NovelToon NovelToon
Rahasia Sang Ibu Susu

Rahasia Sang Ibu Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / One Night Stand / Janda / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Ibu Pengganti
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Alika tidak pernah menyangka kehidupannya akan kembali dihadapkan pada dilema yang begitu menyakitkan. Dalam satu malam penuh emosi, Arlan, yang selama ini menjadi tempatnya bersandar, mabuk berat dan terlibat one night stand dengannya.

Terry yang sejak lama mengejar Arlan, memaksa Alika untuk menutup rapat kejadian itu. Terry menekankan, Alika berasal dari kalangan bawah, tak pantas bersanding dengan Arlan, apalagi sejak awal ibu Arlan tidak menyukai Alika.

Pengalaman pahit Alika menikah tanpa restu keluarga di masa lalu membuatnya memilih diam dan memendam rahasia itu sendirian. Ketika Arlan terbangun dari mabuknya, Terry dengan liciknya mengklaim bahwa ia yang tidur dengan Arlan, menciptakan kebohongan yang membuat Alika semakin terpojok.

Di tengah dilema itu, Alika dihadapkan pada dua pilihan sulit: tetap berada di sisi Adriel sebagai ibu asuhnya tanpa mengungkapkan kebenaran, atau mengungkapkan segalanya dengan risiko kehilangan semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Pilihan

Di dalam ruang pemeriksaan, Alika duduk di atas ranjang pasien dengan Adriel di pangkuannya. Wajahnya tampak lelah, tetapi ia berusaha tetap tenang di depan bayinya.

Dokter yang memeriksanya, seorang wanita paruh baya dengan senyum lembut, menatap hasil pemeriksaan awal Alika.

"Jadi, apa yang Anda rasakan akhir-akhir ini, Bu Alika?" tanyanya sambil mencatat sesuatu di lembarannya.

Alika menghela napas. "Saya sering merasa pusing, mual sesekali, dan badan terasa lemas. Saya pikir mungkin saya hanya kelelahan karena akhir-akhir ini kurang tidur dan banyak pikiran."

Dokter mengangguk memahami. "Apakah siklus menstruasi Anda teratur?"

Alika tertegun sejenak, mencoba mengingat. Sejak malam itu, pikirannya terlalu kacau, terutama saat Adriel berusaha dipisahkan darinya dan sakitnya anak itu, hingga ia sama sekali tidak memerhatikan siklus haidnya.

"Saya... saya belum mendapatkannya bulan ini," jawabnya pelan.

Dokter tersenyum, lalu meletakkan stetoskopnya. "Dari hasil pemeriksaan awal, saya menduga penyebab keluhan Anda bukan hanya kelelahan, Bu Alika."

Alika menatap dokter dengan cemas. "Lalu... apa sebenarnya yang terjadi pada saya, Dok?"

Dokter menatapnya dengan lembut. "Anda sedang mengandung, Bu Alika."

Deg!

Jantung Alika serasa berhenti berdetak sejenak. Wajahnya seketika pucat, dan pandangannya bergetar. "A-apa?"

"Anda hamil," ulang dokter dengan tenang. "Namun, untuk memastikan, saya sarankan Anda melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk USG."

Dunia Alika seperti berputar. Tangannya secara refleks mengeratkan pelukannya pada Adriel yang duduk di pangkuannya. Bayi itu, yang masih terlalu kecil untuk memahami situasi, hanya mendongak menatap Alika dengan mata polosnya.

Tidak... ini tidak mungkin. Tapi di dalam hatinya, ia tahu bahwa ini adalah kenyataan. Kejadian malam itu, malam yang selalu ia coba lupakan, telah meninggalkan sesuatu dalam dirinya.

Dengan tangan gemetar, Alika mengangguk. "Saya... saya akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut, Dok."

Setengah jam kemudian, hasil pemeriksaan keluar. Alika duduk di ruang konsultasi, jari-jarinya saling bertaut erat di pangkuannya.

Dokter tersenyum, lalu menyerahkan hasil pemeriksaan kepadanya. "Selamat, Bu Alika. Anda positif hamil lima minggu."

Tangannya gemetar saat menerima hasil itu. Matanya membelalak, menatap angka yang tertulis di sana.

Ia benar-benar hamil.

Hatinya terasa campur aduk, bingung, cemas, takut, tetapi di sisi lain, ada kehangatan aneh yang menjalar di dadanya.

Namun, satu pertanyaan besar memenuhi pikirannya: Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Dengan langkah gontai, Alika keluar dari ruang konsultasi, pikirannya masih kacau. Adriel tertidur dalam gendongannya, tubuh mungilnya terasa hangat setelah sebelumnya rewel karena suasana asing di rumah sakit.

Lorong rumah sakit yang biasanya ramai kini terasa lebih lengang. Hanya suara langkah kaki Alika yang terdengar, berbaur dengan desahan napasnya yang berat.

Alika masih diliputi kebingungan setelah mengetahui dirinya mengandung. Pikirannya penuh dengan pertanyaan dan kecemasan. Namun, langkahnya terhenti tiba-tiba ketika seorang wanita berdiri menghadang jalannya.

