NovelToon NovelToon
Dalam Secangkir Kopi

Dalam Secangkir Kopi

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pihak Ketiga
Popularitas:24.2k
Nilai: 5
Nama Author: Komalasari

Ratri Swasti Windrawan, arsitek muda yang tidak ingin terbebani oleh peliknya masalah percintaan. Dia memilih menjalin hubungan tanpa status, dengan para pria yang pernah dekat dengannya.

Namun, ketika kebiasaan itu membawa Ratri pada seorang Sastra Arshaka, semua jadi terasa memusingkan. Pasalnya, Sastra adalah tunangan Eliana, rekan kerja sekaligus sahabat dekat Ratri.

"Hubungan kita bagaikan secangkir kopi. Aku merasakan banyak rasa dalam setiap tegukan. Satu hal yang paling dominan adalah pahit, tetapi aku justru sangat menikmatinya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Komalasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Ciuman Ketiga Kali

"Kenapa? Apa yang Elia lakukan?" tanya Ratri penasaran.

Sastra tersenyum samar, lalu mengepulkan asap rokok yang baru disulut. Dia meneguk sisa minuman dalam kaleng, sebelum bercerita.

"Aku lebih banyak menghabiskan waktu di Skotlandia. Intensitas pertemuan kami hanya beberapa kali dalam satu tahun. Namun, selama itu aku berusaha jadi pacar yang baik. meskipun terkadang sangat berat. Astaga! Aku pria normal. Yang benar saja." Sastra tersenyum aneh.

"Lalu? Apakah seperti yang Elia pikirkan?" tanya Ratri lagi, tanpa mengalihkan perhatian dari pria yang tengah mengisap rokok itu.

Sastra mengerti maksud ucapan Ratri. Dia menggeleng pelan. "Tentu saja tidak. Sudah kukatakan tadi," sanggahnya.

Namun, Ratri justru menatap tidak percaya. Dengan apa yang Sastra lakukan saat ini terhadap dirinya, membuat citra pria setia jadi tak terlihat lagi. "Siapa yang tahu?"

"Ya, Tuhan. Keras kepala sekali." Sastra tersenyum, menanggapi sikap Ratri.

"Aku bukan Elia yang dibutakan cinta. Setampan dan sekeren apa pun Sastra Arshaka, itu bukan jaminan dia bisa berkuasa penuh atas diriku," ujar Ratri cukup tegas.

"Sungguh? Kamu yakin? Kita lihat saja nanti."

"Aku hanya tidak mau terlihat bodoh."

"Semua orang memiliki sisi bodoh dalam dirinya. Kita tidak sesempurna seperti yang diharapkan."

Ratri hanya menanggapi dengan senyum tipis. Wanita itu terdiam sejenak, sebelum kembali pada topik pembicaraan. "Bagaimana kelanjutannya?"

"Apa?"

"Ceritamu tadi."

Sastra tersenyum, lalu mematikan sisa rokok dalam asbak. "Ya, seperti itu. Awalnya, aku hanya melakukan keisengan. Aku meminta seorang teman lama untuk memata-matai Elia. Ternyata, itu jadi hal terbodoh yang pernah kulakukan," sesalnya.

"Dalam beberapa waktu terakhir, Elia terlihat bersama pria lain. Menurut temanku, kebersamaan mereka terbilang intens," tutur Sastra lagi.

"Kamu percaya begitu saja?"

"Aku tidak tahu. Aku harus memastikan terlebih dulu. Itulah kenapa kuputuskan kembali ke Indonesia. Semua demi meyakinkan diri atas segala laporan yang kuterima."

"Lalu? Apakah benar?" Ratri menatap lekat Sastra, yang tampak berat dalam memberikan jawaban. Namun, dari ekspresi pria itu, dia sudah bisa menebak tanpa harus diberi penjelasan.

"Aku tidak yakin," ucap Ratri, diiringi gelengan pelan.

"Itulah kenyataannya. Elia yang lebih dulu mengkhianatiku," tegas Sastra penuh penekanan, meskipun dengan intonasi cukup pelan.

Akan tetapi, Ratri masih terlihat tidak percaya. Meskipun baru mengenal dekat Eliana dalam satu tahun terakhir, tetapi dirinya ragu sang rekan bisa berbuat demikian.

