NovelToon NovelToon
Di Benci Suami Karena Hamil

Di Benci Suami Karena Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

Agistya dan Martin awalnya pasangan yang bahagia.
Namun, semuanya berubah saat Agistya hamil di luar rencana mereka.
Martin yang ambisius justru membencinya dan merasa hidup mereka berantakan.
Tak lama setelah anak mereka lahir, Martin menceraikannya, meninggalkan Agistya dalam kesendirian dan kesedihan sebagai ibu tunggal.
Dalam perjuangannya membesarkan sang buah hati, Agistya bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang membawa kembali kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

Apakah Agistya akan memaafkan masa lalunya dan membuka hati untuk cinta yang baru?

Bagaimana pria baik ini mengubah hidup Agistya dan buah hatinya?

Apakah Martin akan menyesali keputusannya dan mencoba kembali pada Agistya?

Akankah Agistya memilih kebahagiaannya yang baru atau memaafkan Martin demi keluarganya?

Semuanya terjawab di setiap bab novel yang aku update, stay tuned terus ya!✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggil saya Mika.

Tya makan di meja kerjanya, sedangkan Dimas sepertinya masih mengerjakan beberapa pekerjaan, kotak bekalnya masih di letakan di hadapannya.

Hampir setengahnya makanan Tya habis, suara langkah sepatu berhak tinggi perlahan mendekat, "Dimasnya ada di dalam?" Tanya nya pada Tya, orang satu-satunya yang ada di ruangan admin.

Tya sedikit terkejut, ternyata dia adalah wanita yang pada saat itu merangkul tangan Dimas. Wanita cantik itu nampak sempurna dengan gaya fashion seperti artis Korea yang menjadi trend saat ini, menggunakan rok pendek dengan paduan blazer sebagai atasannya.

"A-ada mba."

"Mba? Oh jangan panggil saya mba, panggil saya Mika."

"I-ya Mika." Ucap Tya terbata.

Mika tersenyum lalu masuk ke ruangan Dimas.

Tya, tahu diri ... kamu harus tau diri Tya, kamu tidak ada bandingnya dengan Mika, dari sudut manapun dia sempurna.

Tak berselang lama, beberapa karyawan mulai masuk, karena waktu jam makan siang hampir habis.

Di ruangan Dimas.

"Aku udah luangin waktu sibuk aku buat datang kesini loh Dim, kalau papa kamu tau dia pasti marah sama kamu, aku di abaikan terus."

"Gak ada yang nyuruh kamu kesini." Ucap Dimas masih fokus dengan laptopnya.

"Aku belum makan, sengaja banget mau makan siang bareng kamu." Rengek Mika.

"Gak bisa, aku ada bekal!"

Mika perlahan mengambil kotak bekal tersebut, di bukanya kotak makanan dengan beberapa sekat, 4 varian makanan seperti nasi goreng, sayuran, lauk pauk lainnya, dan juga ada 1 cup kecil puding disana. "Wah ... kayaknya enak nih, kamu mau bagi aku kan?"

"Kamu beli aja, itu punya aku." Dimas sedikit menarik kotak bekal itu dan ternyata Mika juga tidak mau kalah, sehingga tanpa sengaja mereka berdua menjatuhkan makanan tersebut hingga berceceran semua ke lantai.

Mereka berdua sama-sama tersentak.

"Kamu ini, datang cuma bikin onar aja!" Bentak Dimas.

"Abis kamunya pelit, dari dulu kamu tuh kenapa sih jahat banget sama aku Dim? Kamu tau kan disini aku gak ada siapa-siapa, andai mama ku masih ada, mungkin aku ga maksa-maksa buat kamu temenin aku."

"Itu lagi, itu lagi yang kamu bahas?! Ga ada bahasan lain hah?!"