Terry.

Wanita itu menyilangkan tangan di depan dada, bibirnya melengkung dalam senyum penuh arti. Mata tajamnya menatap Alika seperti seorang predator yang baru saja menemukan mangsanya.

"Aku penasaran kenapa kau datang ke rumah sakit," ujar Terry dengan nada meremehkan. "Dan ternyata, aku mendapat kejutan yang lebih besar."

Alika mengernyit. "Apa maksudmu?"

Terry mendekat, suaranya merendah namun mengandung ancaman dingin. "Jangan pura-pura bodoh, Alika. Aku tahu kau hamil."

Alika membelalak, napasnya tercekat seketika. Bagaimana Terry bisa tahu?

"Apa... apa urusannya denganmu?" Alika berusaha tetap tenang, meski dalam hati ia waspada.

Terry tersenyum miring. "Siapapun ayah bayi yang kau kandung, aku tidak peduli. Tapi jangan pernah bermimpi mengaku itu anak Arlan."

Adriel yang terbangun dari tidurnya tiba-tiba menatap Terry dengan mata tajam, seakan bisa merasakan niat buruk wanita itu. Bayi itu mengeratkan genggamannya pada baju Alika, tubuhnya bergerak gelisah.

Terry melirik Adriel sekilas dengan tatapan jijik, lalu kembali menatap Alika. "Kalau kau berani macam-macam, aku tidak akan tinggal diam. Rumah makan kecilmu itu? Aku bisa menghancurkannya dalam sekejap."

Alika menegang. "Kau tidak bisa mengancamku, Terry."

Terry mendekat lebih lagi, hingga hanya beberapa jengkal dari wajah Alika. "Oh? Kau pikir aku hanya menggertak? Jangan lupa, aku punya uang dan koneksi. Aku bisa membuat usaha kecil keluargamu bangkrut dalam hitungan hari. Atau..." Ia menyeringai, "mungkin aku bisa membuat ayahmu yang sakit asma itu kehabisan napas?"

Deg!

Alika terbelalak. Ancaman itu menusuk tepat ke jantungnya. Terry benar-benar kejam!

"Jangan libatkan Ayahku dalam masalah ini," suara Alika bergetar, matanya penuh kemarahan dan ketakutan.

Terry terkekeh. "Itu tergantung padamu. Jika kau tetap bungkam dan pergi jauh dari kehidupan Arlan, maka semua akan baik-baik saja."

Alika mengepalkan tangan, tetapi ia tahu bahwa saat ini ia tidak punya pilihan lain. Terry memiliki pengaruh, dan Alika tidak bisa mengambil risiko membahayakan keluarganya, terutama Adriel dan ayahnya.

Terry mendengus puas melihat ekspresi Alika yang ketakutan. "Bagus. Aku senang kita saling mengerti."

Tanpa menunggu jawaban, Terry melenggang pergi, meninggalkan Alika yang masih berdiri di tempatnya dengan dada bergemuruh.

Adriel yang ada dalam gendongannya tampak semakin gelisah, seakan merasakan ketegangan di udara. Alika menenangkan bayinya dengan belaian lembut, tetapi pikirannya kacau.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" batinnya kacau.

***

Malam itu, Alika duduk di kamar kecilnya di rumah makan, memandangi bayangan dirinya di cermin. Tangannya secara refleks menyentuh perutnya yang masih rata, tetapi ia tahu, seiring waktu, kehamilannya tak akan bisa disembunyikan.

Ia menarik napas panjang, dadanya terasa sesak memikirkan ancaman Terry. Jika Terry sampai tahu ia mengungkap kehamilannya, bukan hanya dirinya yang akan terkena dampak, tetapi juga ayahnya dan rumah makan mereka.

Ia telah membawa ayahnya pindah ke kota ini untuk melupakan masa lalu yang menyakitkan dan memulai lembaran baru dengan mengandalkan rumah makan ini.

Jika usaha ini bangkrut, bagaimana ia bisa membiayai ayahnya? Arlan memang masih mengirim uang ke rekeningnya meski kontraknya sebagai ibu susu Adriel telah berakhir, mungkin karena Adriel belum bisa lepas darinya. Namun, Alika tak tahu sampai kapan Arlan akan terus melakukannya.

Lagipula, meskipun Arlan tetap mengirim uang, jumlahnya tetap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka, terlebih dengan bayi yang dikandungnya. Belum lagi biaya persalinan yang harus ia persiapkan.

Tatapannya beralih ke tempat tidur di mana Adriel tertidur pulas, tubuh mungilnya sesekali bergerak gelisah. Bayi itu adalah cahaya dalam hidupnya, alasan ia tetap bertahan meski dihantam begitu banyak kesulitan.

Sekarang, ia mengandung anak lain. Seorang bayi yang tak berdosa, hasil dari malam yang bahkan tak ingin ia ingat. Mungkin sebagian orang akan memilih menggugurkan kandungan dalam situasinya. Tetapi Alika tidak bisa.

"Aku tidak akan melakukan itu," gumamnya lirih, mengelus perutnya dengan lembut. "Kamu tidak salah, Nak. Mama akan menjagamu."

