RUANG HATI

 Saat ini Devon mencari cari identitas adik nya sendirian.

  "Maaf tuan muda untuk apa data anak baru? Tanya kepala sekolah.

  "Saya ada perlu pak,cepat berikan data data itu!"

 "tapi_

  "Cepatlah pak!" ucap nya dengan nada dingin.

 Kepala sekolah tak berkutik saat dibentak oleh penguasa sekolah itu, dia hanya pasrah dan menuruti kemauan Devon yang meminta setiap detail murid baru.

  "Ini tuan muda ucap kepala sekolah.

  tanpa berbasa-basi lagi dia langsung membuka Map kuning yang berisi indentitas para siswa nama dan tempat tinggal.

 "Semoga dengan cara seperti ini kakak bisa mengenali kamu dek batin Devon terhadap adik perempuan nya.

  Yaps Devon dan juga adik nya itu beda 1 tahun, saat penculikan terjadi itu ketika usia mereka berusia 4 tahun yang lalu dan adik nya berusia 3 tahun.

 Saat ini Gilang dan juga Devon kelas 11 SMA jadi kalian jangan bingung lagi ya, tapi walaupun begitu mereka itu penguasa sekolah dan donatur terbesar di labschool.

 Dia terus membuka lembaran demi lembaran di buku kesiswaan itu, dan ada satu orang gadis yang menarik perhatian nya.

  "Senyum nya!" adik ku batin Devon yang melihat sosok gadis ceria di dalam buku kesiswaan itu.

 "Claudia Sintia Prameswari!" adik ku ketemu batin nya yang langsung Meneteskan air mata nya.

  Tanpa basa basi lagi dia langsung saja menuju ke kelas IPA 1 untuk mencari adik nya itu.

  Kepala sekolah yang melihat tuan muda itu terburu buru merasa heran.

  "Kenapa dia terlihat seperti mencari sesuatu apa aku harus melaporkan nya terhadap ayah nya itu batin kepala sekolah.

 Drtttt

  (" halo tuan, saya memberikan informasi tadi saya melihat tuan Devon memaksa mencari indentitas seseorang di buku kesiswaan para murid baru" ucap kepala sekolah yang langsung melapor terhadap Wili.)

  ("siapa yang dicari nya? ucap Wili dengan wajah datar.)

  ("Seperti nya seorang gadis tuan ucap kepala sekolah)

  ("Baiklah terima kasih info nya pak, saya akan mencari tau lebih lanjut!")

  Tut

 Yaps selama tak tinggal di mansion Wili selalu memantau anak anak nya itu, dia juga mencari informasi apa saja tentang anak anak nya itu, dia juga melindungi anak anak nya melalui penjaga bayangan.

  Sedangkan di kantor saat ini Wili tengah berbicara kepada sang asisten nya untuk mencari aktivitas anak nya tanpa terlewat sedikit pun.

  "Baik tuan saya akan memberikan informasi lengkap nya nanti ucap nya dengan menunduk hormat.

 "Cari sampai ke akar nya Jo, karena setiap detail yang putra ku alami aku ingin ikut andil dalam pertumbuhan Mereka, walau pun mereka tak pulang ke mansion ucap nya sendu.

  "Dan terus cari informasi putri ku, sudah sejak lama aku tak melihat mu memberikan info nya.

 "Begini tuan saya hampir lupa, ada satu panti asuhan yang nama nya sama dengan anak tuan, tapi akhir akhir ini gadis itu mengalami masalah terhadap penghuni panti asuhan, jadi menurut keterangan dari tim kita, dia diusir!"

"Deg"

 Mendengar ucapan sang asisten nya membuat jantung Wili berdetak kencang.

  "Siapa nama nya!"

 "Claudia Sintia Prameswari tuan!"

 "Putri ku!" kau sungguh serius dengan ucapan mu Jo?

 "Sungguh tuan, aku tak berbohong karena menurut penyelidikan begitulah infonya.

 "Trus dimana sekarang putri ku itu!"

  "Saya tak tau tuan, dia menghilangkan jejak ucap Jo dengan menundukkan kepalanya.

  "Argh sial, cari lagi info penting nya Jo, aku tak ingin terlewati sedikit pun, aku ingin putri ku kembali.

"Baik tuan.

 "Nak maafin Daddy, karena membuat kamu sengsara di luar sana sayang maaf!" batin Wili menatap sendu Poto mungil bayi yang berada di markas meja kerja nya.