"Bahasan lain? Apalagi Dimas? Kecelakaan itu sangat berbekas buat aku! Aku gak punya keluarga di negara ini! Tapi mama malah meninggal gara-gara di paksa ikut liburan sama mama kamu! Papa kamu sendiri yang bilang, kalau kamu nanti ya yang bakal jagain aku terus, tapi apaa ... Kamu abai sama aku dari dulu Dimas!"

"Yang bilang papa aku kan? Kamu minta jagain lah sama papa aku."

Mika kemudian menangis tersedu sambil berteriak memanggil mamanya yang sudah tiada, dengan wajah yang ditutup oleh kedua tangannya. "Maamaaaaaa Mika mau ikut mama aja kalau kayak gini!"

"Mika stop! Gak ada guna nya nangis kayak gitu, aku juga kehilangan mamaku, bukan cuma kamu!"

"Ya tapi kalau Tante Andin gak ngajak mama liburan, mamaku ga akan mungkin pergi ninggalin aku selama-lamanya." Mika terus saja menangis, lalu tanpa aba-aba memeluk Dimas dengan erat, Dimas tidak membalas pelukannya, pria itu hanya diam mematung, dengan wajah yang sudah geram.

Mendengar ada keributan dari dalam, staf admin Pria pun mau tidak mau masuk kedalam tanpa mengetuk pintu dahulu, khawatir ada kejadian yang tak di inginkan yang sedang terjadi di dalam, tapi nyatanya pria itu melihat Mika yang sedang memeluk Dimas.

"Mmmm-maaaf pak, saya hanya ingin memastikan bapak baik-baik saja." Ucap Staf itu lalu menutup pintu ruangan Dimas kembali.

Seperti biasa, para karyawan langsung mencari tahu pada pria itu, apa sebenarnya yang sedang terjadi di dalam.

"Sssht ... jangan ganggu, mereka lagi pelukan. Nyesel aku masuk ... Jadi ganggu momen romantis mereka kan." Ucap pria itu dengan nada berbisik tapi tetap terdengar jelas oleh semuanya, termasuk Tya.

Hatinya terasa perih, bukan karena cemburu ... Tapi kecewa pada dirinya sendiri yang sudah lost kontrol saat di kamar kemarin, Tya sempat memeluk Dimas sambil menangis karena terbawa suasana.

Apa aku sekarang yang jadi penjahatnya dalam hubungan mereka? Stop aku benar-benar harus lebih memahami tipikal laki-laki seperti dia, semua laki-laki terlihat sama dimataku saat ini... mungkin cara mereka saja yang berbeda.

Dimas sepertinya menelpon salah seorang OB untuk membersihkan ruangannya, akibat bekal yang terjatuh di lantai.

OB itu sudah masuk ruangan Dimas, lalu keluar kembali setelah beberapa menit dengan membawa kotak bekal dan juga makanan yang sudah di jadikan satu di plastik sampah transparan, Tya bisa melihat itu dengan jelas saat OB berjalan melewati meja kerjanya.

.

.

Mika masih mengusap wajahnya dengan tisu sambil terduduk di sofa, sedangkan Dimas berdiri di hadapannya dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam saku celananya.

"Udah puas bikin gegernya disini hm? Udah puas juga bakal jadi omongan semua karyawan aku di ruangan ini?"

"Kamu jahat Dim." Sahut Mika.

"Aku gak ngerasa jahat, kamunya aja yang berharap lebih."

Tanpa terasa Dimas dan juga Mika sudah melewati jam makan siangnya, mereka berdua terus berdebat tak mau kalah, hingga akhirnya Mika memilih untuk pergi dari ruangan Dimas, wajahnya mendadak sumringah saat keluar ruangan Dimas, Mika tidak mau sampai di kasihani oleh karyawan Dimas, jika melihat wajah sedihnya karena menangis tadi.

Perut Dimas terasa lapar, pria itu akhirnya memesan makan lewat OB dan di antar ke ruangannya.

***

Ponsel Tya kembali berbunyi.

