Luke Bryan Smith adalah pria yang paling di takuti di SMA Alexander High school, ia merupakan cucu dari pemilik sekolah ternama itu. Dimana di sekolah hanya di isi oleh orang kalangan atas, ada beberapa siswa yang masuk lewat jalur beasiswa juga.
Ia punya pacar yang bernama Agatha Christie, mereka sudah pacaran selama 2 tahun sejak Agatha sekolah SMP, tapi sayangnya ketika mereka SMA Agatha harus pindah keluar Negeri karena berbagai alasan.
Walaupun begitu Hubungan mereka masih berjalan cukup baik hingga sekarang, tetapi semua itu berubah ketika ada seorang siswa baru jalur beasiswa masuk ke sekolah yang sama dengan Bryan.
Bryan justru malah lebih peduli pada wanita itu, masalah dalam hubungan Bryan dan Agatha semakin banyak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orang Yang Dia Suka
"Agatha tenanglah, atur nafas kamu pelan-pelan," Bryan menggenggam tangan Agatha sambil menatap Agatha khawatir.
"Coba tarik nafas kamu perlahan-lahan dan buang perlahan juga," Lanjut Bryan.
Agatha menuruti permintaan Bryan, setelah melakukannya beberapa kali Agatha kembali bernafas dengan normal, rasa sesak di dadanya mulai mereda.
"Syukurlah," Bryan memeluk Agatha sambil mengelus rambut Agatha perlahan.
Agatha tiba-tiba menangis, keadaannya memang sudah merasa kembali tenang, tetapi emosional nya belum kembali sepenuhnya normal.
Beberapa saat kemudian Agatha tertidur, Bryan memanggil seorang siswa perempuan untuk menjaga Agatha di tenda. Ia minta untuk jangan membiarkan Agatha pergi kemana-mana, Bryan akan membantu untuk mencari Michael dan yang lainnya.
Guru tidak akan membiarkan Bryan pergi ke hutan sendirian, Alvaro akhirnya menawarkan diri untuk ikut. Alvaro khawatir pada Anita saat ini, akhirnya Alvaro, Bryan dan di temani pak Surya pergi ke hutan.
Sebelum mereka pergi panitia sudah pergi duluan untuk mencari kelompok Michael, tetapi sampai saat ini Michael belum juga di temukan.
Saat sudah tengah malam, cuaca berubah menjadi hujan dan pencarian Michael semakin sulit di lakukan, Alvaro dan Bryan terus memanggil nama Michael dan yang lainnya.
Di kedalaman hutan Michael dan ketiga lainnya kehujanan setelah lelah mencari jalan keluar dari hutan tersebut, "Sialan, ini jalannya kemana sih? Gue sumpah gue udah capek banget. Mana dingin banget lagi," Ucap Lucy kesal.
"Kita udah jalan kesana-kemari tapi kita belum juga keluar dari sini," Timpa Gio, mereka berteduh di bawah pohon besar agar tidak terlalu banyak kena air hujan.
"Kita tunggu di sini aja, panitia pasti mulai cari kita sekarang. Kalau kita coba jalan lagi, takutnya kita makin jauh dari tempat perkemahan," Michael yang sudah lelah memilih untuk menunggu di sana.
"Tunggu di sini? Sampai kapan? Ini hujan loh, lu mau kita mati kedinginan?" Tanya Gio emosi.
"Ya terus lu mau kita gimana? Orang dari tadi juga kita gak nemuin jalan keluar," Michael menaikkan nada bicaranya.
Anita terdiam sambil merasakan udara dingin yang menusuk ke dalam tubuhnya, baju mereka sudah basah kuyup.
Kembali pada Bryan, ia malah ingin balik ke tempat perkemahan sekarang karena hujan, ia tau kalau Agatha pasti sangat ketakutan saat hujan datang.
Alvaro memegang tangan Bryan yang hendak pergi, "Lu mau kemana?"
"Lepasin gak! Gue harus kembali ke tempat perkemahan."
"Emang tau jalannya? Kalau lu gak tau yang ada lu ikutan nyasar juga, nanti makin repot nyarinya."
"Tapi gue harus kembali."
"Okey, kita semua kembali ke perkemahan, siapa tau Michael juga udah ketemu."
Pak Surya setuju dengan usulan Alvaro, akhirnya mereka kembali ke tempat perkemahan. Tapi ternyata kelompok Michael belum di temukan.
Bryan ke tenda Agatha, di dalam Agatha sedang menangis karena ketakutan. Bryan ganti baju terlebih dahulu di tendanya baru setelah itu ia menghampiri Agatha dan memeluk Agatha, "Jangan takut, aku di sini," Ucap Bryan.
Tidak lama setelah itu akhirnya kelompok Michael di temukan, Michael juga yang lainnya sudah kembali ke perkemahan.
Alvaro segera menghampiri Anita.
