MATA BERSINAR MENEMBUS KEGELAPAN

Adrian sendiri sudah tahu akan hasil lotre ini dan berpura-pura memasang wajah kesal karena gagal.

"Haha, aku sudah bilang, jangan serakah, kamu tidak percaya," pria botak tampak begitu senang.

"Mungkin kali ini keberuntungan mu sudah habis sehabis-habisnya," sambung pria botak.

Pria botak tampak begitu senang dengan tertawa sambil menghisap rokoknya. Melihat tingkah pria botak ini, Adrian justru lebih ingin tertawa terbahak-bahak.

"Aku tidak butuh keberuntungan, aku hanya sedang ingin bermain sebentar saja, siapa sangka kamu begitu menikmati," pikir Adrian.

Adrian mulai menggosok lotre dengan harga 1 juta yang terakhir. Pria botak juga kembali tidak terlalu perduli karena yakin hasilnya juga akan kalah.

Namun tiba-tiba saja rokok yang di pegang pria botak langsung terjatuh di lantai setelah mendengar perkataan Adrian.

"Aku dapat," ujar Adrian bersemangat.

Pria botak seketika tidak bisa tenang, wajahnya kembali gugup dan keringat dingin mulai membasahi bajunya.

Adrian belum selesai menggosok lotre namun sudah muncul angka 0 pada lembaran lotre yang menandakan lotre ini berisikan hadiah. Pria botak tahu bahwa hadiah lotre dengan harga 1 juta sangat besar, sehingga membuatnya sangat panik.

"Wah 500 juta," ujar Adrian bersemangat setelah selesai menggosok kertas lotre nya.

Seketika tubuh pria botak menjadi lemas dan pucat. Kali ini dirinya benar-benar sangat rugi besar sekali.

Beberapa menit kemudian, ponsel Adrian menerima notifikasi bahwa uang sebesar 500 juta telah masuk ke dalam rekeningnya.

"Bos terima kasih banyak," ujar Adrian berjalan pergi menuju ke luar toko.

Pria botak pemilik toko tampak sangat lemas sambil membaringkan kepalanya di atas meja etalase. Adrian baru saja membuat pria botak mengalami kerugian yang sangat besar.

Adrian sendiri tampak sangat puas hanya dalam waktu singkat dirinya telah mendapatkan uang ratusan juta. Padahal selama dia bekerja serabutan dan paruh waktu, entah berapa tahun baru bisa mendapatkan uang sebanyak ini.

"Ini adalah langkah awal yang sempurna," ucap Adrian bersemangat berjalan pergi meninggalkan toko lotre.

Sementara itu di tempat lain di sebuah rumah sakit yang paling besar di kota terlihat Angel yang sedang berbicara dengan seorang wanita paruh baya. Wanita paruh baya itu adalah ibu dari Angel yang sedang terbaring sakit di atas ranjang.

Ibu dari Angel bernama Rita. Rita sendiri di rawat di rumah sakit karena menderita penyakit kanker yang sudah parah dan harus segera di operasi. Namun operasi belum bisa di lakukan karena masalah biayanya yang sangat mahal.

"Angel kenapa kamu datang sendiri, di mana Adrian biasa kalian selama datang bersama untuk menjenguk ibu?" tanya Rita.

"Bu, Adrian sedang sibuk bekerja, aku tidak ingin menggangunya," jawab angel sambil duduk di kursi di sebelah ranjang ibunya.

Angel tidak memberitahukan bahwa dirinya dan Adrian telah putus. Angel tahu ibunya sangat menyukai Adrian tapi Angel tidak punya pilihan lain lagi selain berpisah dengan Adrian. Rita melihat Adrian begitu tulus kepada Angel dan sangat baik kepadanya, sehingga Rita juga sudah menganggap Adrian sebagai calon menantunya.

"Bu, aku telah mendapatkan banyak uang, ibu akan segera di operasi lalu sembuh seperti semula," ujar Angel sambil memegangi tangan ibunya.

Rita adalah satu-satunya anggota keluarga Angel yang tersisa, sehingga Angel sangat menyayanginya. Sedangkan ayah Angel sudah meninggal sejak dia masih kecil.

Rita lah yang bekerja keras siang dan malam untuk menghidupi dan membesarkan Angel selama ini. Angel tidak bisa membayangkan jika harus kehilangan ibunya untuk selamanya.

"Angel kamu mendapatkan uang dari mana?" Rita tampak terkejut mendengarnya.

"Biaya untuk operasi mencapai 1 milyar, belum termasuk obat-obatnya, kamu tidak mencuri bukan?" sambung Rita.

Rita tahu putrinya hanya seorang pegawai kantoran biasa dengan gaji hanya beberapa juta saja, jadi tidak mungkin memiliki uang sebanyak itu dalam waktu yang singkat.

