NovelToon NovelToon
Kembalinya Dewa Penjaga Langit

Kembalinya Dewa Penjaga Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Murid Genius / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Pusaka Ajaib
Popularitas:53.1k
Nilai: 5
Nama Author: LevzaaOP

Di dunia kultivasi yang dilanda konflik antara Ras Manusia dan Ras Iblis, Dewa Bin Jue dari Sekte Pedang Langit menjadi harapan terakhir umat manusia. Setelah bersembunyi di Gua Abadi, Dewa Bin Jue meninggal dan menciptakan warisan Pedang Langit sebelum Dewa Iblis Yu Zheng menyerang.

Di Benua Huang Zhou, pemuda jenius Luo Xinfen kehilangan kemampuan kultivasi akibat pengkhianatan tunangannya, Wei Ling. Dalam pencariannya untuk memulihkan kekuatannya, Luo Xinfen menemukan gua misterius yang menyimpan rahasia kuno. Di sana, ia bertemu dengan suara Dewa Bin Jue yang memberinya Pedang Langit.

Dengan warisan legendaris ini, Luo Xinfen bersiap untuk menghadapi tantangan, mengungkap kebenaran di balik pengkhianatan, dan menyelamatkan dunia manusia dari ancaman Ras Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LevzaaOP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 30 I Latihan dan Membungkam Murid Senior

Setelah suasana asrama mulai tenang, Luo Xinfen duduk bersila di kamarnya menyusup pikirannya untuk menghadapi tantangan besok. Namun, ia tidak akan menghabiskan malam ini tanpa Latihan. Ia mengeluarkan Kristal Surga Biru itu dari cincin penyimpanannya, kristal yang mengandung energi spiritual murni, hadiah langka yang ia terima dalam perjalanan sebelumnya.

Dalam keheningan malam, sosok kesadaran Dewa Bin Jue bersuara. Suara itu membawa aura Kebijaksanaan dan kekuatan yang luar biasa. Dengan suara yang lembut Dewa Bin Jue menyapa muridnya.

“Xinfen, malam ini akan menjadi Latihan pertamamu berada di Sekte Pedang Kilat. Kristal ini bukan hanya sumber energi, tapi kunci untuk meningkatkan Jiwa mu dan memperkuat fondasi kultivasimu. Dengan bimbinganku, kau akan belajar cara mengeolah energi ini dan menyelaraskan dengan teknik yang akan memperkuatmu,” Ucap Dewa Bin Jue.

Luo Xinfen memejamkan mata, mengikuti instuksi Dewa Bin Jue. Ia mulai menarik energi dari Kristal Surga Biru secara perlahan, merasakan kekuatan yang begitu murni mengalir melalui meridiannya, memperkuat inti fondasinya. Dewa Bin Jue mengarakan teknik-teknik pernapasan serta pola meditasi yang membuat energi tersebut dapat terserap lebih efisien, meningkatkan daya tahannya.

Dalam beberapa jam Latihan intensif tersebut, Xinfen merasa fondasi kultivasinya semakin kokoh. Ia merasakan lonjakan kekuatan yang membuatnya menjadi begitu kuat. Sebelum fajar tiba, Dewa Bin Jue mengakhiri bimbingannya dengan pesan bijak, “Ingat, Xinfen, kekuatan sejati bukanlah seberapa kuat kau mampu menyerang, tetapi seberapa kuatnya dan kokohnya fondasimu. Dengan ini kuatnya fondasimu kau dapat menghadapi apa pun yang akan datang.”

Keesokan Harinya : Membungkam Murid Senior Halaman Luar

Pagi pun tiba, dan di luar asrama, beberapa murid sudah berkumpul di sekitar arena kecil untuk menyaksikan duel antara Luo Xinfen dan murid senior. Ketika Xinfen muncul, para murid langsung bergumam, penasaran dengan apa yang akan terjadi.

Murid senior yang menantangnya, yang bernama Zhao Liang, sudah menunggu di tengah arena dengan ekspresi percaya diri. “Jadi, murid baru, kau siap untuk menerima pelajaran hari ini?”

Zhao Liang, murid senior yang tampak meremehkan Xinfen sebelumnya, mencabut pedangnya, mengayunkannya ke udara dengan gerakan berayun cepat yang menimbulkan riak-riak energi. Murid-murid lain yang mengelilingi arena menyaksikan dengan antusias, berbisik-bisik penasaran tentang kekuatan Xinfen.

