NovelToon NovelToon
Bangkitnya Lady Antagonis

Bangkitnya Lady Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Epik Petualangan / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Achaa19

Karin, seorang editor buku yang sibuk, terbangun dalam tubuh Lady Seraphina Ashbourne, seorang karakter antagonis dalam novel percintaan terkenal yang baru saja ia revisi. Dalam cerita asli, Seraphina adalah wanita sombong yang berakhir tragis setelah mencoba merebut perhatian Pangeran Leon dari tokoh utama, Lady Elara.

Berbekal pengetahuannya tentang plot novel, Karin bertekad menghindari takdir suram Seraphina dengan mengubah cara hidupnya. Ia menjauh dari istana, memutuskan untuk tinggal di pinggiran wilayah Ashbourne, dan mencoba menjalani kehidupan sederhana. Namun, perubahan sikapnya justru menarik perhatian banyak pihak:

Pangeran Leon, yang mulai meragukan perasaannya pada Elara, tiba-tiba tertarik dengan sisi "baru" Seraphina.

Duke Cedric Ravenshade, musuh terbesar keluarga Seraphina, yang curiga terhadap perubahan sifatnya, mendekatinya untuk menyelidiki.

Sementara itu, Lady Elara merasa posisinya terancam dan memulai rencana untuk menjatuhkan Seraphina sebelum hal-hal di

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achaa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Bab 33: Wajah dari Masa Lalu

Biara tua itu terasa sunyi, hanya terdengar suara angin yang menerpa kaca-kaca usang. Leon menatap pria bertopeng di hadapannya dengan waspada. Dengan gerakan perlahan, pria itu membuka topengnya, memperlihatkan wajah yang langsung membuat Leon terkejut.

"Itu tidak mungkin," bisik Leon, hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Ka...Kau seharusnya sudah mati."

Wajah itu milik Roderic Thorne, mantan penasihat militer kerajaan sekaligus sahabat ayah Leon yang dihukum mati 15 tahun lalu atas tuduhan pengkhianatan. Namun, tidak ada keraguan—pria di depannya adalah Roderic, lebih tua tetapi masih dengan aura mengintimidasi yang sama.

"Kematian adalah hal yang relatif, Yang Mulia," ujar Roderic dengan senyum tipis. "Aku hanya mati di atas kertas. Tapi lihat aku sekarang—lebih hidup dari sebelumnya, dan lebih berbahaya."

Leon mencoba menjaga ketenangannya meskipun pikirannya bergejolak. "Jelaskan dirimu, Roderic. Apa ini semua balas dendam? Karena kau merasa dikhianati oleh kerajaan?"

Roderic tertawa dingin. "Balas dendam? Tidak, Leon. Ini jauh lebih besar dari itu. Ini tentang menghancurkan sistem busuk yang telah berdiri selama berabad-abad. Kerajaanmu hanyalah salah satu bagian dari rantai yang harus diputus."

Roderic menjelaskan visinya untuk menciptakan dunia tanpa monarki, tanpa tirani, di mana semua orang memiliki kebebasan yang sejati. Namun, bagi Leon, ide itu hanyalah kedok untuk kekacauan dan perebutan kekuasaan.

"Dan kau pikir membakar dunia adalah jawabannya?" Leon balas. "Berapa banyak yang harus menderita demi ambisimu ini?"

"Sebanyak yang diperlukan," balas Roderic dingin. "Kau akan mengerti pada waktunya."

Roderic mendekat, matanya tajam menembus Leon. "Aku menawarkanmu jalan keluar, Leon. Serahkan tahta dan dukung revolusi ini. Dengan begitu, kau dan rakyatmu bisa hidup damai. Jika kau menolak... aku tidak akan menunjukkan belas kasihan."

Leon tahu itu jebakan, tetapi ia memainkan perannya. "Kau pikir aku akan menyerahkan semuanya begitu saja? Aku lebih mengenalmu daripada yang kau pikirkan, Roderic. Kau hanya menggunakan ideologi ini untuk melayani egomu sendiri."

Roderic tersenyum samar. "Mungkin. Tapi ide ini sudah lebih besar dari aku. Bahkan tanpa aku, Ordo akan terus bergerak. Pertimbangkan tawaranku, Leon. Aku memberimu waktu tujuh hari untuk memutuskan. Jika tidak, Duskwood akan merasakan apa artinya malam tanpa bintang."

Setelah pertemuan itu, Leon kembali ke istana dengan wajah muram. Caleb dan Eira menyadari ada sesuatu yang salah, tetapi Leon memilih untuk merahasiakan identitas Roderic. "Ini belum saatnya kalian tahu," katanya singkat.

Namun, di balik layar, Leon memerintahkan penyelidikan menyeluruh tentang kematian palsu Roderic. Ia ingin tahu bagaimana pria itu bisa selamat, siapa yang membantunya, dan apa kelemahan utamanya.

