Dira Amara adalah seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang penuh ambisi, cerdas, dan selalu berusaha keras untuk mencapai tujuannya. Ia tumbuh dalam keluarga miskin di sebuah kampung kecil, di mana kehidupan yang serba kekurangan membuatnya terbiasa untuk bekerja keras demi mencapai apa yang diinginkan. Ayahnya, seorang buruh pabrik yang selalu bekerja lembur, dan ibunya, seorang penjual makanan keliling, berjuang keras untuk menyekolahkan Dira hingga kuliah.
Suatu ketika, hidup Dira berubah drastis saat ayahnya terjerat utang kepada organisasi mafia yang dipimpin oleh Rafael. Tanpa pilihan lain, Dira dipaksa untuk berhadapan langsung dengan Rafael, pemimpin mafia yang terkenal kejam. Sebagai perempuan muda yang tidak berdaya, Dira harus menghadapi situasi yang tak pernah dia bayangkan, tetapi dia tetap berusaha bertahan dengan kebijaksanaan dan keberanian yang dimilikinya.
Namun, hatinya mulai terikat dengan sosok Rafael yang tidak hanya kejam, te
bagaimana kelanjutannya yuks lnjt 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayda Pardede, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
titik terang dalam kegelapan
Sebuah universitas ternama telah sepi mahasiswa yang biasanya rame kini telah sepi karena UAS sudah selesai dan libur telah tiba banyak yang sudah merayakannya,
Tapi tidak dengan Dira
Dira berteriak minta tolong
"Tolong siapapun yang ada di luar tolong bantu saya"
tapi tidak ada yang mendengar karena keadaan kampus sudah sangat sepi hanya beberapa anak buah Rafael dan Berlin Rio entah kemana
Berlin sengaja mengelabui anak buah Rafael berharap tidak bisa menemukan Dira karena Berlin berpikir dari mencoba untuk kabur lagi
Keadaan Dira di gudang sudah sangat melemah dia sudah tidak punya suara lagi di tambah baju yang basah dan gudang yang tidak ada oksigen dan kumuh membuatnya sesak napas
Dira hanya percaya sama yang maha kuasa saja
Tiba-tiba sebuah mobil sport hitam berhenti di halaman kampus yang sudah sangat sepi Rafael keluar dengan mata dan wajah yang sudah menajam tidak ada rasa belas kasihan di sana
Anak buah Rafael yang sudah melihat tuannya datang segera mendekati
"apa kalian sudah menemukan nona kalian"
"Maaf tuan kita sudah memeriksa semuanya dan ternyata kosong sudah tidak ada orang disini"
"Kalian sudah benar memeriksa semuanya tanpa ada yang tersisa?"
"sudah tuan"
Rafael langsung meninggalkan mereka dia tidak akan semua
Dah itu percaya bahwa Dira akan senekat itu untuk kabur darinya
dia memeriksa semuanya beserta kamar mandi yang sudah tidak terpakai lagi dan mereka berhenti tepat tidak jauh dari gudang
Dira yang samar-samar mendengar suara Rafael saat mendengar nya lagi sudah tidak lagi kemungkinan itu suara Rafael dia langsung berteriak kalo dia diam saja disini mungkin tidak ada yang bisa menemukannya dan berakhir mengenaskan
"Rafael aku disini tolong aku"
baru kali ini dia menyebut nama Rafael secara langsung membuat hatinya sedikit getir atas panggilan itu setelah dia berteriak untuk kesekian kalinya dia langsung lemas tidak punya tenaga lagi kerongkongan nya sudah mengering akibat terlalu banyak berteriak tapi minum apa pun
Rafael mendengar itu pasti suara Dira dia langsung mendekat ke arah gudang
"apa kalian sudah memeriksa ini tadi"
"Belum tuan"
"dasar bodoh,cepat dobrak pintunya"
Rafael mengerti pasti Dira di dalam sudah tidak punya energi lagi untuk berteriak apalgi melihat ini sudah malam
saat pintu terbuka Rafael langsung menyalakan lampu ponselnya langsung di ikuti oleh Bagas dan yang lainnya dia melihat Dira terduduk lemas tak berdaya
"hei kenapa kau diam saja"
Setelah memegang tubuh Dira yang masih basah tapi sudah lumayan mengering sendiri di tubuhnya , Rafael langsung melepaskan melepaskan jaketnya dan langsung merengkuh tubuh Dira yang sudah sangat lemas itu
anak buah Rafael yang tidak menemukan apa-apa mendekat kepada Rafael
"apa saja yang kalian lakukan hah" suara Rafael mengeras tapi langsung melihat Dira yang mulai ketakutan
Baru kali ini tuan mereka sangat marah kemarahan nya tidak seperti yang biasa tapi kali ini karena oleh seorang gadis yang belum tau kejelasannya
"maaf tuan kita dihanyutkan oleh seorang gadis namanya Berlin"
"ingat kalau sampai terjadi sesuatu sama dia akan menguliti kalian semua Hidup-hidup, segera temukan pelakunya dan bawa mereka ke hadapanku"
Perasaan Dira cukup senang setidaknya kalau dia merasakan seperti ini ada Rafael yang terlibat peduli padanya meskipun tidak tau aslinya setidaknya itu sudah membuatnya sedikit senang
"baik tuan"
Bagas langsung membukakan pintu untuk Rafael dan langsung memutari mobil untuk segera melaju
"hubungi dokter Aini suruh dia kerumah hari ini juga"
"baik tuan"
Rafael memeluk Dira memberikan sedikit kehangatan kepada Dira yang memang sudah sangat dingin dira sangat butuh kehangatan saat ini
"hei jangan tidur dulu kau belum makan"
Dira sudah ingin menutup matanya langsung melihat ke arah Rafael ternyata Rafael yang sangat kejam ini masih punya belas kasihan kepadanya tapi dia sudah tidak punya tenaga lagi untuk masih tetap membuka mata.
