Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Tbc:
Karya ini sedang diikutsertakan lomba YAW.
Mohon dukungannya yaa,dengan like,komen,vote,dan juga share..
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Kini Laura dan juga Arya,sudah tiba di eropa.
"Dingin banget yaa mas."Ucap Laura,merapatkan mantelnya.
"Iya sayang...di eropa memang lagi musim dingin,tapi pas banget buat yang lagi honeymoon kaya kita gini".
"Soalnya kan olahraga di kasur itu kegiatan yang panas sayang."Arya menggoda Laura.
"Apaan sih mas..."Laura tersipu malu.
"Gimana yaa kabar ibu aku mas?,Dika pasti udah keluar,kan?".
"Harusnya sih udah sayang,kemarin kan kita udah minta Rangga untuk urus semuanya."Jawab Arya.
"Aku berfikir,kalo ibu mau,ibu bisa bekerja di butik atau pun klinik aku,dan nanti kita gaji ibu tiap bulannya".
"Aku gak yakin sama Dika,mas.Apalagi dia baru keluar dari penjara,pasti akan sangat sulit mencari pekerjaan lagi."Balas Laura.
"Tapi ibu kan lagi hamil muda sayang,setau aku,kalo wanita hamil itu gak boleh deh bekerja."Balas Arya.
"Iya juga yaa,kok aku bisa lupa,tapi kalo kerjaannya cuma duduk-duduk aja,kayanya gak masalah deh mas,dikantor aku dulu juga gitu,ada banyak tuh ibu hamil yang tetap produktif,bekerja".
"Dikantor kamu juga pasti ada,kan?".
"Sepertinya ada sayang...hehehe,aku terlalu sibuk,jadi gak memperhatikan karyawan-karyawan aku."Jawab Arya.
"Tapi kalo kamu udah intens komunikasi lagi sama ibu,atau sesekali kalian ketemuan,kamu gak boleh ketemu sama ibu sendiri".
"Harus ada aku."Ucap Arya.
"Posesif banget sih suami aku."Laura mencubit gemas kedua pipi Arya.
"Sayang...lagi yukk."Rengek Arya.
"Lagi apaan?".
"Lagi olahraga di kasurnya,kamu bilang dingin,kan?,kita gak usah kemana-mana,aku bikin kamu jadi merasa hangat."Jawab Arya.
"Itu mah bisa-bisa nya mas aja,modus deh."Balas Laura.
Tanpa menunggu persetujuan Laura,Arya langsung menggendong Laura ala bridal style dan membaringkannya perlahan ke atas kasur.
Akhirnya mereka pun melakukannya lagi,untuk yang kesekian kali nya,padahal sebelumnya mereka berencana akan berjalan-jalan dan berkuliner di luar hotel.
...****************...
"Dika bangun...mau sampai kapan kamu tidur terus,kemarin kan saya udah bilang,kita harus ke KUA."Omel ibu tiri Laura.
"Tolonglah bu,biarin saya tidur sebentar lagi,selama di penjara saya gak bisa tidur nyenyak dan nyaman seperti sekarang."Balas Dika dengan mata yang masih tertutup.
"Itu bukan urusan saya,pokoknya kamu harus bangun,kalo tidak,silahkan kamu keluar dari rumah ini."Balas ibu tiri Laura lagi.
"Iya-iya saya bangun,ibu kok sekarang jadi cerewet banget sih."Balas Dika lagi.
Ibu tiri Laura langsung pergi begitu saja,keluar dari kamar Dika.
Ia belum mau tidur sekamar dengan Dika,alhasil keduanya tidur di kamar yang berbeda.
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian,Dika berjalan keluar dari kamarnya,ia langsung menuju meja makan.
Dika melihat ada 1 piring nasi goreng dengan telur ceplok,ia yakin,ibu tiri Laura menyiapkan nasi goreng tersebut untuknya.
Dika duduk dan mulai makan dengan Lahap,seperti orang yang sangat kelaparan.
"Enak nasi gorengnya?"Tanya ibu tiri Laura,sambil berjalan ke arah meja makan.
"Iya,ibu pintar masak,ini enak banget."Jawab Dika,dengan mulut yang terisi penuh makanan.
"Iyalah enak,orang kamu tinggal makan doang,bangun tidur langsung makan."Ibu tiri Laura menyindir Dika.
"Setelah kamu selesai makan,kita langsung pergi ke KUA,saya gak masalah kalo kita menikah sirih terlebih dahulu,karena kamu juga belum mengurus surat-suratnya."Ucap ibu tiri Laura.