Luo Xinfen berdiri tegak di sisi arena, tangannya terlipat di belakang punggungnya. Mata Xinfen tenang, namun di dalamnya, ia sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi lawannya. Dengan sedikit gerakan tangan, ia mengeluarkan pedangnya yang terbuat dari logam yang tampak biasa, namun memancarkan aura yang tak bisa diabaikan.

“Jadi, kau berani menghadapiku dengan satu pedang kecil itu?” sindir Zhao Liang, mengejek pedang sederhana yang ternyata pedang itu adalah Pedang Angin Malam yang dipegang Xinfen. Namun, Xinfen hanya tersenyum tipis tanpa menanggapi ejekan tersebut.

Zhao Liang segera menyerang dengan kecepatan luar biasa, pedangnya berkilat cepat seperti sambaran petir. Setiap gerakan pedangnya disertai dengan teknik yang sudah terlatih, sebuah jurus pedang bernama "Kilatan Naga" yang memanfaatkan kecepatan dan kekuatan untuk menyerang dengan sangat mematikan.

Pedang Zhao Liang bergerak begitu cepat, berusaha menebas Xinfen dari berbagai arah. Xinfen dengan santai menghindar, bergerak seperti kilatan petir, setiap langkahnya penuh ketenangan. Serangan pertama, kedua, ketiga semua diselesaikan dengan Gerakan yang mulus. Para murid menahan napas terksima dengan kelincahan dan ketengan Xinfen yang terlihat tidak terganggu.

“Inikah yang dibilang murid senior, ternyata begitu lemah padahal aku hanya menggunakan teknik dasar Teknik Jiwa Petir Langit.” Ucap Xinfen dalam hati.

Zhao Liang, merasa kesal karena serangannya selalu gagal, mengganti strateginya. Ia mengeluarkan teknik “Tarian Pedang Langit” yang memanfaatkan putaran pedang untuk menciptakan angin tajam di sekelilingnya, seolah-olah langit berputar untuk menghancurkan musuh.

Dengan pedang yang berputar cepat, ia mencoba menekan Xinfen dengan jarak yang lebih dekat. Namun, Xinfen masih tenang dan menghindar dengan sangat ringan, seolah menyambut angin putaran itu. Lalu Pedang Xinfen bergerak ke arah angin yang berputar, membelah kekuatan Pedang Zhao Liang dengan satu Gerakan halus, dan mengalihkan serangan itu ke samping.

Zhao Liang Mulai tidak percaya dengan apa yang terjadi, “Aku telah berada di Tingkat Menengah Tahap Ke-5, tetapi aku tidak bisa menembus pertahanannya, sebenarnya anak baru ini berada di tingkatan apa…..” Ucap Zhao Liang dengan perasaan tidak nyaman.

Lalu Zhao Liang mengarahkan seluruh kekuatannya, mencoba menekan Xinfen dengan Teknik lain “Teknik Pedang Badai” yang mampu memanipulasi energi pedang untuk menciptakan gelombang serangan yang sulit dihindari. Angin mengamuk saat pedang Zhao Liang bergerak, menghantam udara dengan suara yang menggema.

Namun, Xinfen tidak ragu sedikit pun. Dalam sekejap ia mengumpulkan energi dalam pedangnya. Ia memejamkan mata sejenak. Merasakan kekuatan dalam dirinya dan meluncurkan teknik “Pedang Badai Petir” Xinfen hanya mengeluarkan tingkat dasar dari teknik ini “Tebasan Angin Ringan.” Sebuah serangan yang menggabungkan pedang dengan kecepatan angin, memberi efek kejut dan memperlambat Gerakan lawan. Seketika Pedang Xinfen bergerak dengan kecepatan yang hampir tidak bisa dilihat oleh mata biasa, mengarah tepat ke pusat tubuh Zhao Liang.

Zhao Liang berusaha menangkis serangan itu dengan pedangnya, namun begitu pedang Xinfen mengenai pedang Zhao Liang, terjadi sebuah ledakan kecil. Suara benturan itu seperti petir yang menggema di seluruh arena. Zhao Liang mundur beberapa langkah, rasa terkejut jelas terlihat di wajahnya. Ia memegang pedangnya dengan erat, tetapi tubuhnya sedikit gemetar.