Namun, keputusannya membawa masalah baru. Bagaimana jika ayahnya mengetahui kehamilannya? Bagaimana jika orang-orang mulai bertanya?

Pikiran Alika terus berputar, mencari cara untuk menyembunyikan kehamilannya selama mungkin. Mungkin ia bisa mengenakan pakaian longgar, tetapi itu hanya solusi sementara. Mengurung diri di rumah pun bukan pilihan. Ia masih harus mengurus rumah makan dan merawat Adriel.

Meskipun Arlan mengizinkannya membawa Adriel menginap di rumah kecil di belakang rumah makan, itu hanya sesekali. Sebagian besar waktunya tetap dihabiskan pulang pergi antara rumah makan dan rumah Arlan. Cepat atau lambat, kebenaran tentang kehamilannya akan terungkap.

Alika menggigit bibirnya, berusaha menahan air mata yang menggenang di sudut matanya. Ia merasa begitu lelah dan sendirian. Namun, di tengah semua ketakutan dan kebingungan, ia tahu satu hal pasti, bagaimanapun caranya, ia akan melindungi bayi ini.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
abimasta
alika benar pak arya bagaimanapun maya itu ibunya,semoga maya sudah bertobat
sum mia
ibu egois yang selalu memaksakan kehendaknya selalu saja mengatur apa yang harus dilakukan oleh anaknya . apa dia tidak sadar kalau anaknya sudah dewasa dan bisa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri .
bahkan yang dia pilihkan hanyalah wanita licik yang bertopeng lemah dan tersakiti .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Dwi Winarni Wina
ternyata bagus itu dulu yg pernah ditolong sm Arya dulu..
akhirnya keduanya saling mengenali...
Arlan dan alika sampai terkejut org tuanya saling mengenal...
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
restu udah sama PK Arya ngapain ke Maya nyari penyakit kowe adehhh
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
iman dah kejahatan bukan warisan ...mama nya Arlan
Dwi Winarni Wina
Arlan tetep kekeh akan menikahi alika dan bertanggungjawab telah menghamili alika....
Adric jg sangat membutuhkan figur seorang ibu dan adric sangat nyaman sm alika....

Widi sangat menentang arlan menikah dgn alika krn keluarga alika berantakan..

keputusan arlan tdk bs diganggu gugat akan tetep menikahi alika....
bagas mendengar nama Arya membeku ada apakah dgn bagas dan Arya...
Iin Rostiani
kenapa Alika ingin meminta restu pada si Maya,gak perlulah Alika entar di goda lagi calon suamimu
Hanima
semangat Kk Nana..
phity
gimna si critanya ibu alika bsa selingkuh dgn suami alika
mbok Darmi
bagaimana kalau nanti maya minta ikut alika dan terulang kisah yg sama, meskipun aku ragu arlan tergoda bagaimanapun maya punya bibit pelakor dan pasti ngiler lihat arlan yg kaya dan mapan
Riaaimutt
oh... aku ingat ini ada di novel sebelumnya ya,, ah lupa itu apa judul nyaa,,,
🌠Naπa Kiarra🍁: Iya, Kak yang di lapak sebelah. judulnya di sana "Ibuku Duri Dalam Cinta"
total 1 replies
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
emak gedek sama Widi......kasih lah Widi kejutan dikit keserempet kek apa kenp kek masih aja cari kesalahan Alika jelas jelas Terry yg bikin masalah
phity
alika mngkin bsa mecoba sedikit2 bicara bercerita ke arlan apapun itu...agar semuanya bsa terbuka mrk bsa sling memahami abg dasar dlm memulai rumah tangga merwka...kedepannya mrk akn saling percya dan mendukung jika ad maslah
phity
waduuu...de sini si widi bsa di ingatkan spy tdk memandang status sosial. aku penasaran dgn latar belakang widi thor apkh dia mmg dr keluarga trhormat atw sma dgn bagas
🌠Naπa Kiarra🍁: Dari keluarga terhormat, Kak.
total 1 replies
Anitha Ramto
Benar² si Widi msh keras kepala..tdk mau merestui Pernikahan Putranya dan Alika
mbok Darmi
tolong bisa di flashback alasan suami alika bisa selingkuh dgn mertuanya kalau dilihat arya laki2 yg baik pasti juga saat punya istri yg baik kok bisa otak nya konslet merebut suami anaknya sendiri
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸: ada di pijo bisa baca disana
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜: cerita tentang Alika ada di aplikasi sebelah ka.....judulnya ibuku duri dalam cinta ,.tadinya di disini trs sama otorya di pindahin ke sebelah rame loh dan end .....
total 2 replies
Hanima
👍👍
abimasta
thor ini cerita setelah alika cerai dari suaminya yg selingkuh dengan ibu kandungnya kan?baru sadar hahaha
abimasta: baiklah thor semoga pernikahan alika kali ini berakhir dengan bahagia
🌠Naπa Kiarra🍁: Iya, Kak.
total 2 replies
Syavira Vira
lanjut
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
ternyata Arya n Bagas teman lama dan Arya malaikat Bagas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!