NovelToon NovelToon
Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Buruk Rupa Dan Lumpuh

Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Buruk Rupa Dan Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti Konglomerat / Psikopat itu cintaku / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:106.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Tiga tahun lalu, Agnia dan Langit nyaris menikah. Namun karena kecelakaan lalu lintas, selain Agnia berakhir amnesia, Langit juga divonis lumpuh dan mengalami kerusakan fatal di wajah kanannya. Itu kenapa, Agnia tak sudi bersanding dengan Langit. Meski tanpa diketahui siapa pun, penolakan yang terus Agnia lakukan justru membuat Langit mengalami gangguan mental parah. Langit kesulitan mengontrol emosi sekaligus kecemburuannya.

Demi menghindari pernikahan dengan Langit, Agnia sengaja menyuruh Dita—anak dari pembantunya yang tengah terlilit biaya pengobatan sang ibu, menggantikannya. Padahal sebenarnya Langit hanya pura-pura lumpuh dan buruk rupa karena desakan keluarga yang meragukan ketulusan Agnia.

Ketika Langit mengetahui penyamaran Dita, KDRT dan talak menjadi hal yang kerap Langit lakukan. Sejak itu juga, cinta sekaligus benci mengungkung Dita dan Langit dalam hubungan toxic. Namun apa pun yang terjadi, Dita terus berusaha bertahan menyembuhkan luka mental suaminya dengan tulus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh

Dita melepas kepergian ibu Azzura dengan senyuman. Senyuman yang tentu saja jauh dari bahagia. Apalagi ketika Dita balik badan dan membuatnya menghadap Langit, nyatanya suaminya itu tak lagi tidur. Langit tampak segar tanpa ada tanda-tanda lesu maupun mengantuk. Seolah, pria itu sudah bangun dari tadi dan dengan kata lain, Langit juga mendengar apa yang ibu Azzura bahas.

Tadi, ibu Azzura membahas kedatangan Agnia, serta apa yang ibu Azzura lakukan kepada Agnia. Selain itu, ibu Azzura juga membahas, bahwa Agnia jadi berpenampilan syari dan sampai bercadar.

“Kenapa?” tanya Langit heran lantaran hanya karena melihatnya, Dita justru menjatuhkan nampan yang dibawa.

Segala isi di mangkuk, koktak, dan juga piring yang menghiasi nampan, langsung jatuh bersama nampannya. Untungnya, Dita menjatuhkan semua itu persis di karpet depan tempat tidur mereka. Hingga tak ada adegan pecah berlebihan.

“Diam di situ!” tegas Langit buru-buru bangun dan tak lagi meringkuk.

Langit segera turun dari tempat tidur kemudian membopong Dita. Langit tak mau sang istri salah langkah kemudian menginjak pecahan yang ada.

Sampai di titik kini, emosi Langit masih sangat stabil. Tak ada emosi meledak-ledak atau setidaknya kesal. Padahal tadi, ulah tak sengaja Dita, nyaris membuat Dita melukai sirinya sendiri.

“Apa karena Mas Langit memang sempat dengar obrolan aku dan mama Azzura? Mas Langit langsung jadi beda, loh. Langsung jadi penyabar gini. Anah kalau orang tempramen dan memang gangguan menta*l, mendadak pendiam bahkan jadi sangat perhatian begini,” batin Dita.

Setelah menelepon ART untuk membereskan pecahan dan juga makanan yang terserak di lantai, Langit berangsur duduk di sebelah sekaligus hadapan Dita.

Berbeda dari biasanya yang serba buru-buru penuh emosi, kali ini Langit melakukannya dengan serba hati-hati. Sekadar menatap Dita saja, Langit melakukannya dengan sangat hati-hati. Termasuk juga ketika meraih kedua kaki Dita yang tak memakai alas meski itu sekadar kaus kaki, Langit masih melakukannya dengan sangat hati-hati.

“Sekadar menyentuhku saja, Mas Langit seolah takut melukaiku. Atau karena alasan lain?” pikir Dita yang langsung menanyakan alasan Langit begitu.

“Kamu enggak apa-apa, kan?” tanya Langit. Kedua matanya kembali menatap saksama sekaligus hati-hati kedua mata Dita. Di balik cadar hitam, Dita balas menatapnya dengan tatapan terbilang sama. Tak lama kemudian, Dita mengangguk-angguk.

“Iya, ... aku baik-baik saja, Mas!” manis Dita.

“Beneran enggak ada yang terluka, kan?” lanjut Langit masih bertanya.

“Iya, ... aku baik-baik saja.” Dita mengangguk-angguk dan berusaha memasang senyum. Terbiasa menghadapi emosi Langit yang pasang surut membuatnya merasa siap andai sang suami mendadak kembali kasar termasuk itu, kembali melakukan KDRT.

“Perutmu masih sakit?”

