Spin off The Soldier and The CEO
Sabrina Lee selalu merasa dirinya bukan anak kandung sang ibu karena perlakuannya yang terlalu over protektif apalagi dia tinggal di sebuah dusun yang terpencil. Lulus SMA dan ibunya meninggal, Sabrina nekad ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang layak sambil kuliah online. Sabrina diterima di Ramadhan Securitas sebagai bodyguard. Kemampuan Sabrina bela diri itulah yang diterima kerja di sebuah perusahaan perlindungan klien VIP. Lima tahun pekerjaan itu dilakoni Sabrina hingga dia ditugaskan mengawal CEO muda bernama Ardiona Waranggana yang menyebalkan. Ardiona atau biasa dipanggil Ardi, awalnya tidak suka dikawal perempuan tapi Sabrina wanita tangguh hingga Ardi mengakui gadis cantik itu keren. Disaat Ardi diwajibkan menikah, dia membawa Sabrina sebagai calon istrinya. Mereka menikah dengan perjanjian selama setahun tanpa Ardi tahu jika Sabrina adalah pewaris yang hilang dari keluarga Pratomo.
gen ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surprised
Ardiona dan Sabrina melihat target yang diberikan adalah sebuah gelas sloki kecil ... super kecil dan dibuat bergerak. Gadis itu menghela nafas panjang karena tahu tidak mungkin akan diberikan target yang mudah bukan? Apalagi tiket pesawat kelas bisnis dua orang, menginap di The Plaza Manhattan yang memiliki kamar semalam USD $40,000 atau sekitar hampir 700juta rupiah, itu bukan hadiah kecil!
"Pak Ardiona, apakah harus memeluk begini juga?" bisik Sabrina.
"Kamu konsentrasi saja," balas Ardiona dengan berbisik juga. Tangan Ardiona semakin erat memeluk pinggang Sabrina dan hidungnya samar-samar mencium harum parfum gadis itu.
Carolina Herrera Good Girl - batin Ardiona. Tapi memang kamu good girl Sabrina.
Suara tembakan terdengar, baik Sabrina maupun Ardiona menunggu saat yang tepat. Gadis itu menatap serius ke target yang ternyata dibuat berjalan hingga mempersulit orang untuk menembak. Sabrina berkonsentrasi dan akhirnya ...
DOR !
PRAANNGGG!
Target yang berupa gelas sloki kecil yang dibuat berjalan itu pecah oleh tembakan Sabrina.
Ardiona melongo begitu juga semua tamu undangan termasuk Anthony yang tidak menduga jika ada yang bisa menembaknya padahal itu super sulit bahkan teman-temannya yang jago menembak pun meleset.
Untung keluarga Pratomo tidak ada yang datang karena mereka ada acara keluarga sendiri jadi sudah pamit tidak bisa hadir. Bisa-bisa nanti mereka yang dapat. Nggak lucu Sultan dapat hadiah seperti itu - batin Anthony.
"Wow, akhirnya ada yang bisa memecahkan gelasnya. Selamat buat tuan Ardiona Waranggana dan Asprinya ... ?"
"Sabrina Santoso," jawab Sabrina ke MC.
"Nona Sabrina Santoso. Hebat lho tuan Ardiona bisa menembak target yang sulit itu."
"Hanya kebetulan," senyum Ardiona sambil tetap merangkul pinggang Sabrina. Gadis itu tersenyum manis dan lebih suka memberikan kredit ke Ardiona yang menembak target itu daripada dirinya supaya tidak terlihat jika dia jago menembak.
"Ardi, sesuai janji ...." Anthony memberikan kotak berisikan dua tiket first class PP open date, booking hotel The Plaza open date dan tiket area ice skating di Central Park.
"Thanks Anthony. Sering-seringlah seperti ini," cengir Ardiona.
"Reseh lu!" Anthony lalu menyalami Sabrina. "Aslinya kamu bukan transgender kan?"
Sabrina menggelengkan kepalanya. "Seratus persen kromosom XX."
Anthony terbahak. "Nice move, Miss Sabrina. Aku suka gaya kamu."
"Thank you, Mr Anthony."
Ardiona mengobrol dengan Anthony sambil tetap meminta Sabrina di sebelahnya hingga seorang wanita paruh baya dengan gaya old money menghampiri gadis itu.
"Sabrina? Oh ya ampun, aku tidak mengenali kamu seperti ini dandanannya," ucap wanita itu.
"Nyonya Tjong? Apa kabar?" sapa Sabrina ramah.
"Ah kamu memang selalu seperti ini," senyum Nyonya Tjong. "Ayo, Sabrina, kita ngobrol."
"Baik Nyonya. Pak Ardiona, pak Anthony, maaf saya bersama dengan Nyonya Tjong dulu," pamit Sabrina.
"Oh silahkan." Ardiona dan Anthony bersalaman dengan wanita itu dan Sabrina berjalan sambil menggandeng Nyonya Tjong.
"Bagaimana Aspri kamu mengenal nyonya Tjong? Dia pemilik salah satu bank swasta terbesar pertama di Indonesia?" tanya Anthony.
Ardiona menggelengkan kepalanya. "Aku juga tidak tahu."
***
"Jadi kamu sekarang bekerja di W Food?" tanya Nyonya Tjong sambil duduk dan Sabrina membantu wanita tua itu.
