Kinara yang baru menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi luar negeri segera pulang ke kampung halamannya untuk segera bertemu dengan kakak kandungnya yang sejak lama tinggal bersama sang nenek.
Namun hal tak terduga terjadi, kakaknya yang ditemukan tak bernyawa di belakang sekolah, menimbulkan berbagai spekulasi.
Mampukah Kinara menyibak rahasia kematian sang kakak ?.
Yuk baca cerita lengkapnya disini, dan jangan lupa like serta dukungannya agar Kinara bisa menyibak rahasia kematian sang kakak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiana Lail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 12. Kamera tersembunyi
Boy menoleh kearah Kinara, tatapan keduanya bertemu, dan untuk beberapa saat keduanya larut dalam pikirannya masing-masing.
"Nona sebaiknya cepat sembunyikan peta itu, agar kita lebih aman. Ayo saya antar ke toilet." ucap Boy.
Kinara dengan cepat menuju ke toilet yang berada lebih dekat, setelah masuk kedalam toilet Kinara langsung masuk ke salah satu toilet perempuan.
Namun Ia berhenti saat menyadari ada kamera yang tersembunyi disudut ruangan. Kamera mini yang terletak diantara tisu yang ada disudut ruangan.
Perlahan Kinara meraih tisu dan segera menutup kamera tersebut dengan tisu. Setelah memastikan semuanya aman Kinara menyimpan peta yang ia dapatkan dari perpustakaan.
"Boy ada kamera mini di toilet perempuan dan di letakkan diantara tisu disudut ruangan." ucap Kinara.
"What ?." Boy sangat terkejut mendengar ucapan Kinara.
"Segera periksa siapa yang sengaja menyimpan camera di dalam toilet perempuan." perintah Kinara.
"Baik nona muda, tapi bagaimana dengan anda ? Maksud saya bagaimana jika orang tersebut melihat anda saat berada didalam toilet."
"Kau tenang saja, mereka tidak bisa melihat apapun saat aku di dalam toilet." ucap Kinara dan langsung meninggalkan Boy yang masih bengong.
Kinara dengan cepat berjalan menuju kelas. Ia ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh Boy dan ia ingin tau siapa Boy sebenarnya.
Namun langkah Kinara terhenti saat ia mendengar seseorang disalah satu ruang guru yang sedang marah karena ia tidak bisa melihat apa yang ingin ia lihat.
"Brengsek, gadis cupu itu sengaja menutup kamera yang aku pasang." ucap sang guru.
Tanpa menunggu lama, Kinara berjalan masuk kedalam ruangan itu. Terlihat sangat wakil kepala sekolah yang sedang menatap monitor dihadapannya dengan frustasi.
"Apa yang ingin bapak lihat ?." ucap Kinara sambil tersenyum dengan sangat manis.
"Eh ada Nara. Ini bapak sedang memeriksa nilai kegiatan ekstrakurikuler siswa." jawab sang wakil kepala sekolah seolah tidak mempunyai kesalahan.
"Apakah bapak yakin ?." tanya Kinara sambil duduk di hadapan sang wakil kepala sekolah.
Kinara duduk dengan manis, tak lupa ia juga tersenyum sangat manis. Bahkan sang wakil kepala sekolah menelan ludah dengan susah payah.
Ia tidak bisa berkata-kata saat melihat gadis cantik yang tadi sempat ia dambakan muncul dimonitor nya. Kini gadis itu duduk dengan manis dihadapannya.
"Sejak kapan anda melakukan hal tercela seperti itu ?. Apakah anda tidak takut akan kemarahan para gadis yang sengaja anda rekam saat di dalam toilet ?." tanya Kinara sambil berjalan mendekati sang wakil kepala sekolah.
"Apa maksud mu gadis cupu ?." tanya sang wakil kepala sekolah.
"Maksud ku adalah ini."
Bug Bug Bug
Kinara langsung menghantam wajah sang wakil kepala sekolah dengan bogem mentah. Tak cukup sampai disitu, Kinara juga menjadikan tubuh sang wakil kepala sekolah sebagai samsak tinju nya.
Tubuh wakil kepala sekolah langsung babak belur. Tubuh lemah itu akhirnya jatuh tak sadarkan diri dilantai dengan cairan merah yang menghiasi tubuh lah itu.
Setelah puas melampiaskan emosinya, dengan cepat Kinara mengunggah kelakuan sang wakil kepala sekolah di media sosial.
Semua bukti dan kejahan sang wakil kepala sekolah Nusa Bangsa langsung menjadi trending topik teratas.