Sementara itu, di markas Ordo, Roderic mengumpulkan para pengikutnya. Ia memberi perintah untuk mempercepat rencana mereka. Beberapa agen Ordo sudah menyusup lebih dalam ke Duskwood, siap untuk menciptakan kekacauan.

"Leon terlalu keras kepala untuk menyerah," ujar Roderic kepada mereka. "Kita harus menunjukkan kekuatan kita sebelum waktunya habis. Mulai dari rakyatnya. Biarkan mereka merasa bahwa raja mereka tidak mampu melindungi mereka."

Hari berikutnya, Duskwood diguncang oleh serangkaian serangan terkoordinasi. Pasar utama terbakar, pos penjagaan dihancurkan, dan desas-desus tentang Ordo semakin menyebar, menciptakan ketakutan di antara rakyat.

Eira, yang bertugas menangani komunikasi, mencoba menenangkan situasi tetapi menyadari ini bukan serangan acak. "Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka punya kendali," ujarnya kepada Leon. "Kita harus melawan propaganda mereka dengan aksi nyata."

Leon memerintahkan pasukannya untuk meningkatkan keamanan, tetapi ia tahu itu tidak cukup. Serangan ini hanyalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar.

Di akhir bab, Leon berdiri sendirian di ruang kerjanya, memandang peta kerajaan dengan pandangan penuh beban. Tawaran Roderic terus terngiang di kepalanya.

"Tujuh hari," ia bergumam. "Jika aku salah langkah, kerajaan ini akan hancur."

Namun, di balik keraguan itu, Leon merasa ada sesuatu yang lebih besar yang sedang dimainkan. Ia tahu bahwa untuk menang, ia harus menghadapi bukan hanya Roderic, tetapi juga hantu-hantu masa lalunya yang selama ini ia hindari.

Leon memejamkan mata sejenak, mencoba menenangkan emosinya yang berkecamuk. "Mengapa, Roderic? Kau pernah menjadi tangan kanan ayahku, seseorang yang dia percayai sepenuhnya. Apa yang terjadi padamu sehingga berubah menjadi ini?"

Roderic menatap Leon, wajahnya penuh kebencian bercampur kelelahan. "Percayakah kau, Leon, bahwa kepercayaan itu yang membunuhku? Aku mengabdikan hidupku untuk kerajaan ini, tetapi apa balasannya? Tuduhan palsu, pengkhianatan, dan hukuman mati yang diputuskan tanpa penyelidikan."

Leon tidak membalas, tetapi rasa bersalah mencuat di hatinya. Ia ingat bagaimana saat itu, sebagai anak kecil, ia hanya bisa menonton ketika Roderic dijatuhi hukuman. Meskipun tidak sepenuhnya mengerti, ia tahu ayahnya sangat terpengaruh oleh keputusan itu, tetapi tak bisa melawan tekanan dari para penasihat kerajaan.

"Aku tahu ayahku percaya padamu," jawab Leon akhirnya. "Tapi dia tidak bisa menyelamatkanmu. Itu bukan keinginannya."

Roderic tertawa kecil. "Tentu saja. Seperti kau sekarang, Leon. Dikelilingi oleh dewan yang siap memaksamu untuk memilih kehancuran kerajaan ini atau menyerahkan tahta. Kau dan aku tidak jauh berbeda. Kau akan mengerti pada waktunya."

Sebelum pergi, Roderic memberikan gulungan surat kepada Leon. "Bacalah ini setelah aku pergi. Itu akan menjelaskan banyak hal tentang bagaimana kau bisa bertahan dalam permainan ini."

Leon mengambil gulungan itu dengan curiga, tetapi sebelum ia bisa bertanya lebih jauh, Roderic sudah melangkah pergi, menghilang dalam bayangan malam.

Saat kembali ke istana, Leon membuka gulungan itu di ruang kerjanya. Surat itu ternyata bukan ancaman, melainkan daftar nama—sejumlah bangsawan dan pejabat penting yang selama ini dianggap setia tetapi diduga memiliki koneksi rahasia dengan Ordo Senja Gelap.

Nama terakhir dalam daftar itu membuat darah Leon membeku: Duke Harland Ashford.

"Tidak mungkin," bisik Leon. Ashford adalah salah satu sekutu terkuatnya, seseorang yang telah bersumpah mendukungnya sejak ia naik tahta. Jika nama ini benar, maka pengkhianatan di dalam kerajaan jauh lebih dalam dari yang ia duga.

Leon segera memanggil Eira dan Caleb untuk membahas daftar itu. Namun, ia tidak menunjukkan nama Ashford, memilih untuk menyelidiki sendiri kebenarannya.

"Daftar ini bisa jadi jebakan, atau bisa jadi kebenaran," ujar Leon. "Tapi kita tidak punya pilihan selain menyelidikinya."

Eira setuju, tetapi ia memperingatkan Leon tentang risiko yang mungkin datang dari terlalu cepat mempercayai informasi musuh. "Roderic adalah manipulator ulung. Kita harus mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan."