Pak Dimas : ( Saya mau antar kamu, tunggu di tempat biasa ... 100 meter dari gerbang utama kantor.)

Tya dengan cepat mematikan layar ponselnya, mendadak rasa benci muncul dari dalam dirinya, kala mengingat bekal yang di siapkan ibu untuknya berakhir di tempat sampah.

Hari ini Tya pulang bersama Sirli, sedari siang tadi Tya sudah mengerjakan tugasnya dengan cepat, agar bisa pulang bersama dengan karyawan lain.

.

.

Tya pulang menggunakan Taxi, tanpa memberitahukan dulu sebelumnya pada Dimas.

Dimas yang menunggu para karyawan pulang, langsung meninggalkan ruangan, niatnya menjemput Tya yang menurut Dimas sedang menunggu dirinya di tempat yang sudah di sebutkan lewat chat tadi.

Sudah terlalu lama Dimas menunggu Tya, yang dia tau Tya pasti akan datang menemuinya, jadi Dimas masih setia menunggu di dalam mobil.

Sampai akhirnya kesabaran sudah menipis, Dimas lalu menelpon Tya untuk meminta kejelasan keberadaanny, tapi sayang nomor Tya tidak aktif

Tya, apakah kamu melihat semuanya tadi di kantor? Aku harap kamu mau mendengar versi aku, bukan dari orang lain. Dimas mulai bermonolog, dia khawatir jika Tya harus salah paham soal ini.

Hy reader's tersayang, sejauh ini gimana? Menarik kah? garing kah? komen di bawah ya.

1
Uthie
up yg sering dan banyakkk yaa 💪💪😆😆🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Siaaaap kak, klo senggang aku pst up banyak, hari ini aku udah up dari jam 00.00 tapi slesai review-nya sama NT sampe siang begini/Sob/ ... maaf bikin nunggu.
total 1 replies
Uthie
Aku sukaa koq Thor 👍👍👍😘😍🤗🤗
Uthie
Cieee.. ada yg nagih makasih tohhh 😁😁
Uthie
karena katanya kasurnya bagus, si Dimas pasti jadi ketiduran juga dehh itu 😂😂😂
Uthie
Sukkkkaaa bangettttt pas liat notif ini ada Up nya .. ternyata triple update 🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗

thank you Thor 😘😍🤗
Uthie
Hahahaa... singa nya lagi mengaum karena penolakan 😂😂
Uthie
Thorrr... aku sukaaa banget sama ceritanya 👍👍👍👍🤩🤩🤩❤️

semangat lanjut terus yaaa 💪💪😘🤩🤗🤗
Uthie: okeee .. ditunggu selalu 💪😘😘🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Waaah makasiii ya udah suka, sipp deh tungguin update an nya ya insha Allah aku tiap hari up, tapi klo ga ada halangan rintangan menghadang /Joyful/
total 2 replies
Uthie
Wadduuhhhh.... bos nya sensi banget gtu 😁😂😂😂
Uthie
Dimas jelaskan dong soal Mika 💪💪🤨
Uthie
Semoga lancar pedekate nya 😁😁👍
Uthie
Cieeee....pak bos sebenarnya modus 😁😁
Uthie
semangat Tya 💪💪🤩
Uthie
Semoga jodoh yg terbaik untuk Tya 👍👍🤗
Uthie
kasiannya 😟
Uthie
keluarga kurang ajar 😡😡
Uthie
Langsung tertarik dan suka dengan cerita nya 👍👍👍🤗🤗🤗🤗
Uthie: /Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Fareed Feeza: waaaah KA uthie ... makasih loh lak
total 2 replies
Uthie
suka ceritanya 👍👍👍
Uthie
tertarik mampir 👍👍🤗
Risman Afandi
Biasa
Fareed Feeza: tks kak ... tapi btw novelnya belum tamat ya
total 1 replies
Mukmini Salasiyanti
hahhhhhhhh
ini nih slh satu org Kufur..
Tdk bersyukur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!