"Ibu jangan khawatir, aku tidak mencuri, aku mendapatkan pinjaman dari temanku yang kaya," jelas Angel.

Angel sengaja berbohong kepada ibunya karena tidak ingin membuatnya khawatir dan sedih. Uang yang dia miliki ini berasal dari Doni seorang pria gemuk dengan usia kepala 4 yang dia pacari sekarang. Hal itu jelas tidak mungkin dia beritahukan kepada ibunya, karena yang terpenting sekarang adalah kesembuhan ibunya.

"Kamu sedang tidak berbohong bukan?" tanya Rita masih ragu terhadap Angel.

"Ibu percayalah, yang terpenting adalah kesembuhan mu," jawab Angel.

"Kalau begitu aku keluar dulu untuk mengurus semua prosedur operasi," sambung Angel.

Angel berjalan menuju ke pintu keluar ruangan. Di luar ruangan tanpa di sadari air mata Angel mulai menetes secara perlahan.

"Adrian maafkan aku, ini semua demi ibuku, aku tidak punya pilihan lain," ucap Angel dalam hati sambil mengusap air matanya.

Pada kenyataannya Angel mengkhianati Adrian dan bersama dengan Doni itu semua demi mendapatkan biaya untuk operasi penyakit ibunya. Jika Angel terus bersama Adrian yang miskin tentu dirinya akan kesulitan untuk mendapatkan banyak uang.

Pada dalam diri Angel, walaupun dirinya mencintai Adrian tapi dirinya lebih menyayangi ibunya.

Kembali lagi ke Adrian, setelah mendapatkan uang sebanyak ratusan juta hasil dari kemenangan lotre, Adrian telah selesai membeli pakaian baru dan merubah penampilannya.

Adrian yang dahulunya terlihat kumuh, kini berubah bak seorang artis pria yang sangat tampan.

"Ternyata aku cukup tampan juga bila seperti ini," ucap Adrian sambil berkaca pada kaca jendela sebuah gedung.

Adrian kembali berjalan kaki sambil memikirkan apalagi yang akan dia lakukan setelah ini. Namun hal itu membuat Adrian tidak fokus dan menabrak sosok seorang wanita di hadapannya.

"Brak," kerasnya tubuh Adrian menabrak wanita itu membuatnya terjatuh ke jalan.

"Maaf nona aku tidak sengaja," ujar Adrian sambil berusaha membantu wanita itu untuk berdiri.

"Tidak perlu, aku bisa berdiri sendiri," balas wanita itu.

"Lain kali kamu harus melihat ke depan ketika sedang berjalan," sambung wanita sambil melihat ke arah Adrian.

Seketika Adrian sedikit terkejut dan terpana sesaat. wanita di depannya terlihat begitu sangat cantik sekali.

Wanita itu bernama Vanesa, yang memiliki paras begitu menawan. Rambut panjang bergelombang yang membuatnya begitu sangat anggun, serta bibir tipis yang di balut lipstik berwarna merah membuatnya sangat menggoda. Kulit putih halus dan kaki yang jenjang membuat penampilan Vanesa begitu sempurna bak seorang Dewi.

"Cantik sekali," ujar Adrian dengan sendirinya.

Namun sesuatu kembali terjadi, sekilas cahaya keemasan melintas di mata Adrian. Seketika Adrian mampu menembus pakaian milik Vanesa dan melihat tubuh Vanesa yang begitu putih, mulus, dan bersih. Adrian tidak bisa untuk tidak melihatnya karena sudah ada di depan matanya.

Vanesa seketika juga mulai risih dengan Andrian yang memandangi tubuhnya.

"Hei, kamu mengapa memandang ku seperti itu?" tanya Vanesa.

Adrian masih mengamati keindahan yang luar biasa ini dan tidak mendengarkan apa yang Vanesa tanyakan barusan.

"Warna merah, bermotif kupu-kupu, dengan ukuran L," ujar Adrian sendirinya.

"Ukuran dada yang cukup besar, bukankah sangat sempurna," sambung Adrian.

Mendengar itu wajah Vanesa tampak memerah. Vanesa tidak menyangka ternyata Adrian diam saja karena sedang mengintip bra yang dia kenakan.

"Plak," Vanesa langsung menampar Adrian.

Seketika Adrian langsung tersadar dan mendapati Vanesa sudah dengan pakaian lengkap.

"Kamu kenapa menamparku?" tanya Adrian memegangi pipinya yang panas.

"Aku bahkan ingin mencabik-cabik mu, dasar pria mesum brengsek," balas Vanesa dengan sangat kesal.

Tapi kemudian mata Adrian kembali bersinar melihat kearah tubuh dari Vanesa. Adrian mendapati sesuatu yang aneh sedang mengendap di tubuh Vanesa.

"Nona sepertinya tubuhmu sedang tidak baik-baik saja," ujar Adrian.