NovelToon NovelToon
Kontrak Pernikahan 360 Hari

Kontrak Pernikahan 360 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Araya Noona

"Hanya satu tahun?" tanya Sean.
"Ya. Kurasa itu sudah cukup," jawab Nadia tersenyum tipis.
"Tapi, walaupun ini cuma pernikahan kontrak aku pengen kamu bersikap selayaknya istri buat aku dan aku akan bersikap selayaknya suami buat kamu," kata Sean memberikan kesepakatan membuat Nadia mengerutkan keningnya bingung.
"Maksud kamu?"
"Maksud aku, sebelum kontrak pernikahan ini berakhir kita harus menjalankan peran masing-masing dengan baik karena setidaknya setelah bercerai kita jadi tau gimana rasanya punya istri atau suami sesungguhnya. Mengerti, sayang!"
Loh, kok jadi kayak gini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Araya Noona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melanggar Aturan

Meski melakukan dalam keadaan yang kurang kondusif, keduanya tetap ingin menjadikan momen itu indah sebagai mana mestinya.

Perlahan ciuman yang lembut kini mulai menuntut. Seiring dengan tubuh Sean yang mendorong pelan tubuh Nadia hingga pria ini kini menindih wanita itu.

Napas keduanya terengah ketika tautan bibir itu terlepas. Mereka saling menatap untuk beberapa saat sebelum Sean melanjutkan aksinya untuk menjelajahi leher Nadia. Mencium sembari menghirup rakus aroma tubuh yang begitu memabukkan untuk Sean. Nadia memegang erat seprai ketika Sean mulai mengambil alih tubuh dan pikirannya. Hingga tanpa sadar kini mereka tak lagi berbalut benang sehelaipun.

Ruangan yang tadinya dingin kini berubah panas oleh karena kegiatan mereka. Tak hanya itu, suasana yang tadinya sepi dan hanya di dominasi oleh suara alam kini terganti oleh suara merdu Sean dan Nadia juga saling bersahutan ketika keduanya berhasil menyatukan diri.

Gila! Ini benar-benar gila. Keduanya begitu hanyut dalam pergumulan yang terasa melemahkan seluruh syaraf di tubuh mereka.

Sean yang tadinya menyembunyikan wajah di ceruk leher Nadia kini mengangkat kepalanya untuk menatap wanita itu. Pria itu mencium sebentar bibir Nadia sebelum kembali menatapnya di bawah cahaya lampu temaram berwarna kuning.

Pria itu lalu melirik ke arah sudut ruangan sebelum menghela napas lega.

'Akhirnya sosok itu hilang juga.' Batin Sean. Ya. Ada yang Sean tidak katakan pada Nadia bahwasanya dia juga melihat sosok yang tadi Nadia ceritakan datang dalam mimpinya. Sosok hitam bak asap yang mengepul dengan bola mata berwarna merah darah menyala.

Sean semakin mempercepat gerakannya ketika putihnya sudah hampir tiba. Dan dalam beberapa saat kemudian tubuhnya ambruk di sebelah Nadia dengan napas yang terengah-engah. Cukup lama ruangan itu hening sampai Sean membuka suara.

"Kayaknya kamu diganggu bukan karna kamu masih suci kan?" tanya Sean.

Nadia memilih diam sambil menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya yang polos. Wanita itu berbalik membelakangi Sean. Sungguh wanita itu merasa sangat malu karena pada akhirnya pria itu tahu juga akan keadaannya.

"Maafkan aku," lirih Nadia pelan membuat ruangan itu kembali didominasi oleh keheningan. Dia yakin Sean pasti sangat kecewa sekarang.

Sean terdengar menghela napas panjang sebelum bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi. Sampai di dalam, pria itu menyadarkan tubuhnya di dinding kayu sembari memejamkan matanya erat.

"Ini semua salahku," lirih Sean terdengar begitu menyesal. Pria itu lalu membuka matanya, menyisir rambutnya ke belakang lalu menatap lurus ke arah cermin kecil dengan banyak noda yang membuat wajah Sean tidak begitu terlihat.

"Seharusnya aku gak datang ke tempat itu."

Sebab tak hanya Nadia, Sean pun menyimpan begitu banyak rahasia.

***

Seharusnya saat itu Sean cukup dengan menikmati pemandangan dari atas bukit saja tanpa penasaran dengan tempat di belakang bukit yang diberi palang kayu besar serta papan peringatan di mana siapapun dilarang masuk ke sana.

Namun saat itu rasa penasaran pria itu lebih besar dari pada rasa takutnya. Apalagi Sean tidak percaya dengan hal seperti itu. Jadi pria dengan sweater berwarna hijau tersebut masuk saja dengan wajah tersenyum nakal. Tentu saja dia melihat sekitar terlebih dahulu, memastikan jika tidak ada yang melihatnya.

