NovelToon NovelToon
Istri Untuk Sean

Istri Untuk Sean

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:953.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Jiriana

Pertemuan tidak sengaja antara Claire dan Sean di sebuah hotel membuat mereka memiliki hubungan rumit. Pertemuan singkatnya dengan Claire meninggalkan kesan buruk di mata Sean.

Suatu hari mereka dipertemukan kembali dalam sebuah perjodohan. Sean harus menerima perjodohan yang diatur oleh kakeknya dengan gadis desa yang miskin tanpa bisa menolaknya. Tanpa Sean dan ibunya tahu bahwa sebenarnya Claire berasal dari keluarga konglomerat.


"Suatu hari nanti kau akan menyesal karena sudah memperlakukan aku seperti ini." -Claire

"Claire, sebentar lagi, Sean akan membuangmu." -Helena

"Kau adalah istriku, jangan pernah lupa itu." -Sean

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jiriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Felix

Saat sedang makan malam dengan seorang wanita, ponsel Sean berbunyi. Dia melirik sekilas pada layar ponselnya. Nomor ponsel itu tidak kenalnya. Sean memilih mengabaikandan melanjutkan makan malamnya.

"Sean, kenapa tidak kau mengangkat telponmu? Mungkin saja itu penting." Wanita itu bertanya saat ponsel Sean kembali berbunyi untuk kedua kalinya.

Dengan wajah acuh tak acuh Sean berkata, "Aku tidak mengenal nomor itu. Mungkin orang iseng." Selesai dia menjawab, sebuah pesan masuk ke ponsel Sean. Sean melirik sebentar sebelum memutuskan untuk membuka pesan tersebut.

[Sean, tolong aku. Aku terjebak di toilet] Dahi Sean mengerut untuk sesaat.

"Ada apa? Apakah terjadi sesuatu?" tanya wanita itu lembut ketika melihat Sean nampak menatap heran pada layar ponselnya.

Sean kemudian mengalihkan pandangannya pada wanita di depannya. "Tidak ada. Bukan hal penting." Sean meletakkan ponselnya. "Makanlah, makanmu akan dingin nanti." Wanita itu mengangguk sambil tersenyum.

Setibanya di di rumah, Sean bertemu dengan ibunya. "Sean, Claire belum pulang, tadi kakekmu menyuruh ibu untuk memintamu mencarinya. Kakekmu khawatir terjadi apa-apa dengan Claire."

Sean menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul 9 malam. Dia berpikir sebentar. Claire baru di kota S. Dia tidak mungkin berani pergi jauh karena dia belum mengenal kota itu, apalagi dia tidak kenal siapapun di kota tersebut. Untuk sesaat Sean merasa terusik, tetapi ketika teringat saat melihat Claire nampak berbicara akrab dengan pria lain di depan kantornya, seketika dia mengerti mengapa Claire bisa pulang larut malam.

Wanita ini, bahkan baru bekerja, tetapi sudah menggoda pria lain.

"Mungkin saja dia sedang bersenang-senang di luar sana," ucap Sean dengan wajah dingin.

Sean kembali melangkah mengabaikan wajah bingung ibunya. "Apa maksudmu?"Ibu Sean nampak tidak mengerti maksud dari perkataan anaknya.

"Bilang pada Kakek untuk tidak perlu khawatir. Dia pasti akan pulang nanti," jawab Sean tanpa menghentikan langkahnya.

********

Claire duduk bersandar di belakang pintu dengan wajah putus asa. Dia sudah terkunci selama 2 jam setengah di dalam toilet. Dia berpikir akan terkunci di toliet sampai esok hari. Tubuhnya menggigil sedari tadi menahan dinginnya angin di malam itu.

Karena haus, Claire berdiri lalu berjalan ke arah wastafel dan menengadahkan tangan di bawah keran air lalu mengarahkannya ke mulut. Dia tidak punya pilihan lain selain meminum air dari wastafel tersebut.

Selesai menghilangkan dahaganya, Claire mendengar suara langkah ke arah toilet. Kondisi gedung yang kosong membuat suasana menjadi sangat hening sehingga jika ada pergerak sedikit saja akan terdengar jelas. Dia kemudian berlari dan mulai menggedor pintu dan berteriak meminta tolong.

