NovelToon NovelToon
She'S My Wife

She'S My Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Tukar Pasangan
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: hanisanisa_

Follow ig author yuk🙌🏻 @hhnsaaa_

___

Dijodohkan memang tidak enak, maka dari itu Bella memilih jalan nya sendiri, dan untung nya Gevano menerima kenyataan itu dan memilih membantu Bella untuk menikah dengan lelaki pilihan nya.

Saat usai menikahkan Bella dengan lelaki yang di mau nya, Gevano pun mendapat keberuntungan yang begitu berharga dan sangat bernilai. Andina Putri.

Wanita 22 tahun, yang menjadi pelampiasan lelaki pilihan Bella, memilih untuk pasrah dan menerima takdir nya yang ditinggal pergi.

Tetapi tak berselang lama, datang bak pangeran berkuda, Gevano melamar nya.

Akankah mereka hidup bahagia? Sanggup kah Gevano dengan tingkah laku Andin yang begitu di luar kepala?

___

Cerita ini berdasarkan khayalan author semata jadi jangan baca deskripsi, cukup baca tiap bab dan jangan lupa tinggalin jejak berupa like & komen.

Mohon pengertiannya ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Raka bangun setelah mendengar suara mendengar suara deru mobil yang berhenti di pekarangan rumah nya.

Dia sudah bisa menebak, siapa yang datang.

Tak lama Raka keluar dari kamar dan terdengar nyanyian yang tak merdu itu dari lantai bawah.

"Andin.." tegur Raka saat berpas-pasan dengan putri nya.

Andin diam dengan senyum yang mengembang. "Bapak pasti kangen aku kan? Iya kan? Iya kan?" Andin langsung antusias melihat Raka.

Raka menghela nafas pelan. "Gevano mana?" tanya Raka membuat Andin cemberut.

"Kok nyari Gevano sih? Anak Bapak tu kan aku, bukan Gevano" jawab Andin dengan merengut.

"Gevano kan juga anak Bapak sekarang, teman Bapak main catur" balas Raka segera melangkah ke dapur, dia ingin minum setelah bangun tidur.

"Ish anak yang paling cantik imut dan ngangenin kan cuma Andin" sungut Andin mengikuti Raka ke dapur.

Raka hanya manggut-manggut tak ingin berdebat dengan putri nya itu.

"Kamu udah makan?" tanya Raka di jawab gelengan oleh Andin.

"Sengaja mau makan siang bareng Bapak, Gevano juga belum makan" jawab Andin jujur.

Raka melirik ke arah tangan Andin yang menenteng paper bag yang begitu mudah di tebak isi nya.

"Ih Bapak lirik-lirik, mau yaa?" Andin menyembunyikan paper bag itu di belakang tubuh nya saat melihat Raka yang begitu melirik paper bag itu.

Raka memutar bola mata malas. "Panggil Gevano sini, kata Bapak nyuruh Bi Fatih buat masak banyak" titah Raka di angguki patuh Andin.

"Nih, biar Bapak nggak penasaran lagi" ucap Andin sembari menaruh paper bag itu ke atas meja makan.

Raka menggelengkan kepala nya melihat tingkah Andin yang benar-benar seperti anak kecil.

dengan segera ia membuka isi paper bag itu yang berisi sekotak donat dengan banyak rasa.

Tak lama Andin kembali bersama Gevano yang baru selesai menerima telepon dari asisten nya.

"Kata Bapak kita makan siang dulu, biar habis itu langsung di ajarin masak" ucap Andin membuat Raka tersedak saat minum air.

"Hah apa tadi Ndin? Coba ulang ucapan mu itu!" Raka mencoba memastikan lagi.

"Habis makan siang langsung di ajarin masak" jawab Andin dengan wajah yang terbilang santai.

"Nggak! Siapa yang nyuruh kamu belajar masak?" tanya Raka menatap Gevano yang menggelengkan kepala tanda tidak.

"Andin sendiri yang nyuruh, pokoknya Bapak sama Gevano harus ajarin Andin masak" jawab Andin dengan tegas dan duduk di kursi nya diikuti Gevano, Raka sudah lebih dulu duduk menunggu kedua nya.

"Nggak, Bapak sibuk" ketus Raka membuat Andin melirik Raka dan Gevano secara bergantian.

"Aku.. Habis ini mau lanjut periksa berkas" timpal Gevano dengan jujur, dia belum semua memeriksa berkas kantor.

Andin berdecak, kenapa semua nya tidak ada yang mau mengajari nya memasak?

"Yaudah kalau Bibi Fatih aja nanti yang ajarin Andin masak" ucap Andin setelah melihat kedatangan Bibi Fatih dari halaman belakang.

Bibi Fatih nampak terkejut dan melirik Raka yang memberi kode dengan lirikan mata tajam.

"Duh maaf Nona, Bibi nggak bisa ajarin Nona masak" balas Bibi Fatih sembari memikirkan alasan nya.