Sepanjang Langit berbicara dan itu dengan sangat lirih, mirip ketika pria itu berbisik-bisik ketika mereka sedang bercinta, kedua mata Dita akan tetap melirik kesibukan kedua tangan Langit memijak kedua kakinya. Padahal layaknya kedua mata Dita, kedua mata Langit juga menatap saksama sekaligus hati-hati, kedua mata Dita. Namun, kedua tangan Langit dengan telaten memijat kedua kaki Dita, sangat hati-hati.

“Enggak, Mas!” Dita masih memberikan jawaban yang sama, sesaat setelah ia menggeleng, ketika Langit juga menanyakan apakah di ‘jalan lahir’ Dita masih ada yang mengganjal.

“Berarti semuanya sedang aman?”

“I—iya, Mas. Memangnya kenapa? Mas jangan bikin aku takut!”

“Enggak usah takut. Aku hanya ingin dipeluk, terus dici*um. Tolong perlakukan aku layaknya awal kita menikah?”

“Memangnya cara awalku memperlakukan Mas, dengan caraku yang sekarang, beda?” Dita terheran-heran menatap Langit. Ia berangsur meraih kedua rahang Langit menggunakan kedua tangannya. Kemudian mengabsen wajah suaminya itu dengan kecupan gemas.

Sedangkan yang dilakukan Langit ialah mendekap Dita dan perlahan memangkunya. Ketika adegan Langit mengangkatnya, Dita sampai menahan napas karena terlalu takut mendadak diban*ting oleh Langit. Namun ketika sudah dipangku dan wajahnya bisa di atas wajah Langit, Dita merasa bahwa suaminya sedang sangat manja.

“Iya, ... Mas Langit hanya sedang sangat manja. Namun, perubahan ini terlalu tiba-tiba. Dan lagi-lagi aku jadi takut. Apalagi semenjak menikah, hidupku serasa selalu sedang naik roller coaster,” batin Dita berangsur mendekap erat kepala Langit. Ia meletakan dagu dan sebagian kepalanya di atas kepala Langit.

“I love you, Mas!” lembut Dita sambil mengecup-ngecup kepala sang suami.

Mendengar itu, Langit langsung bergumam kemudian mengangguk-angguk. “Iya ... aku suka benget kalau kamu lagi bilang begitu sambil peluk sekaligus ci*um aku. Buat bekel aku berangkat kerja. Soalnya kalau aku pikir-pikir, alasan aku enggak bisa tidur juga karena pengeluaranku lagi gede banget, sedangkan pemasukan nol besar,” ucap Langit.

“Hah ...?” lirih Dita yang kemudian refleks menatap wajah khususnya kedua mata Langit sambil nyengir.

“Hari ini aku mau kerja! Kamu di rumah, ya. Istirahat!” ucap Langit bersemangat.

“Sekarang mendadak bersemangat,” batin Dita, makin heran dengan perubahan suaminya yang serba mendadak.

Dita membiarkan sang suami menurunkannya dengan hati-hati. Langit pamit mandi karena akan berangkat kerja. Sementara Dita yang menawarkan diri untuk mengambilkan pakaian, Langit minta untuk mengantarnya langsung ke dalam kamar mandi.

“Sayang, pintunya ditutup bentar lagi Mbak pasti ke sini!” sergah Dita yang sudah berdiri di hadapan lemari pakaian gantung milik Langit. Sederet koleksi kemeja Langit ada di sana.

“Ya sudah, aku tutup. Nanti kamu langsung masuk saja. Aku enggak kunci kok!” balas Langit.

Lagi-lagi Langit masih bersemangat layaknya orang normal pada kebanyakan. Awalnya saat masuk mengantar pakaian ganti untuk Langit, Dita sempat gemetaran. Takut saat di sana, ia diam*uk hingga kesulitan bernapas oleh Langit. Namun kenyataan tersebut sungguh bukan yang terjadi. Sebab Langit hanya meminta bantuannya untuk memakaikan pakaian layaknya awal pernikahan mereka. Langit bilang, semua itu yang membuat Langit jatuh cinta kepada Dita.

“Jangan-jangan, hanya aku yang jatuh cinta kepadamu?” rengek Langit kepada Dita yang sedang membantunya memasang dasi untuknya.

“Bibirku jadi jedor, bengkak berasa habis sulam bibir gara-gara Mas. Kok masih mikir hanya situ yang jatuh cinta kepada aku?” semprot Dita sengaja menarik sekuat tenaga dasinya hingga sang suami tercek*ik, tetapi ulahnya itu sukses membuat bibir mereka menempel.

Langit yang sempat panik, perlahan terbatuk-batuk kemudian tersenyum riang. Lain dengan Dita yang jadi merasa, dirinya juga sudah menjelma menjadi psikopat hanya karena mengimbangi cintanya Langit.

Sampai akhirnya Langit diboyong sang papa kerja, Langit kembali diam.

