, dia terlihat lebih layak." Leti melontarkan pendapat jahatnya.

Senja diam. Mendengar nama Virgin, dia seketika mengingat masa lalunya semasa sekolah. Dan kini dia harus berhadapan dengan orang yang tidak menyukainya terang- terangan.

"Hah. Aku tidak meminta pendapat Tante untuk calon istri yang akan aku pilih. Karena aku selalu memilih yang terbaik. Jika tidak aku pilih, maka itu bukan yang terbaik." Ujar Hazel memberi jawaban menohok. Membuat Leti kesal.

"Hazel. Cobalah mengerti Tantemu. Mungkin Tantemu hanya ingin memberi masukan yang baik." Anderson memotong.

"Tidak perlu repot- repot Paman. Daripada membahas saya, bagaimana jika Virgin dijodohkan saja dengan Charles? Mereka terlihat cocok." Hazel membalas memberi kecaman.

"Sudahlah kalian. Bagaimana bisa aku menikmati makan malam ini dengan tenang jika kalian terus seperti ini?" Kakek Roger menyela mereka.

"Maaf Ayah, sepertinya Hazel yang terlalu terbawa suasana. Seharusnya Elena mengajarinya sopan santun sejak kecil. Walaupun mungkin masa kecil Elena tidak benar, setidaknya dia harus mengajari anaknya bagaimana cara berbicara dengan orangtua." Anderson menghina Elena.

"Elena, seharusnya sejak dulu kamu menikah lagi, agar Hazel mendapat sosok Ayah yang bisa mengajarinya dengan baik." Leti semakin memanasi suasana.

"Sudahlah Leti, bagaimanapun, yang berasal dari lumpur memang akan selalu terlihat kotor di mana pun tempat dia berdiri." Anderson menambahi.

"Cukup kalian. Kalian sangat tidak pantas mengucapkan kalimat itu." Roger membentak.

Anderson dan Leti langsung terdiam dan suasana menegang di dalam ruangan. Senja yang sedari tadi mengamati kejadian ini mulai menyimpulkan bahwa di antara Hazel dan keluarganya satu sama lain, ada sekat besar yang menghalangi.

Hazel kesal. Dia terlihat geram saat Anderson membicarakan Mamanya. Tangannya terlihat dikepal menahan amarah. Hal tersebut dilihat jelas oleh Senja yang ada di sampingnya.

Sedangkan Elena, dia seperti biasa, menunjukan wajah datar tanpa ekspresinya yang selalu membuat orang tidak mengerti.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Mata itu menunjukan kemarahan yang meluap." Senja bergumam sambil memperhatikan Hazel.

Di tengah situasi yang menegangkan itu, Hazel bangkit berdiri.

"Kek, aku rasa makan malam ini sudah selesai. Aku harus pulang. Aku akan mengirim undangan resminya untuk hari pernikahan. Dan aku harap Kakek akan hadir." Hazel pamit.

"Mama, maaf, Hazel harus pergi dulu. Nanti Hazel telepon." Hazel tidak lupa pamit pada mamanya dan mengecup pipi Mama Elena dan langsung pergi.

Dia kemudian menarik tangan Senja dan mereka keluar dari ruangan tersebut. Senja kalang kabut memberi salam dan gontai mengikuti langkah Hazel. Tangannya terlihat menggenggam erat tangan Senja. Senja merasa kesakitan tapi dia tidak bisa mengatakan apapun. Dia tahu kalau Hazel sedang marah.

Untuk saat ini, dia membiarkan Hazel melampiaskan amarahnya dulu.

.

.

BERSAMBUNG....

1
Frozen Heart
di tunggu kelanjutannya..
poeta🌸: maksih ya kak
total 1 replies
Frozen Heart
smangat ya author
Frozen Heart
Senja dan Hazel smoga langgeng
poeta🌸: makasih ya kak selalu mampir 🙏
total 1 replies
Frozen Heart
smoga mereka berdua jdian
Frozen Heart
bkn mobil mksdnya motor kli yaa
poeta🌸: mobil kak. bukan motor 😁
total 1 replies
Frozen Heart
smakin menarik ceritanya
poeta🌸: yeesss 😁😁
total 1 replies
Frozen Heart
author, ceritanya bikin penasaran ajaaa
poeta🌸: dipantau terus ya kak
total 1 replies
Frozen Heart
ѕмαηgαт уα αυтнσя..
poeta🌸: terimakasih dukungannya 🙏
total 1 replies
Frozen Heart
ѕмαηgαт уα
Frozen Heart
ѕмαηgαт уα αυтнσя
Frozen Heart
🆂🅴🅼🅰🅽🅶🅰🆃 🆈🅰 🅰🆄🆃🅷🅾🆁
Frozen Heart
𝕤𝕞𝕒𝕟𝕘𝕒𝕥 𝕪𝕒𝕒𝕒 𝕒𝕦𝕥𝕙𝕠𝕣
Frozen Heart
𝕟𝕒𝕞𝕒 𝕔𝕝𝕖𝕠 𝕜𝕖𝕓𝕖𝕥𝕦𝕝𝕒𝕟 𝕤𝕒𝕞𝕒 𝕟𝕒𝕞𝕒 𝕕𝕘 𝕜𝕜𝕢𝕦
poeta🌸: hai cleo. salam kenal 👋👋
total 1 replies
Frozen Heart
𝕔𝕖𝕣𝕚𝕥𝕒𝕟𝕪𝕒 𝕤𝕖𝕞𝕒𝕜𝕚𝕟 𝕜𝕖 𝕤𝕚𝕟𝕚 𝕤𝕖𝕞𝕒𝕜𝕚𝕟 𝕤𝕖𝕣𝕦𝕦𝕦..
poeta🌸: terus dipantau ya kak
total 1 replies
Frozen Heart
§êrµµµ jgå
Frozen Heart
seruuuuu
Frozen Heart
.•♫•♬•maaf author jarang komen, soalx keasikan bacanya•♬•♫•.
poeta🌸: ngga apa. semoga terus suka ya 🤗
total 1 replies
Frozen Heart
seeruuuu,,
Frozen Heart
tetap smangat author, smoga ep selanjutnya smakin menarik...
poeta🌸: tetap dipantau ya kak
total 1 replies
Blue Angel
nice
Blue Angel: sama sama
poeta🌸: thanks 🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!