"Elia sangat mencintaimu," ucap Ratri memberikan sedikit pembelaan, walaupun dia sendiri belum mengetahui kebenarannya secara pasti.

"Aku juga mencintainya. Namun, aku tertarik padamu," balas Sastra menanggapi tenang.

"Kamu hanya mencari pelarian," tegas Ratri. "Seperti yang dikatakan tadi. Aku hanya membuatmu tersesat. Suatu saat nanti, kamu pasti akan kembali menemukan jalan pulang, untuk kembali ke rumah yang sebenarnya."

Ratri mengembuskan napas pelan, kemudian beranjak dari duduk. Dia berdiri di tepi bukaan, yang dibatasi kaca tebal sebatas perut. Tatapan wanita itu menerawang jauh menembus pekat yang telah bertahta, berhiaskan gemerlap lampu dari bangunan-bangunan di sebelah cafe 'Secangkir Kopi'.

Melihat Ratri berdiri sambil termenung di sana, Sastra pun melakukan hal yang sama. Larut dalam pikiran tak menentu.

"Hidup ini sungguh lucu. Rasanya seperti dalam cerita komedi," ucap Ratri, setelah terdiam beberapa saat.

"Kenapa?" tanya Sastra tak mengerti.

"Semua orang menjalani hidup dalam kekonyolan. Termasuk aku. Entah sampai kapan akan seperti ini," jawab Ratri, dengan pandangan menerawang ke depan, sebelum beralih menatap Sastra. "Terkadang, aku sangat lelah," ucapnya pelan.

"Lelah atas keputusan sendiri. Sebenarnya, kamu bisa mengubah cara berpikir. Dengan begitu, pandanganmu akan sesuatu pun pasti ikut berubah."

"Aku takut," ucap Ratri. Keresahan terpancar dari sorot matanya. "Sama seperti hubungan yang kamu dan Elia jalani. Jika kalian saling mencintai, kenapa harus ada pengkhianatan? Jika kalian dituntut untuk menjaga kepercayaan, kenapa bisa melakukan kecurangan dengan begitu mudah dan tanpa ada rasa bersalah?"

"Karena tak ada satu hal pun yang sepenuhnya benar," ucap Sastra menanggapi.

Sementara itu, Eliana menemui Laras di apartemen orang tua Sastra tersebut. Tujuan arsitek muda itu ke sana tiada lain untuk berkeluh-kesah, tentang hubungan yang tengah membuatnya resah.

"Sastra terlihat biasa saja. Tante tidak melihat ada yang aneh," ujar Laras, setelah mendengar penuturan Eliana.

"Entahlah, Tante. Aku hanya merasa ada sesuatu yang berbeda. Aku yakin dia menyembunyikan sesuatu. Itulah kenapa kupikir Sastra berselingkuh," bantah Eliana tak tenang.

Namun, Laras menggeleng pelan, seakan hendak mematahkan praduga wanita muda di hadapannya. "Jangan berpikir terlalu jauh, Sayang. Itu hanya akan membuatmu lelah sendiri," tegur ibu tiri Sastra tersebut. "Jangan karena Sastra menolak acara pertunangan, lantas itu membuatmu jadi berpikir yang tidak-tidak."

"Iya, Tante. Akan tetapi, rasanya benar-benar berbeda."

Laras kembali menasihati Eliana dengan kata-kata bijak. Dia begitu lembut dalam memperlakukan kekasih Sastra tersebut.

Tanpa mereka ketahui, Carson mendengar perbincangan itu. Sebagai seorang pria sekaligus ayah kandung Sastra, tentunya dia mengenal betul seperti apa karakter sang anak.

Carson mengembuskan napas dalam-dalam, kemudian beranjak ke dalam kamar. Dia meraih telepon genggam, lalu duduk di kursi dekat jendela dengan tirai yang dibiarkan terbuka. Dicarinya kontak bernama 'My Son'.

Sementara itu, Sastra tengah berbincang dengan Ratri. Obrolan santai, tetapi cukup mendalam.

"Papaku pria setia. Dia menemani mama selama menjalani perawatan di rumah sakit. Tak pernah kudengar keluhan sedikit pun. Dia bahkan selalu tersenyum, seakan ingin memberikan energi positif agar mama tetap semangat melawan rasa sakitnya," tutur Sastra.

