Di usianya yang masih muda dia dinyatakan tidak bisa berkultivasi, semua orang menyebutnya sebagai sampah, pecundang. Tapi siapa yang mengira, setelah menjalani hidup di bawah bayang bayang hinaan dan makian selama bertahun-tahun dia akan mendapatkan sebuah berkah.
Menemukan sebuah peninggalan yang mengubah seluruh jalan hidupnya, peninggalan dari sesosok yang kemudian ia anggap sebagai guru.
Selalu berusaha menjadi lebih kuat, demi mempertahankan yang namanya keluarga. Melindungi orang tua dan juga orang terkasihnya.
Ini adalah perjalanan pemuda Klan Zhou, bernama Zhou Fan. Dengan pedang pusaka di punggungnya yang ia temukan di makam kuno, dia mengarungi dunia kultivator. Mulai mengukir namanya sebagai Legenda Petarung.
Pantengin terus kisah perjalanan Zhou Fan menuju puncak, jadilah saksi sebuah legenda tercipta...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter...17
Karena berhubung hari sudah mulai malam, Zhou Fan memutuskan untuk tidur di kamar tidurnya yang terbuat dari kulit beast yang ia dapatkan.
Mungkin dikarenakan lembutnya kulit beast itu, hingga Zhou Fan tertidur dengan cepat.
Ke esokan paginya Zhou Fan terbangun dengan senyuman di wajahnya.
"Whoa....,"
Zhou Fan terbangun dari tidurnya, Zhou Fan merasakan tubuhnya terasa rileks dan nyaman.
Hari ini Zhou Fan akan pergi berburu, daging beast tingkat 1 di dalam cincin penyimpanannya sudah tinggal beberapa potong, dan mungkin besok ia tidak akan makan daging beast jika ia tidak berburu sekarang.
Zhou Fan keluar guanya dengan menenteng sebuah belati di tangannya.
Zhou Fan berniat berburu sambil mengasah teknik belati sunyi yang baru beberapa hari ia kuasai, meskipun ia sudah menguasainya secara penuh, Zhou Fan belum mencoba kekuatan tekniknya pada makhluk yang bergerak.
Setelah beberapa jam Zhou Fan berjalan menyusuri hutan mati lapisan luar, Zhou Fan tidak menemui suatu hal yang ia harapkan.
Zhou Fan ingin mencoba kekuatan teknik barunya pada beast di hutan mati, tapi yang ia temui hanya beast tingkat 1, ada beberapa beast tingkat 2 tetapi kekuatannya hanya di tingkat petarung mahir bintang 5 kebawah, tidak ada yang memiliki kekuatan yang lebih besar.
Zhou Fan berharap bisa bertemu dengan beast tingkat 2 yang kekuatannya setingkat petarung mahir bintang bintang 7 keatas, setidaknya ia dapat bertarung dengan beast yang dapat memaksanya mengeluarkan kemampuannya yang sesungguhnya.
Zhou Fan yang sedang asik berjalan tiba tiba langkah kakinya terhenti saat pandangan matanya melihat sebuah batu yang bersinar kemerahan.
Zhou Fan segera mendekat ke arah batu itu, saat langkahnya hanya tinggal beberapa meter mata Zhou Fan membulat menatap sebuah batu yang memancarkan cahaya kemerahan tadi.
"Ah... ini.." Zhou Fan tidak bisa untuk tidak terkejut saat ia mengenali batu dihadapannya itu.
Bagaimana Zhou Fan tidak terkejut saat ia mengenali batu dihadapannya.
"Batu bata." Zhou Fan terkejut saat mengetahui batu yang membuat dirinya menghentikan langkahnya hanya sebuah 'batu bata'.
Ia mengharapkan dapat menemukan sesuatu yang berharga, tapi ia malah menemukan sebongkah batu bata, Zhou Fan sampai tidak mampu berkata kata lagi saat ia mengetahui batu dihadapannya.
"Cih... kukira benda berharga apa, tapi hanya sebuah batu bata." Zhou Fan membatin kesal.
Kemudian Zhou Fan melanjutkan perjalannya untuk berburu, tapi Zhou Fan tiba tiba diam karena ia mendengar suara pertarungan.
"Aku rasa dari arah sana terdapat beast tingkat 3 yang sedang bertarung." Setelah Zhou Fan berkata seperti itu, Zhou Fan melesat kearah pertarungan.
Kini Zhou Fan berada di atas sebuah pohon, ia sekarang sedang memperhatikan pertarungan antar sesama beast tingkat 3.
Di hadapannya kini terlihat dua ekor beast tingkat 3, singa emas yang nampak berumur sekitar 1 tahun sedang bertarung sengit melawan seekor laba laba merah yang memiliki umur 10 kali lebih tua dibandingkan beast singa emas.