"Siapa di sana?" Seorang pria berumur sekitar 50 tahun berjalan mendekati toilet wanita yang lampu toiletnya masih menyala. Untuk sesaat dia ragu untuk mendekat ketika melihat tag yang tergantung di pintu toliet dengan tulisan,

[Perhatian. Dilarang masuk. Toilet rusak. Sedang dalam perbaikan]

"Paman, tolong aku. Aku karyawan yang bekerja di gedung ini. Aku terjebak di dalam sini. Pintunya terkunci," teriak Claire agar orang tersebut mendengar suaranya.

Pria baruh baya itu mendekati toilet itu setelah yakin kalau ada orang di dalam toilet tersebut. Dia kemudian memegang handle pintu untuk membukanya, tetapi tidak bisa.

"Nona, apa kau baik-baik saja di dalam?"

Karena membutuhkan waktu untuk membuka pintu tersebut, pria itu harus memastikan wanita itu dalam keadaan baik.

"Aku baik-baik saja."

"Baiklah. Kau tunggu sebentar. Aku akan menghubungi rekanku yang lain."

Dia harus mendobraknya karena tidak memiliki kunci cadangan toilet itu. Biasanya kunci di simpan oleh Office Boy tau Office Girl yang bertugas di setiap lantai toilet gedung tersebut.

Pria itu memutuskan untuk memanggil rekan lainnya untk mendobrak pintu karena tidak bisa mendobraknya sendirian. Pria itu adalah penjaga gedung di kantor Sean yang bertugas di malam hari menjaga keamanan gedung. Mereka terbiasa berpatorli di sekitar gedung pada malam hari atau setelah semua karyawan pulang.

Setelah menunggu selama 15 menit, rekan kerja pria itu tiba di depan toilet wanita tempat Claire terjebak. Ada 3 pria yang berusaha mendobrak pintu toillet itu. Setelah mencoba berkali-kali, pintu akhirnya terbuka. Claire langsung merasa lega.

"Nona, apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka?" Pria yang pertama kali menemukan keberadaan Claire kembali memastikan keadaannya.

"Aku tidak apa-apa. Terima kasih karena sudah menolongku."

"Bagaimana bisa kau terjebak di dalam toilet ini?" tanya pria itu lagi.

"Seseorang mengunciku dari luar."

Ketiga orang itu sedikit terkejut. "Bagaimana bisa ada orang yang begitu jahat dan tidak punya hati nurani seperti ini." Mereka semua nampak prihatin melihat keadaan Claire yang pucat dan tampak kedinginan.

"Lebih baik kau segera pulang, Nona. Keluargamu pasti mencarimu."

Claire tersenyum getir, tentu saja orang tuanya akan khawatir kalau tahu keadaan anaknya yang sesungguhnya. Berbeda sekali dengan calon suaminya. Sean bahkan mengabaikannya disaat ia sedang membutuh pertolongannya.

Claire baru menyadari kalau Sean memang tidak menyukainya. Bahkan meskipun dia tidak menyukainya, bukankah setidaknya dia memiliki hati nurani sedikit saja? Membantu orang lain, apa begitu sulit baginya?

Claire berjalan dengan langkah pelan keluar dari gedung kantornya setelah berpamitan pada 3 orang yang sudah menolongnya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Tidak ada aktifitas lagi di gedung kantor tersebut karena semua karyawan sudah pulang. Hanya dirinya saja yang masih di kantor.

Rambut dan baju yang dikenakan Claire terlihat masih basah, bahkan ada noda dan bau yang tertinggal di baju kerjanya. Rambutnya pun lengket dan beraroma tidak sedap. Claire kemudian berjalan ke halte sambil merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Claire tidak langsung naik taksi, melainkan dia duduk di halte. Entah apa sedang dia pikirkan, tetapi tatapannya seolah menyimpan api kemarahan yang begitu besar. Orang yang sudah mengurung, harus mendapatkan balasan yang setimpal. Dia bukanlah orang yang mau menerima begitu saja perlakuan semena-mena dari orang lain.