Mobil sudah sampai tepat di rumah mewah Rafael dokter Aini juga telat sudah sampai langsung bergegas mengikuti Rafael setelah melihatnya keluar
Rafael tidak sadar dari tadi dia memeluk Dira ternyata sudah kehilangan kesadaran nya
"cepat periksa dia"
Dokter Aini melakukan pemeriksaan terhadap Dira,saat sudah selesai dia melihat kearah Rafael yang masih belum melunak masih tetap tajam
"maaf tuan ,dia kekurangan energi karena dia belum makan nona juga sangat kedinginan sepertinya dia sudah lama mengenakan pakaian yang basah ditambah dia datang bulan dan belum makan membuatnya sangat lemas dan tidak bertenaga "
"apa yang bisa dilakukan untuknya supaya cepat pulih"
"Berikan minum air hangat dan makanan yang bergizi dan setelah dia sadar berikan dia air jahe yang hangat itu akan memulihkan kondisi tubuhnya "
Rafael langsung melihat Bagas dan kepala pelayan yang disamping "lakukan"
"kalau begitu saya permisi tuan"
Semua orang yang berada di kamar telah keluar hanya menyisakan Dira yang tertidur dan Rafael yang merasa bersalah akibat kecerobohan nya entah kenapa melihatnya seperti ini membuat penyesalan dalam dirinya muncul begitu saja dia meninggalkan Dira dan saat membuka pintu dia sudah melihat Bagas di depan
"orang yang sudah menyiksa nona sudah di temukan tuan"
"kita segera kesana"
Di ruang bawah tanah di rumah Rafael yang tersembunyi tidak da yang mengetahuinya selain orang tertentu Clara dan gengnnya sudah di tangkap dan di ikat disana, Clara tidak menyangka bahwa mereka akan ditangkap oleh secepat ini tapi yang paling membuatnya bingung siapa yang menyuruh orang melakukan ini kepadanya,
tapi saat Rafael dan Bagas sudah masuk keruangan ketiganya langsung melongo
"Wow bukankah itu Rafael Sang raja bisnis"
"Ini sangat tidak nyata,apa mereka menginginkan kita tapi kenapa harus seperti ini"
"ternyata sangat ganteng dan gagah dia Lebih menggoda dari yang biasanya muncul di berita"
Ketiganya sama-sama memiliki pikiran gila dan mengira Rafael akan baik pada mereka tidak apa yang akan terjadi selanjutnya
"Ternyata mereka orangnya"
"Ini tuan saat mereka melakukan penyiksaan mereka mengambil vedio"
Rafael menerima dan melihat betapa kejamnya mereka pada istrinya dan saat melihat Clara menjambak Dira untuk keberapa kalinya kemarahan Rafael langsung memuncak Rafael langsung melemparkan hp itu telat di depan Clara
Bukan Rafael namanya kalau masih memiliki belas kasihan terhadap orang yang mengganggu orang sekitarnya langsung mendekat ke arah Clara
"Plak" tangan tebal dan berotot itu tepat di wajah Clara yang putih dan mulus
"siksa mereka seperti yang mereka lakukan terhadap istriku jangan buat mereka bebas atas perlakuan kurang ajar mereka terhadap istrinya"
apa? Istri , ini gak benaran kan si miskin itu istri seorang Rafael yang perkasa ini ketiganya sudah keringat dingin bagaimana cara Dira berhubungan dengan Rafael
Rafael bahkan dengan gilanya menyiapkan tiga prioritas berotot untuk menyetubuhi mereka dia tidak akan membiarkan mereka lolos kali ini.
