Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XXI Masa lalu
disebuah apartemen mewah dikota, seorang pria baru melepas pakaiannya untuk mandi saat tiba-tiba seseorang sudah berjalan dibelakangnya, Rhyan mendengus kesal lalu berbalik badan melihat orang itu.
" Kenapa kau kesini?" tanya Rhyan, pria itu berpakaian hitam, wajahnya terpampang jelas, senyum dingin dari pria itu membawa hawa dingin.
" Kenapa aku kesini? Kau hampir menggagalkan rencanaku dan kau masih bertanya kenapa aku disini?" ucapnya dingin, Rhyan berjalan mengambil minum lalu duduk diruang tamu, pria itu mengikutinya dibelakang.
" Kenapa kau membunuhnya?" Tanya Rhyan tanpa menoleh orang itu, mata Rhyan berkaca-kaca menatap udara yang kosong, ia teringat kenangan dan kini menyesalinya.
" Kau masih bertanya? apa kau merasa sedih sekarang?" pria itu tertawa gentir lalu seperkian detik ia mengebrak meja saat melihat mata Rhyan yang berkaca-kaca menatap pria itu.
" Kau menjadi tidak terkendali, kau sudah gila." Pria itu tertawa keras mendengar perkataan Rhyan, ia membanting vas bunga yang berada diatas meja, ia mendekat lalu mencekik Rhyan, Rhyan meronta tetapi tidak melawan ia membiarkan pria itu menggila.
" Kapan aku tidak gila? Hanya karena Ambrita Sena kau hampir menggagalkan rencanaku, kau mengirim pesan pada Han 7 kali kau fikir aku tidak tahu..." ucapnya diwajah Rhyan, perkataan dingin dipandangan mata pria itu membuat Rhyan merasa bersalah ia terasa sesak saat dicekik, saat nafas diujung tenggorokan pria itu melepaskannya, Rhyan terbatuk-batuk untuk menarik nafas kembali.
" Jika kau melakukannya lagi, Aku akan membunuhmu, permainan belum selesai, dunia ini harus tenggelam dalam ketakutan, dunia ini harus hancur seperti keluarga kita, dunia ini harus membayar nyawa ibuku, atas dasar apa dunia ini memperlakukan ibuku dengan kejam? Jika kau tidak ingin melakukannya biar aku melakukannya sendiri." katanya dingin lalu lalu pergi meninggalkan Rhyan yang menarik nafas panjang melihat kepergian pria itu.
Rhyan berjalan diluar kearah balkon, angin malam menerpa wajahnya yang tampan, pandangan lampu kota malam sangat indah, tetapi fikirannya melayang kemasa lalu, luka lama yang tidak bisa disembuhkan, membayar mahal atas kematian ibunya karena dunia yang kejam. Saat ia berumur 10 tahun dan adiknya 6 tahun, malam yang tidak bisa ia lupakan untuk kedua kalinya, ibunya adalah istri dari keluarga Abriano tetapi di khianati.
Ia adalah istri yang terbuang karena pria yang ia cintai mencintai wanita lain, ibunya Tiara memohon agar tidak diceraikan, walau bagaimanapun ia adalah istri pertama dan ia rela dipoligami, tetapi ayahnya tetap menolak dan menceraikan ibunya, saat itu umur Rhyan 4 tahun, ia masih belum mengerti apapun.
Setelah perceraian mereka hidup serba kekurangan, makan sangat sulit, malam itu ibunya pulang larut malam ditemani Rhyan, malam yang membuat Rhyan juga membenci dunia. Ibunya diperkosa oleh pria bejat, pria itu seorang psikopat gila yang terkenal, Rhyan masih mengingat dengan jelas pria itu, ia mencoba menolong ibunya tetapi pada akhirnya ia tidak mampu karena masih kecil, karena malam itu ibunya hamil dan melahirkan adik laki-lakinya, walau begitu ibunya tetap menyayangi adiknya begitu juga dirinya.
Mereka hidup baik-baik saja sampai malam itu ibunya kembali diperkosa secara beramai-ramai saat pulang kerja didepan mata kedua putranya, saat itu Rhyan dan adiknya menunggu sang ibu didepan gang, mereka bahagia melihat sang ibu lalu pulang bersama, saat mereka lewat terdapat 7orang pria yang mabuk, mereka menahan mereka untuk tidak lewat, tertawa bahagia sambil memandang mereka bertiga.
Tempat ini adalah jalan sepi yang sering dilewati, jauh dari keramaian karena letak yang kumuh dan ini sudah larut malam sudah sepi dan tidak ada orang yang lewat.