Saat sedang berpikir, sebuah mobil berhenti di dekat halte dan di dalam mobil tersebut ada seorang pria yang sedang menelpon. Pandangannya tertuju pada Claire yang sedang duduk di halte.

Setelah menerima telpon, pria itu menghembuskan napas sejenak lalu kembali menatap ke arah Claire yang nampak duduk dengan menyedihkan. Rambut berantakan, pakaian kotor, tubuhnya terlihat bergetar menahan dinginnya malam.

Pria itu memandang Claire selama beberapa menit, kemudian turun dari mobilnya mendekati Claire setelah melihatnya beberapa kali menghentikan taksi, tapi tidak ada yang mau berhenti. Pria itu juga merasa heran kenapa tidak ada taksi yang mau membawa wanita itu. Akhirnya pria itu turun dan mendekati wanita itu.

"Nona, apa sedang kau lakukan di sini malam-malam begini?"

Claire yang sedari tadi menatap ke bawah, seketika mengangkat kepalanya menatap pada pria yang sedang berdiri di depannya.

Claire menatap pria itu sejenak dengan tatapan bingung.

"Aku sedang menunggu taksi," jawab Claire pada akhirnya.

Ada perasaan akrab saat melihat wajah pria itu. Seperti sedang mengingatkannya pada seseorang. "Di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu. Sudah malam, berbahaya untuk gadis secantik dirimu kalau naik taksi malam-malam."

Melihat penampilan dan bau tidak sedap dari wanita itu, akhirnya pria itu mengerti, kenapa tidak ada taksi yang mau membawa wanita itu. Tidak ada maksud lain saat pria itu menawarkan untuk mengantarnya.

Dia hanya merasa iba, apalagi saat melihat penampilan wanita itu yang nampak menyedihkan. Sebenarnya saat melihat wanita itu, dia seketika teringat adik perempuannya. Bagaimana kalau adiknya akan mengalami hal yang sama dengan wanita itu, pikirnya.

"Tidak perlu, aku akan pulang naik taksi saja." Bagaimana pun Claire tidak mengenal pria itu. Dia tidak tidak bisa percaya begitu saja dengan pria yang tidak dikenalnya.

Pria itu sepertinya bisa membaca pikiran Claire. "Tenang saja, aku bukan orang jahat." Felix mengambil dompet lalu mengeluarkan kartu. "Namaku, Felix, ini kartu identitasku."

Bersambung...

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Silahkan baca juga karya Author yang berjudul "Mysterious Man"

1
Bola nasi
hadehhhh baru sadar ya kamu Sean /Angry/
Bola nasi
sepertinya felix gak bener2 suka sma Claire deh, mungkin dia sudah sekongkol dgn kakek sam buat Sean sadar klo dia suka sma Claire
Fajar Ayu Kurniawati
.
Bola nasi
Luar biasa
Omah Tien
sufah mau habis ko masi bohong benci jadi nya
Dyah Oktina
ahhhhhhhh....akhirnya happy end 😍
Dyah Oktina
dasar sean... modus.... 🤭
Dyah Oktina
punya bapak gila harta...anak d jual.. dasar gemblung
Dyah Oktina
itulah jalan jodohnya felix... terima aja dgn iklas..🤭
Dyah Oktina
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
makany sadar diri, situ yg ngga jujur malah nyalahin org
Diny Julianti (Dy)
makany ngomong terus terang, egois siy lu
Dyah Oktina
setia kawan bener kamu nicko.. keren banget deh
Ramlah Usman
ya suka peran nya claire jgn takut pd pelakor hhahaha tau rasa kmu helena /Joyful//Grin/
Ramlah Usman
Luar biasa ceritanya ... ini best sekali
suka semua watak2 dalm novel ini... perannya
clair biar d tindas tp tidak lemah.happy ending.
semoga terus succes berkarya thor
Diny Julianti (Dy)
sean bneran egois
Dyah Oktina
nak kan...kan..emang kla nfak ada komunikasi.. bubar deh..😔
Diny Julianti (Dy)
sean ngeselin, egois bgt
tuti sriyono
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
wah Claire imut bgt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!