"Kenapa harus buru-buru sih bu?,saya gak akan lari kemana-mana kok."Balas Dika.
"Jadi mau kamu gimana?,perlu waktu berapa lama lagi?,atau kamu mau,saya bilang ke Laura,untuk kembali menjebloskan kamu ke penjara."Balas ibu tiri Laura.
"Kenapa sekarang ibu hobi ngancem sih,iya kita ke KUA sekarang."Ucap Dika,setelah itu ia berdiri dan berjalan keluar rumah bersama-sama dengan ibu tiri Laura.
...****************...
"Mas...aku laper nih,kamu mah,bikin aku kelaparan."Rengek Laura.
"Heheh...maaf sayang,yaudah ayo,kita keluar dan cari makanan enak di luar yaa."Jawab Arya.
Laura dan Arya pun bersiap-siap untuk mencari makan diluar hotel.
"Sayang...kalo kita punya anak,kamu mau nya berapa?"Tanya Arya.
"Hmmm berapa yaa..."Laura tampak berfikir.
"Berapa aja deh,terserah sama Allah,mau ngasih berapa mas,yang penting sehat-sehat aja."Jawab Laura.
"Ibu aku dulu,sempat hamil lagi,dan bayi nya kembar,tapi takdir Allah,ibu aku mengalami keguguran,alhasil aku jadi anak satu-satu nya".
"Ibu trauma,dan gak mau punya anak lagi,setelah keguguran itu."Ucap Arya.
"Sayang...boleh aku tanya?,tapi janji kamu gak marah yaa?".
"Mas mau nanya apa sih,nanya aja."Jawab Laura.
"Entar aja deh,kalo kita udah sampe di restauran,turun ke lobi yuk."Ajak Arya.
Laura dan Arya berjalan bersama,keluar dari kamar hotel mereka.
Sesampainya di lobi keduanya tidak jadi mencari makan di restauran luar,mereka memutuskan untuk makan saja di restauran yang ada di dalam hotel.
...****************...
"Gimana?,ibu udah puas?,kita sudah sah sebagai suami dan istri,meskipun secara negara belum."Ucap Dika,sambil menjatuhkan dirinya duduk di sofa yang ada di ruang televisi.
Ia dan juga ibu tiri Laura baru saja sampai dari kantor KUA,mereka meminta penghulu yang berada di kantor KUA untuk menikahkan mereka secara siri terlebih dahulu,karena jika menunggu surat-surat Dika,akan membutuhkan waktu yang lama.
"Mulai hari ini,ibu harus nurut sama aku,karena aku suami ibu,seorang istri harus taat sama suaminya."Ucap Dika lagi.
"Iya tapi suaminya yang seperti apa dulu,kalo kamu gak bisa menafkahi saya,apa saya masih harus nurut sama kamu,gitu?"Balas ibu tiri Laura.
"Kamu juga sebagai suami,tau dong sekarang tugas dan tanggung jawab kamu apa?".
"Daripada banyak ngomong,mendingan sekarang kamu cari kerja,sana!"Ucap ibu tiri Laura.
"Ya ampun bu,baru aja saya duduk,saya juga baru kemarin keluar dari penjara,kasih lah saya kesempatan istirahat sebentar,2 atau 3 hari."Balas Dika.
"Ibu juga,harusnya sebagai seorang istri,mulai memanggil suaminya dengan panggilan yang sopan,meskipun ibu lebih tua dari saya,tapi disini saya suami dan kepala rumah tangga."Ucap Dika lagi.
"Nanti saya panggil kamu dengan sebutan layaknya seperti pasangan suami dan istri di luar sana."Balas ibu tiri Laura,tidak mau kalah.
"Kenapa harus nanti,harusnya sekarang dong bu."Balas Dika lagi.
Keduanya berdebat seperti anak kecil.
"Ya nanti,kalo fungsi kamu sebagai suami sudah dilakukan dengan baik dan juga benar".
"Sekarang kamu belum berfungsi!"Sindir ibu tiri Laura.
"Kebiasaan,selalu pergi setelah berbicara seperti itu,fungsi ibu sebagai istri juga belum dijalankan dengan baik."Balas Dika,sedikit bersuara keras.
Karena ibu tiri Laura sudah berjalan ke arah kamarnya,Dika menggeleng-gelengkan kepalanya,melihat tingkah ibu tiri Laura,yang kini sudah menjadi istrinya tersebut...