Meskipun singa emas ini masih tergolong muda, tetapi singa emas ini memiliki kekuatan yang setara dengan laba laba merah yaitu setingkat petarung master bintang 5, hal tersebut menunjukkan bahwa garis darah dari singa emas lebih kuat dibandingkan dengan laba-laba merah.
Dalam dunia beast, garis darah sangat mempengaruhi dasar kekuatan yang dimiliki oleh beast itu, semakin kuat garis darah yang dimiliki oleh seekor beast semakin tinggi pula batasan kekuatan yang bisa dicapai oleh beast itu.
Zhou Fan masih tetap berada di tempatnya, ia berniat memanfaatkan keadaan untuk mengambil keuntungan dari pertarungan antara singa emas dengan laba-laba merah.
"Jika mereka bertarung sampai keduanya terluka parah, aku akan mengakhiri mereka berdua dengan teknik belati sunyiku." Zhou Fan berkata sambil tersenyum smirk.
Tanpa terasa pertarungan telah berjalan berjam-jam, Zhou Fan yang berdiam diri di atas pohon sudah mulai tidak nyaman dengan posisinya.
"Sial, apa mereka berdua tidak kelelahan setelah bertarung selama ini." Zhou Fan berkata kesal.
Disini lain, kedua beast yang sedang bertarung itu sudah mulai terlihat terluka cukup parah, tapi keduanya belum ada yang menyerah, kedua beast itu terus saling menyerang.
Beberapa saat kemudian, laba-laba merah sudah mulai menguasai jalannya pertarungan, mungkin dikarenakan umurnya yang lebih matang membuat laba-laba merah dapat mendesak singa emas yang memiliki kekuatan yang sama.
Singa emas sekarang sedang terbaring lemah di hadapan Laba-laba merah setelah terkena gigitan laba laba merah di bagian perutnya.
Tinggal beberapa tarikan nafas lagi hingga kematian menghampiri singa emas.
Meskipun sudah dapat membunuh lawannya, laba-laba merah juga mendapatkan luka yang tidak ringan.
Zhou Fan yang melihat laba-laba merah sudah tidak memiliki tenaga pun bergerak ke arah laba-laba itu, dengan cepat Zhou Fan mengarahkan teknik belati nya ke bagian leher laba-laba merah yang sudah tidak berdaya.
Tanpa mampu menghindar laba-laba merah itu tewas seketika karena serangan yang diarahkan oleh Zhou Fan.
Melihat kedua beast yang sudah tidak bernyawa, tanpa basa basi Zhou Fan mengambil kristal beast yang ada pada kedua beast tingkat 3 dan ia juga tidak lupa untuk memasukkan tubuh kedua beast ke dalam cincin penyimpanannya.
***
Sekarang Zhou fan berada di guanya, setelah mengambil tubuh kedua beast tingkat 3 ia segera kembali ke gua, ia berniat memeriksa cincin yang ia dapatkan bersama kitab emperor.
Selama ini Zhou Fan selalu menyimpan kedua benda itu di dalam kotak tempat kedua benda itu, Zhou Fan belum memeriksa isi di dalam cincin, ia hanya mengetahui cincin itu mempunyai tempat penyimpanan yang lebih luas dari cincin penyimpanan yang di beri kedua orang tuanya.
"Senior, izinkan aku untuk memeriksa isi di dalam cincin." Zhou Fan berkata sambil menangkupkan tangannya kearah sosok yang memberikannya kedua benda yang sangat berharga tersebut.
Meskipun cincin itu telah menjadi miliknya, entah kenapa ia merasa tidak enak jika belum meminta izin dari sosok yang ia panggil senior.
Saat Zhou Fan sedang melihat isi dari cincin penyimpanan itu, matanya tidak bisa untuk tidak melotot.
"Pil tingkat 7....ah tidak ada juga pill tingkat 8, juga ada tungku pill kualitas tinggi." Zhou Fan tidak bisa tidak melongo saat mengetahui isi di dalam cincin penyimpanan.
Di dalam cincin itu terdapat berbagai pill dari tingkat 1 sampai dengan pill tingkat 8, ada juga beberapa senjata, mulai dari pedang, tombak hingga belati yang rata-rata merupakan senjata rank master ke atas.
"Kenapa aku tidak memeriksanya dari dulu saja kalau tahu isinya seperti ini." Zhou Fan membatin dengan nada menyesal.
"Mungkin ini adalah takdir, jika aku memeriksa cincin penyimpanan terlebih dahulu mungkin aku akan bergantung dengan pill yang ada di cincin ini dan aku mungkin tidak akan menguasai alkemis, ambil positifnya saja....," Ucap Zhou fan, ia berusaha meyakinkan dirinya.
***
Dan itu pasti putri tuan kota, awalnya aja marah2 tapi cuma modus untuk menutupi rasa malu ngintip cowo mandi ... SIAPA YG CABUL...???