"Iya nyonya."
"Aku rindu lho kamu jadi pengawal aku. Sayangnya, kontrak kamu cuma tiga bulan sampai pengawal aku sembuh dari flu tulang," ucap wanita kaya raya itu. Sabrina bahkan mendapatkan bonus lumayan dari Nyonya Tjong dan dia simpan dalam bentuk saham serta tabungan yang tidak dia utak Atik.
"Saya juga senang mengawal Nyonya," jawab Sabrina. Memang selama mengawal wanita itu, Sabrina selalu memperhatikan detail bahkan Nyonya Tjong lebih percaya sense of fashion dari Sabrina daripada asistennya sendiri.
"Bahagia kamu kerja di W Food?" tanya Nyonya Tjong sambil makan makanan yang dibawakan asistennya. "In, jangan lupa buat Sabrina ya."
"Baik nyonya. Nona Sabrina mau diambilkan apa?" tanya wanita yang dipanggil In itu.
"Oh nggak usah, saya ambil sendiri saja nanti," tolak Sabrina manis.
"Ambilkan saja yang sama denganku In. Aku tidak mau kehilangan waktu ngobrol dengan Sabrina," potong Nyonya Tjong.
"Baik nyonya." Wanita itu menuju meja prasmanan untuk mengambilkan makanan yang sama.
"Alhamdulillah saya bahagia kerja di W Food."
Nyonya Tjong mengangguk. "Kalau sampai kamu tidak bahagia, maka kamu akan aku tarik kerja di aku. Biar nanti aku bilang sama Lewis dan Galuh!"
Sabrina tertawa kecil. "Nyonya dari dulu tidak pernah berubah."
"Grandma? Grandma ngobrol sama siapa?" tanya seorang pria sambil mencium pipi Nyonya Tjong.
Sabrina mendongakkan wajahnya dan terkejut saat melihat pria yang menghampiri Nyonya Tjong.
"Kamu?"
"Halo Sabrina. Kita bertemu lagi ya?" senyum Lance.
Wajah Sabrina langsung berubah dingin dan Nyonya Tjong bisa melihat perubahan yang seketika drastis. "Apa yang sudah kamu lakukan pada Sabrina, Lance?"
Lance tergagap karena Nyonya Tjong sangat tahu karakter dirinya yang sok womanizer.
"Nothing Grams," jawab Lance dengan nada tidak yakin.
"Grams tahu kamu menyembunyikan sesuatu. Jika kamu macam-macam dengan Sabrina, Gram sendiri yang akan mencoret kamu dari daftar warisan!" ancam Nyonya Tjong dan wajah wanita tua itu bukan wajah main-main.
"Tidak ada yang terjadi Grams! Suer!" jawab Lance.
"Sabrina? Kita pulang?" ajak Ardiona sambil menghampiri Sabrina dan pria itu terkejut saat tahu sosok yang ada di sebelah Nyonya Tjong, apalagi wajah asprinya tampak dingin. "Lance? Bagaimana dengan tangan kamu?"
Lance mendelik ke arah Ardiona yang memasang wajah polos.
"Apa yang terjadi dengan tangan Lance?" tanya Nyonya Tjong dengan nada tidak bisa dibantah.
"Well, dia kurang ajar dengan Sabrina tapi sudah kena hajar, Nyonya Tjong," jawab Ardiona dengan nada tidak bersalah.
Wanita itu menatap tajam ke arah Lance. "Bagus! Kamu membuat Gram kecewa kesekian kalinya. Ancaman Gram berlaku!"
Lance melongo. "Gram! Gram jangan seperti itu! Aku cucu Gram satu-satunya!" desis pria itu.
"Minta maaf pada Sabrina dan Ardiona, dengan tulus! Baru Gram pertimbangkan!" perintah Nyonya Tjong.
Lance menatap Sabrina dan Ardiona. "Maafkan aku, Sabrina, Ardiona. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi kepada siapapun."
"Good. Semoga ini jadi pembelajaran buat kamu. Maaf Nyonya Tjong, tapi kami harus pulang," pamit Ardiona sambil menyalami Nyonya Tjong.
"Tapi makannya ... Oh begini saja. Kapan-kapan kita makan siang bersama. Is that okay Ardiona? Aku akan minta ijin padamu untuk meminjam asprimu," senyum Nyonya Tjong.
"Tentu saja Nyonya," senyum Ardiona.
Sabrina lalu memeluk Nyonya Tjong. "Xièxiè zhāng nǚshì ( terima kasih Nyonya Tjong )."
"Bù kèqì, wǒ de háizǐ ( sama-sama anakku )," balas Nyonya Tjong.
"Kami permisi dulu," pamit Ardiona sambil menggandeng tangan Sabrina. Keduanya pun pergi setelah berpamitan dengan Anthony dan ayahnya.
"Jangan macam-macam kamu, Lance!" ucap Nyonya Tjong saat melihat cucunya tidak mengalihkan pandangannya dari Sabrina.
Tidak macam-macam Grandma, aku hanya ingin Sabrina.
***
Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
btw,ardi bkln gila kl msti psah sm brina...mna bpk mrtuanya yg nentang hbungn mreka.....
nanti juga ketemu celah tuk menemukan pelaku sesungguhnya
mngkn bs d jlsin sih yg sbnrnya,biar sabrina ga smp psah sm ardi....