Tak lupa Kinara juga memeriksa seluruh ruangan sang wakil kepala sekolah untuk menemukan bukti lebih banyak. Hingga akhirnya ia menemukan bahwa salah satu penikmat video para siswa yang terekam di toilet adalah kepala keluarga Abimanya.
"Papa ?." gumam Kinara.
Kinara terhuyung kebelakang dan ia bersandar di dinding.
"Bagaimana mungkin hal menjijikkan ini diperintahkan oleh papa. Aku harus menyelesaikan masalah ini secepatnya.
Kinara langsung memasukkan sebuah pil berwarna ungu kedalam mulut sang wakil kepala sekolah.
Setelah itu ia segera keluar dari ruangan itu, dan berjalan ke sudut taman. Ia duduk termenung memikirkan apa yang baru saja ia temukan.
"Arin, ya aku harus segera menemukan Arin secepatnya." ucap Kinara setelah termenung beberapa saat.
"Huh ! Akhirnya aku menemukan anda nona muda." ucap Boy yang langsung duduk sambil mengatur nafasnya.
"Nona sebaiknya kita bicarakan soal kamera itu nanti saat kita sudah meninggalkan sekolah ini." ucap Boy kemudian.
"Aku sudah tau siapa pelakunya." ucap Kinara sambil menundukkan kepalanya.
"Anda sudah menemukan pelakunya ?." tanya Boy dengan penasaran.
Kemudian Kinara menceritakan semua yang terjadi di ruang wakil kepala sekolah. Termasuk ia adalah pelaku yang mengunggah bukti kejahatan sang wakil kepala sekolah.
"Anda, ... " ucap Boy terhenti.
Ia datang untuk menyampaikan kabar yang ia terima dari salah satu rekannya yang melihat semua kejahatan sang wakil kepala sekolah di internet.
Namun ternyata, Kinara adalah pelaku yang telah mengungkap kejahatan sang wakil kepala sekolah. Tidak ada kata yang bisa keluar dari mulut Boy.
"Sudahlah, apakah kau tau dimana Arin tinggal selama ini ?." tanya Kinara kemudian.
"Ya, saya tau. Apakah anda ingin mengunjunginya ?." tanya Boy.
Kinara mengangguk-anggukkan kepalanya. Dan keduanya langsung berdiri meninggalkan sekolah Nusa Bangsa yang kini sedang menjadi topik terpanas di internet.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang, akhirnya Kinara sampai di depan sebuah rumah sang sangat tidak layak untuk ditinggali.
Rumah yang berdinding ayaman bambu yang sudah lapuk, bahkan banyak kayu-kayu yang dipasang untuk menyangga rumah itu agar tidak roboh.
"Nona Kinan ada didalam rumah reyot yang ditingali oleh gadis yang bernama Arin, sahabat dekat nona Kinan selama ini. Kami sedang menuju ke lokasi tersebut." ucap salah satu orang kepercayaan Kinara.
"Baik, cepat temukan dan lindungi semua yang berkaitan dengan Kakaku." ucap Kinara lirih.
Untungnya Boy tidak mendengar apa yang Kinara ucapkan sebab Boy masih menepikan motornya di bawah pohon mangga.
"Ayo kita kembali saja." ucap Kinara sambil membalikkan badannya.
"Apakah anda yakin ?." tanya Boy.
"Aku tidak enak jika datang tanpa membawa buah tangan. Bukankah Arin sedang sakit akibat perbuatan Queen ?." jelas Kinara.
Tanpa banyak bertanya Boy langsung membawa Kinara meninggalkan rumah tersebut. Boy mengantarkan Kinara menuju pasar terdekat untuk membeli beberapa buah segar untuk Arin.
Tanpa Boy sadari, orang-orang kepercayaan Kinara telah membawa tubuh Kinan yang masih dalam keadaan koma, tak lupa mereka juga membawa Arin serta sang adik.
Kinara memerintahkan agar Kinan dibawa ke markas Dom Anggels yang ada di kota J. Untuk sementara sebelum ia dikirim ke rumah sakit untuk menerima perawatan yang selayaknya.
"Apakah ini sudah cukup ?." tanya Boy sambil membawa satu kantong kresek berisi beberapa cemilan dan satu parsel buah.
Kinara tersenyum, dan keduanya kembali menuju rumah tempat Arin tinggal bersama sang adik.
"Naga Hitam bergerak lebih dulu, mereka telah mengepung rumah Arin." ucap Boy sambil menghentikan motornya.