Berani menggangguku? Akan aku patahkan tangannya!
Berani menghinaku? Akan aku jadikan dia sampah!
Berani menghina keluargaku? Hanya ada kematian untukmu.
Tidak peduli apakah dia manusia, monster, iblis atau dewa sekalipun, jika berani menggangguku dan keluargaku, maka bersiaplah untuk bertemu dengan kematian yang mengenaskan.
Dengan sebilan pedang aku menjelma menjadi dewa kematian. Dengan sebilah pedang aku menjelma menjadi pembunuh bayaran. Dengan sebilah pedang, akan aku kuasai seluruh alam.
Dan orang-orang memanggilku dengan julukan 'sang Raja Malam' (Night King)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-17. Turnamen Kultivator Muda Babak II (3)
Ketika Zhao Feng menaiki arena pertarungan para penonton mulai membicarakan tentang dirinya, bukan karena dia adalah tuan muda keluarga Zhao ataupun sampah keluarga Zhao, akan tetapi orang-orang membicarakan tentang kemenangan yang ia raih sebelumnya.
Tidak sedikit penonton yang mengatakan bahwa Zhao Feng meraih kemenangan sebelumnya dengan menggunakan cara yang curang, dan tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa kemenangan Zhao Feng sebelumnya hanyalah sebuah keberuntungan saja, sebab lawannya yang terlalu meremehkan Zhao Feng.
Meskipun demikian, tidak semua orang membicarakan hal-hal yang tidak baik tentang Zhao Feng, banyak juga diantara para penonton yang telah menyadari kemampuan Zhao Feng, terutama kultivator tingkat tinggi yang sama sekali tidak bisa melihat tingkatan ataupun aura kultivasi Zhao Feng.
Bagi mereka yang benar-benar memperhatikan dengan seksama, mereka tentunya akan mengetahui bahwa kemenangan Zhao Feng sebelumnya bukan hanya sekedar keberuntungan ataupun kecurangan, akan tetapi semua itu memang murni dari kekuatan Zhao Feng yang sangat-sangat misterius.
Bahkan tidak sedikit juga para kultivator tingkat tinggi yang berharap untuk bisa menjadikan Zhao Feng sebagai murid mereka, sebab menurut mereka para kultivator tingkat tinggi, Zhao Feng mempunyai sesuatu yang spesial yang tidak bisa dilihat oleh sembarangan orang.
Sementara itu di ruangan khusus, Zhao Chun menjadi semakin jengkel dengan Liu Changhai, pasalnya ketika kedua anak kebanggaannya sedang bertarung Liu Changhai bahkan tidak melirik mereka sedikitpun, tapi ketika Zhao Feng memasuki arena, Liu Changhai malah menjadi sangat antusias.
"Cih, sialan si sampah itu malah mendapatkan perhatian dari tetua Liu" batin Zhao Chun.
"Patriark Zhao Chun, aku dengar orang-orang memanggil anak ketigamu itu dengan sebutan sampah, kenapa bisa begitu?" tanya tetua Liu Changhai.
"Hahaha tidak aku sangka tetua Liu sangat tertarik dengan anak ketiga ku itu, orang-orang memanggilnya sampah itu karena dia memanglah sampah, sebab sampai sekarang dia masih belum bisa melakukan kultivasi" jawab Zhao Chun.
"Lalu bagaimana caramu menjelaskan kemenangannya saat di babak pertama?" tanya Liu Changhai.
"Tetua Liu, itu hanya sebatas keberuntungannya saja, lagipula aku merasa yang ia lawan waktu itu adalah orang yang telah dia bayar" jawab Zhao Chun asal.
Liu Changhai hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia benar-benar tidak mengerti kenapa bisa Zhao Chun menganggap anak ketiganya seperti itu, padahal sebenarnya anak ketiganya itu mungkin adalah seorang jenius yang hanya akan muncul selama seratus ribu tahun sekali, selain itu mungkin hanya dia satu-satunya pemuda sebayanya yang bisa menggunakan teknik telepati.
"Tetua Liu, jika aku boleh tau, kenapa anda begitu tertarik dengan sampah itu?" tanya Zhao Chun.
"Kau tidak perlu tau, yang jelas dia akan aku jadikan murid pribadiku nanti, tapi jika dia mau" jawab Liu Changhai.
"Sial, kenapa si sampah ini bisa menarik perhatian tetua Liu, ini tidak bisa dibiarkan, aku harus melakukan sesuatu" batin Zhao Chun.