"Gara-gara cewek ini nih kita nyasar," Bentak Lucy menunjuk Anita, hujan juga mulai kembali reda.
Para murid berada di dekat mereka.
"Aku minta maaf soal yang tadi, aku benar-benar tidak sengaja," Anita menangis karena merasa bersalah.
"Kalau aja lu jalannya hati-hati, lu gak bakalan terperosok ke jurang, yang akhirnya bikin kita juga jatuh karena mau nolong lu, kalau aja tadi gak ada Michael. Udah gue tinggal lu, lagian ngapain juga sih Michael malah nolongin dia," Lanjut Lucy.
"Udah, yang penting kita semua selamat sekarang," Michael berdiri di hadapan Lucy agar Lucy berhenti marah-marah.
"Belain aja terus belain, nyusahin doang," Lucy berdecak kesal.
Gio akhirnya membawa Lucy untuk segera ganti baju, karena baju mereka basah nanti yang ada masuk angin kalau tidak segera di ganti.
"Sekarang lu ganti baju aja sana, jangan pikirin omongan Lucy. Dia cuman lagi emosi," Michael berbalik ke arah Anita.
"Sekali lagi makasih dan maaf," Ucap Anita sambil terisak tangis.
"Oh iya obatin juga kakinya, tadi dia luka kena ranting," Michael menatap Alvaro.
"Okey," Alvaro akhirnya membantu Anita berjalan untuk ganti baju dan mengobati luka di kaki Anita.
Di tenda ternyata ada Bryan dan Agatha yang tidur berdua, Bryan ketiduran setelah menenangkan Agatha tadi.
Anita akhirnya ganti baju di tenda panitia, ia mana mungkin ganti baju di tenda Agatha.
Michael yang sudah ganti baju malah melihat ke tenda Agatha, ia khawatir pada Agatha karena tadi hujan. Agatha pasti ketakutan saat hujan turun apalagi ini di hutan di tambah Agatha tadi pasti menghawatirkan dirinya dan yang lainnya.
Melihat Agatha baik-baik saja bersama Bryan akhirnya ia kembali ke tendanya untuk istirahat, panitia dan guru juga meminta murid agar segera beristirahat saja malam ini.
_________
Keesokan paginya Bryan ingin pulang saja, ia tidak mau mengikuti acara perkemahan ini. Itu terlalu berbahaya untuk Agatha, bagaimana kalau semalam di ikut dan Agatha pasti mereka akan tersasar juga.
Guru juga panitia akhirnya memulangkan semua murid karena para murid juga tampaknya sudah lelah dengan acara membosankan ini, perkemahan tidak seseru party menurut mereka.
Karena yah kebanyakan mereka anak dari orang kaya, acara seperti ini memang tidak cocok untuk mereka.
Awalnya Lucy ingin menuntut panitia juga guru karena kelalaian mereka yang membuat arah di jalur ke hutan berantakan, yang akhirnya membuat dirinya tersasar. Tapi lagi-lagi Michael melarangnya.
"Ah lelahnya, besok sekolah libur kan? Gimana kalau kita jalan-jalan," Usul Lucy.
"Kemana?" tanya Agatha.
"Kemana yah enaknya?" Lucy berpikir.
"Liburnya kan cuman sehari, kita gak bisa jalan-jalan ke tempat yang jauh," Timpa Michael.
Dari belakang Anita terus memperhatikan Michael, Alvaro sadar kalau Anita mulai menyukai Michael.
"Jangan terlalu berharap dengan kebaikan dia, dia baik bukan berarti dia suka sama lu," Ujar Alvaro yang memecah konsentrasi Anita.
Anita segera memalingkan tatapannya, "Aku gak berharap apapun kok," Wajah Anita memerah.
"Walaupun mulut lu bilang begitu, tapi tatapan lu tadi keliatan banget kalau suka sama Michael," Balas Alvaro.
"Gue gak ngelarang lu buat suka sama orang, tapi gue cuman mau ngasih tau aja kalau Michael gak suka sama lu, dia baik hanya karena dia baik aja," Lanjut Alvaro kembali.
Tapi entah mengapa Anita tetap merasa kalau Michael punya perasaan lebih padanya, mengingat kejadian semalam, Michael begitu memperdulikan dirinya. Selama hidupnya hanya Michael yang memperdulikan dia sampai begitu.
"Gue kasih tau satu hal lagi, yang Michael suka sebenarnya adalah Agatha, bukan lu atau bahkan cewek yang lainnya," ucap Alvaro begitu yakin.
Mendengar itu Anita kaget, ia langsung menatap Alvaro, "Agatha? Gak mungkin, Agatha kan pacarnya Bryan."
"Suka sama orang gak bisa diaturkan? Keliatan kok kalau Michael sebenarnya emang suka sama Agatha, terlihat sangat jelas malahan," Alvaro tersenyum kecil, melihat Anita yang kaget mendengar itu lebih meyakinkan Alvaro kalau Anita memang suka pada Michael.