"Yah.. Kenapa Bi?" tanya Andin dengan bibir melengkung ke bawah menatap Bibi Fatih berharap Bibi luluh.

"Itu.. Anu.. Bibi habis ini harus pulang Nona, suami Bibi lagi sakit di rumah jadi harus ngurus suami dulu" kilah Bibi Fatih mencoba menutupi kegugupannya.

"Pak Daryo sakit? Ya ampun, cepat sembuh ya Bi, Pak Daryo nya" ucap Andin ikut bersedih.

"Ya udah deh, Andin nggak jadi belajar masak" Andin memilih mengalah dan membuat ketiga nya bernafas lega.

"Kamu mau makan apa, Ndin?" tanya Raka siap menuangkan menu ke dalam piring Andin.

Andin menghela nafas sejenak. "Andin makan nya nggak sebanyak itu juga Pak!" seru Andin saat ia menunjuk satu lauk yang langsung di ambil Raka sepenuh centong.

"Nggak apa-apa, biar cepat besar" balas Raka dengan santai menuangkan lauk hingga menutupi nasi di piring Andin.

Andin berdecak menahan kesal. Dan memilih diam memakan makanan yang di ambilkan Raka.

Begitu juga Gevano yang mengambil lauk nya sendiri sembari melirik Andin yang diam.

"Tuan.. Bibi pulang dulu ya, nanti sore Bibi kembali kesini. Piring nya nanti biar Bibi yang cuci" pamit Bibi Fatih.

Memang benar suami nya sedang sakit, tapi separah itu juga sih sampai harus Bibi Fatih yang mengurus nya, hanya sakit kepala biasa.

Tapi demi drama itu, Bibi Fatih pun berpamitan agar Andin tidak curiga.

"Oh ya Bi, cepat sembuh si Daryo. Galau saya kalau tidak ada sopir" ucap Raka di angguki Bibi Fatih.

Akhirnya ketiga nya makan siang dengan tentram dan senyap, walau di awali dengan drama Andin yang meminta di ajari memasak.

Apa aku salah ya? Huft, maaf Sayang.. Aku nggak bisa bantu kamu.

Gevano sesekali melirik Andin yang nampak menggerutu kecil karena lauk yang di tuang oleh Raka begitu banyak.

Usai makan siang, Andin di bantu Gevano untuk membereskan piring dan gelas bekas mereka minum yang di taruh di wastafel.

Awal nya Andin hendak mencuci nya langsung, tapi Gevano menahan nya dan melarang tangan Andin untuk basah atau menyentuh piring kotor.

Akhirnya Andin menurut dan memilih menempel di pundak Gevano seraya berjalan meninggalkan area dapur dan meja makan.

Andin menjadi manja kepada Gevano, dia sudah bisa menahan diri untuk tidak manja kepada Raka. Dan Gevano senang jika Andin manja pada nya.

"Mau nemenin aku kerja nggak Sayang?" tanya Gevano di angguki lesu Andin.

"Mau, kerja nya di kamar kan?" tanya Andin balik, Gevano mengangguk.

"Kamu tunggu di kamar dulu, aku mau ambil berkas-berkas nya di dalam mobil" jawab Gevano di angguki Andin dengan patuh.

Kedua nya berpisah di tangga, Gevano melangkah menuju keluar, sedangkan Andin menuju kamar.

"Nanti aku belajar sendiri aja deh" gumam Andin dengan tekad nya yang kuat untuk bisa belajar memasak.

1
Rahma Inayah
senrnya bkn maslh puas or kenyang nya andin mengurangi groginya yg akan di mangsa kembli gevano bs2 sampe subuh di garap andinya biar cpt jd kecebong nya 🤭🤭
Rahma Inayah
good andin km hrs berani klu gk km akan tertindas
c
belum apaan aja udh bkin emosi
Istiana
laki jentelmmen. langsung ke bpknya
c
lanjut thor
c
ih geram nyaa akuu sama grandma nii😡😡
c
duh grandma gausah ikut campur bisa nggk si😠😠
c
duhh panas dingin baca nyaa
ALONE
lanjut lagi apa nggak nih/Scream/
c
lanjut thor
Rahma Inayah
semoga nnt sukses nnt utk unboxing nya
Rahma Inayah
enak mya klu pny mertua yg mau ngajak shooping apalgi.klu di belanjain 😄😄😄🤭🤭👍
c
akhirnya ya ma /Chuckle/
c
modus nyaa ihhh
c
kuat mama jasline /Sob//Frown/
Rahma Inayah
istilah kata papa gevano tu maling teriak maling dia yg selingkh tp.nuduh ma2 gevano yg selingkh hingga karma.di bayr kontan
Rahma Inayah
semoga grandma luluh hatinya dan merestui gevano dan andin
c
bau mulut mu kalah sama bau mint, ndin/Chuckle/
c
merinding /Scream/
c
jangan di tinggal ya gev..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!