NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Bepergian untuk menjadi kaya
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: kenanga Rb

cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Bu Ririn, apa kabar?, sudah lama tidak datang ke koperasi ini......Eh ini bu Aulia kan? " Ucap seseorang yang sangat sopan dengan keduanya.

Aulia sebenarnya tidak begitu mengerti apa yang terjadi, seakan dia hanya mengikuti alur saja.

Mereka masuk kedalam rapat, Aulia hanya mendengar kan saja tanpa berkomentar apapun.

"....."

Seluruh pemegang saham koperasi sedikit bingung dengan sikap Aulia yang nampak berbeda dalam pertemuan kali ini.Namun tidak ada yang berani menanyakan padanya.

"Aulia,mereka banyak yang membicarakan diri kamu. Mereka bilang kamu berbeda dari yang dulu." Ucap Sapta Aji.

Deg

"Apa benar, kalau aku memang berubah.Seperti apa sebenarnya diri aku dulu?" Batin Aulia.

Didalam laporan itu terdapat bagi hasil usaha tahunan yang akan dikirimkan pada minggu depan.

Aulia sekarang tahu kiriman salah satu notif perbankan adalah salah satu koperasi ini yang memberikan jasanya tiap bulan.

"Maaf, untuk pengiriman hasil bagi usaha sebaiknya aku minta dikirimkan di rekening baru aku. " Ucap Aulia sambil memberikan nomor rekening yang baru dibuatnya itu.

"Baiklah bu Aulia, aku akan mengirimkan ke rekening baru ini. "

Setelah rapat selesai Ririn menarik Aulia pergi dari tempat itu.Dia sedikit terkejut saat Ririn memberitahukan kerjasama bisnisnya.Aulia, kamu sudah lama tidak pernah ke butik kita. Ayo kita pergi kesana!. "

"..... "

Kepala Aulia sedikit pusing kepingan ingatan tentang sahabatnya muncul begitu saja.Dulu mereka sama-sama pernah bekerja didalam sebuah koperasi tempat Aulia bekerja dahulu.

Mereka hanya beda tim saja. Ririn cuma bekerja dua tahun di koperasi lama dan dia harus keluar dari koperasi itu karena tuduhan yang tidak mengenakkan, saat itu Aulia tidak bisa membelanya karena mereka cuma bawahan.

Di sebuah Ruko ada sebuah butik bernama butik persahabatan.Ririn menariknya masuk kedalam butik tanpa menanyakan apapun pada Aulia.

Seiringnya waktu Aulia sudah terbiasa dengan sikap Ririn yang suka blak-blakan saat bicara. Baru saja sehari bertemu Aulia begitu nyaman dan menyukai Ririn.

"Bagaimana Aulia?, butik kita sudah mulai berkembang. Setelah ini kita akan mencabut satu persatu investasi kita di koperasi. "

"..... "

"Aulia kamu tidak apa-apa kan?. "Aulia hanya menggelengkan kepalanya.

"Ririn, kita sudah berteman berapa lama ya?. "

"Aulia, kamu jangan bercanda. Kita sudah lama berteman. Mungkin sebelum kamu bekerja di koperasi. "

"Aku sendiri juga lupa, berapa tahun ya?. Memang kenapa Aulia."

"Aulia menyodorkan sebuah nomor handphone dan rekening pada Ririn."

"Ririn aku ingin kamu menganti nomor rekening ku menjadi ini. "

"oh, baiklah."

"Aulia akhir-akhir ini kami jarang menghubungi aku. Biasanya kita ngobrol dan sering bertemu. Semenjak kamu menikah, kamu sedikit berubah. "

Deg

"Berubah? " Tanya Aulia yang penasaran tentang dirinya.

Ririn mengangguk.

"Dulu itu kamu begitu galak dan berani, sekarang kamu lebih pendiam daripada dulu. Apa lagi sewaktu rapat tadi, biasanya kamu yang begitu heboh dibandingkan kita. Biasanya kamu merencanakan ide-ide yang aneh dan selalu berhasil" Ucap Ririn sambil tersenyum.

"...... "

"Selain koperasi dan butik,kita memiliki usaha apalagi. Soal koperasi, kamu kan tadi bilang kalau kita akan mencabut saham di koperasi...."Ucap Aulia terhenti.

" Benar juga Aulia..... Selain koperasi ada sebuah toserba milik kita yang begitu ramai dan keuntungan yang begitu pesat."

