cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Aulia menuju ke dapur, sekarang bayangan tentang dirinya begitu jelas.
Dia mampu mengingat dan melihat semua uang ada di rumahnya dengan jelas tidak seperti tadi pagi saat datang.
"Itu karena satu jiwa kamu sudah kembali lagi, sekarang kamu bisa melihat sesuatu dengan jelas. "
"Sapta, kamu......"
"Saat ini kamu merasakan energi yang begitu besar bukan, tidak seperti sebelumnya.Itu karena kencana sudah tidak mengambil alih tubuh kamu itu. "
".... "
Aulia mengambil makanan dan memakannya seorang diri.Setelah itu dia keluar dan melihat kak Rindu yang bermain dengan anaknya.
"Kak, Rindu kita jalan-jalan lagi dulu yuk. Aku mau cari udara segar sekalian mau cari lauk untuk mas Arya."
Saat mau pergi salah satu penagih hutang yang dulu pernah bertemu dengan Aulia datang.
Dia berpakaian berbeda kali ini. Sebuah logo perusahaan tersemat di bajunya.
"Mbak.... aku mau berterima kasih pada kamu, maafkan aku jika kemarin kasar. Sebagai tanda terima kasih aku. Hutang kakak kamu sudah ku lunasi."
".... "
Aulia sedikit bingung dengan ucapannya.
"Kemarin, Kencana yang berbicara dengan dirinya. Kamu jangan terlihat bingung " Ucap Sapta Aji.
Aulia hanya tersenyum dan berkata"Terima kasih. "
"Justru, aku yang berterima kasih padamu. Selama ini aku merasa bersalah pada kematian sahabat aku itu.Kemarin setelah bertemu dengan dirimu.... dia mendatangi aku lewat mimpi."
".... "
"Setelah aku mendapatkan pekerjaan baru ini, baru dia bilang kalau dia sekarang tenang. Dia tidak ingin aku berlumur dosa. "
Orang itu pergi setelah menyerahkan kwitansi pad Aulia.
"Aulia dia.... " Ucap kak Rindu terhenti setelah ada surat pelunasan dari bank itu."
Aulia berjalan-jalan di sekeliling desa itu.Dia banyak mendengar tentang dirinya dan keluarganya. Aulia hanya berpura-pura terdiam.
Akhirnya dia sampai di sebuah warung penjual sayur dan kebutuhan pokok.
"Aulia, kita beli ditempat yang lain saja. "
"Sudahlah, kita juga sudah dekat. Ayo kak!. "
"Eh, Rindu sudah lama tidak kelihatan.Apa kamu mau membayar hutang kamu itu?. "
"Tidak dulu bu tris, lain kali kalau ada pasti aku lunasi. "
"Aku kira datang mau bayar hutang, ingat ini sudah hampir tiga bulan lho."
"Kalau mau hutang lagi tidak bisa. "
Aulia memilih belanjaan untuk dia nanti.
"Berapa semuanya dan sekalian hutang kakak aku?. "
".... "
"Kamu Aulia, yang menikahi orang dari kabupaten sebelah. "
Aulia mengangguk pada pemilik warung itu.
"Rindu untung kamu punya adik seperti dia, lihat dia nampak berisi sekarang dari pada dulu... " Ucap pemilik warung yang menyindir Rindu.
"Berapa semuanya? " Ucap Aulia padanya lagi. Dia tahu kakaknya tidak sama seperti dulu.
"Semuanya tiga ratus ribu rupiah. "
Aulia dan kak Rindu kembali kerumah ibu Ningrum, dia mau mempersiapkan makanan untuk suaminya nanti kalau pulang kerja.
Saat Aulia dan ibunya memasak di dapur, penagih itu datang lagi dan Aulia menemuinya.Dia membayar lunas hutang kak Rindu padanya.
"Aulia... "
"Kak, nanti kalau ada uang kakak harus ganti. Nanti aku akan mencatatnya."
"Aku pulang, " Ucap Arya yang baru pulang. Dia melihat di meja dapur sudah tertata banyak makanan.
"Hari ini kita makan terlebih dahulu, ya? " Ucap Aulia pada semuanya.
"Mas, mandi dulu nanti kita bicarakan semuanya." Arya hanya menganggukkan kepalanya.
"Wah, makan enak."