“Kamu sehat?” tanya pak Excel yang duduk di sebelah Langit. Padahal seperti biasa, ia sudah mendapatkan kabar sari Dita mengenai perkembangan terbaru dari kondisi Langit.

“Iya sehat, Pa. Aku mau kerja. Pengeluaran makin banyak, pendapatan enggak ada,” balas Langit terdengar menyedihkan bagi pak Excel.

“Jawabannya masih sama seperti yang Dita ceritakan. Terus, kenapa Langit mendadak berubah? Benar masih karena Agnia? Dita bilang, sepertinya Langit sempat dengar obrolan Dita.dan mama Azzura ketika bahas Agnia,” pikir pak Excel tak kalah bingung dari Dita.

1
Ulufi Dewi
Luar biasa
Al Fatih
Cerita yang bagus,, walaupun memang utk qta yg tau gaya ceritanya bunda Ros...,, harusnya bisa lebih panjang lagi ceritanya,, tapi begitulah kondisi saat ini,, ad banyak orang julid yg bertebaran d sekitaran bunda Ros yg akhirnya membuat ceritanya d persingkat tapi syukurlah yg menang tetap orang yg baik dan orang yg terzalimi. Bahagia selalu utk mas langit dan mbak Dita bersama si kembar....
Dessy Sugiarti
Lumayan
Dessy Sugiarti
Kecewa
IG : @Rositi92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Punya masalah hidup apa, Kak? 🤦🏻‍♀️
total 1 replies
Fani Indriyani
udh tmat aja kak ros..yg aqilla ma chilla jg udh selezai,bikinin cerita aqilla ma raja dong kak,kayanya aqilla cocok ma raja deh drpada ma pacarnya chilla
IG : @Rositi92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Habis Mendung tamat ya 💗
total 1 replies
Fani Indriyani
ibu darsem ma mita bener2 deh,fix ini mah mending dibikin mati aja si ibu kualat ini kalo sampe minta ke dita buat cerai ma langit
Fani Indriyani
ga papa haris tau lang,biar dia mundur dan ga ngarep lg ke dita
Fani Indriyani
awas aja kalo langit sampe goyah dan menerima agnia lg,siap2 diusir dr rumah tuh
Fani Indriyani
Belum tau kamu Agnia sepak terjangnya ibu Azurra,mafia sekelas helios dan excel saja sampe berebut
Fani Indriyani
hajar aja mama Azurra kepalanya make wajan biar Agnia amnesia beneran,selama ini kan selalu mengaku amnesia tuh ya wis kabulkan saja
Fani Indriyani
dasar bego,yg nikah dita lah kamu kepedean ngaku2 jd istri langit...ish..ish.. periksa ke psikiater sono siapa tau kamu gila Agnia
Fani Indriyani
aku inget sabiru tp knp ga inget langit ya 🤔🤔
Fani Indriyani
kak ros,ini beneran aku kok lupa kalo Langit nama anaknya Azzura ya...tdnya aku pikir ini cerita ga ada kaitannya ma mbah arum tp kok ada Azzura dan Excel nya...spill dong nama2 anaknya Azzura,trlalu banyak karyamu sampe lupa nama2nya
Fani Indriyani
tanpa baca siapa penulisnya aku udh hapal ini karyamu kak,gaya bahasamu beda dr yg lain,walau nama mu diganti jd bukan emak-emak biasa 😘
Fani Indriyani: siap kak,ditunggu karya2mu selanjutny...semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
IG : @Rositi92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Sudah banyak juga yang menghina tulisan sekaligus gaya bahasaku. Katanya beda sama penulis lain, dan aku diminta belajar nulis lagi, Kak.

Lah, orang kembar saja karakternya enggak sama. Termasuk tulisan dan bahasa mereka ya ... astaga.

Yang ongoing tolong bacanya rutin ya Kak. Biar retensi aman. Khamsahamnida ❤️
total 2 replies
ᝯׁ֒hׁׅ֮ᨵׁׅׅꫀׁׅܻ݊ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊
kapookkk mita.. bu darsem juga tuh.. mang enak dibikin kena mental kalian sama langit😏
Maria Rike Mettan Tanuwijaya
kak rositi the best lah, bikin novelnya di sini saja, jgn ke mana - mana , ribet mau cari series nya 🙏
IG : @Rositi92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Novel orang tua Langit : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia, Kak.
total 1 replies
Zudiyah Zudiyah
,hadehhh uda tahu hamil e..... brani"nya ngang*at beras sekarung cari perkara saja kamu Dita
ᝯׁ֒hׁׅ֮ᨵׁׅׅꫀׁׅܻ݊ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊
Luar biasa
ᝯׁ֒hׁׅ֮ᨵׁׅׅꫀׁׅܻ݊ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊
🤣🤣🤣🤣kapookkk mas langiiittt🤭🏃‍♀️🏃‍♀️
ᝯׁ֒hׁׅ֮ᨵׁׅׅꫀׁׅܻ݊ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊
aq beri semangat utk mu Dita🤗🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!