Rhyan memukul pria itu saat ingin menyentuh ibunya, karena mabuk pria itu menyuruh teman-temannya menangkap mereka berdua, kedua anak itu diikat dan dipukuli, sang ibu berusaha melerai tetapi kekuatan wanita tak bisa dibandingkan dengan pria apalagi mereka berjumlah banyak, para pria itu bias melihat ibunya dan bernafsu, ibunya ditangkap dan mulai merobek pakaian ibunya, dua pria menahan tangan dan dua pria lain menahan kaki, mereka memperkosa secara bergiliran, Tiara merintih kesakitan, kedua putranya meraung marah sambil menangis. Kedua putranya berteriak meminta tolong, tetapi suara itu hanya tertelan diudara, tidak seorangpun yang menolong mereka.
" Jangan lihat, jangan lihat..." rintih Tiara saat kedua anaknya Menonton apa yang dilakukan para pria itu, mereka meronta memohon agar ibunya dilepaskan, tubuh masih kecil, Rhyan baru berumur 10 tahun dan adiknya 6 tahun, mereka menangis meraung melihat ibunya.
" Ibu baik-baik saja, jangan khawatir." katanya menatap mata kedua putranya, tetapi ibunya ditelanjangi didepannya, dipukul jika meronta atau melawan, tidak sanggup melihat lagi Rhyan menutup matanya, air mata mengalir deras mendengar ibunya kesakitan.
Setelah mereka puas ibunya diludahi, hati Rhyan hancur sehancur melihat ibunya yang terkulai lemah, tubuhnya telanjang tanpa busana, ia masih tersenyum melihat putranya semakin mengiris hatinya, sang ibu tertatih-tatih mengambil pakaian dan dengan hati-hati memakainya, kedua anaknya yang masih diikat duduk menunggu ibunya datang melepaskan ikatan tali ikatan sambil menangis.
Mereka pulang, ibunya mengobati lukanya sendiri, setelah itu menyiapkan makanan untuk mereka seolah tidak terjadi apa-apa Rhyan menangis tetapi sang adik berbeda, untuk pertama kalinya ia melihat kebencian Dimata adiknya, mata yang ganas. Keesokan harinya ibunya ditemukan gantung diri dikamar, mereka berdua meraung menangis melihat ibunya sudah tergantung diudara, rasa sakit yang diderita ibunya tak mampu ia tanggung lagi, meninggalkan kedua anak yang masih kecil. Mereka berdua diantar kepanti asuhan setelah kematian sang ibu, Rhyan datang menjumpai ayahnya untuk memberitahu ibunya telah tiada, tetapi sang ayah tidak perduli.
Awalnya Rhyan bisa diterima di keluarga Abriano tetapi ia harus meninggalkan anak haram yaitu adiknya, karena tidak tega ia memilih hidup dipanti asuhan bersama adiknya, hidup mereka penuh penderitaan demi bisa keluar dari panti asuhan hingga ia bisa jaya seperti sekarang.
Saat mereka dewasa untuk pertama kalinya mereka membalas dendam, ayah adiknya yaitu pemerkosaan pertama ibunya adalah korban pertama, awal kehancuran ibunya, polisi sudah menyelidiki pembunuhan, Rhyan merasa bahwa Adiknya sangat cerdas hingga ia teringat pria yang baru saja mereka bunuh adalah ayah dari adiknya.
Setelah itu rencana adiknya adalah membunuh putri dari pria yang memperkosa ibu mereka, awalnya Rhyan tidak setuju, tetapi adiknya tetap melakukannya, apa yang dilakukan Adiknya bukan lagi dendam tetapi pembantaian yang dilakukan secara live ditayangkan untuk seluruh dunia melihat bagaimana ia membunuh ke 7 gadis itu secara langsung, tak sampai disitu pembunuhan dilanjutkan untuk membunuh pria yang memperkosa ibunya.
Rhyan hanya menonton pembunuhan yang dilakukan adiknya, tangan sang adik kini sudah berlumuran darah para korbannya,
Adiknya mulai menyukai darah, ia semakin tertantang saat polisi menyelidiki kasus Berantai dirinya dan mulai membunuh untuk memberi tanda agar mempermainkan polisi, adiknya semakin jauh dan terjebak berdarah dingin yang ganas, ia semakin tidak terkendali tetapi Rhyan tetap akan mendukung adiknya karena ia juga membenci dunia yang kejam padanya.