Kekecewaanya terhadap sang Ayah membuat Azzura menerima dengan lapang ketika sang ayah akan memasukannya ke sebuah pesantren.
Ingin menolak namun hatinya terlalu lelah dengan keadaan.
Satu hal yang ia harapkan bahwa langkahnya menerima keputusan sang ayah hanya agar sang bunda kelak akan bahagia dan tak mendapat siksaan atas semua dosa-dosa nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tigatiga
Seperti biasanya jika ada tamu maka umi akan menjamu tamunya dengan berbagai suguhan termasuk masakan-masakan khas umi yang kebanyakan sayuran hasil dari perkebunan pesantren.Kali ini umi masak di bantu zura dan ibu Nay.Umi dan ibu nay juga baru tahu kalau zura ternyata pintar masak walaupun kebanyakan masakan khas cafe sedangkan masakan umi khas rumahan.
Sesekali terdengar canda tawa saat ketiganya memasak sambil mengobrol.Suasana hangat yang dulu jarang zura rasakan.Tangan zura begitu terampil mengikuti setiap arahan dari sang ibu dan mertua.Tanpa mereka sadari ada 2 pasang mata yang memperhatikannya dari tadi.
"Saya gak pernah liat zura sebahagia itu " ucap rizal,rasanya baru kali ini zura bisa terlihat bahagia seperti tidak ada beban. "Dari dulu hidupnya penuh luka tapi dia sama sekali gak mau nunjukin rasa sedihnya di depan orang karena dia gak mau di kasihani orang.Selama saya kenal sama zura hanya saat bundanya meninggal aja dia nangis,selebihnya dia selalu tersenyum tapi saya yakin senyum itu palsu.Senyum itu sebenarnya hanya untuk menutupi luka nya "
Kedekatannya dengan zura bukanlah waktu yang sebentar,sejak kecil dekat jadi lebih tau sifat zura yang sebenarnya.Saat ada masalah jika ia terlihat baik-baik saja tapi sebenarnya ia sedang menutupi rasa luka dan sedihnya.Airmatanya akan keluar jika ia sedang sendiri.
"Dulu pernah ada satu kejadian saat seseorang diam-diam ngambil dan nyebarin foto zura pas lagi ganti baju di toilet sekolah sampai dia di siksa sama bokapnya terus di tambah sekolah skors dia satu minggu,dia sama sekali gak ngeluh atau nangis.Dia dateng ke panti terus bawa makanan banyak banget semua orang bahagia tapi gue tau dia cuma pura-pura bahagia.Gue sama sekali gak bisa lakuin apa-apa saat dia sedih,gue bisa meluk dia tenangin dia tapi gue tau saat itu gue gak bisa bahagiain dia." Rizal membuang nafasnya kasar,kepingan-kepingan memorinya saat bersama zura kembali berputar.
Gus ilham yang mendengar cerita dari rizal begitu kaget,ternyata hidup istrinya begitu berat.Ada rasa sakit saat mendengar sang istri mendapat perlakuan menyakitkan dari lingkungan bahkan ayahnya.
Sedangkan rizal ada rasa bahagia saat ia bisa deket dengan gadis secantik dan sebaik zura,gadis yang bisa merubah dunianya dan masa depannya.Tapi terselip rasa sedih dan luka karena tidak bisa memeberikan kebahagiaan untuk sang gadis.Ia hanya bisa memberikan luka dan penghianatan untuknya.
"Gue gak bisa kasih dia kebahagiaan malah ngasih dia luka.Se gak tau diri itu gue sampe gue hianatin orang yang udah kasih gue kebahagiaan dan masa depan yang cerah yang sudah pasti terjamin,tapi balasan gue apa? Gue cuma bikin dia terluka " Rizal tersenyum miris saat mengatakannya.
"Dan lo tau,saat gue hianati dia,dia sama sekali gak marah dan nangis.Dia terlihat tegar dan maksa gue buat bertanggung jawab tanpa mikirin sedikit aja luka dia.Gue tau dia bersikap tegar padahal hatinya terluka." Lagi-lagi rizal menghirup nafas lebih dalam.
"Dan yang paling buat gue tambah sakit,dia sendiri yang biayain acara nikahan gue.Udah gue tolak tapi dia tetep maksa katanya sebagai hadiah dari dia. Haha..sebrengsek itu ya gue,orang gak tau malu yang dengan bebal nya masih berani nampakin muka di depan dia." Rizal tertawa hambar,walaupun kejadiannya sudah lama tapi ia masih mengingat semuanya.
"Bukan cuma dia yang terluka,tapi gue jauh lebih terluka karena gak bisa apa-apa.Gue cuma bisa diam tanpa bisa menolak.Bohong kalo gue nerima dengan ikhlas semua ini,jujur gue masih berat kalo misalkan harus biarin zura sendiri.Tapi saat pertama kali kita bertemu,gue lihat ada sesuatu yang terjadi antara lo dan zura sampai akhirnya gue nyuruh orang buat cari tau.Gue cukup kaget dengar kabar semua itu tapi gue berusaha yakinin diri buat percaya kalo lo orang baik dan orang yang tepat buat zura."