"Sesuai permintaan kamu dulu ku belikan emas dan ke rekening yang kamu beri dulu. "

".... "

"Apa kita akan melihat toserba itu?, Aku sudah mengirim laporan nya pada email kamu. Jangan bilang kalau kamu lupa,ya?. "

"..... "

"Ririn, karena aku banyak email. Kamu mengirim email dimana ya? "Ucap Aulia berpura-pura menanyakan apda Ririn.Dia hanya ingin tahu kemana Riein mengirimkan email itu.

Helaan napas Ririn. Dia mengirimkan sebuah pesan singkat pada Aulia. Aulia menanggapinya dengan tersenyum.

"Aulia suami hampir pulang. " Ucap Sapta Aji.

"Ririn, aku rasa kita ke toserbanya nanti saja.Sudah sore, mungkin suamiku sebentar lagi akan pulang.

"Oh ya Aulia kamu sudah cek ATM kamu dulu?, kalau bisa aku ada rencana bisnis baru.Butuh modal.... "Ucap Ririn tersenyum.

"Kita bicarakan nanti saja Ririn. "

Mereka akhirnya berpisah disebuah halte bus. Aulia menaiki bus untuk pulang kerumah ibu Harum.

Bagi Aulia hari ini dia sudah mendapatkan banyak informasi mengenai dirinya tinggal dirinya mencari satu persatu informasi itu.

"Guru benar, kalau dirinya harus bersabar dan mengikuti keadaan dirinya."

Sesampainya dirumah Arya sudah kembali dari pekerjaannya.

"Aulia, kamu dari mana?. Sudah jam segini baru pulang. "

Arya begitu khawatir dengan keadaan istrinya. Dia pergi sendirian terlalu lama.

Aulia tersenyum pada suaminya itu.Disaat mereka saling berpandangan.

Dirumah ibu kedatangan anak pertamanya bernama Handoko.

"Bu, Istriku masuk rumah sakit dan kontrakan rumah belum dibayar bulan ini. Anak aku juga mau ujian, kalau tidak dibayar dia tidak bisa ikut ujian. "

"Handoko, kamu tahu aku sekarang tidak jualan lagi. Anak-anak Rindu perlu dijaga. "

Helaan napas Handoko.

"Kamu coba bicara sama Aulia saja, dia yang membantu Rindu hingga dia mampu untuk membayar pinjaman dia selama ini."

"Memang dia sudah sembuh dari penyakit dia, sekarang dia juga tidak bekerja kan?. "

"Kamu ini, Aulia dulu cuma depresi dan dikerjain sama teman-teman dia karena iri. "

"iya, Handoko tahu itu. Mana mungkin dia melakukan hal yang dia benci seperti itu. Hanya saja dia tidak akan melupakan penghinaan itu. "

"..... "

Aulia dan Arya keluar dari kamarnya. Mereka bermaksud pulang ke rumahnya.

"Kak Handoko, apa kabar?. "

"Oh, kamu Arya. Aku lagi diberi musibah sang pencipta. Istriku masuk rumah sakit, Anakku mau ujian dan sebentar lagi bayar kontrakan. Aku sendiri masih menganggur. "

"..... "

Aulia tahu kalau suaminya menyapa kakaknya untuk memperkenalkannya.

"Kenapa tidak jualan saja, nanti biar ibu yang bantu kamu dan mengajari.Sehari dua hari gitu. Nanti kak Rindu biar dia yang menghandle keluarga nya sendiri. "

"Kak Handoko bisa kerjasama dengan suamiku, kami yang memberikan modal nanti kak Handoko yang menjalankannya. Jika kamu sudah bisa mengembalikan modalnya baru itu semua milik kak Handoko. "

"..... "

"Aulia, saat ini aku sedang pusing mikirin biaya itu semuanya. Aku sudah pinjam ke sana kemari tidak ada yang memberi pinjaman. "

"Memang kontrakan kakak berapa sih?. "

"Sekitar tujuh ratus ribu per bulan dan biaya sekolah anakku masih kurang enam ratus. Kalau untuk ruang sakit aku pikirkan lagi nanti. "

Helaan napas Aulia.

"Pantas saja dulunya Arya bilang aku tulang punggung keluarga aku. "

"Ini sudah sore kak, kami pulang dulu. Biar nanti aku dan suamiku runding kan dulu, kalau ada sisa uang nanti biar dipakai kak Handoko dulu. "

Di dalam perjalan pulang Arya sempat bingung dengan semua ini. Aulia seperti santai mendengar tentang sebanyak itu.

1
Tukang baca
lanjut
Tukang baca
lanjut ok
Andira Rahmawati
lanjut
RB
😊😊
Tukang baca
👍semakin seru
Tukang baca
Semakin seru nih
Tukang baca
bagus lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!