"Apa itu sudah lama?" tanya Ratri, setengah menghadapkan tubuh kepada Sastra.

"Ya. Ketika usiaku 21 tahun," jawab Sastra tenang. "Itu merupakan saat terberat karena aku sangat dekat dengan mama."

"Tidak sepertiku," sesal Ratri pelan.

"Kenapa?" tanya Sastra penasaran.

"Mama sering pergi tanpa pamit. Tak jarang, aku dan Asha mencarinya ke setiap bagian rumah. Namun, dia tidak ada di manapun. Suatu hari, mama benar-benar pergi dan tidak kembali," terang Ratri.

"Pergi?" Sastra menautkan alis tak mengerti.

"Ya. Pergi dalam arti sebenarnya. Dia menghilang," jelas Ratri. "Papa mengatakan bahwa mama memiliki kekasih lain. Entahlah. Aku dan Asha tidak ingin memikirkannya terlalu dalam. Kami harus mempersiapkan masa depan dengan baik, sebab hidup tidak berhenti setelah kepergian mama."

"Pemikiran yang sangat cerdas," sanjung Sastra, diiringi senyum menawan. Dia menghadapkan tubuh sepenuhnya pada Ratri.

Tak ada rasa sungkan lagi. Sastra menangkup paras cantik Ratri, kemudian melu•mat mesra bibirnya. Untuk ketiga kali di malam itu, mereka kembali berciuman.

"Suka?" bisik Sastra, bermaksud kembali mencium Ratri. Namun, dering panggilan menghentikan niatnya.

1
Rahmawati
yg penting mama laras tahu kl ratri hamil anak sastra, jaga rahasia ya ma
octa❤️
ntar nyesel kayak moedya..cintanya direbut orang..gemes aku am si sastra ini..🫣
aca: pergi jauh aja ratri
octa❤️: tau aj y kak😆
total 7 replies
Rahmawati
ratri km kuat,jalani saja semampu km jgn jadi lemah
aca
pergi aja Ratri yg jauh jauhin jagat gendeng ini
aca
sastra tunggu penyesalan mu Ratri pindah ke luar kota aja emank jagat ne biang kerok
Yuyun Yuningsih Yuni
wah wah....hamil anaknya sastra niih...

makin seru aja niih...
lanjut lagi atuuh momy nya maher yg cantik jelita
Rahmawati
waduh ratri hamil, sastra udah pergi, terus gmn dgn ratri harus menjalani kehamilan sendirian
Rahmawati
sastra km bener2 egois, km ninggalin ratri gitu aja
aca
Ratri jg boodoh ngapain buka pintu buat jagat
Anellakomalasari: Biar rame aja, Kak
total 1 replies
Rahmawati
kebisaan km sastra gk mau dengerin penjelasan orang dan seenaknya aja ambil keputusan
ɱαɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
pergilah sejauh mungkin ratri jangan sampe 2laki itu menemukanmu
Rahmawati
jagat pengen bgt ya ngerasain ciuman ratri, jgn mau rat, nanti kl jagat ketagihan bisa berabe
octa❤️
berikan aj rat..berikan tonjokan ke bibirnya si jagat..
Rahmawati
ratri hatimu sgt lembut, masih aja bisa baik. ke elia
Anellakomalasari: Teman tetaplah teman, Kak. Meskipun sudah jahat sama kita, tetapi dulu pernah tertawa bersama
total 1 replies
Anna Kusbandiana
malin kesini, episodenya makin galau, makin membuat....😠😡
Anellakomalasari: Menenangkan diri dulu ya, Kak
total 1 replies
octa❤️
tuh kan..makin meresahkan ni bg jagat,muncul dimana2😁
Anellakomalasari: Cowok cakep mah bebas, Kak. Keadilan bagi kaum good looking 😁
total 1 replies
Rahmawati
deg degan ah liat sastra dan ratri ribut mulu karna jagat mending nikah aja udah
Anellakomalasari: Tamat dong ceritanya, Kak 🤭
total 1 replies
Rahmawati
eh jagat, km gk di undang tahu, orang ratri mau makan malem sama sastra
Yuyun Yuningsih Yuni
kenapa jagat sih yg dateng....
Rahmawati
intinya sastra gk mau lagi sama Elia, jd mau di bujuk kayak. apa aja dia tetap gk akan mau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!