Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Level kultivasi
Seorang wanita muda yang sangat cantik jelita memasuki goa bersama dua orang laki-laki paruh baya, dia adalah Lin Hua bersama dua orang tetua dari sekte Linyu, mereka sengaja datang untuk dapat menyelamatkan Lin Yan yang saat ini tengah terluka parah.
Namun apa yang terjadi sangat mengejutkan mereka bertiga, karena Lin Yan telah menghilang hanya menyisakan sebuah pesan yang tertulis di atas batu tempat keberadaan Lin Yan terbaring sebelumnya.
Ketiganya mulai membaca pesan itu yang ditujukan kepada Lin Hua.
"Aku berterima kasih karena kau telah membantu menyelamatkan hidupku Nona Lin Hua, saat ini aku akan mencari jati diriku sendiri dan akan kembali ke sekte Linyu setelah tiga tahun berlalu dalam mengikuti kompetisi murid jenius sekte Linyu. Aku akan mengingat semua bantuanmu dan akan membalasnya di masa depan".
Lin Hua begitu sangat terkejut setelah membaca pesan itu, jantungnya kini berdebar dengan kencang merasakan kekhawatiran yang sangat hebat, biar bagaimanapun Lin Yan adalah pemuda yang diam diam telah dicintainya, dengan keadaan Lin Yan yang terluka parah tak menutup kemungkinan Lin Yan akan mati di dalam perjalanannya.
Air mata tak terasa jatuh dan mengalir di pipi Lin Hua, Lin Hua kembali teringat masa kecil bersama Lin Yan di mana saat itu Lin Yan selalu perhatian dan menjaganya saat bermain bersama, dan bahkan Lin Yan berani memasang badan pada anak-anak lain seusianya yang dengan sengaja menindas Lin Hua kala itu.
Tak ingin terjadi hal buruk kepada Lin Yan, Lin Hua memutuskan untuk mencari Lin Yan dengan kedua tetua yang bersamanya.
Namun sagat disayangkan setelah begitu lama mencari mereka bertiga tak kunjung juga menemukan keberadaan Lin Yan, hingga pada akhirnya kedua tetua membujuk Lin Hua untuk segera kembali ke sekte Linyu, karena pencarian mereka saat ini hanyalah sia-sia belaka.
Walaupun berat hati Lin Hua pada akhirnya mau diajak kembali ke sekte Linyu.
"Kak Lin Yan aku akan menunggumu kembali datang ke sekte linyu, walaupun aku membutuhkan waktu 3 tahun lamanya untuk dapat bertemu dengan mu kembali," ucap Lin Hua dalam hati sebelum mengikuti kedua tetua menuju ke sekte Linyu.
*****
Hari mulai sore, Lin Yan memutuskan untuk beristirahat setelah perjalanan jauh yang dilakukannya.
Lin Yan kemudian menyalakan api untuk segera memanggang kelinci hutan yang sebelumnya telah didapatkan di dalam perjalanannya, aroma kelinci panggang seketika itu juga menyeruak setelah kelinci panggang itu berada di atas bara api.
"Kekuatanku saat ini telah berada pada pondasi energi Roh, hanya tinggal selangkah lagi aku memasuki pondasi energi jiwa".
"Aku hanya bisa berharap setelah aku berada di dalam hutan binatang iblis, kekuatanku dapat meningkat dengan pesat dan tentu saja aku berharap guru dapat segera mengajariku teknik latihan kekuatan api iblis," pikir Lin Yan.
Setelah menyantap kelinci panggang, Lin Yan memutuskan untuk naik ke atas dahan pohon yang cukup besar, sengaja Lin Yan berada di sana semua itu agar dapat melindungi dirinya dari binatang buas yang banyak berkeliaran di malam hari.
Setelah dirasa cukup aman, Lin Yan kemudian melakukan kultivasi untuk dapat memulihkan energi tubuhnya yang banyak hilang setelah melakukan perjalanan jauh.
Tingkat kultivasi di Alam surgawi.
Tingkat kultivasi Awal
Pondasi tubuh
Pondasi Qi
pondasi roh
Pondasi jiwa
Pondasi Alam roh dan jiwa.
