Kehidupan Brian yang menjadi pemuda begajulan dan merupakan anggota geng motor, tiba-tiba berubah total saat sang ayah mengusirnya dari rumah. Dia terpaksa belajar mandiri dengan menjadi kurir pengantar makanan untuk menyambung hidup.
Sialnya, malam itu dia terjebak dengan seorang perempuan mandiri bernama Naomi yang mendapat fitnah dari tetangganya. Mau tak mau Brian dan Naomi harus menikah karena fitnah itu.
Namun, baik Brian maupun Naomi tak ada yang mau mengumumkan pernikahan mereka dan merahasikannya sampai waktu berpisah tiba. Akankah mereka sanggup merahasiakan pernikahan itu sampai akhir?
cek visual di ig @ittaharuka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bad Boy | Bab 3
Nasib sial memang sepertinya sedang menghampiri Brian dan Naomi. Mereka belum lama bertemu, bahkan belum berkenalan secara resmi, tapi mereka harus menghadapi masalah yang cukup pelik. Karena sebuah fitnah, mereka berdua dituduh melakukan hal yang macam-macam.
“Saya bisa jelaskan. Sebenarnya saya drive-food pakai akuun teman saya, tapi HP-nya tadi jatuh dan rusak!” Brian masih berusaha menjelaskan supaya para tetangga Naomi itu tidak salah paham. Dia juga menunjukkan ponsel Brian yang kini mati total.
“Alah, itu pasti cuma alasan saja, Pak RT. Mana ada maling yang mau ngaku. Udah tertangkap basah berduaan di kamar begini malah cari banyak alasan!” sahut Lisa yang semakin berada di atas awan.
Tetangga Naomi itu sangat yakin bahwa sebentar lagi, Naomi akan diusir dari lingkungannya. Lalu, setelah itu kehidupan rumah tangganya dengan sang suami akan baik-baik saja dan jauh dari ancaman Naomi yang Lisa anggap sebagai peelakor.
“Ibu-ibu, Bapak-bapak! Tolong percaya sama saya. Orang ini memang driver yang antar makanan kok. Saya nggak tau kenapa akuunnya beda sama yang datang.” Naomi membela diri. Dia terlihat memohon dengan wajah panik. Siapa yang bisa tenang dalam keadaan seperti dirinya saat ini?
“Pak RT, ini nggak bisa dibiarkan! Naomi sudah membuat malu kampung kita. Lebih baik, kita arak saja dia keliling kampung, kita lempari batu dan kita usir!” sahut salah seorang bapak-bapak di belakang Pak RT dan Lisa.
Brian merasa tidak enak hati kalau sampai Naomi diusir dan dipermalukan karena kesalahpahaman ini. Meski sebenarnya dia juga tidak bersalah dan tidak perlu bertanggung jawab, tapi melihat wajah panik Naomi membuat Brian merasa sangat kasihan.
“Tunggu, biar mereka pilih. Mau diarak keliling kampung dan diboikot dari kampung ini, atau mereka kita nikahkan sekarang untuk menghilangkan sial!”
Naomi benar-benar terjebak dalam pilihan sulit. Dia tidak ingin membuat malu mendiang kedua orang tuanya jika sampai diarak keliling kampung. Namun, menikah dengan laki-laki asing juga tampaknya bukan pilihan yang bagus.
Naomi tidak mengenal Brian. Tidak tahu asal-usul dan keluarga Brian. Belum tentu juga Brian dan keluarganya akan menerima dirinya.
Brian mengepalkan tangan dan kembali bersuara, “Saya sama Mbak Naomi ini nggak saling kenal! Mana bisa kami menikah. Ini fitnah, saya bisa tuntut kalian! Saya punya saksi kalau akuun yang saya pinjam itu memang punya teman saya!”
Nada bicara Brian yang tinggi mulai membuat semua orang bungkam. Laki-laki itu lalu menghubungi temannya, Iyan dan meminta bantuan. Sayangnya, Iyan sedang ada kepentingan dan tidak bisa datang. Teman Brian itu menyarankan agar Brian menghubungi papanya dan meminta bantuan.
‘Sial! Kenapa malah jadi begini! Papa nggak akan mungkin mau datang. Jelas aku sudah bilang kalau aku tidak mau jadi anaknya,’ pikir Brian yang kembali menemui jalan buntu untuk menyelamatkan diri.
Brian mengotak-atik ponselnya dan mengirimkan pesan pada sekretaris papanya. Sayangnya, kaki tangan papa Brian itu tak mau membantu karena mematuhi perintah papa Brian sendiri.
Yang Brian lakukan sekarang hanya bisa garuk-garuk kepala dan mencari solusi lain. Sementara para warga yang sudah menunggu terlalu lama tak bisa memberi toleransi lagi.
“Gimana?” tanya Naomi saat melihat wajah frustrasi Brian.
“Temanku nggak bisa datang. Keluargaku juga nggak ada yang bisa diandalkan,” jawab Brian putus asa.
Mendengar hal itu, Lisa tersenyum penuh kemenangan dan langsung berucap, “Sudahlah Pak RT, kita usir saja mereka. Izinkan juga warga melempari mereka dengan batu karena sudah berbuat asusila di kampung kita!”
Brian menatap Lisa dengan sinis. Dia tak mau mati konyol kalau sampai ucapan Lisa itu benar-benar terjadi. Laki-laki itu lalu menarik napas panjang dan membuat keputusan. “Saya akan menikahinya!”
Sontak saja jawaban yang keluar dari mulut Brian itu membuat Naomi menatap laki-laki itu dengan sinis. “Menikah kamu bilang?”
Brian memejamkan mata sejenak, menghela napas dalam, dan kembali menatap Naomi yang masih berdiri di sampingnya. “Aku nggak mau mati konyol! Masa depan aku masih panjang, hidupku masih menyenangkan!”
Naomi mendesaahkan napas dengan kasar. Dia sendiri juga tidak punya pilihan. Mau tidak mau, gadis itu harus menikah dengan laki-laki asing hanya karena kalajengking. Sungguh sial memang.
“Baiklah, kita nikahkan mereka. Semuanya sudah terpenuhi karena Naomi tidak punya orang tua dan kerabat. Tinggal keluarga dari mempelai pria saja,” putus Ketua RT.
“Keluarga saya tidak akan datang!” balas Brian dengan ketus.
Malam ini juga, kedua pasangan yang tak saling kenal itu akhirnya dinikahkan di tempat. Brian dan Naomi terpaksa menjadi suami istri meski tak ada perasaan sama sekali di antara mereka.
“Selamat ya, Naomi. Yang namanya jodoh tidak ada yang tahu,” bisik Lisa dengan senyum licik. “Oh iya, setelah ini kamu pasti akan pindah ke rumah suamimu, nanti aku bantu kemas-kemas!”
“Naomi tidak perlu kemas-kemas. Karena saya yang akan tinggal di sini dengannya!” sahut Brian yang membuat mulut Lisa ternganga lebar.
Mata Lisa pun terbuka lebar menatap Brian dan Naomi dengan kesal. Cara apa lagi yang harus dia lakukan untuk mengusir Naomi dari kampung itu?
**
Ekhem, enak kan jadi Brian sama Nomnom, gak perlu keluar duit banyak langsung sah 💋💋💋