Zhao Liang tidak menyerah. Dengan kemarahan yang membara, ia kembali menyerang, kali ini dengan jurus "Pedang Keberanian Naga" yang terkenal sangat kuat dan agresif. Pedangnya berpendar dengan api dan aura kekuatan, menciptakan serangan bertubi-tubi yang mengarah pada Xinfen dengan kekuatan yang luar biasa. Arena berguncang dengan setiap ayunan pedangnya.

Xinfen tidak terlihat terpengaruh. Dengan ketenangan yang luar biasa, ia mengangkat pedangnya dan memusatkan seluruh fokusnya pada pergerakan Zhao Liang. Saat pedang Zhao Liang hampir mencapai tubuhnya, Xinfen melakukan gerakan memutar dengan menggunakan Teknik Jiwa Petirnya, yang membuat Xinfen dengan sempurna menghindari serangan-serangan tersebut. Ia bergerak lebih dekat ke Zhao Liang.

Dengan kecepatan yang tak tertandingi, Xinfen akhirnya mendekat dan meluncurkan serangan terakhirnya. Tanpa peringatan, ia meluncurkan “Tebasan Badai Halilintar” Teknik Pedang Badai petir yang berada di tingkat lanjut, teknik pedang ini seketika membentuk badai petir, menciptakan perubahan di langit dan gelombang petir yang dapat menghancurkan lawan dalam sekali tebasan.

Zhao Liang yang sudah kelelahan dan kebingungan mencoba untuk menghindar, tetapi tidak bisa. Pedang Xinfen menyapu dengan sempurna, meluncur tanpa hambatan dan membuat Zhao Liang terlempar keluar dari arena karena Tebasan itu. Zhao Liang terjatuh ke tanah, terengah-engah. Para murid di sekitar arena terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Luka ringan di lengan Zhao Liang menunjukkan betapa dekatnya mereka dengan hasil yang fatal. Murid-murid lain hanya bisa terdiam, terpana oleh kecepatan dan kekuatan serangan Xinfen.

Zhao Liang duduk terdiam, terkejut oleh betapa cepat dan kuatnya serangan Xinfen. Ia menatap pedangnya yang terlempar jauh, dan untuk pertama kalinya, dia merasakan kekalahan yang memalukan. Xinfen berdiri tegak, pedangnya kembali terlipat dengan anggun, seolah-olah ia tidak pernah mengeluarkan usaha besar untuk mengalahkan Zhao Liang.

“Xinfen….. Walaupun kau sudah mengalahkanku, ingat ini belum berakhir,” Ucap Zhao Liang.

“Aku ada di sekte ini untuk belajar dan mengembangkan kultivasiku, bukan untuk mencari masalah. Tapi jika kau mengangguku, ingat aku tidak akan diam aku akan membalasnya dua kali lipat.” Ucap Xinfen.

Para murid yang menonton mulai berbicara, beberapa dengan rasa kagum, beberapa dengan rasa benci, dan beberapa dengan rasa hormat yang baru. "Dia... Dia begitu kuat," bisik beberapa dari mereka. "Murid baru ini… benar-benar luar biasa."

Tetua Qian yang sedang menyaksikan dari kejauhan, tersenyum penuh kebanggaan. "Murid baru ini akan menjadi legenda di Sekte Pedang Kilat," bisiknya pada diri sendiri, mengetahui bahwa Luo Xinfen baru saja membuktikan dirinya sebagai sosok yang tidak bisa dianggap enteng.

1
Derajat
Yeruskan
PUT Enma
Luar Biasa
Alrez
Lembah legenda🔥🔥
Derajat
Apakah yang akan didepan Xinfeng
Ibad Moulay
Uraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Derajat
Menarik.... cuman Mcnya kadang masih kurang tegas
Derajat
Mcnya kenapa ragu... naif swkali, bisa melawan Jendral Iblis saja menang...
M aman Santoso
Luar biasa
Van Jave
melawan jendral iblis saja menang. melawan teknik terlarang saja menang. apa istimewanya murong. harusnya menang mudah.
Ibad Moulay
Urraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Derajat
Apakah Lin Feng menang melawan Murong Tian
Ibad Moulay
Uraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Derajat
Mungkinkah Keluarga Zhao terlibat dan bersekutu dg Iblis
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Alrez
Apakah keluarga zhao seperti keluarga Wei bersekutu dengan Ras Ibli
Roni Sakroni
katanya pil bagus tp cuma naik satu tingkat. bagus apaan tuh......
LevzaaOP: Naik satu tingkat itu udah pencapaian, loh!Semua proses butuh waktu, yang penting hasilnya tetap ada. Semangat terus broo🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!