"Arga, mau makan apa?. "
"Arga makan ini saja, besok kalau bibi Aulia pulang pasti hanya makan buah lagi. "
"Arga, nanti ibu akan kerja dirumah dan Arga sekolah lagi. Jadi.... kamu nanti bantu jaga adik kamu setelah pulang. "
"Horeeee, Arga sekolah lagi " Ucap dia sambil ber jingkrak-jingkrak.
Aulia sangat senang melihat kegembiraan Arga.
Aulia dan keluarganya berbicara tentang situasi yang ada, itu semua didengar Arya suaminya tanpa menyela sedikitpun. Dirasa semua pembicaraan sudah lama, Aulia dan Arya pergi ke kamarnya.
"Mas tutup pintu! , dan nanti jangan siapapun masuk kerumah ini!. "
"..... "
"Aulia apa yang mau kamu cari? " Ucap Arya pada istrinya, namun Aulia tidak menjawabnya.
Aulia mencari sesuatu dibawah meja, disana ada sebuah laci tipis yang mampu menyimpan dokumen.
Dia membuka laci itu dan melihatnya ada sebuah map coklat yang lumayan tebal.
Arya hanya terdiam sebagai penjaga pintu.Disana ada sebuah surat dari seseorang bernama Dimas.
Dalam surat itu berisi tentang kakak iparnya yang menginginkan harta dan gaji Aulia.
Selain itu dia berkata kalau kakak iparnya sangat menyukai dirinya.
Deg
Aulia membuka isi map itu dan di sana tertera deposito bank.Dia mengingat kalau tadi pagi ada notifikasi dari sebuah bank. Aulia mencocokkan keduannya.Semua itu sama yang tertera dalam deposito sejumlah lima puluh juta.
"..... "
Aulia terdiam begitu lama, dia teringat kalau ada sesuatu di bawah lemari.
"Mas, bisa bantu aku melihat bawah lemari. "
Aman hanya bisa menuruti dirinya. "
Ada tiga buah kotak. Dua di antaranya hanya sebuah dus telepon genggam lamanya.
"Buka ketiganya itu?. "
Arya membuka nya dan dia terkejut disana ada beberapa emas batangan dan perhiasan. Satu box lagi berisi sebuah dua buah ATM dan tanda anggota beberapa koperasi dan toko-toko yang cukup besar di kota ini.
Kotak besar berisi perjanjian kerjasama dengan beberapa koperasi itu.
Aman tidak begitu mengerti dengan semua itu.Dia cuma terkejut dengan emas itu.
"Mas, tahu kenapa aku menyembunyikan semua ini di tempat tersembunyi?. "
"Karena kakak iparku sedang mencarinya. Dia melakukan sesuatu dengan hal diluar naluri manusia."
"Dulu kak Rindu, selalu baik pada aku, karena dia aku menjadi sukses. Perubahan kak Rindu terjadi karena menikahi Anton."
".... "
"Kamu sudah mengingat semuanya?."
"Belum, aku ingin bertemu dengan guru dan menanyakan banyak hal. Sayang dia belum kembali. "
"Besok kita kesana, katanya dia kembali hari ini."
Aulia tersenyum.
"Mas, aku mau membelikan mesin jahit untuk kak Rindu. Selain itu semua yang ada sini aku ingin kamu rahasiakan dari siapapun."
".... "
"Oh, ya aku lupa Aulia. Hari ini aku gajian " Ucap Arya sambil menyerahkan gajinya itu.
Aulia menerimanya dengan senang. Baginya sejumlah uang yang tertera di Bank tidak sebanding dengan pemberian Arya.
Keesokan harinya Arya dan Aulia pamit ke luar rumah.Mereka pergi bertemu dengan gurunya.
"Kak Aulia, kyai sudah menunggu kalian.Pergi saja ke rumahnya.. " Ucap Santri itu meninggalkan keduanya.
"Guru... "
"Guru!. "
"Duduk lah, Aulia guru lihat kamu berbeda dengan kemarin?. "
".... "
"Iya, guru. Arya juga terkejut kemarin sewaktu pulang. Disamping Aulia ada sesosok wanita berkerudung. "
"Ternyata dia tidak mengatakan apapun pada suaminya. Ujian keduaku tidak salah, " batin Kyai itu.
"Arya, sekarang kamu bisa melihat wanita itu?. "
"Bisa, guru. Semenjak guru mengajari aku, aku bisa melakukannya dengan jelas. "
Guru itu tersenyum dan menatap Aulia.Namun sebenarnya dia tidak menatap Aulia melainkan orang yang bersamanya.