**
Di atas arena Zhao Feng masih terlihat tenang dan masih belum melakukan pergerakan apapun, begitu juga dengan Zhao Anming yang sedang menjadi lawan Zhao Feng. Alasan Zhao Anming belum melakukan gerakan adalah karena dia masih penasaran dengan kekuatan Zhao Feng, akan tetapi setelah sekian lama dia mengamati, dia masih tidak menemukan apapun.
"Hey sampah cepatlah bergerak dan serang lawanmu, kenapa kalian diam saja" ujar salah satu penonton kesal.
"Itu benar, kami ingin menyaksikan kalian bertarung bukan diam-diam seperti ini" ujar yang lainnya.
Zhao Feng sama sekali tidak menghiraukan apapun yang di katakan oleh para penonton, meskipun Zhao Feng bisa mengalahkan Zhao Anming dengan mudah, akan tetapi dia tidak ingin melakukan serangan sebelum musuhnya yang bergerak sendiri.
Tentunya hal ini Zhao Feng lakukan karena lawannya saat ini tidak meremehkan dirinya, bahkan sejak awal Zhao Anming justru terlihat sangat waspada dan selalu menyelidiki kekuatan Zhao Feng.
"Ada apa ini, kenapa dia tidak menyerang dan malah diam saja" batin Zhao Feng.
"Hey saudaraku, kenapa kau diam saja seperti itu?" tanya Zhao Anming.
Zhao Feng sedikit tertegun mendengar ucapan Zhao Anming, sejak kedatangannya di dunia yang baru ini semua orang kecuali ibunya selalu saja memangilnya dengan sebutan sampah, dan baru Zhao Anming sendiri yang memanggilnya dengan sebutan saudara.
"Apa alasanmu memanggilku saudara?" tanya Zhao Feng.
"Tentu saja karena kita masih satu keluarga, selain itu aku juga tidak memiliki dendam denganmu jadi apa salahnya jika aku memanggilmu saudara" jawab Zhao Anming.
"Sekarang mari kita bertarung dan akhiri ini, para penonton sepertinya sudah tidak sabar" lanjutnya.
Meskipun Zhao Anming mengatakan hal yang demikian, akan tetapi dari gerakan tubuhnya Zhao Feng bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang salah dengan Zhao Anming, selain itu wajahnya yang sedikit pucat dan tangannya yang sedikit gemetaran jelas menunjukkan bahwa dia sedang ketakutan dengan sesuatu.
Zhao Feng menghela nafas panjang, setelah itu dia melepaskan aura membunuh yang langsung menyerang Zhao Anming, aura membunuh yang Zhao Feng lepaskan hanya akan menyerang Zhao Anming dan tidak bisa dirasakan oleh orang lain, namun aura tersebut tetap bisa dirasakan oleh para kultivator tingkat tinggi.
"I-ini, anak ini benar-benar bukan orang biasa, bagaiamana dia bisa mendapatkan aura membunuh yang sekuat itu, di umurnya yang sekarang mustahil baginya untuk membunuh ribuan orang, tapi jika tidak membunuh bagaimana dia bisa mendapatkan aura yang sebesar itu?" gumam Liu Changhai.
Di atas arena turnamen, Zhao Anming yang mendapatkan serangan langsung dari aura membunuh yang begitu kuat langsung gemetaran dan terduduk di atas arena, saat ini dia melihat sosok Zhao Feng seperti melihat sosok monster atau seperti sedang melihat sosok malaikat maut yang siap mencabut nyawanya kapan saja.
"A-ampun, maafkan aku tuan muda, aku akan memberitahukan segalanya padamu tapi tolong ampuni nyawaku" ucap Zhao Anming sambil bersujud di hadapan Zhao Feng.
Apa yang sedang di lakukan oleh Zhao Anming tentunya menarik perhatian dari para penonton, mereka sama sekali tidak mengerti apa yang sedang Zhao Anming lakukan, dan entah kenapa Zhao Anming terlihat begitu ketakutan di hadapan Zhao Feng.
Mereka yang bukan kultivator ataupun para kultivator tingkat rendah tentunya mereka tidak akan mengerti apa yang sedang terjadi, akan tetapi mereka yang merupakan kultivator tingkat tinggi tentu mengetahui apa yang sedang terjadi pada Zhao Anming.
"Hey sampah, kalian berdua benar-benar tidak berguna, kenapa kalian diam dan tidak bertarung saja" ujar penonton.
"Itu benar, dan kau, kenapa kau malah bersujud kepada si sampah ini, apa kau juga sampah yang lebih lemah darinya" ujar penonton lainnya.