Leon mengangguk, tetapi pikirannya tetap tertuju pada nama Ashford. Ia memutuskan untuk menemui Ashford secara pribadi tanpa memberitahukan siapa pun.

Sementara itu, Duskwood terus diguncang oleh serangan sporadis. Rumah-rumah bangsawan yang dikenal menentang Ordo dibakar, dan rakyat mulai meragukan kemampuan Leon untuk melindungi mereka.

Di istana, ketegangan semakin meningkat. Beberapa bangsawan mulai menyarankan agar Leon mundur untuk menyelamatkan kerajaan, tetapi Leon menolak tegas.

"Jika aku menyerah sekarang, kita akan kehilangan segalanya," ujar Leon dengan suara penuh keyakinan. "Kita akan melawan sampai akhir."

Ketika Leon akhirnya menemui Duke Ashford di kediamannya, suasana aneh menyelimuti pertemuan itu. Ashford tampak gelisah, sesuatu yang tidak biasa dari sosok yang dikenal tenang dan penuh kendali.

"Ashford, aku datang bukan sebagai raja, tetapi sebagai teman," ujar Leon. "Katakan padaku, ada apa denganmu? Apa yang kau sembunyikan?"

Ashford terdiam sejenak sebelum akhirnya menghela napas berat. "Leon, aku bersumpah, aku tidak pernah berniat mengkhianatimu. Tapi mereka memaksaku. Keluargaku dalam bahaya. Jika aku tidak mengikuti mereka, aku akan kehilangan segalanya."

Leon merasakan amarah sekaligus kesedihan mendengar pengakuan itu. "Dan kau pikir bekerja sama dengan mereka akan menyelamatkanmu? Ashford, ini bukan hanya tentang keluargamu. Ini tentang kerajaan, tentang rakyat yang percaya padamu."

Namun, sebelum Ashford bisa menjawab, suara ledakan besar terdengar dari luar. Asap tebal memenuhi ruangan, dan para penjaga berteriak bahwa mereka diserang.

Ordo Senja Gelap telah mengetahui pertemuan rahasia ini dan mengirim pasukan untuk membungkam Ashford sebelum ia bisa berbicara lebih banyak. Leon dan Ashford bekerja sama melawan para penyerang, tetapi situasinya semakin kacau.

Eira dan Caleb, yang diam-diam mengikuti Leon, tiba di saat yang tepat untuk membantu. Dengan kerja sama tim yang luar biasa, mereka berhasil melumpuhkan pasukan Ordo. Namun, ketika situasi mulai terkendali, Ashford tiba-tiba terkena panah beracun yang dilepaskan salah satu penyerang terakhir.

"Leon... Maafkan aku," gumam Ashford sebelum pingsan.

Leon memerintahkan Caleb untuk membawa Ashford ke istana agar dirawat. Meski kecewa dengan pengkhianatan Ashford, Leon tahu bahwa Duke itu masih bisa menjadi kunci untuk mengungkap jaringan Ordo di dalam kerajaan.

Di istana, Leon berdiri di depan peta besar Duskwood, memikirkan langkah berikutnya. Ia tahu bahwa waktunya semakin sedikit, dan musuhnya semakin mendekat.

"Jika Roderic ingin permainan ini menjadi perang, maka perang yang akan ia dapatkan," ujar Leon, matanya menyala penuh tekad.

Di kejauhan, bayangan Roderic berdiri di atas bukit, menatap istana dengan senyum penuh kemenangan. "Permainan ini baru dimulai, Leon. Aku ingin melihat sejauh mana kau bisa bertahan."

1
Aster
Kenapa semua orang takut pada pilihan karin?, Seakan-akan mereka sudah tau masa depan, dan takut Karin mengubah nya?
Aster
Dia tiba-tiba berubah, siapa yg tidak penasaran, hemmm
Aisyah Suyuti
menarik
Frando Wijaya
entah knp gw jd alergi denger kta takdir....
Frando Wijaya
cih 😒....gw dh duga bkl terjadi yg sgt menjengkelkan
Frando Wijaya
HA! seakan2 Tau masa dpn apa yg bch ini lht.... bner2 konyol....segituny ingin antagonist jd boneka? HA! bner2 bch krg ajar tdk Tau malu
dea febriani: ijin promosi cerita silhoute of love
total 1 replies
Frando Wijaya
....... mencurigakn 😒😒😒
Frando Wijaya
ini jls2 ada seseorang yg awasi antagonist harus di takdirkn hidup antagonist
Frando Wijaya
gk heran putri kandung sendiri saat mati gk sedih....heh 😏....sampah bht
Frando Wijaya
semua berawal keslhan bpk antagonist sialan itu...yg sdh biarkn anakny mati gara2 Dia
Cha Sumuk
MC ceweknya kurg cerdas jg lemah
Achaa19
bagus
Hikam Sairi
mulai baca
Retno Isma
semangat nulisnya thorrr....💪💪💪💪
Rahman Hayati
masih lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!