Pandangan rizal dan Gus ilham masih tetap tertuju pada 3 orang wanita yang sedang berada di dapur.Terlebih Gus ilham yang menatap dalam sang istri yang sesekali tertawa.
"Dan sekarang gue percaya kalo lo emang orang yang tepat buat zura.Gue percaya lo bisa bahagiain zura,bohong kalau rasa cinta gue sama zura udah ilang dan jujur rasa itu masih sama.Gue gak mau jadi orang munafik yang harus bohong sama lo.Tapi gue akan berusaha terus buat hilangin rasa itu.Lo gak perlu takut gue rebut zura dari lo karena gue bukan orang jahat apalagi sekarang gue udah punya keluarga kecil yang harus gue bahagiakan."
"Saya tidak bisa melarang kamu untuk tidak mempunyai perasaan terhadap istri saya,karena itu fitrah sorang manusia asalkan itu masih dalam batas wajar.Saya juga tidak mau egois dengan menjauhkan kamu dari zura karena saya sadar kamu lebih dulu dekat dan mengenal zura di banding saya,namun jika bisa saya menyarankan cobalah rayu Tuhanmu agar bisa mengubah rasa cinta itu menjadi untuk istrimu,saya juga meminta perlahan cobalah untuk mengganti posisi zura di hati kamu dengan istrimu.Cobalah perlahan,saya percaya padamu tapi saya hanya tidak ingin ada kesalah fahaman antara istrimu dengan zura.Saya bisa memahami tapi belum tentu istrimu bisa faham" Ucap Gus ilham berusaha bijak menanggapi masalah.
"Istri gue udah tau semuanya,dan dia gak keberatan"
"Tapi alangkah lebih baiknya jika sebuah rumah tangga itu di landasi atas rasa cinta agar rumah tangga kita menajadi sakinah mawaddah warahmah dan selalu di ridhoi Allah SWT.Kita tidak tau perasaan istrimu yang sebenarnya,bisa saja istrimu bilang tidak keberatan tapi kita tidak tau apa hatinya terluka atau tidak.Akan lebih berdosa jika kita menyakiti hati seorang istri walaupun dengan tidak sengaja." Gus ilham mencoba tenang menanggapi setiap ucapan rizal,walaupun tak bisa di pungkiri ada rasa cemburu mendengar laki-laki di depannya masih menyimpan perasaan pada sang istri.Dalam hatinya ia terus berdzikir agar tidak terbawa emosi.
Rizal membuang nafasnya kasar,ia mulai mencerna setiap kata-kata yang di lontarkan Gus Ilham.Setiap perkataan Gus ilham seolah menyadarkannya bahwa selama ini secara tidak langsung sudah menyakiti hati sang istri.
"Lo benar,gak seharusnya gue simpan perasaan buat orang lain.Harusnya hati gue cuma buat istri gue.Kasih gue waktu buat ilangin rasa ini,dan gue cuma minta boleh kan gue sama zura masih kaya biasa? Jujur kalo gue harus ngejauh,gue gak bisa karena walau bagaimanapun gue udah janji sama bunda buat selalu jaga zura."
"Seperti yang saya katakan tadi,saya tidak bisa melarang zura dekat dengan kamu,karena zura pun sudah meminta izin kepada saya agar bisa terus bersama dengan kamu dan naufal. Zura pernah bilang kalau kamu dan naufal itu adalah orang yang berarti dalam hidup zura selain ibu,kalian sosok kaka bagi zura.Jadi selama masih dalam batas wajar sesuai syariat agama saya tidak melarang,apalagi naufal saudara sepersusuan zura jadi tidak ada alasan bagi saya menjauhkan kalian "
Gus ilham hanya ingin istrinya bahagia,jika Rizal dan naufal bisa memberi kebahagiaan,apa salahnya ia juga mendukung keinginan sang istri.
"Thanks ya,sekarang gue udah yakin dan lega buat lepasin zura.Gue yakin lo bisa bahagiakan zura,pesan gue kalo nanti kalian ada masalah gue mohon jangan pernah main fisik sama dia cukup bokapnya aja yang pernah siksa dia.Kalau sampai lo sakitin dia,gue orang pertama yang bakal hajar lo dan ambil dia dari lo " Ucap tegas Rizal.
"Saya tidak berani berjanji tapi dengan izin Allah saya akan berusaha sekuat tenaga untuk terus membahagiakan zura.Akan saya pastikan airmata yang keluar adalah airmata kebahagiaan dan insyaAllah saya akan terus berusaha menggenggam tangan zura apapun yang terjadi " Jawab Gus ilham tak kalah tegas.
Terlihat jelas ketegasan ada pada diri Gus ilham yang membuat Rizal bernafas lega karena zura mendapatkan pendamping yang tepat.Rizal hanya berharap semoga laki-laki di depannya ini selalu menjadi pelindung dan sumber kebahagiaan bagi zura.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Yo..kasih dukungan terus buat otho biar tambah semangat up nya.
Jangn lupa follow,like,vote,gift dan comment 🥰🥰
semangat yaa untuk update ceritanya ❤️
mampir juga dikaryaku✨