Ricard Dirgantara, pelayan bar yang terpaksa menjadi suami pengganti seorang putri konglomerat, Evelyn Narendra.
Hinaan, cacian dan cemooh terus terlontar untuk Richard, termasuk dari istrinya sendiri. Gara-gara Richard, rencana pernikahan Velyn dengan kekasihnya harus kandas.
Tetapi siapa sangka, menantu yang dihina dan terus diremehkan itu ternyata seorang milyader yang juga memiliki kemampuan khusus. Hingga keadaan berbalik, semua bertekuk lutut di kakinya termasuk mertua yang selalu mencacinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 : CERAI?
“Eee... ladies first,” ujar Richard menyodorkan tangan untuk mempersilakan.
“Enggak, kamu aja duluan,” elak Velyn yang mendadak gugup. Jemarinya menepikan anak rambut yang tergerai menutupi wajahnya.
Tidak ingin semakin memperpanjang perdebatan tak berujung, Richard menghela napas berat, masih fokus menatap sepasang manik indah wanitanya, “Pertanyaanku masih sama. Kenapa kamu ke sini? Tidak nyaman di rumah? Atau, Kakek memarahimu?” cecar lelaki itu dipenuhi raut kekhawatiran.
Sebuah gelengan cepat langsung ditunjukkan oleh Velyn, mengelak pertanyaan sang suami yang dugaannya sama sekali tidak valid. “Bukan, Cad. Kakek sangat baik, bahkan baik banget.” Senyum terurai dari bibirnya yang gemetar, netranya berkaca-kaca.
“Lalu?” Richard mengernyitkan dahinya.
“Aku ... aku ....” Tenggorokan Velyn tercekat. Ia tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Namun, Velyn beranjak dari sofa, bersimpuh di kedua kaki Richard. Meraih tangan besar lelaki itu, lalu menciumnya begitu dalam. Tangisnya semakin pecah tak terkendali.
“Hei, apa yang kamu lakukan?” tanya Richard berusaha menepis tangan Velyn, tapi takut wanita itu terjatuh.
“Aku minta maaf, Cad. Sejak kita menikah, aku sudah salah paham sama kamu. Bahkan tidak ada satu hari pun terlewati tanpa kesalah pahaman. Aku selalu menyudutkanmu, menuduhmu, tidak pernah menghargaimu. Padahal selama ini kamu sudah mengorbankan hidupmu demi bisa membantuku dan juga keluargaku yang tidak tahu diri itu,” tutur Velyn terbata-bata karena isak tangisnya semakin menjadi.
Sejak menguak sebuah fakta mengenai jebakan Sonia, Velyn benar-benar tergerus dalam penyesalan yang dalam. Kebenciannya pada Richard sudah menguap sepenuhnya, tergantikan dengan rasa bersalah yang setiap detik selalu menghantui.
Richard bingung, ia membiarkan istrinya mengeluarkan segala unek-unek yang dipendam, membiarkan wanita itu menumpahkan segala hal yang terpendam di dada.
“Setelah ini aku terima semua keputusanmu, Cad. Aku sama sekali nggak pantes berada di sisimu. Kamu berhak memiliki pasangan yang lebih baik dari aku.”
Velyn tidak berani mengangkat kepalanya. Mungkin sebelumnya jika Richard hanya seorang pelayan bar, Velyn akan terus mempertahankan pernikahan mereka. Sekalipun seluruh keluarganya menentang. Apalagi setelah mengetahui sebuah kenyataan, bahwa mereka sama-sama korban. Betapa tidak adilnya bagi Richard, karena selama ini menanggung sakit seorang diri.
Tapi sekarang, semua berbeda. Lelaki berstatus suaminya itu bukan pria sembarangan. Raja bisnis yang berpengaruh besar baik di negaranya sendiri, maupun di manca negara. Sungguh, Velyn benar-benar merasa kerdil bersisihan dengan Richard.
“Ngomong apa kamu?” ketus Richard menyentuh kedua bahu Velyn dan memaksanya bangun. Ia mendudukkan Velyn tepat di sampingnya. Richard memutar tubuhnya hingga kini keduanya saling berhadapan.
Perlahan kedua tangannya menjulur untuk menyeka kedua manik mata Velyn yang basah. Menangkup kedua pipi dan mengarahkan tepat pada wajahnya. Bibirnya tersenyum tipis, “Kamu istriku! Tidak peduli bagaimana cara kita menikah, tapi yang jelas secara agama maupun negara kita adalah suami istri. Aku tidak akan pernah mengingkari janji yang dulu aku ucapkan. Janji di hadapan Tuhan dan kedua orang tuamu. Aku akan tetap bertanggung jawab atas dirimu.”
“Tapi kamu nggak salah, Cad. Kamu berhak pergi. Kamu berhak memilih pendamping yang terbaik untukmu. Aku benar-benar istri yang buruk! Aku terima apa pun keputusan kamu. Sekalipun itu adalah perceraian,” sanggah Velyn kembali berurai air mata. Hatinya berbohong. Meski mulutnya terus mengelak dan meminta Richard pergi, hatinya sama sekali tidak terima.
"Apa?! Cerai?!" pekik Richard melotot tajam.
Bersambung~
Thor jangan lama" up nya .. ini baca sambil ingat" sama alur ceritanya 😇