"Ini pasti tempatnya. Tempat yang katanya banyak hantu itu. Hehehe!" gumam Sean terkekeh kecil lalu mengeluarkan kamera lalu memotret sekitar tempat itu. Dia berpikir mungkin akan lucu jika kameranya bisa mengambil gambar sosok yang ada di sana. Entahlah. Atau jika benar mungkin Sean akan mulai percaya karena pada akhirnya dia bisa melihat meski itu melalui kamera.

Pria itu semakin jauh masuk ke dalam tempat tersebut tanpa pikir panjang. Mungkin karena jarang atau bahkan tidak pernah didatangi orang, tempat itu terlihat sangat alami. Hal itu yang membuat Sean sangat tertarik dengan tempat itu. Tanpa tahu jika ada sosok tak kasak mata yang tengah memperhatikannya. Bahkan sejak pria itu melewati palang kayu yang dijadikan sebagai batas.

Sean baru bergegas meninggalkan tempat itu setelah langit mulai mendung tanda hujan akan segera turun. Bahkan Sean belum sempat sampai di rumah membuatnya berteduh sebentar di rumah warga.

Beberapa warga bertanya kemana Sean pergi.

"Saya habis dari bukit sana. Pemandangan desa dari sana bagus sekali," jawab Sean menampilkan senyum lebar.

"Oh. Emang sih pemandangan paling bagus ya di atas bukit itu," jawab Pak Usman mengangguk setuju.

"Iya, Pak. Saya rasanya gak mau pulang tadi," ujar Sean mengundang tawa mereka.

"Silakan diminum, Mas Sean," kata istri Pak Usman setelah meletakkan segelas teh hangat di atas meja di depan Sean.

"Iya, Bu. Makasih banyak," ujar Sean.

Tak hanya dijamu minuman dan cemilan, Sean juga dipanggil untuk makan bersama. Ingin menolak tidak enak juga dan kebetulan Sean juga sedang dalam keadaan lapar.

Sembari menyantap makanan khas pedesaan itu, Pak Usman bertanya-tanya sedikit tentang rencana Sean.

"Jadi kapan Mas Sean akan memulai syuting di sini?"

Ya. Sejak awal tim Sean memang sudah mengatakan jika tempat itu kemungkinan besar akan dijadikan sebagai tempat syuting film. Namun sebelum itu Sean harus datang sendiri untuk meninjaunya.

"Secepatnya. Lagipula saya sudah sangat suka dengan tempat ini," jawab Sean antusias. Bagaimana tidak, jika sudah bertanya seperti itu berarti mereka sudah sepenuhnya mengizinkan Sean untuk menjalankan pekerjaannya di sana.

Pak Usman dan sang istri saling melirik beberapa saat. Raut wajahnya menampakkan kegelisahan dan kebingungan.

"Kami sebenarnya sangat senang, karna dengan begitu desa kami pasti akan dikenal orang banyak," kata Pak Usman.

"Itu sudah pasti, Pak. Saya yakin setelah film ini tayang, desa Bapak akan menjadi desa wisata yang akan didatangi banyak orang," timpal Sean. Itu bukan bualan belaka, sebab selama ini setiap tempat yang dijadikan tempat syuting projek film Sean selalu berakhir menjadi tempat wisata. Secara tidak langsung Sean telah menumbuhkan ekonomi tempat-tempat itu.

Bahkan ada beberapa orang yang meminta dengan sangat agar Sean syuting di tempat mereka. Sayangnya, Sean cukup pemilih. Hanya yang benar-benar sesuai dengan naskahnya yang akan dipilihnya.

Pak Usman dan sang istri tersenyum simpul. "Memang itu yang kami harapkan."

Senyuman Sean semakin lebar. Dia senang karena sejauh ini tidak ada masalah. Bahkan rasanya semuanya berjalan lancar sesuai dengan rencana.

"Tapi, ada satu hal yang harus Mas Sean patuhi jika nanti desa kami benar-benar akan dijadikan tempat syuting film." Sayangnya itu hanya berlangsung beberapa detik. Padahal baru saja Sean berpikir tidak akan ada masalah, tapi Pak Usman sudah akan memberinya syarat.

"Kami punya tempat sakral di belakang bukit yang Mas Sean datangi tadi," kata Usman.

**

1
@azza
seru👍👍👍
Araya Noona: terimakasih sudah membaca😁
total 1 replies
@azza
next Thor 🥰🥰🥰
Araya Noona: siyaappp kakak
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut thor
Anto D Cotto
menarik
Araya Noona
Jangan lupa komen dan vote yah kalo kalian suka cerita ini. Terimakasih😉
Nur Adam
lnjut
Araya Noona: Terimakasih sudah membaca kak. semoga suka yah dengan ceritanya😉
total 1 replies
Aery_your
good
Araya Noona: Terimakasih sudah membaca. semoga suka ya😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!