Tingkat kultivasi menengah
Kekuatan Alam neder
Kekuatan Alam emperor
Kekuatan Alam Saint
Kekuatan Alam Langit dan Bumi
Tingkat kultivasi puncak
Kekuatan Semesta
Kekuatan Nirwana
Kekuatan Surgawi
Pagi hari pun tiba, setelah matahari mulai menerpa permukaan wajahnya yang tampan, Lin Yan mulai membuka matanya dan dengan cepat turun dari atas dahan pohon.
"Aku harus bergegas melanjutkan perjalan menuju ke hutan binatang iblis, jangan sampai malam tiba aku baru berada di sana karena hal itu akan sangat membahayakan bagi diriku dari binatang buas yang berada di dalam hutan binatang iblis," pikir Lin Yan.
Lin Yan kemudian menatap kalung leluhur yang saat ini mengeluarkan cahaya, Lin Yan tau jika itu merupakan tanda perintah sang guru untuk segera melanjutkan perjalanan menuju ke hutan binatang iblis.
Dengan bantuan cahaya kalung yang menunjukkan jalan menuju hutan binatang iblis, pada akhirnya Lin Yan berhasil tiba di pinggiran hutan sore hari.
Lin Yan tersenyum lega setelah dirinya berada di pinggiran hutan binatang iblis, namun Lin Yan kini dihantui rasa khawatir mengingat sebentar lagi dia akan berhadapan dengan penghuni hutan binatang iblis, yaitu para binatang buas yang banyak berkeliaran di dalam hutan, ditambah lagi adanya beberapa suku yang menempati hutan binatang iblis sebagai kawasan kekuasaannya.
"Aku tak peduli dengan apapun yang berada di dalam hutan ini, bagiku aku harus menjadi kuat agar aku tak diremehkan oleh orang-orang yang sebelumnya telah menindasku," pikir Lin Yan.
Lin Yan kembali teringat bagaimana dirinya begitu tak dianggap di dalam sektenya sendiri, bayangan guru Lin Wang dan Lin Sha begitu menyisakan dendam yang mendalam hingga Lin Yan pada akhirnya mengepalkan kedua tangannya.
"Aku pasti akan membalas semua yang telah kalian berdua lakukan kepadaku, dan saat kita bertemu nanti di saat itulah aku akan membungkam kalian berdua," ucap Lin Yan.
Setelah mendapatkan motivasi di dalam hatinya atas perlakuan kedua orang yang ingin membunuhnya, pada akhirnya Lin Yan memantapkan diri untuk masuk ke dalam hutan binatang iblis untuk berlatih.
Lin Yan yang saat ini telah masuk ke dalam hutan binatang iblis menyadari ada sepasang mata yang terus mengawasinya sedari tadi, namun Lin Yan tak mengetahui siapa sebenarnya yang saat ini tengah mengawasinya.
"Aku harus berhati hati dan tak boleh lengah, walaupun tempat ini begitu sunyi namun aku merasakan adanya ancaman yang kini tengah memperhatikan ku," pikir Lin Yan.
Tiba tiba langkah Lin Yan terhenti saat mengetahui di hadapannya terdapat tulang belulang manusia yang berserakan, dan di sana Lin Yan juga melihat ada banyak batu inti binatang buas, sehingga Lin Yan meyakini jika mereka semua mati akibat serangan binatang buas.
"Sepertinya tulang tulang manusia ini berasal dari para pemburu batu inti binatang buas, dan tentunya mereka mati karena bertarung dengan binatang buas yang sangat kuat," pikir Lin Yan.
Baru saja Lin Yan menerka nerka apa yang sebenarnya yang telah menimpa para pemburu batu inti binatang buas, tiba-tiba saja Lin Yan merasakan adanya suara napas berat di belakangnya, suara khas dari binatang buas.
Tanpa pikir panjang Lin Yan segera memalingkan wajahnya kebelakang, dan benar saja di belakang Lin Yan telah berdiri sesosok binatang buas, yaitu binatang buas serigala akar.
Bersambung